NovelToon NovelToon
Mengejar Duda 30 Hari

Mengejar Duda 30 Hari

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Petualangan / Tamat
Popularitas:450.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mirna azahra

Wellcome to my story!

Season 1: Dean & Zivana (End)
Season 2: Arzan & Kia (On going)



Lika-liku kehidupan yang Arzan alami membawa nya pada seorang gadis muda bernama Kia, bantuan yang dia berikan menariknya pada kisah yang tak terduga.

Sebuah pencarian panjang membawanya pada kekecewaan, tapi sebuah pertemuan singkat membawanya pada kisah panjang. Kisah nya di mulai karena sebuah investasi, menolong gadis itu membebaskan perusahaan keluarganya dari lilitan hutang.

Yuk, simak kisah mereka di sini!!


Follow Ig author: @haluqueen09


Happy reading ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

***

Arzan menembus gerimis dengan berlarian kecil, pria itu memeluk beberapa lembar berkas penting untuk meeting hari ini. Area parkir dan caffe yang di tuju tak terlalu jauh, hanya saja hari ini cuaca sedang tidak bagus. Didalam sana sudah ada Dean yang menunggu nya, mereka akan bertemu rekan bisnis yang cukup penting.

Bugh!

Tubuh tegap Arzan menabrak tubuh mungil seseorang, baru saja Arzan hendak meminta maaf orang itu sudah pergi. Dia berjalan begitu cepat, Arzan terus memperhatikan nya. "Kenapa aku seperti mengenalnya." Gumam Arzan.

"Ar, cepatlah!" seru Dean memanggil nya.

Arzan memilih melupakan orang yang tadi, dia menghampiri Dean di meja dekat pintu masuk. "Kau melihat apa?" tanya Dean saat Arzan duduk.

"Ah, itu. Saya tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang, baru saja saya akan meminta maaf tapi orang itu sudah pergi. Dia seperti nya sangat terburu-buru." Cerita Arzan, Dean mengangguk mengerti.

Selang beberapa menit, orang yang mereka tunggu sampai. Alderic, pria itu lagi yang menjadi orang penting nya. Tidak tahu bagaimana awalnya, yang jelas Dean cukup menyesal karena mengenal rekan bisnis seperti Alderic. Pria tua itu sangat mudah di hasut wanita, andai tidak membutuhkan dukungan dana darinya.

"Hallo tuan Dean, tuan Arzan. Maaf saya sedikit terlambat." Alderic membungkukkan badan nya.

"Ah, tidak masalah tuan Alderic. Ayo kita mulai saja perbincangan kita hari ini." Kata Dean yang tak mau banyak berbasa-basi.

Mereka mulai membahas tentang pekerjaan, proyek baru dan beberapa keuntungan yang akan mereka dapatkan masing-masing. Topik yang mereka bicarakan normal untuk di bahas dengan rekan bisnis, tidak ada pembahasan pribadi. Tapi, di tengah-tengah itu Alderic tiba-tiba saja membahas tentang kekasih gelapnya.

"Oh, iya. Apa kau tau, Adeeva sekarang ada dimana? Aku rasa wanita itu pergi ketempat yang begitu jauh, bahkan orang ku tidak bisa menjangkau nya." Ujar Alderic sambil menenggak kopinya.

"Benarkah? Ah, aku pikir dia akan menikahi mu dan hidup bergelimang harta dengan mu. Tapi, wanita seperti dia sepertinya tidak akan cukup hanya dengan satu pria. Benarkan?" Dean terkekeh sinis.

Alderic mengangguk setuju, wanita itu memang nyamuk penghisap darah. Tidak ada puas nya meski sudah banyak menghisap darah, dia akan terbang kelain orang dan kembali menghisap darah mereka.

"Dan kita adalah korban nya." Balas Alderic lalu tertawa menyedihkan diakhir kalimat nya.

Dean tertawa mendengarnya, benar mereka berdua korban wanita itu. Ini benar-benar sangat memalukan, dua pengusaha sukses menjadi korban kelicikan wanita gila.

Arzan diam menyimak, pikirannya kembali tertuju pada orang yang dia tabrak tadi. 'Siapa dia? Jika nona Adeeva tidak ada di Indonesia, lalu yang tadi?' batin Arzan.

***

Zivana baru saja sampai kerumahnya setelah berbelanja camilan, gadis itu melihat ada mobil Raffy di depan rumah nya. Dengan perasaan dongkol nya, dia masuk. Zivana tak menyukai sifat Raffy yang satu ini, datang tanpa memberitahu.

Raffy terlalu banyak ikut campur dalam urusan nya, kadang Raffy juga mengatur dirinya. Zivana tidak suka itu, dia bukan gadis yang akan diam ketika seseorang membuat nya merasa terusik.

"Ziva," panggil Raffy saat Zivana baru saja masuk. Papa dan mama Zivana mengalihkan pandangan mereka pada Zivana, gadis yang kini di tatap semua orang mengerutkan keningnya heran.

"Ada apa? Kenapa kalian menatap ku seperti itu?" heran Zivana.

Raffy yang merasa suasana sedikit canggung pun pamit pulang, laki-laki itu pergi setelah membawa kabar kurang baik. "Om, Tante Raffy pulang dulu ya."

"Hati-hati di jalan Raff, makasih sudah datang kemari." Sahut Resa mama Zivana.

Raffy berlalu dari sana, ada perasaan tak enak juga di hatinya. Pasti sekarang akan ada sesuatu yang terjadi pada Zivana, tapi Raffy juga tidak bisa menahan dirinya.

"Mah, ada apa sih?" tanya Zivana lagi.

Tiba-tiba saja Resa berdiri, wanita itu menghampiri Zivana dan langsung menampar nya dengan keras.

Plak!!!

Zivana sedikit terhayung kebelakang, gadis itu merasakan pipinya yang kebas. Panas menjalari permukaan kulit nya, dia memegangi pipinya dengan bibir bergetar.

"Mah," lirihnya.

Resa nampak begitu marah, nafas wanita itu tersengal-sengal. "Jelaskan semua ini!" Resa melempar beberapa foto pada wajah Zivana dengan kasar.

Gadis itu menutup mulutnya, itu foto-foto dirinya dan Dean saat di hotel kemarin malam. Setelah acara prom night kemarin malam, mereka mampir ke hotel. Tapi, bagaimana bisa ada foto-foto itu? siapa yang mengambil foto itu?

"Kenapa? Kamu heran iya kan? Raffy mengawasi kamu selama ini, mama sama papa yang menyuruhnya." Terang Resa semakin membuat Zivana kaget.

"Mama sama papa gak percaya sama Ziva? Sampai kalian nyuruh Raffy buat mata-matain Ziva?" kata Zivana sedikit tak percaya. Orang tuanya meragukan dirinya, selama ini mereka tidak percaya padanya.

"Iya. Lihatlah sekarang, apa yang terjadi? Sesuatu yang selama ini kami takutkan akhirnya terjadi, darah j***ng mengalir kuat di tubuh mu. Sampai-sampai kasih sayang yang selama ini kami beri, tidak ada artinya bagimu." Ujar Resa yang sudah begitu emosi. Dia tidak bisa menahan dirinya lagi, Resa sangat kecewa dengan apa yang Zivana lakukan.

"Maksud mama apa?" tanya Zivana dengan jantung yang berdetak kencang. "Ziva___ Ziva anak mama sama papa kan? Kalian orang tua Ziva, lalu darah___ darah j***ng apa yang mama maksud?"

Zivana melangkah maju untuk lebih dekat dengan Resa, namun Resa memundurkan tubuhnya. "Jangan mendekati ku, apa lagi memanggil ku mama!" bentak Resa.

Tahukah kalian, tubuh Zivana seperti kehilangan tenaganya. Gadis itu melemah, dadanya mulai terasa sesak. Kata-kata yang Resa ucapkan sebelumnya tidak pernah Zivana dengar, ini benar-benar sakit. Zivana tahu orang tuanya kecewa padanya, tapi apakah karena foto-foto itu mereka tidak bisa memberi Zivana kesempatan? Apakah hanya karena foto-foto itu hubungan mereka berakhir?

"Pah, Ziva tau kalian kecewa. Tapi, Ziva bisa jelasin. Kasih Ziva kesempatan, apa karena foto-foto itu hubungan kita sebagai orang tua dan anak akan berakhir? Apa kalian gak sayang lagi sama Ziva?" kini gadis itu beralih pada sang papa, dia menatap penuh harap pada papa nya.

"Ziva, papa kecewa sama kamu. Mama kamu juga, apa yang mau kamu jelaskan? ini semua sudah cukup untuk menjelaskan apa yang terjadi." Kata papa Zivana.

Gadis itu menggeleng kuat, mereka salah paham. Yang sebenarnya terjadi tidak seperti itu, foto yang Raffy ambil berbanding terbalik dengan kenyataan nya. Itu tidak benar, Zivana tidak melakukan apapun. Mereka semua salah paham.

"Kalian salah paham. Foto ini bohong, semua ini bohong!" seru Zivana disertai tangisnya yang pada akhirnya keluar juga.

"Foto ini bohong? lalu apa ini, apa ini juga bohong?!" Resa menunjukan rekaman cctv Zivana saat memasuki hotel bersama Dean, mereka terlihat sedang tertawa dan saling merangkul.

"Lihat Zivana!" Resa melempar ponsel berisikan rekaman cctv itu, dia begitu malu telah membesarkan gadis ini.

"Mah, Ziva bisa jelasin. Kalian dengerin Ziva dulu, hikssss...." Zivana berlutut di hadapan Resa.

"Stop memanggil ku mama! aku bukan mama mu, kau dengar? Aku bukan mama mu!" Resa menghempaskan tangan Zivana dari kakinya, wanita itu sudah sangat murka.

Zivana terduduk lemah tak berdaya di lantai, anatar percaya atau tidak mendengar semua kata-kata yang Resa ucapkan. Zivana yakin, mereka seperti ini karena kecewa padanya.

"Mah, jangan kaya gini. Hikssss...." gadis itu masih berusaha untuk membuat orang tuanya mendengarkan dirinya. "Ziva gak ngelakuin apapun, hiksss....."

"Kalian salah paham," lirihnya.

"Akan aku ulangi, aku bukan mama mu! stop memanggil ku mama. Kau bukan anak ku, aku tidak sudi memiliki anak seperti mu!" tegas Resa.

Zivana semakin lemah, kenapa mama nya terus mengulangi kata-kata itu. "Gak, aku anak mama. Aku Zivana, putri mama sama papa. Ziva mohon, jangan katakan itu."

"Apa kau pikir aku sudi memiliki putri seperti mu? sampai kapan pun aku tidak akan pernah sudi, kau hanyalah anak seorang wanita p*****r!" seru Resa tanpa memikirkan perasaan gadis itu.

Apa lagi ini? Zivana anak p*****r? Apakah perlu mama nya berbohong sampai seperti ini, dia paham mereka kecewa tapi apa pantas mengatakan semua itu. Bagaimana pun Zivana putri mereka, Zivana tahu dia salah karena tidak berterus terang sedari awal. Tapi ini sudah keterlaluan, mereka bisa memarahi Zivana bahkan menghukum nya tapi tidak dengan mengatakan dirinya anak p*****r.

"Aku bukan anak p*****r! aku putri kalian, kenapa mama terus mengatakan hal kotor seperti itu?!" teriak Zivana sambil berdiri dan menatap pilu kedua orang tuanya.

"Hal kotor? Kau dan mama kandung mu kotoran itu, kalian berdua sama saja! sama sama p*****r!" Resa mencengkram kuat dagu gadis itu, wanita itu sudah kehilangan rasa kasih sayang nya terhadap gadis ini.

Zivana merasakan sakit, bukannya karena tancapan kuku tapi juga karena ucapan Resa. Siapa dirinya sebenarnya? Jika benar dia bukan anak mereka, lalu siapa orang tua nya?

"Hiksss.....La___lalu si___siapa orang tua ku? Jik___jika bukan kalian, siapa orang tuaku?" lidahnya mendadak kelu. Dia jadi susah untuk berkata-kata, dia tidak percaya tapi Resa terus mengatakan nya. Lalu jika memang dia bukan anak mereka, lantas dia anak siapa? apa benar ibu kandung seorang p*****r?

...****...

...Up! Up! Up! Up! Up!...

Pemanasan dulu, abis ini kita ke part mengandung bawangnya 😚

See you Next Part 💗

1
💖 sweet love 🌺
pantes istri Dean dulu gk betah..
sikapnya cuke, ngeselin..
kyk gk butuh orang lain..
Farika Willesden
bgus certnya
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Dinda
Luar biasa
unuy yati
mak thor...
mama lanjutannya....
Nur Adam
lnjjt
Rea25
aku nangis. 😭😭
peluk zivana
Rea25
setelah ini, auto bucin akut! 🤣🤣
Rea25
bakal nyaman nihh kayaknya dimari. swmoga gak da drama nangis2 bombay krna valaqor.
Lyana Zuelaa
Tolonglah 🙏🏻😭😭😭
Wiwik Wakidjo
top markotop dah pokoknya 👍👍👍.... semangat Thor 💪💪💪🥰🥰🥰
yaniDanang: yuk kak mampir jg, Mantan Suami klik profil🙏😘😘😘
total 1 replies
Wanda Nur
kataya duda tapi kok minim pengalaman
Wanda Nur
ceritaya makin menarik dn seru"
Rini Haryati
lanjut
Putri Atan
selamat arzan kia. 🥰🥰🥰🥰❤
Desilia Chisfia Lina
ih selamat ya kia arsan akhirnya kalian akan jadi orang tua kalau bisa upnya tiap hari dong
Tarigan Veronika
komen pertama
Gwangju
INI SANGAT REKOMENDASI SIH.
AKU SUKA BANGET KARYA INI
Gwangju
Ngakak.. Kerjain terus kiaaa
Gwangju
🤣🤣🤣
Maaci thorrr...

Lucu juga si arzan bucin 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!