zanaya Zederta Gautama ,satu satunya pewaris perusahaan terbesar di asia Gautama group company.
memiliki takdirnya sendiri,menemukan cinta setelah di khianati .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hati yang memilih
Lain hal nya dengan Mahendra putra gionathan, pemuda itu menangguhkan dagunya pada kedua tangan .
" sabar bos bentar lagi kita sampe" ujar zion menenang kan
" emang Lo tau rumah nya Julian yang mana Yon?" ucap prabu
" enggak?" prabu memutar bola matanya malas .
" sebentar lagi kita sampai tuan muda" ucap co pilot .
Helikopter itu bergerak cepat,jarak tempuh dari jakarta ke Jawa Tengah hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam ( bener enggak nya author ngarangya hehehe )
" diem! Noh! Noh udah kelihatan "
tunjuk Axel pada kedua laki laki tersebut .
Sebuah pondok pesantren yang cukup luas ,bangunan nya bercat Putih juga sebuah masjid dengan kubah emas terlihat indah di pandang mata .
helli itu terus berputar di atas lapangan yang cukup luas tepat nya di tengah .
On pohon mulai bergoyang seiring keras nya putaran baling baling ,co pilot memberi arahan bahwa mereka akan segera tiba di tempat .
Para santriwati maupun santri lari berhamburan saat benda terbang itu mulai mendarat .
Suasana heboh terjadi seketika .
" njir rame banget!" celetuk prabu ,ia mencebik kan bibirnya karena biasanya Julian selalu menanggapi segala ocehan yang menurutnya lucu .
" ah nggak seru nggak ada si tuyul" kesalnya ,Zion terkekeh geli mendengan pemuda yang akrab di panggil prabu itu
Sedangkan di dalam ndalem .
" grandpa? How are you?" tanya zana ,ponsel itu menyala menampilkan sang grandpa dalam mode video call.
" zana ? ada apa dengan penampilan mu" zana memutar bola matanya malas .
" nggak penting ,ada hal mendesak yang zana pengen kasih tau ." Gautama mengeryit
" sepenting itu?" zana mengangguk cepat .
" Moza akan menikah hari ini ,Julian sudah melamarnya ,dan zana harap grandpa tidak melarang atau mempersulitnya ." Gautama semakin bingung
" maksudmu? Moza akan menikah? Apa kau yakin zana ,lantas di mana gadis itu,kenapa bukan dia sendiri yang memberitau grandpa zana "
" grandpa fikir Moza mau? dia sedang di atas bicara dengan Julian"
sedangkan kyai Abdurrahman merasa tidak asing dengan suara dari ponsel zana .
" nduk,boleh kyai tanya " zana menoleh.
" siapa orang yang sedang bicara dengan mu"
Begitupun Gautama yang juga merasa tidak asing.
" Abdurrahman!!! Rahman!" teriak Gautama ,zana memberikan ponselnya pada kyai Abdurrahman.
Pria paruh baya itu menutup mulut seolah tak percaya.
" astaga! Ternyata benar itu dirimu !" pekik Gautama ,ia tertawa melihat sosok pria memakai sorban putih di kepala nya .
" Tuan,Tuan Gautama " gugup nya
" jadi ? Jelaskan padaku apa yang terjadi " kali ini mereka terdengar serius.
" kyai kenal grandpa?" bisik zana
" ya, kenal ,kenal sekali " jawab kyai Abdurrahman.
Tampak sekali rasa haru di antara mereka berdua .
" begini tuan ,sebenarnya yang di maksud nduk zana tadi adalah Julian putra bungsu saya " Gautama melebarkan mata .
" wah? benarkah?" Abdurrahman mengangguk.
" kalau begitu nikahkan mereka,tapi maafkan aku karena tidak bisa hadir di pernikahan Moza dan Julian ,saat ini aku sedang berada di Moskow untuk bisnis ,kau tau lah seperti apa ?" Abdurrahman kembali mengangguk .
" perlu kau ketahui Rahman,Moza bukanlah anak kandungku jadi bukan wewenangku untuk menjadi wali nikah nya ,tapi? Aku sungguh berpesan kepada mu juga istri dan anakmu .
kumohon jagalah Moza seperti putrimu sendiri,dia anak yang baik,anak yang tidak pernah mengeluh dan kuat.
dia seorang ahli IT yang hebat,kau akan sangat mengandalkan nya suatu saat nanti .
aku akan mengirimkan semua data gadis itu sekarang,nikahkan mereka dan biarkan mereka tetap melanjutkan pendidikan nya ,bukankah Dharma Nusantara berada di bawah naungan Gautama group company?"
" Alhamdulillah, terimakasih tuan,saya harap nduk Moza dan Julian bisa segera menyelesaikan masalahnya "
" baiklah Rahman ,aku titip putriku padamu. "