NovelToon NovelToon
Luka Marsya

Luka Marsya

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Beda Usia / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:577
Nilai: 5
Nama Author: Rainy_day

"kamu beneran sayang kan sama Kakak?"
"Iya kak" jawab Marsya
"Kalo gitu buktikan"
"Hah, gimana caranya?" Tanya Marsya kebingungan, bukankah selama ini Marsya sudah menunjukan rasa sayangnya itu padanya dari sikap, dan perhatiannya, apalagi yang kurang dari itu semua?
"Ayo kita lakukan itu" jawabnya sambil mengusap lembut pipi Marsya.
"Lakukan apa?" Tanya Marsya tidak mengerti dengan arah pembicaraan tunangannya itu.
"Berci*ta dengan Kakak."
"B-berci*ta? A-apa aku harus ngebuktiin dengan cara seperti itu?"
Tanya Marsya tergagap karena gugup dan sedikit takut mendengar pernyataan tunangannya.
"Ya, untuk membuktikan kalau kamu benar-benar sayang sama Kakak, kamu harus membuktikannya dengan cara memberikan apa yang selama ini kamu jaga"
Ucapnya merayu seraya terus mengelus pipi Marsya.
"T-tapi apa harus seperti itu? A-aku masih sekolah kalau kamu lupa, lagipula aku cuma mau ngasih itu ke suami aku nanti"
"Marsya sayang, jangan lupa, Kakak ini tunangan kamu, sekarang atau nanti sama saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rainy_day, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadian?

Tak lama pesanan mereka pun sampai, Marsya tidak bingung bagaimana cara memakan steak itu, karena walaupun dia tidak pernah di bawa ke tempat makan mewah oleh orang tuanya, tetapi orang tuanya pernah mengajarkannya bagaimana cara makan menggunakan garpu dan pisau, serta tata cara setelah makan selesai.

Marsya dan Kalingga memakan makanannya dalam diam, sebenarnya Marsya merasa canggung karena Kalingga terus saja diam, dia tidak mengajaknya bicara.

"ekhmm Kak, ngomong dong" ucap Marsya memecah keheningan di antara mereka.

"hm? Ngomong apa?" ucap Kalingga menatap Marsya.

"hmm gatau, Kakak diem aja dari tadi, aku juga bingung sih mau ngomong apa" ucap Marsya mengangkat kedua bahunya.

"hmm makan dulu aja, abisin makannya" ucap Kalingga.

Marsya menyelesaikan makannya, begitu pula dengan Kalingga, ia meraih tissue dan menyeka mulutnya, meraih lemon tea lalu meminumnya.

"aku akan langsung ke intinya" ucap Kalingga.

"ya?" Marsya menyimpan minumannya di meja dan memperhatikan Kalingga.

"Marsya jadilah pacar Kakak, kamu gak usah berharap lagi sama Naresh" ucap Kalingga membuat Marsya tertegun.

"kenapa? Apa Kakak tau sesuatu?" ucap Marsya, ia merasa ada yang Kalingga ketahui saat mendengar ucapannya yang menyuruhnya untuk tidak berharap pada Naresh.

"jadi, apa jawaban kamu?" ucap Kalingga.

Marsya menghela nafas kasar, ia tidak akan mendapatkan jawaban dari Kalingga, ia memikirkan ucapan Kalingga, juga memikirkan perkataan Hazel.

'gak masalah gua sama Kak Kalingga, dia juga baik kok, daripada sama Kak Naresh, frustasi sendiri gua sama sikapnya yang suka tarik ulur, tapi canggung nggak ya nantinya kalo ketemu Kak Naresh? Ah bodo amat lah, dia juga gak mikirin gua' batin Marsya.

Marsya tidak berpikir terlalu jauh, ia hanya berpikir apa yang berbeda dari sebuah status, itu hanya namanya saja yang berganti dari 'teman' menjadi 'pacar' selebihnya sama saja, yaaaa dia memang sedikit bodoh untuk urusan percintaan.

"hmm baiklah" ucap Marsya membuat Kalingga tersenyum di tempatnya.

"makasih ya" ucap Kalingga mengusap puncak kepala Marsya.

Setelah mengobrol beberapa saat, Marsya mengajak Kalingga untuk segera pulang, mereka pun meninggalkan warung steak.

Setelah 30 menit perjalanan, mereka sampai di halaman rumah Marsya, Kalingga membantunya untuk menuruni motornya.

"makasih ya kak, mau mampir?" ucap Marsya.

"hemm, sebentar aja nyapa Tante Wulan" ucap Kalingga.

"assalamualaikum" ucap Marsya berbarengan dengan Kalingga.

"waalaikumsalam" terdengar suara Mama Wulan dengan langkah kaki mendekat, Marsya membuka sepatu menggunakan kakinya, lalu ia melangkah masuk ke dalam rumah di ikuti oleh Kalingga.

"eh di jemput lagi sama Kalingga?" ucap Mama Wulan.

"iya mah" ucap Marsya menyalami tangan Mama Wulan di ikuti oleh Kalingga.

"ayok, masuk, duduk dulu" ucap Mama Wulan mempersilahkan Kalingga untuk duduk di ruang tamu, Kalingga mendudukkan dirinya di single sofa, sedangkan Mama Wulan mendudukkan dirinya di sofa panjang, Marsya meninggalkan mereka berdua, dan melangkah menuju kamarnya.

Marsya mengganti seragamnya dengan kaos hitam, dan celana pendek sebetis, ia mencepol asal rambutnya karena merasa gerah, lalu menghampiri pacar barunya yang sedang mengobrol dengan Mama Wulan.

"apa gapapa nganter jemput Marsya kayak gini?" ucap Mama Wulan pada Kalingga.

"gapapa tan, sekalian jalan bareng sama saya, kan sekolahnya satu arah" ucap Kalingga.

Tak lama terdengar suara deru motor di halaman depan rumah, Oriza pulang di antar oleh ojek langganan Mama Wulan.

"assalamualaikum" ucap Oriza, ia membuka sepatunya lalu masuk ke dalam rumah.

"waalaikumsalam" ucap Mama Wulan, Marsya, dan Kalingga berbarengan, Oriza mencium tangan mereka satu persatu, lalu memasuki kamarnya.

"nah berhubung anak-anak mama udah pada pulang, kita makan siang sekarang yuk", ucap Mama Wulan mengajak Marsya, dan Kalingga untuk makan siang bersama.

"mah, Marsya udah makan di luar tadi sama Kak Kalingga" ucap Marsya yang di angguki oleh Kalingga.

"ohh yaudah kalo gitu" mereka pun melanjutkan obrolan mereka yang sempat terhenti, sedangkan Oriza, ia melangkahkan kakinya menuju dapur setelah berganti pakaian.

"mahh Oriza makan ya" ucap Oriza dari arah dapur.

"iya makan lah, mau makan aja laporan" ucap Mama Wulan.

*****

Saat ini Marsya, Mama Wulan, dan Oriza, sedang berada di ruang tamu, mereka sedang menonton televisi, sedangkan Papa Erwin belum pulang dari tempat kerjanya, karena ia bekerja lembur.

"Kak, Kakak pacaran aja sama Kalingga, kalo mama perhatiin, Kalingga baik kok orangnya" ucap Mama Wulan.

"hmmm biar nanti Marsya pikir-pikir dulu" ucap Marsya meraih remote dan memindahkan saluran televisi. Marsya memang tidak akan memberitahu orang tuanya dulu soal hubungannya dengan Kalingga.

"mending pacaran sama Kak Liam aja" ucap Oriza membalikkan tubuhnya menghadap Marsya.

"dia udah punya pacar Oriza, kalo belum sih gapapa" ucap Marsya.

"dih katanya sukanya sama Kak Naresh" ucap Oriza dengan nada sinis mencibir kakaknya.

"ya emang, tapi Kak Naresh nya aja gitu, nah kalo di antara Kak Kalingga sama Kak Liam kakak lebih pilih Kak Liam sebenernya, tapi kan dia udah punya pacar" ucap Marsya mendelik pada Oriza.

"yaudah sama Kak Arkana aja heheh" ucap Oriza yang seketika membuat Marsya membelalakkan matanya.

"dih ogahhh, lu aja sana Ri pacaran sama Arkana" ucap Marsya, ia bergidik membayangkan jika ia berpacaran dengan Arkana.

Marsya dan Oriza memang sudah mengenal Arkana sejak mereka masih kecil, Marsya mengenal Arkana saat dirinya masih duduk di bangku kelas 4 SD. Saat mereka masih kecil, mereka sering bermain bersama, dan cosplay menjadi sailor moon, tentu saja Arkana yang akan menjadi tokoh sailor moon dengan gagang kayunya yang seolah olah itu adalah tongkat sihir, karena baik Marsya ataupun Oriza mereka tidak mengetahui tokoh karakter tersebut, karena mereka jarang menonton televisi.

"gak ada, Oriza masih kecil, gak ada pacaran-pacaran" ucap Mama Wulan.

"ppfftt bhahahaha" Marsya menahan tawa saat dirinya mengingat kenangan saat mereka masih kecil, mereka bermain bersama di padang ilalang di depan rumah, dengan Arkana yang mengacungkan gagang kayu seolah sailor moon sedang mengacungkan tongkat sihirnya.

"dih tiba-tiba aja ketawa, saha maneh?" ucap Oriza memegang kepala Marsya dengan sebelah tangannya dengan raut wajahnya yang di buat seserius mungkin.

"hehhh emangnya gua kesurupan?" ucap Marsya yang langsung menghentikan tawanya.

"Kakak ngomongnyaaaa jangan elu-gua" ucap Mama Wulan dengan nada tegasnya.

"ih mamah nih, orang tinggal di jakarta ga boleh ngomong elu-gua, Marsya kalo ngomong aku-kamu di sini malah di ledekin tau sama temen-temen" ucap Marsya.

"udah-udah ah jangan ribut mulu, bercanda mulu, tidur sana udah malem" ucap Mama Wulan mengambil remot tv yang berada di tangan Marsya.

"iyaaa iyaaa" ucap Marsya dan Oriza serentak.

"tapi kalo papa pulang, bangunin ya" ucap Oriza.

"iya udah sana tidur"

Marsya dan Oriza pun bergegas meninggalkan ruang tamu, dan memasuki kamar mereka, Marsya terlebih dahulu mengganti celananya dengan celana tidur, lalu menyusul Oriza yang sudah berbaring di atas kasur.

1
miilieaa
nyicil segini yaa kak, nanti balek lagii/Drool/
Rainy_day: terimakasih ♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!