entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. ucapan polos aryano
di Sisi lain, Anastasia masih disibukkan dengan kedua buah hatinya. hubungan Anastasia dengan aryano pun semakin erat. aryano semakin tidak bisa jauh dari ibunya begitu juga si kecil alzio.
"bunda.. kalau seandainya kita diusir oleh ayah dari sini. kita akan ke mana bunda?"tanya ariano tiba-tiba.
Anastasya yang masih melipat baju kedua anaknya itu sejenak berhenti mendengar pertanyaan polos putranya itu.
Anastasia juga berpikir mengenai apa yang dikatakan putranya. jika seandainya mereka jadi berpisah mereka akan ke mana?. namun tentu saja Anastasia sudah memikirkan itu dalam kepalanya. namun untuk tujuannya ia belum tahu.
"Kenapa Ian bertanya seperti itu sayang?"tanya Anastasia kembali melanjutkan aktivitasnya, sementara baby alzio sudah terlelap di box bayi.
"tidak apa-apa bunda, Iyan cuma pengen tahu saja. apalagi mamanya Ayah juga tidak menyukai kita. walaupun begitu bunda, kemanapun bunda pergi Ian dan adek akan selalu bersama bunda."ucap ariano langsung mendekat ke arah ibunya dan memeluk Anastasia.
seketika Anastasia merasa terharu, Iya tidak habis pikir, Anastasia yang asli tega-teganya membuat anak-anaknya sendiri merasa terbuang. namun ia bersyukur ia diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari kedua anak pintar ini.
"tidak apa-apa sayang, Iyan tidak perlu takut. walaupun nenek Iyan dan ayah tidak menganggap Iyan dan adik, kan masih ada bunda yang sayang sama Iyan dan adik. bunda janji, bunda akan memberikan yang terbaik untuk Ian dan juga adik." ucap Anastasia sambil mengelus-elus kepala putranya itu.
walaupun aryano masih berumur 3 tahun, namun pemikirannya melebihi dari orang yang seumuran dengan nya.
"Baiklah bunda. ariano hanya mengkhawatirkan bunda saja, ariano takut bunda menjadi sedih karena tidak mendapat perhatian ayah. kalau ariano dan adik kami sudah terbiasa tidak mendapatkan perhatian."ucap ariano dengan polosnya.
kata-kata yang meluncur dari mulut ariano pun seperti panah yang langsung menusuk jantung Anastasia, sakit. itulah yang ia rasakan. ingin rasanya Anastasia menangis membayangkan penderitaan kedua saudara ini.
"Iyan sangat menyayangi bunda ya? maafin bunda ya, yang dulu mengabaikan Iyan dan adik. tapi mulai sekarang, Ian dan adik adalah harta yang paling berharga untuk bunda. mulai sekarang dan selamanya, Ian dan adik akan selalu bersama-sama dengan bunda."ucap Anastasia langsung merangkul badan mungil itu ke dalam pelukannya.
"Iya bunda, Iyan juga janji tidak akan menjadi anak nakal. dan seandainya Ian sudah besar, Ian akan melindungi bunda dan adik dan membantu bunda untuk mencari rezeki." ungkapnya lagi.
Anastasya masih tidak habis pikir, kata-kata Iyan seperti anak yang sudah dewasa. barangkali karena tekanan Anastasia dulu membuat ariano harus memutar otaknya. meninggalkan masa kanak-kanaknya demi untuk melindungi dirinya dan adiknya.
"Iya sayang, bunda sangat menyayangi Ian dan adik.." ucap Anastasia dengan suara yang sedikit bergetar menahan Isak tangisnya. Anastasya pun membenamkan kecupan di atas kepala sang anak.
"kalau begitu ariano istirahat ya. ini kan sudah malam.." ucap Anastasia.
ariano pun menurut. ia langsung naik ke atas ranjang kemudian memposisikan dirinya dan menarik selimut dibantu oleh Anastasia.
Anastasia pun merebahkan tubuhnya di samping sang anak, sambil merengkuh tubuh mungilnya kemudian menepuk-nepuk pelan punggung sang anak.
tak lama aryano pun terlelap. di saat aryano sudah terlelap, pelan-pelan Anastasia beranjak dari tempat tidur menuju kamarnya. Anastasia pergi ke kamar itu untuk mencari sesuatu yang bisa dijadikan uang.
mulai sekarang. mendengar ucapan aryano itu menggerakkan hatinya untuk mempersiapkan uang, apabila sesuatu kemungkinan terjadi kepada mereka.
saat Anastasia sedang membongkar-bongkar barangnya.
Iya menemukan beberapa lembar cek di dalam laci yang masih belum digunakan. sesaat Anastasia pun mengingat kalau cek itu adalah pemberian Alexander di kala ia selesai melakukan hubungan dengannya.
"ah ternyata uang yang diberikan cukup banyak. sebaiknya aku gunakan saja, lagi pula dia tidak mencintaiku dan tidak mencintai anak-anak. aku akan menggunakan semua uang-uang ini untuk menghidupi kedua anakku. setelah itu, aku akan membuka lapak atau berjualan saja.." pikirnya.
setelah itu, Ia memasukkan kembali uang-uang itu ke dalam tempatnya semula Ia juga menggabungkan beberapa surat-surat yang penting baginya dan anak-anaknya.
setelah ia selesai membongkar-bongkar dan membereskan barang-barang itu, tiba-tiba Alexander masuk ke dalam kamar itu.
ceklek.... suara pintu dibuka dari luar.
Anastasia langsung mengarahkan pandangannya ke arah pintu. Iya melihat Alexander berdiri di mulut pintu dengan tampilan yang sedikit berantakan.
namun hanya sesaat Anastasia melihat ke arah Alexander, ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain. Alexander yang menyaksikan ketidak pedulian Anastasia itu menjadi kesal dan marah.
Alexander berjalan ke arah Anastasia sambil melonggarkan dasinya dan membuka satu persatu kancing kemejanya.
Anastasia yang tidak menyadari Alexander mendekat ke arahnya terkejut, tatkala Alexander menarik lengan Anastasia secara kasar.
"ouch.. sakit...!!"rintih Anastasia saat tangannya ditarik paksa oleh Alexander dengan tiba-tiba.
Alexander tidak memperdulikan rintihannya itu. namun ia malah menempelkan bibirnya ke bibir Anastasia.
mendapatkan perlakuan Alexander yang secara tiba-tiba itu, Anastasia jadi memberontak ia berusaha lepas dari kungkungan Alexander.
"lepas kamu apa-apaan sih.!!"seru Anastasia namun Alexander seolah menuliskan telinganya.
Iya terus memaksa, dan membenamkan bibirnya pada bagian-bagian yang sensitif. begitu juga Anastasia. karena ia tidak terima diperlakukan seperti itu, Anastasia terus menolak dan memberontak.
"lepaskan !! kamu gila ya..!!"ujar Anastasia sedikit berteriak.
melihat penolakan Anastasia itu, Alexander semakin menjadi geram dan tidak dapat menahan diri. Ia segera menarik Anastasia yang menempel di dinding dan mendorongnya ke atas ranjang.
seketika Anastasia langsung terjatuh dan terlentang di atas tempat tidur itu, dengan cepat Alexander langsung menindihnya dan tidak memberikan kelonggaran kepada Anastasia.
lagi-lagi Anastasia terus memberontak. dan juga lagi-lagi Alexander tidak memperdulikannya, sampai akhirnya Alexander melakukan penyatuan saat itu.
karena merasa lelah terus memberontak Anastasia Hanya berdiam diri saja. sementara Alexander terus memacu kecepatannya di atas tubuh Anastasia semakin cepat dan cepat akhirnya gol.
Alexander langsung terkapar di samping Anastasia. sementara Anastasia melihat Alexander dengan tatapan marah Dan benci. seolah jiwa yang dahulunya meninggalkan raga tersebut tidak meninggalkan cinta sedikitpun.
"dasar laki-laki brengsek.." ucap Anastasia dan segera beranjak.
ia mengenakan pakaiannya kembali. setelah itu ia langsung mengemasi beberapa barang yang sudah ia susun tadi dan memindahkannya di kamar anak-anaknya.
sementara Alexander, ia sudah menyelam ke alam mimpi apalagi ia masih dipengaruhi oleh alkohol walaupun tidak terlalu mabuk.
setelah mengambil apa yang Anastasia perlukan, Ia pun langsung keluar dari kamar itu dan pergi ke kamar kedua anaknya.
Ia memutuskan akan meninggalkan tempat tersebut, apabila ia sudah menemukan tempat yang cocok untuknya dan anak-anaknya nanti. namun untuk sementara ini Anastasia dan anak-anaknya akan tetap bertahan di rumah itu.
****
pagi pun menyingsing. matahari mulai mengeluarkan cahayanya secara perlahan sementara Anastasia dan kedua anaknya masih belum beranjak dari mimpi indahnya.
Alexander pun terbangun, iya mengusap-usap bantal yang ada di sebelahnya namun kosong. Ia pelan-pelan membuka matanya dan melihat ke arah tangannya yang mengusap bantal di sebelahnya.
melihat bantal tersebut kosong, Ia pun segera beranjak, masuk ke kamar mandi mencuci muka, gosok gigi setelah itu ia langsung keluar dari kamar dan langsung menuju dapur. namun, yang ia lihat di dapur hanya mbok Ning yang sedang memasak untuk sarapan mereka.
"mbok, di mana Anastasia dan anak-anak..?"tanya Alexander kepada mbok ning. mbak Ning yang ditanya pun segara mengalihkan pandangannya dari wajan ke arah sumber suara.
"Oh neng anas dan para tuan muda belum bangun tuan.."ucap mbok Ning sedikit membungkuk kan tubuhnya.
Alexander pun langsung mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan itu. iya mulai mengingat-ingat kejadian tadi malam, di mana ia memulai penyatuan kembali dengan Anastasia.
seulas senyum terbit di bibirnya. Iya pun terus duduk di meja makan itu berharap Anastasia segera bangun dan keluar.
"tuan ingin sarapan apa?"tanya mbok Ning memberanikan diri.
Alexander langsung mengarahkan pandangannya ke arah mbok Ning, padahal pikirannya sedang melayang-layang memikirkan Anastasia.
"Oh tunggu saja Anastasia dan anak-anak bangun mbok. nanti kami akan sarapan bersama-sama.." ucap Alexander membuat mbok Ning sedikit mengerutkan keningnya.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚