NovelToon NovelToon
Pedang Pusaka

Pedang Pusaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil / Penyelamat
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

Pedang Pusaka menceritakan tentang seorang manusia pelarian yang di anggap manusia dewa berasal dari Tiongkok yang tiba di Nusantara untuk mencari kedamaian dan kehidupan yang baru bagi keturunannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membongkar Sekte Sesat

Malam itu cuaca mendung, langit gelap gulita ketika Siaw Jin dan kepala Sim makan bersama puluhan ahli silat di meja besar yang ada di rumah itu.

Empat pendeta yang biasa selalu hadir malam ini tak terlihat batang hidungnya. Siaw Jin masih saja menanyakan kepada penghuni rumah besar itu kenapa adiknya belum juga pulang.

"Besok mereka akan kembali kemari. Kau tunggulah semalam lagi. Jika memang mereka belum datang juga, besok pagi aku akan menyuruh orang menjemput adikmu di Tibet". Seru kepala Sim.

Dalam hatinya, Siaw Jin tertawa geli karena Naya hingga saat ini masih di kamarnya. Mungkin empat pendeta itu pun sedang mencari Naya saat ini makanya tidak hadir dalam jamuan makan malam mereka.

Setelah duduk mengobrol, pukul 9 Siaw Jin masuk ke kamar sambil seperti biasa, mengeluarkan bungkusan roti daging yang di curinya dari meja makan.

Saat suasana sudah mulai sepi, Siaw Jin keluar dari kamar nya melalui genteng setelah mengunci pintu kamar dengan kuat.

Saat seperti itu, digunakan oleh Naya untuk rebah di pembaringan yang besar dan empuk itu.

Dengan mengendap endap Siaw Jin berjalan di atas genteng menuju kamar dimana terdapat belasan peti kemas yang terdapat d*rah segar.

Di dalam kamar itu terdapat tiga orang yang berjaga. Karena menunggu terlalu lama, akhirnya Siaw Jin meluncur turun dengan cepat melumpuhkan ketiga penjaga itu.

Dengan rasa penasaran Siaw Jin membuka peti kemas yang telah di paku. Namun peti kemas itu dalam keadaan kosong. Yang ada hanya dar*h yang sudah mulai mengering.

Ketika dia mencari ke sekeliling tempat itu, dia melihat sebuah tuas yang bentuknya agak lain.

Tak berapa lama, tuas itu bergerak sendiri dan sebuah pintu rahasia di sudut lantai terbuka. Secepat kilat Siaw Jin melesat dan kembali dia merobohkan dua orang yang baru saja keluar dari pintu.

Setelah diperhatikan, semua penjaga itu menggunakan baju yang sama. Seragam itu sepertinya sengaja dibuat oleh kepala Sim untuk petugas penjagal sapi atau entah apapun itu.

Dengan hati hati, Siaw Jin menyembunyikan lima orang yang kini lumpuh tak berdaya di belakang susunan peti kemas setelah dia memakai satu setel seragam berwarna hitam merah.

Dia pun kini masuk perlahan keruang bawah tanah tersebut. Betapa kagetnya Siaw Jin ketika dia melihat didalam ruang tersebut terdapat 10 orang yang sedang bekerja mencinc*n9 tubuh.... boc*h berusia 8 sampai 10 tahun.

Selain itu, terdapat pula belasan anak yang di ikat rantai di dalam kurungan kayu yang kuat dalam keadaan lemah tak bertenaga.

Belum hilang rasa kaget nya, Siaw Jin mendengar bentakan dibelakangnya,

"Kepung,, jangan biarkan dia lolos".

Ketika Siaw Jin menoleh, dia melihat keempat pendeta telah berada di belakangnya di pintu dari mana dia masuk tadi bersama puluhan ahli silat.

Semua nya segera mengepung dan menyerang Siaw Jin dengan menggunakan berbagai macam jenis senjata.

Dengan mengerahkan kemampuannya yang sakti, Siaw Jin mampu membalas serangan serangan para pengepung nya tanpa terdesak sedikitpun.

Namun semakin dia merobohkan mereka, semakin banyak bantuan yang datang.

Tiba tiba, empat orang pendeta itu duduk bersila menyilangkan tangan di depan dada sambil mulutnya komat kamit.

Siaw Jin yang susah sekali dipengaruhi sihir itu mulai merasa kan lelah dan letih sekujur tubuhnya. Matanya pun merasakan kantuk yang hampir tak dapat dia pertahankan.

Karena keadaan nya seperti itu, maka beberapa senjata telah menyentuhnya hingga di tubuhnya terdapat beberapa luka.

Siaw Jin semakin lama semakin payah keadaannya. Jika dibiarkan lima menit lagi seperti itu, dapat di pastikan Siaw Jin akan tewas di ujung senjata para pengepung nya.

Belasan sayatan ditubuhnya membuat Siaw Jin akhirnya tertangkap oleh mereka. Hal itu tentu saja berkat kekuatan sihir ampuh para pendeta yang menyerang nya melalui kebatinan.

Kaki tangan nya pun di ikat dan dia dimasukkan ke dalam kerangkeng besi baja yang khusus di buat untuk mengurung tawanan yang memiliki keahlian beladiri.

Pagi harinya, Naya merasa sangat kuatir karena sejak semalam Siaw Jin tidak kunjung kembali ke kamar.

Ketika seorang pelayan masuk ke kamar yang kunci nya telah dibuka Naya, pelayan pembersih itu segera berhadapan dengan Naya dan kini telah berada dalam pengaruh sihir Naya yang luar biasa.

Atas perintahnya, pelayan itu membawa Naya ke kamar kepala Sim. Setiap penjaga, pengawal atau pelayan lain yang bertemu Naya, mereka segera di sihir oleh gadis cantik itu sehingga Naya berhasil masuk ke kamar kepala Sim tanpa rintangan sedikitpun.

Baru saja kepala Sim selesai memakai pakaiannya, dia telah ditodong oleh Naya dengan pedang yang tadi di ambilnya dari seorang penjaga.

"Cepat katakan dimana kakak ku kau sembunyikan?" Bentak Naya.

Dengan wajah pucat, kepala Sim yang berada di bawah ancaman itu segera mengaku bahwa Siaw Jin di kurung di ruang bawah tanah rumahnya.

"Cepat bawa aku ke sana dan suruh semua pengawal mu menjauh". Kembali Naya berkata saat pengawal kepala Sim mendekati mereka.

"Mundur kalian, jangan ada satupun yang mendekat". Teriak kepala Sim dalam keadaan ketakutan.

Naya segera di tuntun oleh kepala Sim yang lehernya di tempel ped*ng menuju ke kamar dimana masih ada noda sisa d*rah untuk kemudian masuk ke kamar bawah tanah rumah itu.

Sesampainya disana, empat orang pendeta telah menunggunya dengan senyum mengejek. Sambil komat kamit mulut mereka membaca mantra. Setelah itu pendeta tinggi itu membentak dengan penuh kekuatan,

"Lepaskan ketua, buang senjata mu".

Seketika Naya melepaskan kepala Sim dan membuang pedang ditangan nya.

Benarkah gadis itu telah terpengaruh oleh sihir para pendeta? Sebenarnya Naya hanya berpura pura.

Melihat keadaan nya dan Siaw Jin terjepit di ruang bawah itu dengan puluhan para pengawal dan ahli silat, di tambah empat orang pendeta yang tentunya bukan orang orang lemah, Naya menggunakan siasat agar dia mampu melepas kan Siaw Jin dulu.

Naya sangat tau kelihaian Siaw Jin. Namun jika Siaw Jin saja kini dalam keadaan terluka, maka kemungkinan dia sendiri pun tak akan mampu melawan musuh musuhnya apalagi dengan keadaan Siaw Jin seperti itu.

Melihat lawannya menyerah dibawah pengaruh sihir mereka, para pendeta tertawa dan memerintahkan Naya untuk masuk kedalam kerangkeng dimana Siaw Jin berada.

Beberapa saat kemudian, Naya dan Siaw Jin dibawa dengan kerangkeng beroda yang di dorong melalui ruang bawah tanah yang memanjang itu hingga mereka tiba di sebuah tempat luas dimana tengkorak kecil tersusun bertingkat tingkat.

Dari bentuk tengkorak itu, dapat dipastikan bahwa itu adalah anak kecil seusia bocah dimana Siaw Jin pernah melihat tubuh mereka di cinc*ng dibawah rumah gedung kepala Sim.

Para pendeta dan puluhan orang yang ada disitu tampak menyiapkan alat alat pemujaan dan beberapa pengawal kepala Sim membawa dua orang anak untuk di pengg*l kelapa mereka di atas sebuah altar. (Biar lulus review agak lain dikit tulisannya).

Siaw Jin yang masih lemah menyaksikan semua itu dengan bulu kuduk meremang. Sedangkan Naya yang pura pura terpengaruh sihir itu mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

Kemudian para pendeta dan semua yang hadir duduk melingkar di kelilingi obor yang tertancap di tanah membentuk bulatan besar.

Sesekali terdengar mantra yang di ucapkan dengan teriakan dan kadang pelan, bertepatan dengan dua orang yang terus memengg*l kepal* bocah bocah tersebut.

Sungguh mereka merupakan orang orang yang tidak punya hati. Hanya demi ilmu hitam dan kepercayaan sesat, mereka tega mengorbankan begitu banyak nyawa an*k kecil.

Saat suasana sakral itu sedang berlangsung, dengan beberapa kali tebasan pada lengan dan pintu kerangkeng, Naya telah berhasil membebaskan Siaw Jin yang terikat rantai dan kini Siaw Jin tampak seperti memiliki tenaga tambahan.

Dengan memanfaatkan kelengahan mereka, Siaw Jin yang menggenggam pedang pusaka kayu bintang bersama Naya yang telah memainkan pedang pusaka putih segera melesat ke arah mereka dan memb*bat semua orang terdekat hingga tubuh mereka bergelimp*ngan tew*s.

Pendeta yang duduk dekat kepala Sim segera mengeluarkan sihirnya. Namun berkat bentakan Naya yang mengandung sihir pula, sihir para pendeta itu tak mampu mempengaruhi Siaw Jin sedikitpun.

Malam yang gelap di terangi cahaya obor dan bintang itu menjadi saksi terba*ntainya puluhan orang termasuk tiga pendeta dan kepala Sim.

Seorang pendeta bersama belasan pengawal dan ahli silat dapat melarikan diri ketika mereka melihat keadaan mereka tidak menguntungkan.

Selesai membunuh puluhan or*ng, Siaw Jin dan Naya kembali menyusuri lorong yang menembus ke ruang bawah tanah rumah kepala Sim yang telah tewas untuk membebaskan belasan anak yang masih dikurung.

Para pelayan kepala Sim yang melawan juga terkena amukan Siaw Jin dan Naya. Selebihnya, para pelayan itu baik pria maupun wanita dilepaskan begitu saja.

Gempar lah kampung tersebut hari itu, dimana para penduduk sekitar Tibet yang selama ini mengeluhkan tentang maraknya penculikan anak akhirnya mendengar bahwa kepala kampung itu yang menjadi dalang penculikan untuk keperluan sekte sesat mereka.

Adapun d*ging bocah yang terlanjur sudah dikemas dalam peti dan di kirim kemana mana tentunya sudah menjadi santapan orang orang yang suka makan di warung warung besar yang bekerja sama dengan kepala Sim.

Setelah menuntaskan masalah itu, Siaw Jin yang kini lebih dikenal sebagai pendekar sakti itu segera melanjutkan perjalanan nya ke arah Tibet dimana dia akan menjumpai seseorang atas perintah Guru Losian bersama Naya.

BERSAMBUNG. . .

1
anggita
terus 💪berkarya. moga novel ini sukses banyak pembacanya.
Cut Tisa Channel: terimakasih
total 1 replies
anggita
like👍+ iklan☝
Cut Tisa Channel: thanks ya kk
total 1 replies
anggita
Iblis bermuka Ular... 👿.. 🪱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!