JODOH TUKAN LAS BUKAN BESI TAPI...
adalah sebuah novel karya Alex Aina yang sedang naik kecambah.. bukan naek daun ya.. naek bibit pohon toge... bercerita tentang kehidupan percintaan seorang pengusaha yang mengalami jatuh bangun dalam kehidupan.. penasaran? kaga lah... orang w ajah belum nulis novelnya... yuk.. cekidot..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alex Aina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jodoh Tukang Las Bukan Besi Tapi...
TIBA DI RUMAH EMA.
"Assalamualaikum... " keluarga Babeh menyapa keluarga Ema.
Dag Dig dug der... Ema terkaget kaget melihat keluarga Jack datang.a
"Waalaikum salam..." Ya Allah Beh.. Mak.. Ada apa ini pada datang dadakan banget.. Ema dan keluarga kaget menyambut keluarga Jack.
"Ema, lu kaga bilang keluarga si Jack dateng.. Kan kaga enak.. Ini kita gak ada apa apa.." Umi dan Bapak memarahi Ema.
"Gak ada info Mi, Pak dari Jack.. Tau nih orang bikin malu ajah.." Ema sedikit kesal dengan keadaan ini bercampur dengan perasaan gembira.
"Maaf Pak kita gak ngabarin sebelumnya, gak mau ngerepotin.. Kita juga Dateng cuma mau silaturahmi ajah.." jelas babeh kepada keluarga Ema.
Keluarga Ema pun segera memanggil keluarga besarnya untuk memperkenalkan calon besannya.
"Abang, jangan kaya gini Laen kali... Ema malu Bang.. Gak ada persiapan.." Ema berbisik kepada Jack.
"Gak tau,, Babeh yang minta Ema. Abang turutin ajah dah". Jack jadi merasa bersalah.
Suasana kediaman rumah Ema pun berjalan dengan normal kembali setelah mengetahui niat keluarga Jack datang.
"Pak, ini kan si Jack rencana nya mau ngelamar si Ema, yang enak kapan ya?". Tanya Babeh Jack kepada Bapak Kencang.
"Ya kita mah terserah keluarga Babeh ajah maunya kapan, kebetulan kita juga pengennya mah nikah tahun ini biar nanti teteh nya Ema bisa menikah tahun depan." Jawab Bapak kepada Babeh.
"Yaudah kalau begitu, Minggu besok kita Dateng lagi ya Pak buat ngelamar Ema. Mudah mudahan dilancarin semuanya." Babeh bener bener kan maen.. Gercep banget...
Keluarga Ema tersentak kaget... Dan bilang bersama sama... "Apah..... Secepat ini kah.... " ...
"Ia pak,.. Biar si Jack ada yg ngurusin..." Canda babeh kepada keluarga Ema.
Ema pun seketika mengeluarkan air mata yang sudah tak terbendung lagi, karena keadaan ini membuat Dia bener benar tidak menyangka akan secepat ini menikah dengan Jack.
Sementara Jack juga termenung dan berpikir sejenak.. "Bisa kaga w ya jadi suami yang baik..." hati Jack bertanya tanya.
"Tunggu... Sebaiknya pertemuan ini dibatalkan... " teriak seseorang yang sedang membeli rokok di warung umi dan menguping pembicaraan pertemuan keluarga Ema dan Jack.
Sontak dua keluarga pun terkaget kaget dan heran dengan suara tersebut. Jack dan Ema segera melirik kearah warung yang tidak jauh dari pintu ruang tamu, tarammmmmm mereka pun kaget SE kaget kaget nya karena yang berbicara itu adalah mantan kekasih Ema dalam kurung (Pendi). Ema pun segera mengusir Pendi dengan timpukan sendal jepit yang ada di sembarang tempat dan berkata "Dasar orang gila .. Emang lu siapa minta di batalin ajah .. "
Jack pun menambahkan dengan timpukan kue rengginang kepada Pendi yang jelas jelas sudah mengetahui histori tentang Pendi.
Umi yang kesal seketika menjepit leher Pendi dengan pintu rolling door warung.. Bapak pun menyabet Pendi dengan sapu lidi yang tersedia di warung.
Suasana rumah menjadi tegang buat keluarga babeh Jack dan bertanya "siapa dia Jack? Kalian sepertinya tidak menyukainya sama sekali..."
Jack pun segera menerangkan history pria tersebut dengan bukti yang valid penyelidikan yang telah dilakukan oleh Jack sendiri.
"Dia adalah Pendi Beh, lelaki yang tidak punya nyali untuk menemani kehidupan Ema, dia tidak pantas untuk Ema. Dia telah menyakiti hati Ema sejadi jadinya, dahulu dia berjanji untuk menunggu Ema siap di pinang kapan pun tapi dia malah menikah dengan wanita lain yaitu janda kaya kampung sebelah dan meninggalkan Ema. Dia sekarang berstatus sebagai duda dan kini terus mengganggu kehidupan Ema, Jack sudah berusaha menegur Pendi untuk tidak mengganggu Ema lagi karena Ema telah memilih Jack bukan Pendi Beh.. Orang itu benar benar tidak tahu malu.. Seperti muka tembok yang belum di plester.. Jack sudah pastikan Beh kalau ini bukan kesalahan Ema tapi memang pria itulah yang sudah tidak punya malu sama sekali, Jack tau semua ini karena Jack pernah menegur pria tersebut di chat sms dan juga telpon untuk ketemu secara gentle menjelaskan maksudnya mengganggu kehidupan Ema selepas dia menjadi duda. Akan tetapi dia tidak berani untuk mengklarifikasi semuanya kepada Jack Beh, karena bagi Jack kehormatan seorang wanita adalah segalanya terlebih Ema adalah calon istri nya".
Mendengar perkataan Jack tersebut Ema langsung memeluk bangku dan berkata "suami idaman... Cuy... Gentle sekali... "
Bangku pun merasa nyaman di peluk oleh Ema.
Babeh segera menyelepet pantat Pendi dengan karet gelang yang sedang di kunci lehernya oleh umi dengan pintu rolling door warung, Pendi pun meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya kembali.
Kejadian ini yang sempat membuat pertemuan antara kedua keluarga menjadi gaduh pun normal kembali.
"Selamat ya sudah menemukan jodoh.. maafin saya kalau ada salah" tiba tiba kali ini Jack terkaget kaget mendapatkan chat sms dari seseorang yang entah siapa.
"Maaf kamu siapa, ?." Jack membalas chat tersebut.
Ema yang melihat Jack sedang membalas chat sempat curiga karena dia tau persis raut wajah Jack kalau sedang tidak baik baik saja.
"Aku Iyos bang" isi chat tersebut.
Jack yang mengetahui chat tersebut tidak membalas lagi, karena merasa tidak penting untuk kehidupannya.
"siapa Abang yang SMS?." Tanya Ema kepada Jack dengan penuh curiga dan cemburu.
"Si Iyos Ema, Abang kira siapa.. Abang gak bales lagi kok." jawab Jack santai sambil memberikan hp Jack kepada Ema untuk memeriksa kembali.
Babeh dan Emak pun yang mendengar percakapan mereka tersenyum karena berpikir mereka sedang saling cemburu terhadap kehidupan masa lalunya masing masing.
Keluarga Jack pun segera berpamitan pulang karena hari menjelang tengah malam, dan bersiap siap untuk mempersiapkan acara lamaran Jack Minggu ini.
Bersambung cuy.