Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua tahun kemudian
Waktu berlalu begitu cepat,semua luka mulai sembuh.Azizah mulai menerima dirinya kembali.Mulai menghargai betapa penting nya ia peduli dengan diri nya sendiri.
"Tidak !Aku mohon,lepaskan Aku!tolong jangan lakukan itu,lepaskan Aku!"
"Tidaaaakk!"Teriak Azizah dengan keras,dan ia terbangun dari mimpi buruk nya.
"Astagfirullah"Azizah memegang dada,dan mengusap wajah nya.Semenjak keluarga ustaz Zaki datang melamar Azizah,membuat Azizah parno dan juga khawatir,akan dengan masa lalu nya yang belum di ketahui oleh semua orang.Azizah duduk di atas kasur dengan raut wajah yang gelisah.
Azizah membatalkan untuk menerima beasiswa dua tahun yang lalu,karena Azizah takut untuk pergi kuliah di luar kota.Malah,Azizah memilih untuk menjadi guru ngaji di pesantren Al-kitab,salah satu pesantren yang di pimpin oleh Gus Zayn,setelah Abah Karim meninggal.
Di pesantren itu lah,Azizah dan Ustaz Zaki bertemu,saat ustaz Zaki datang melayat ke pesantren milik sahabat nya itu.Gus Zayn lama di Kairo,ia meniti ilmu disana,dan disana lah ia bertemu dengan Ustaz Zaki,yang juga berasal dari ibu kota Jakarta.
Azizah melihat jam di dinding menunjukkan pukul 04:40,sebentar lagi akan ada azan subuh.Azizah tidak melanjutkan tidur nya lagi,ia segera turun dari ranjang,dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.Sebelum ia melakukan ritual mandi nya,lebih dulu,Azizah berdiri di depan cermin yang ada di kamar mandi.
"Apa Aku masih layak untuk di cintai,dan jadikan istri oleh seorang pria seperti ustaz Zaki?dia terlalu sempurna untuk Ku.Ilmu ku hanya seujung kuku nya,tidak memiliki ilmu yang sempurna setidak nya memiliki mahkota yang indah,itu pun sudah hilang!"Lirih Azizah,tak terasa air mata nya terjatuh.
"Apa Aku masih bisa memiliki keturunan,setelah pembersihan rahim dua tahun yang lalu?"Lanjut Azizah lagi,mendengar suara azan yang berkumandang,Azizah segera menepis semua keraguan di hati nya,lalu mulai mandi dan membersihkan tubuh nya.
Satu jam kemudian . . .
Azizah yang keluar dari kamar dengan pakaian rapi nya,menggunakan gamis besar yang selaras dengan hijab yang menutup aurat nya serta niqab yang sudah terpasang begitu rapi.
"MasyaAllah,cantik sekali Anak ibu !"Ucap Sunarsih,saat melihat Azizah berjalan ke arah meja makan.
"Ibu terlalu memuji,bahkan ibu lebih cantik dari Aku!"Azizah tersenyum.
"Azizah,apa hari ini Kamu akan datang ke pesantren Gus Zayn lagi?"
"Tentu Bu,karena Azizah 'kan sudah mengambil tanggung jawab itu dari Ning Aisyah,Azizah harus bisa menjaga amanah !"Azizah melanjutkan sarapan pagi nya.Sunarsih menemani sang Anak untuk sarapan.
* * *
"Tidak mas,lepaskan Saya,tolong jangan lakukan itu kepada saya!"
"Tidaaaakkk!"Suara teriakan itu begitu melengking di telinga Satria.
"Aaah"Satria terbangun dari tidur nya,di depan sudah ada Aldo dan Bara yang menunggu dia.
"Lo masih mimpiin perempuan itu?"Aldo mendekat ke meja kerja Satria.
"Parah Lo sat,lagi kerja sempat - sempat nya tidur,mimpi nge-we sama perempuan lagi!"Cibir Bara yang sedang memainkan ponsel nya duduk di depan kursi meja kerja Satria.
"Ada apa Kalian datang kemari?"Tanya Satria begitu sadar dari mimpi nya, sudah melihat ke dua sahabat berada di dalam ruangan kerja nya.
Pak!
"Nih,Papa Gue nyuruh Gue buat ngirim ini berkas,ke kantor Lo!"
Satria mengambil map yang ada di tangan Aldo,sementara Bara masih sibuk dengan ponsel nya.
"Lo nggak kerja?"Tanya Satria,kepada Bara.
"Ini 'kan Gue kerja,dimana ada Aldo disitu ada Gue!"Imbuh Bara dengan santai.
"Percuma Lo gaji dia,kerjaan nya cuma ngekor Lo aja !"Cibir Satria lagi,
"Untung aja Mama nya itu Tante Gue,kalau nggak udah Gue pecat!"Ketus Aldo,dengan tajam.
"Eh,Tante kata Lo,Mama Gue mama Lo juga nyet!"
"Eeemmm,Papa Gue,papa Lo 'kan?"Timpal Aldo,Bara tersenyum.
Satria hanya menggeleng-geleng kepala nya saja,melihat dua bersaudara tiri itu yang terus saja debat.Meskipun hanya adik tiri beda ibu dan beda ayah,Aldo dan Bara adalah sahabat dan saudara yang cukup bikin orang iri.
"Jadi Sat,Lo udah tau,siapa perempuan yang Lo per-kosa itu?"Bisik Aldo,duduk di pinggir meja kerja Satria,tepat di samping nya.
"Belum,Gue nggak tau,siapa perempuan itu.Namun,setiap dia hadir di mimpi Gue,Gue tau betul dia pasti mengalami kesakitan yang begitu dahsyat,bahkan Gue dapat melihat air mata nya itu yang membasahi wajah cantik nya,netra nya itu memerah,tangan nya putih lembut memegang lengan Gue,berusaha mendorong Gue,tapi Gue malah maksa dia untuk diam menerima kejahatan Gue!"Ungkap Satria,melirik Aldo.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?"Tanya Bara,yang melihat ke dua nya berbisik-bisik.
"Lo sibuk main game!"Ketus Aldo,Bara mengerutkan dahi nya,lalu melirik Satria yang melamun.
"Lo masih kebayang dengan peristiwa dua tahun lalu?"Satria mengangguk,Bara menyimpan ponsel,lalu menatap Satria dengan serius.
"Sat,saat Kami menemukan Lo di dalam mobil dengan keadaan yang tidak bisa Gue jelaskan,yang jelas Lo habis perang lah,Gue liat cakaran di punggung dan lengan Lo itu parah banget.Berarti itu cewek benar-benar merasakan sakit yang luar biasa karena Lo paksa!"Imbuh Bara,kini menatap Satria dengan tatapan serius nya.
"Benar,apalagi ada bekas noda darah di kemeja baju yang Lo pakai,berarti wanita itu masih pera-wan Satria.Kasian anak orang Lo gagahin.Tapi,tidak Lo tanggung jawab !"Mendengar ucapan Aldo,semakin membuat Satria merasa bersalah.
"Kalian sendiri tau,sudah dua tahun ini Aku hidup dalam rasa bersalah.Bahkan setiap liat kasus pemer-kosaan di tv Gue teringat wanita itu,kalian nggak pernah tau,bagaimana jadi Gue!"Timpal Satria dengan raut wajah yang kesal dan juga marah.
"Kesalahan ada di kita semua,kenapa juga hari itu Lo bawa minuman kadar alko-hol yang Satria tidak bisa minum.jadi,buat dia ngebleng 'kan!"Sambung Bara.
"Sudah terjadi,untuk apa mengingat nya lagi,jadi Sat apa sekarang rencana Lo?"Tanya Aldo.
"Eeemmm,nggak tau,orang tua Gue maksa Gue buat tunangan dengan Bella,Lo tau 'kan Gue putus sama Bella karena dia selingkuh.Gara-gara dia Kita pulang ke kampung terus rayain kelulusan Kita sekalian buat ilangin stres,eh niat mau ngilangin masalah,malah tambah masalah!"Ujar Satria yang kesal.
Ceklek !
"Loh,Kalian disini?"Seru Adi,Ayahnya Satria.
"Om"Aldo tersenyum,begitu juga dengan Bara yang langsung berdiri untuk menyapa Ayah nya Satria,pemilik perusahaan Purna Alamsyah.
"Eeemm"Adi mengangguk sembari menghampiri Anaknya.
"Satria,tadi Paman Dika menelpon Papa,katanya beberapa barang di supermarket purna habis stok,mereka sudah menelpon ke pusat.Namun,belum ada tanggapan,coba Kamu yang datang ke kampung sekalian cek itu barang,dan juga Kamu bisa sekalian melihat-lihat disana.Semenjak itu supermarket berdiri,Kamu selalu nolak untuk datang kesana!"Ungkap Adi,
"Jangan Aku deh,Papa aja gimana,Aku bisa menjaga kantor!"
"Tidak bisa,Papa ada pertemuan besok pagi dan lusa,Kamu yang harus berangkat kesana!"Titah Adi,"Tanpa ada kata penolakan !"Sambung nya lagi,lalu pergi meninggalkan ruangan Satria.
"Bro,seperti nya semesta sedang menguji Lo!"Timpal Aldo yang melihat Satria sedang gelisah.