Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Babak Gugur
Setelah selesai meneliti pil obat itu dengan teliti tetua Jiang Zhuo baru berkomentar tentang kualitas pil obat itu.
"Xuan Yu menurutku pil ini tidak memiliki kecacatan apapun bahkan bisa di katakan sempurna. Aku merasa kualitas pil ini pun jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pil yang ada di luar sana."
"Jadi..."
"Menurutku ini hasil yang sangat bagus. Bagi seorang pemula ini sudah sangat bagus. Percobaan pertama tapi sudah mendapatkan hasil seperti ini. Jika di luar sana ada yang tahu mereka bisa kena serangan jantung."
"Anda bisa saja tetua Jiang."
"Xuan Yu jika aku ingin membuat pil seperti ini. Sumber daya apa saja yang aku butuhkan?"
"Kenapa? Apakah tetua Jiang ingin membuatnya?"
"Kalau aku tentu saja tidak bisa. Jadi aku harus minta pertolongan kamu untuk membuatnya." Tetua Jiang tersenyum canggung.
"Baiklah. Ada bisa membeli ini..."
Lan Xuan Yu pun mencatatkan semua bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pil penambah energi.
Dari hasil percobaan pertama pembuatan pil penambah energi sebelumnya Lan Xuan Yu menghasilkan tiga butir pil. Lan Xuan Yu bermaksud membagikan pil tersebut pada tetua Jiang Zhuo satu butir dan satu butir lagi untuk Zhang Xin.
Ketika Lan Xuan Yu memberikan satu butir pil pada tetua Jiang Zhuo. Reaksi tetua Jiang Zhuo tentu saja sangat kaget, karena dia tidak menyangka kalau Lan Xuan Yu akan memberikan padanya.
Setelah tetua Jiang Zhuo berpamitan untuk kembali ke kamarnya. Lan Xuan Yu juga menitipkan satu butir pil untuk Zhang Xin.
Malam ini Lan Xuan Yu mencoba untuk mengkonsumsi pil penambah energi buatannya. Dia ingin mengetahui sejauh mana khasiat pil penambah energi buatannya sendiri.
Jika memang memiliki khasiat yang bagus maka dia akan membuat lebih banyak di kemudian hari dan akan menjualnya. Karena dengan cara seperti itu mudah baginya untuk mendapatkan koin emas dengan cepat dan banyak.
Karena jika dia ingin membuat pil obat dengan kualitas tinggi maka dia harus mengeluarkan koin emas dalam jumlah yang fantastis.
Satu keping koin emas setara dengan 100 keping perak atau setara 1000 koin perunggu. satu keping koin emas bisa di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup satu keluarga sederhana.
Namun bagi seorang pendekar tingkat tinggi, satu keping koin emas tidak ada artinya. Sebab jika seorang pendekar ingin membeli satu butir pil penambah energi seperti buatan Lan Xuan Yu.
Maka seorang pendekar harus mengeluarkan 50 koin emas. Padahal pil penambah energi seperti ini tidak akan begitu berguna bagi seorang pendekar tingkat tinggi.
Berbeda jika pendekar itu masih dibawah pendekar tingkat Raja. Tapi jika pendekar sudah berada ditingkat raja ke atas, maka mereka sudah tidak lagi membutuhkan pil seperti ini.
Karena khasiat pil penambah energi sebenarnya untuk mengembalikan jumlah tenaga dengan cepat. Dan bisa di gunakan untuk mengumpulkan tenaga dalam bagi mereka yang ada di tingkat Raja kebawah.
Tetapi bagi pendekar tingkat Raja keatas, mereka bisa mengembalikan jumlah tenaga dalam lebih cepat hanya dengan bermeditasi. Jadi mereka lebih memilih untuk membeli pil yang lainnya dari pada membeli pil seperti ini.
Setelah satu jam Lan Xuan Yu bermeditasi serta merasakan kualitas pil buatannya sendiri. Lan Xuan Yu merasa sangat puas ternyata pil penambah energi buatannya melebihi ekspektasinya.
Malam telah berganti pagi. Kini mereka bertiga sudah bersiap untuk berangkat menuju arena pertandingan turnamen.
Saat dalam perjalanan tetua Jiang Zhuo berkata pada Lan Xuan Yu. Kalau dia merasa sangat puas dengan pil penambah energi buatannya. Sesuai dengan dugaannya pil penambah energi ini memiliki kualitas jauh lebih baik jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran.
Zhang Xin tidak berkomentar apa-apa karena Zhang Xin memang belum mengkonsumsi pil penambah energi pemberian Lan Xuan Yu semalam.
Sebab Zhang Xin ingin menggunakannya nasi saat dia benar-benar membutuhkan. Karena dia sangat yakin jika nanti saat bertanding dengan lawan yang lebih kuat, pasti kehilangan banyak tenaga dalam. Nah di saat seperti inilah dia akan mengkonsumsi pil penambah energi itu.
Ketika mereka bertiga sampai di arena pertandingan turnamen dengan cepat mereka menempati posisi seperti kemarin. Karena nama Lan Xuan Yu dan Zhang Xin belum di panggil jadi hari ini mereka pasti mendapat giliran maju.
Pertandingan demi pertandingan berlangsung dengan tertib. Kadang permainan mereka terlihat membosankan kadang juga sangat menarik perhatian.
Ada salah satu peserta dari sekte besar melawan sekte menengah. namun yang menjadi pemenang peserta dari aliran menengah. Jadi tidak ada jaminan meskipun mereka dari sekte besar pasti menang. Ini menunjukkan bahwa bakat dan faktor keberuntungan bisa jadi penentu.
Saat ini peserta perempuan yang bertanding diatas panggung mengunakan senjata pedang dan lawannya seorang pria hanya mengunakan senjata kipas. Gadis ini terlihat sangat energik dan dan tomboi. Sementara itu yang pria terlihat gemulai.
Saat wasit mengumumkan pertandingan di mulai maka sang gadis dengan cepat melesat ke depan dan menyerang lawannya. Sementara itu sang pria bersiap menangkis serangan pedang mengunakan energi angin dari kipas.
Suara desingan pedang dan energi angin bertabrakan membuat hati terasa berdesir. Mereka sama sama berada di tingkat ahli. Namun karena perbedaan senjata sehingga permainan berlangsung cukup lama.
Hingga sang pria mulai terdesak dan tidak bisa lagi bertahan dari serangan sang gadis yang bertubi-tubi. Sepertinya sang gadis memang sengaja tidak memberikan kesempatan pada lawannya untuk menyerang balik. Akhir pertandingan pun di menangkan sang gadis.
Setelah kedua peserta turun dari atas panggung. Wasit mulai memangil peserta ke atas panggung. Kali ini nomor peserta milik Zhang Xin yang di panggil dan peserta bernama Lin Song dari sekte Harimau Putih.
Keduanya langsung ke atas panggung dan memberikan hormat pada wasit. Wasit hanya mengangguk kepalanya ketika menerima salam dari kedua peserta. Setelahnya wasit pun mengumumkan pertandingan di mulai.
Zhang Xin mengunakan senjata pedang lawannya Lin Song mengunakan senjata tombak. Denting pedang dengan mata tombak beradu menimbulkan suara gaduh.
Sepertinya Zhang Xin memiliki keahlian sedik lebih tinggi jika di bandingkan dengan lawannya. Tehnik yang digunakan pun sepertinya milik Zhang Xin jauh lebih tinggi.
Terbukti dari beberapa serangan yang dilakukan oleh Zhang Xin bisa mendesak lawannya terus mundur ke posisi bertahan dan tidak mempunyai kesempatan untuk menyerang balik.
Ketika Zhang Xin berhenti menyerang Lin Song mulai mengambil jarak. Deru nafas keduanya mulai tidak beraturan. Keduanya memanfaatkan waktu yang ada segera menstabilkan nafasnya.
Setelah selesai mengambil jeda. Mereka kembali melanjutkan pertandingan. Jurus demi jurus mulai mereka keluarkan tujuan mereka cuma satu secepatnya mengalahkan lawan.
Hanya dalam waktu beberapa menit pertandingan mereka sudah mendekati akhir. Sepertinya kemenangan ada di pihak Zhang Xin karena lawannya sudah mendapatkan banyak luka di sekujur tubuhnya.
Ketika lawannya menunjukkan celah maka Zhang Xin segera manfaatkan kesempatan itu untuk menjatuhkan lawannya. Dan hasilnya Zhang Xin berhasil mendaratkan tendangan ke arah dada Lin Song.
Sehingga Lin Song jatuh dalam posisi berjongkok karena menahan nyeri di dadanya. Dan pertandingan berakhir di menangkan oleh Zhang Xin.
Saya hanya berharap semoga pembaca bisa menerima karya saya tanpa harus menghakimi.