Ex Bastard

Anina menatap layar ponselnya berisikan berita yang sedang hangat hangatnya di perbincangkan,

-Pengusaha ternama Edward Delvino menggugat cerai sang istri setelah skandal istrinya mencuat-

-Viral vidio hot L... model sekaligus istri pengusaha ternama Edward Delvino-

-Akibat skandal istri direktur utama, saham Delvino Corporation melonjak drastis-

-Beberapa investor menarik sahamnya di Delvino Corp akibat saham yang terus melonjak-

Anina menghela nafasnya Bagas sudah menepati janjinya itu artinya sekarang gilirannya.

Anina kembali merapikan pakaiannya.. setelah selesai ia menatap Queen yang tengah terlelap "Maafin mama Queen, maaf.. tapi mulai sekarang hanya akan ada kita, kita berdua saja.." Anina meneteskan air matanya lalu dengan cepat menghapusnya.

Esok harinya Anina sudah berada di Cafe menunggu Kanaya, Anina melihat Kanaya turun dari sebuah mobil, bersama seorang pria.

Anina mengeryit siapa? "Aya..?" Kanaya tadinya ingin mengacuhkan Anina tapi Anina malah memanggil nya.

"Kakak duluan aja.. ya!"

"Kalo ada apa apa, panggil aku okey!" Bima melepas tautan tangannya dan masuk kedalam cafe,meninggalkan Kanaya bersama Anina.

"Boleh bicara sebentar?"

"Apa lagi sekarang?"

"Tolong Ay, aku pastiin ini terakhir kalinya" Kanaya mengeryit merasa aneh dengan ucapan Anina, tapi bukankah bagus terakhir kali nya itu artinya Anina tak akan mengganggunya lagi.

Anina mengajak Kanaya kesebuah taman dan duduk bersisian di bangku panjang yang tersedia.

Lama tapi Anina masih belum membuka mulutnya "Kamu membuang waktu ku" Kanaya hendak berdiri namun ucapan Anina menghentikan gerakannya.

"Aku dan Bagas sudah bercerai.. hanya tinggal menunggu putusan keluar tiga hari lagi, Aya kembalilah dengan Bagas, dia sangat mencintai kamu"

Kanaya mendengus "Untuk apa kamu mengatakan itu padaku" Kanaya terkejut,tentu saja. Tapi sebisa mungkin Kanaya menyembunyikannya, sudah cukup ia tak mau ber urusan dengan Anina atau pun Bagas,Anina mendongak melihat wajah Kanaya "Itu rumah tangga kalian bukan urusanku"

"Aya.."

"Kalian fikir kalian ini siapa, seenaknya mempermainkan ku, pergi menyakiti ku, lalu sekarang datang mengatakan untuk kembali,"

"Aya dengar.."

"Bisakah jangan ganggu aku lagi, aku sungguh aku tak ingin kembali mengenal kalian, saat ini aku sedang membuka lembaran baru"

"Apa pria yang tadi..?" Kanaya mengangguk.

Sedangkan Anina menggeleng "Tidak Aya, jangan.. aku yang bersalah selama ini,Bagas sama sekali tak bersalah... kembalilah.."

"Sudahlah..!"

"Tidak Aya dengarkan aku.."

"Anina.." Kanaya sudah geram, sejak tadi ia mencoba meredam emosinya, apa sebenarnya mau Anina Kanaya hanya ingin semuanya berakhir dan ia bisa hidup dengan tenang "Pembicaraan selesai aku permisi"

"Queen bukan anak Bagas" Kanaya mematung beberapa saat, lalu berbalik kearah Anina yang menunduk sambil memejam "Aku yang bersalah, karna menyeret Bagas dalam masalahku"

"Maafkan aku, setidak nya maafkan Bagas dia tak bersalah" Anina menghirup udara sebanyak banyaknya menceritakan semuanya berarti membuka luka lama yang jelas jelas ingin ia lupakan "Dia hanya melindungi ku, memberi status pada anak ku, yang tak diakui ayahnya"

Kanaya terkesiap "Aku diper kosa" Anina semakin menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Kanaya semakin dibuat terkejut. "Malam itu saat kamu minta aku temani Bagas ke Club itu semua terjadi, Bagas hanya menolongku karna aku mencoba bunuh diri.." Dan Anina mulai menceritakan semuanya kepada Kanaya hingga bagaimana ia mendapat penolakan dari ayah bayi yang di kandung Anina serta Bagas yang bersedia menikahinya hanya untuk memberi status pada Queen.

"Aku kira dengan aku terus bertahan, bisa meluluhkan hati Bagas, tapi ternyata sampai sekarang Bagas tetap mencintai kamu, bahkan sampai sekarang Bagas tak pernah menyentuhku, sejak menikah kami tinggal dirumah yang berbeda.. aku berfikir semuanya tak berujung jika terus seperti ini, maka aku melepaskan Bagas.

"Kamu mencintai Bagas?"

"Entahlah, selama ini aku hanya melakukan nya demi Queen,aku hanya ingin Queen punya keluarga yang lengkap, aku bertekad tak perlu cinta yang terpenting Queen punya ayah, aku tau aku begitu egois saat itu.. tapi ternyata semakin lama aku bertahan malah membuat semua orang sakit.. aku benar benar minta maaf Aya, sehari pun aku gak pernah lupa atas apa yang pernah aku lakukan dulu, saat aku mengatakan sama kamu bahwa bayi yang ku kandung anak Bagas, maaf.."

"Sekarang semuanya sudah selesai, aku harap kamu bisa bahagia, dan aku yakin kamu juga masih mencintai Bagas.. kembalilah Aya, Bagas benar benar mencintai kamu"

Kanaya menghela nafasnya lalu pandangannya mengarah kedepan "Ini sudah terlambat Anina, seandainya dulu kalian berkata jujur padaku.. mungkin rasanya gak akan sesakit ini"

_________________

Nah kan Anina tuh gak jahat sebenernya, cuma dia dipaksa keadaan...

Benarkah sudah terlambat... salahin siapa ya?

Bagas kah?

Anina kah?

Atau aku🤭?

Like..

komen..

vote..

🌹🌹🌹🌹🌹☕☕☕☕☕