Arabella adalah gadis yang selalu mendapat julukan gadis apatis, gadis batu, gadis sombong, gadis angkuh dan masih banyak lagi julukan yang melekat padanya karena sikapnya yang antipati, dingin dan acuh tak acuh pada apapun disekitarnya.
Karena sikapnya itu membuat orang-orang di sekitarnya menjauh dan membencinya bahkan banyak yang mencacinya. Hal itu pula yang membuat seorang Elang Bahuwirya sangat membencinya.
Lalu apa jadinya jika Bella menjadikan sikapnya itu hanya sebagai topeng belaka. Topeng yang ia gunakan untuk menutupi segala luka di hatinya.
Dan bagaimana permainan takdir akan membawa Elang yang sangat membenci Bella malah saling terikat sebuah benang merah karena jebakan dari Bella.
"Walau di dunia ini hanya tersisa satu wanita, aku tetap tidak sudi mencintai gadis angkuh dan sombong sepertimu!!" ~Elang~
"Aku juga tidak mengharapkan itu!!" ~Arab
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
"ARABELLA!!" Teriak Elang dari ujung pintu. Elang geram mendengar kenyataan yang didengarnya barusan.
Deg..
Ada rasa keterkejutan di hati Bella, namun gadis itu tentu saja bisa mengendalikan sikapnya.
Elang mendekati Bella dengan rahang yang mengeras dan wajah memerah menahan amarahnya.
Tangan berotot milik Elang menarik lengan Bella dengan kasar. Bella bahkan terseok seok mengikuti langkah Elang yang tergesa-gesa.
"Hentikan Elang!! Kamu mau bawa Bella kemana? Lepaskan Bella jangan seperti ini!!" Marisa menarik tangan Elang agar melepaskan cengkeramannya pada Bella.
"Lepaskan Marisa!! Kamu tunggu di sini dulu!!" Elang menatap tegas Marisa, pertanda dirinya sedang tidak ingin dibantah.
Elang menghentikan langkahnya setelah sampai di pinggir danau buatan tak jauh dari rumah mereka. Elang melepaskan lengan Bella dengan sedikit mendorongnya ke depan. Mata Elang sudah tertutup kemarahan yang sangat membakar hatinya.
"Ulangi sekali lagi apa yang kau katakan di dalam tadi!!" Bentak Elang penuh kemarahan.
"Aku rasa kau sudah mendengarnya dengan jelas!!" Bella menanggapi kemarahan Elang dengan datar.
"Jadi benar itu alasanmu menarik ku dalam permainanmu? Hanya sebatas itu kah harga dirimu? Hanya karena ingin mengambil warisan orang tuamu, dengan liciknya kau menghancurkan pernikahan orang lain? Sebenarnya kau buang di mana hatimu itu sehingga menggantinya dengan batu!!" Elang sudah berapi-api hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di dengar.
"Perempuan s*alan!! Perempuan materialistis!! Entah apa lagi yang bisa menggambarkan kelakuanmu itu!! Kenapa Bunda bisa buta dengan sikapmu yang seperti iblis ini!!" Air mata Elang sampai keluar karena tak kuat lagi menahan sesak di dadanya. Rasanya ingin melenyapkan perempuan di depannya ini jika Elang tidak teringat Bundanya.
Bella masih diam tak membalas segala umpatan, cacian dan kata-kata kasar yang keluar dari mulut Elang. Wajahnya masih saja datar seperti tak berekspresi.
"Aaakkkhhhh" Elang mengacak rambutnya kasar. Ia semakin marah karena tidak mendapat respon apapun dari Bella. Bahkan Elang menangkap wajah cantik itu tidak berubah ekspresi sama sekali. Elang lupa kalau saat ini yang di hadapinya adalah sebuah batu.
"Satu hal yang perlu kau ingat di dalam otakmu jika hatimu sudah kau buang. Bukannya kau lebih suka berpikir menggunakan otakmu yang licik itu daripada hati batu mu?" Elang menatap Bella tajam.
"Aku tidak peduli dengan pernikahan ini dan aku tidak akan pernah menerima dirimu dalan hidupku!!" Elang menarik napasnya kemudian menghembuskan dengan kasar sebelum mengeluarkan kalimat berikutnya.
"Walau di dunia ini hanya tersisa satu wanita, aku tetap tidak sudi mencintai gadis angkuh dan sombong sepertimu!!" Elang melepas cincin yang melingkar di jari manis tangan kanannya. Lalu melemparnya ke dalam danau di depannya.
"Aku juga tidak mengharapkan itu!!" Suara dingin yang baru Elang dengar setelah puas meneriaki Bella dengan kata-kata kasarnya.
Elang menatap Bella yang memilih memandangi danau tanpa sudi menatap dirinya. Elang meneteskan air matanya sekali lagi sebelum pergi meninggalkan Bella sendirian di sana.
***
Bella kembali lagi kerumahnya setelah hari sudah gelap. Marisa sempat memicingkan matanya ketika menyadari baju Bella yang berbeda dengan saat Elang membawanya pergi tadi. Tapi Marisa segera menepis kecurigaannya.
"Bella, kamu dari mana saja? Kenapa baru kembali? Elang tidak berbuat yang macam-macam kan?" Terlihat jelas gurat kecemasan di wajah Marisa.
"Berhenti bersikap sok baik di depanku. Itu membuatku Muak. Kalian mau angkat kaki sendiri dari rumah ini atau aku yang akan menendang kalian? Mau membereskan barang kalian sendiri atau aku yang akan melemparnya? Tentukan pilihan kalian sekarang juga karena batas waktunya hanya sampai besok!! Byeee!!" Bella melambaikan tangannya lalu pergi ke kamarnya.
Marisa menatap bella dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Sepertinya kita harus segera berkemas untuk keluar dari rumah ini Ma, kita sudah tidak punya tempat lagi di dini" Ucap Marisa memandang wajah Mirna.
"Lalu kita mau kemana sayang? Kita sudah tidak punya rumah lagi" Mirna menunduk sendu.
"Mama tenang aja, aku masih punya tabungan dari kerja kerasku untuk mencari rumah sederhana dekat sini"
Marisa memang bekerja menjadi sekretaris Elang. Sejak kepindahannya ke rumah Bella dulu, Marisa atau yang kerap di panggil Ica memang menyukai Elang. Jadi ia berusaha keras untuk bisa masuk ke perusahaan pria yang di cintanya itu. Usaha yang gigih membuahkan hasil sehingga Marisa bisa menjadi sekretaris Elang. Apalagi sikapnya yang perhatian dan lembut mampu meluluhkan hati Elang yang setiap hari bertemu dengannya. Dari situ lah awal mula jalinan asmara mereka hingga kemarin semua rencana hidup bahagia bersama Elang hancur lebur.
***
"Sudahlah bro, Bunda pasti akan marah kalau tau lo kaya gini!!" Rayan merebut gelas berisi minuman memabukkan dari tangan Elang.
"Maka dari itu jangan sampai Bunda tau" Racau Elang mulai tak sadarkan diri.
"Ayo ikut gue pulang, lo ngga bisa pulang dalam keadaan seperti ini!!" Rayan memapah Elang yang sudah tidak mampu berjalan lagi.
Rayan adalah sahabat Elang sejak SMA, dan baru pulang tadi siang setelah satu bulan perjalanan bisnisnya. Rayan juga bari tau tentang kegagalan pernikahan Elang dan Marisa. Tapi yang membuat Rayan sedikit terkejut adalah pernikahan Elang dengan Bella. Gadis yang disukainya dari dulu. Walaupun Rayan terkenal playboy tapi tambatan hati Rayan yang sesungguhnya adalah Bella. Rayan hanya menjadikan gadis di luaran sana sebagai tempat bersenang-senang saja sedangkan Bella adalah tujuannya.
Tentu saja ada rasa kecewa di hati Rayan, tapi setelah mendengar cerita dari Elang cerita sebenarnya hingga terjadi pernikahan itu, dan Elang yang tidak pernah menyukai Bella membuat Rayan tidak putus harapan. Rayan akan tetap memperjuangkan cintanya untuk Bella tanpa harus ada pertarungan sengit antara dirinya dan Elang. Rayan akan bersaing secara sehat, bukan bersaing lebih tepatnya mengambil karena Elang tidak pernah menyukai Bella.
Rayan juga tidak peduli tentang sikap Bella seperti yang kalian tau. Yang Rayan pedulikan adalah cintanya yang sedari dulu belum ia ungkapkan. Bukankah cinta itu buta? Maka Rayan juga akan buta tentang sikap dan perilaku Bella.
"Gue benci sama Bella, gue benci sama dia!!" Elang bergumam tak jelas di dalam mobil Rayan.
"Kenapa gue harus terjebak dengan wanita s*alan itu!!" Rayan jelas tidak mampu menghentikan ocehan orang yang sedang dalam pengaruh alkohol itu.
-
Rayan telah sampai di apartemen miliknya. Ia menjatuhkan tubuh jangkung Elang di ranjangnya lalu melempar sepatu Elang begitu saja. Rayan menatap wajah tampan Elang yang terpejam.
"Gue tau sekarang posisi lo jauh di depan gue bro. Tapi gue nggak akan menyerah sebelum mendengar Bella menentukan pilihannya sendiri. Gue ngga akan pernah pakai cara licik untuk menghancurkan pernikahan kalian. Karena bagaimanapun lo sahabat terbaik gue. Tapi gue juga bisa menghancurkan lo kalau sampai Bella hancur di tangan lo" Gumam Rayan yang tidak akan di dengar oleh Elang.
-
-
-
-
-
Jangan lupa untuk dukung terus karya ini dengan like dan komentar yang membangun readers. Terimakasih dan happy reading😘
smoga bella ,dito n mita gak diapa2in mak lampir
byk juga ya yg menginginkan nyawa bella.
seprtinya dr kel angkatnya yg tdk terima klo warisan jatuh ke bella semua
jgn2 donor ke elang ya atau ke nadia ya.
nadia pasti tahu siapa yg mengincar nyawa bella
justru nanti elang yg bakal bucin akut
sepertinya bella menyelidiki sebab kematian ortunya..
tetep aja bell.. siapa yg ga sewot tau atu dikirim surat cerai..
mangkanya hati hati Lang jgn sampe ketauan..bersikap lah biasa aja..