Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.
Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.
Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 35 I Latihan Mendalam dan Persahabatan
Dengan ide itu, Xinfen menatap Li Feng penuh keyakinan. “Jika kau mau, aku bisa membantumu memahami kekuatanmu. Mungkin kita bisa mulai dengan latihan sederhana untuk merasakan energi dalam tubuhmu. Siapa tahu, ini bisa membantumu menemukan cara yang lebih cocok untuk kultivasi.”
Mata Li Feng bersinar. “Sungguh, Kakak Xinfen? Kau mau membantuku?”
Xinfen mengangguk. “Tentu saja. Namun, ingatlah bahwa ini membutuhkan kesabaran. Kekuatan sejati tidak didapat dalam semalam.”
Li Feng mengangguk antusias. “Aku siap berusaha, Kakak!”
Dengan begitu, Xinfen membawa Li Feng ke sudut halaman yang lebih tenang. Di sana, ia mulai mengajarkan dasar-dasar meditasi dan teknik pernapasan untuk membantu Li Feng mengenali energi dalam tubuhnya. Meski latihan ini sederhana, Xinfen percaya bahwa dengan waktu dan bimbingan yang tepat, Li Feng akan mampu mengembangkan potensinya.
Dewa Bin Jue tersenyum dalam pikirannya. “Engkau telah membuat keputusan yang tepat, Xinfen. Kadang, menempa jenius membutuhkan kesabaran dan ketulusan. Suatu saat nanti, anak ini bisa menjadi rekan yang berharga dalam perjalananmu.”
Sore itu, Xinfen dan Li Feng memulai latihan mereka dengan semangat. Ini adalah awal dari persahabatan baru yang akan membawa mereka pada petualangan yang lebih besar, masing-masing saling menguatkan dalam perjalanan kultivasi mereka.
Setelah beberapa hari, pelatihan dasar yang diberikan Xinfen mulai menunjukkan hasil. Meski awalnya Li Feng kesulitan, ia sekarang bisa merasakan energi dalam tubuhnya dengan lebih jelas. Setiap kali ia berhasil mencapai kemajuan, semangatnya semakin menggebu-gebu. Rasa percaya dirinya tumbuh, dan ia mulai menunjukkan bakat tersembunyinya yang selama ini tidak ia sadari.
Suatu pagi, saat mereka berlatih di halaman sepi sekte, Li Feng menatap Xinfen dengan tatapan bangga. "Kakak Xinfen, aku sangat berterima kasih karena sudah melatihku. Aku sudah memutuskan... Aku ingin mengikuti Kakak ke mana pun Kakak pergi. Aku ingin belajar lebih banyak darimu, apa pun caranya."
Xinfen terkejut mendengar tekad ini, tapi tersenyum penuh kebanggaan. "Li Feng, mengikuti seseorang dalam perjalanan kultivasi bukanlah hal yang mudah. Akan ada banyak rintangan yang harus kita hadapi, dan tantangan itu mungkin akan jauh lebih berat dari apa yang kita alami sekarang."
Li Feng mengangguk tanpa ragu. "Aku tahu, Kakak. Tapi kau telah membantuku menemukan kekuatan dalam diriku, sesuatu yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Aku siap menghadapi apa pun demi berkembang dan menjadi lebih kuat."
Dewa Bin Jue mendengar percakapan ini dalam pikiran Xinfen dan memberi pandangan bijaksanaannya. “Xinfen, Li Feng adalah anak yang memiliki potensi besar, tapi ia akan membutuhkan lebih dari sekadar teknik dasar. Untuk mengeluarkan kekuatan sebenarnya, kau harus memberinya tantangan nyata.”
Dengan saran itu, Xinfen menatap Li Feng dan berkata, “Kalau begitu, aku akan mengujimu lebih jauh. Tapi ingat, pelatihan yang akan kita lakukan ini jauh lebih berat daripada apa yang telah kita lakukan selama ini. Bersiaplah untuk menghadapi dirimu yang sebenarnya.”
Mereka pun meninggalkan halaman latihan dan menuju ke area pegunungan di pinggir sekte, tempat yang lebih sepi dan penuh tantangan. Di sanalah mereka bisa berlatih dengan bebas, tanpa takut diganggu oleh murid-murid lain.
Pelatihan Di Gunung
Sesampainya di puncak, Xinfen mulai mengajarkan teknik dasar lain yang lebih rumit, yaitu Teknik Penyerapan Energi Langit dan Bumi. Teknik ini memungkinkan seorang kultivator menyerap energi alami dari lingkungan sekitarnya untuk memperkuat tubuh dan jiwa mereka. Bagi Li Feng, ini akan menjadi latihan yang berat karena membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi dan ketahanan tubuh yang baik.
"Teknik ini membutuhkan keselarasan yang sempurna antara pikiran, jiwa, dan tubuh. Kau harus bisa merasakan aliran energi dari sekitarmu dan membiarkannya masuk dengan cara yang lembut," jelas Xinfen.
Li Feng duduk dalam posisi meditasi di atas batu besar, mencoba mengikuti arahan Xinfen. Ia memusatkan perhatiannya pada energi alam sekitar, hembusan angin, aroma rumput, dan pancaran sinar matahari yang hangat. Setelah beberapa saat, ia mulai merasakan getaran lembut di sekelilingnya.
Xinfen memperhatikan kemajuan Li Feng dengan kagum. Meskipun murid-murid lain mungkin menganggapnya lemah, Li Feng memiliki ketajaman yang tidak biasa. Ia bisa merasakan energi dengan hati-hati.
"Kakak Xinfen," ucap Li Feng sambil tetap berkonsentrasi. "Aku bisa merasakan energi yang masuk ke tubuhku. Tapi mengapa terasa berat dan kadang menyakitkan?"
"Itu karena tubuhmu belum terbiasa dengan intensitas energi luar. Ini seperti mengangkat beban yang belum pernah kau coba sebelumnya. Tubuhmu akan belajar beradaptasi dengan waktu," jawab Xinfen.
Pelatihan ini berlangsung selama berhari-hari, dan setiap hari Li Feng menunjukkan perkembangan yang semakin signifikan. Ketika teknik penyerapan energi akhirnya berhasil ia kuasai pada tingkat dasar, Xinfen mulai mengajarkan teknik pertempuran sederhana yang bisa digunakan Li Feng untuk melindungi dirinya. Mereka berlatih dengan serius, dan Li Feng mulai memahami dasar-dasar pertarungan energi.
Suatu pagi, setelah menyelesaikan sesi latihan yang cukup melelahkan, Li Feng menatap Xinfen dengan penuh tekad. "Kakak Xinfen, setelah semua pelatihan ini, aku merasa lebih kuat dan lebih percaya diri. Aku siap menghadapi apa pun, bahkan tantangan berat sekalipun."
Xinfen tersenyum bangga. “Bagus, Li Feng. Kau sudah berkembang pesat dalam waktu yang singkat. Tapi ingat, ini baru permulaan. Di luar sekte, masih banyak bahaya dan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang kita hadapi di sini.”
Dewa Bin Jue pun memberikan nasihat kepada Xinfen. “Jika Li Feng siap, mungkin sudah waktunya kalian berdua pergi keluar dari sekte untuk menguji kemampuan dan ketahanan kalian di dunia luar. Di sana, kau bisa menguji kekuatan sejati Li Feng dalam situasi yang tidak terduga.”
Mendengar itu, Xinfen menyampaikan rencana tersebut kepada Li Feng. “Bagaimana jika kita pergi keluar dari sekte dan menghadapi tantangan nyata di luar sana? Kau bisa menguji kemampuanmu dalam situasi yang sebenarnya, dan kita berdua akan belajar lebih banyak.”
Li Feng mengangguk tanpa ragu. “Aku siap, Kakak Xinfen. Aku akan mengikutimu, ke mana pun Kakak pergi.”