Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.
Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.
Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.
Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 07 Kedatangan mertua
Setelah kepergian Rain dari sana, wanita yang tadi bersembunyi di balik pintu kini masuk
ke dalam rumah. Dia menatap pelayan senior yang masih mengerang kesakitan dengan tatapan sinis, "Bangun dan pergilah, sebentar lagi Mama dan Papa akan segera sampai." Ucap wanita itu pada pelayan senior yang terkejut melihat keberadaan wanita itu.
Dengan cepat pelayan wanita itu bangkit meski harus menahan rasa sakit di dada nya, pelayan itu membungkuk sejenak lalu pergi dari hadapan wanita itu.
Sedangkan di kamar Rain, wanita itu tengah membersihkan dirinya. Setelah semalaman bercerita dan menghabiskan waktu sebelum kedua teman nya kembali, Rain merasakan tubuhnya sangat fresh dengan fikiran yang sudah jernih dari pemikiran-pemikiran buruk yang akan terjadi.
"Ahh... Rasanya sangat segar." Ucap Rain yang kini tengah mengeringkan rambut nya.
Sebelum kembali tadi, dia mengantarkan kedua sahabat nya terlebih dahulu ke bandara. Dan kini dia bisa bersantai, karena tak ada hal yang akan mengganggu waktunya. Namun baru saja dia menaruh badan nya di kasur, sebuah ketukan di pintu membuat nya mengurungkan niatnya.
Dengan lesu Rain berjalan ke arah pintu dan membuka nya, dia mengerutkan dahinya saat melihat seorang wanita yang berdiri di depan nya. Otak nya berfikir keras siapakah wanita di depan nya ini, hingga akhirnya mendapatkan sebuah jawaban. " Kenapa?" Tanya Rain dengan wajah datar nya.
Tatapan jutek dari wanita di depan nya membuat Rain malas untuk berlama-lama, "Katakan dan segera pergi dari sini, aku ingin beristirahat." Ucap Rain lagi dengan kesal.
"Dimana kakak ku, mengapa dia tak ada di rumah?" Tanya wanita itu pada akhirnya.
Rain mengerutkan dahinya, " Mana ku tahu? Aku bukan pengasuh nya, jadi jangan tanyakan dia kepada ku." Jawab Rain yang membuat wanita itu terkejut dengan mulut terbuka.
"Sudahlah, jika kau tetap tidak menemukan nya. Tanyakan pada wanita bernama Monika, kemarin aku melihat dia keluar dari kamar yang sama dengan wanita itu. Mungkin sekarang pun dia tengah berada dengan wanita itu." Ucap Rain yang tak mendapatkan sahutan dari wanita yang ternyata adik Maximilliam.
Rain langsung menutup pintu tanpa menunggu Janet bersuara," Ahhh, nyaman nya. " Rain merebahkan dirinya di kasur dan terlelap begitu saja.
🦋🦋🦋
" Apakah orang tua ku sudah sampai?" Tanya Maximilliam pada Morgan.
"Ya, tuan. Salah satu pelayan mengabari kedatangan tuan dan nyonya besar bersama dengan nona muda." Jawab Morgan setelah dia mendapatkan panggilan suara yang berasal dari kediaman.
"Lalu bagaimana dengan wanita itu? Apakah dia sudah kembali?" Tanya Maximilliam yang membuat Morgan mengerutkan dahi kebingungan.
"Apakah Monika?" Tanya Morgan dengan ragu.
"Untuk apa aku menanyakan nya, aku bertanya tentang Rain. Apakah dia sudah kembali?!" Sentak Maximilliam.
Morgan mengangguk kaku, "Nyonya sudah kembali tadi pagi tuan." Jawab pria itu pada akhirnya.
"Pagi? Apakah semalaman dia baru kembali?" Tanya nya lagi.
Morgan menghela nafas, dia mana tahu nyonya nya itu benar-benar kembali pagi hari ataukah malam. Dia juga hanya mendapat kan laporan dari para pelayan yang entah itu benar ataukah tidak.
"Kita kembali sekarang." Ucap Maximilliam pada akhirnya.
🦋🦋🦋
Kini Rain tengah berhadapan dengan kedua mertua, adik ipar nya dan juga calon suami adik ipar nya. Wanita yang biasa selalu menggunakan pakaian tertutup kini memperlihatkan bagian-bagian tubuh nya yang sengaja dia perlihatkan.
Ibu mertua nya menatap dengan terkejut ke arah nya, tak luput juga tatapan khawatir dari wanita paruh baya itu juga membuat Rain merasa tidak nyaman. "Rain, apa yang terjadi pada mu?" Tanya wanita itu dengan suara terkejut nya.
'Mari kita berekting, Angello.' Gumam nya dalam hati.
"Hiks... Hiks... Mama," Rain menjatuhkan tubuh nya tepat di bawah kaki sang ibu mertua, meliha apa yang terjadi mereka semua terkejut.
"Rain..."
"Aku ingin bercerai dengan Max..." Ucap Rain di tengah isakan nya yang lagi-lagi mengejutkan kedua orang tua Maximilliam.
Ibu Max menutup mulutnya terkejut, " Rain, apa yang kau katakan??"
"Aku sudah tidak kuat hidup dengan nya, aku.. Aku menyerah, aku tak sanggup lagi di siksa oleh nya.." Ucap Rain yang membeberkan semua perlakuan Maximilliam pada nya selama mereka menikah.
Kini tak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulut kedua orang tua nya, bahkan adik ipar nya yang biasanya cerewet kini hanya bisa terdiam dengan tatapan tak percaya.
Kini ayah mertua nya yang membuka suara. " Berdiri." Ucap nya memerintah kan Rian untuk berdiri.
Dengan cepat wanita itu langsung bangkit dan berdiri di depan keempat orang tersebut, "Berputar." Perintah nya lagi, Rain yang mengetahui apa yang di maksud oleh ayah mertua nya segera berputar dengan perlahan.
Kini luka-luka yang berada di tubuh nya terlihat oleh semua orang dengan jelas, ibu mertua nya menatap tidak percaya. "Tak mungkin Max melakukan ini..." Gumam nya dengan pelan tapi masih dapat di dengar.
"Bukan hanya itu saja ibu, Max pun membiarkan para pelayan untuk menindas ku. Dia bahkan tak membela ku saat aku di tindas oleh mereka, Janet saksi nya." Ucap Rain yang menatap Janet.
Mendengar namanya di sebut, wanita itu menatap Rain. "Aku... Aku..."
"Janet, apakah benar apa yang di katakan oleh kakak ipar mu?" Suara tegas sang ayah terdengar menyeramkan.
Tak ada pilihan lain, Janet mengangguk. " Ya, Papa. Saat aku sampai tadi, kepala pelayan tengah menindas kakak ipar..."
Tak...
Tuan besar menghentakkan tongkat nya dengan kencang, Rain bahkan berjengit karena terkejut. 'Astaga, aku hampir mati karena terkejut.' Gumam nya dalam hati.
"Panggil semua pelayan kemari!!" Teriak tuan besar menggelegar.
Asisten pribadi pria itu segera pergi dari sana untuk menjalankan perintah dari tuan nya, ibu mertua Rain membawa tubuh wanita itu untuk duduk di kursi. "Rain, apakah tidak ada cara lain selain perceraian?" Tanya Ibu mertua nya berusaha membujuk Rain untuk tidak bercerai dari putra nya.
Rain menunduk, wanita itu menggelengkan kepala nya. " Tidak ibu, sudah tiga tahun aku bertahan dalam pernikahan ini. Dan sudah tiga tahu juga hidup ku selalu berada di ambang kematian..."
"Siapa yang akan mati?" Tanya seorang pria yang baru saja tiba.
Semua orang langsung menoleh ke arah pria yang baru saja datang itu, dengan cepat ibu mertua Rain bangkit dan...
Plakkk...
Satu tamparan ibu mertua nya layangkan pada pria yang baru saja datang yang tak lain adalah Maximilliam, pria itu terkejut dengan apa yang ibu nya lakukan pada nya.
"Mama..."
"Kau, aku sangat kecewa pada mu Max..." Ucap sang ibu yang benar-benar kecewa pada putra nya.
Dengan tatapan bingung, pria itu menoleh ke arah sang ayah yang menatap nya dengan tajam, lalu pada adik nya yang meminta nya untuk meliha ke arah Rain dengan kode dari tatapan nya.
Dan kini, tatapan nya benar-benar jatuh pada wanita yang tengah menunduk itu. Mata nya membola dengan sorot tajam saat melihat penampilan Rain saat ini.
"Papa mengizinkan kau bercerai dari Max."
byangin doang udh mrinding,ngeri bgt.....
Srius angelo bsa blik lg k tbuhnya????
semangat terus Thor
brrti yg d dlm peti tu,myatnya angelo yg d awetkn????
yg d dlm peti spa dong???
krain samuel....
Abis tu orng d bongkar aibnya sm angelo,pdhl udh koar2 aja sok ga trima....skrng udh tau kn rena????
thor 😀