Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 4
Kini diruang kerja seseorang terdapat bos dan asistennya saling berhadapan.tanpa melontarkan satu kata pun,keduanya saling diam hingga beberapa saat lamanya terdiam sang bos mengatakan kalimat yang membuat si asisten menatap tak percaya sang tuan.
"Carikan data tentang Dahayu apapun itu.kalau bisa secepatnya dan rahasiakan ini dari siapa pun"titah sang tuan dan mau tidak mau ia harus melaksanakan,kalau tidak taruhannya gajinya akan terpotong automatis. miris sekali hidupnya !
"Baik tuan,apa adalagi yang anda butuhkan tuan"tanya sang asisten,Karena akan repot jika kesana kemari kan.
"Tidak ada itu saja,ingat jangan terlalu lama,jika lama kau akan tau sendiri akibatnya"akhirnya ancaman itu keluarkan juga dari mulut sang bos besar.
"baik tuan,perintah dilaksanakan"dengan lemas sang asisten membungkuk hormat setelahnya melangkah keluar ruangan Direktur Utama tersebut.
{ aku lembur lagi,kalau saja gajiku tidak besar sudah lama aku berhenti}→batin sang asisten menjerit,menikmati begadang dengan bahagia.mari tinggalkan si asisten yang sedang menuju depresi.
Kita beralih kerumah besar itu.sekarang para maid sedang sibuk menyiapkan sambutan untuk mertua sang nyonya.banyak maid yang wara wiri membersihkan segala sesuatu dan didapur sebagian maid juga menyiapkan hidangan yang terasa nikmat dan menggoda.
Termasuk Dahayu,dia juga sibuk membersihkan kamar khusus orang tua dari tuan Dariano yang luasnya melebihi rumahnya itu.dan dibantu beberapa maid.kamar dengan dominan warna Gold itu sangat mewah apalagi dengan desain Eropanya.
Kini semua telah selesai dan saatnya mereka menyambut kedatangan tuan dan nyonya besar Tanoearja.dengan berjejer rapi serta membungkuk hormat para pekerja dirumah mewah itu mengucapkan salam selamat datang pada dua pasangan lansia itu.
"Selamat datang Ayah dan Bunda,apa kabar Bund,maaf ya bund kita belom bisa buat main kesana karena lagi ada masalah di kantor"sambut nyonya Utari sambil memeluk kedua mertuanya bergantian.
"Tidak masalah sayang,kami juga tahu kalau kalian sedang repot mengatasi perusahaan"ucap sang mertua,sebut saja Talita Tanoearja.istri dari tuan besar Tanoearja.mari kita panggil tuan besar dengan tuan Abarra Tanoearja.
"Letakan ini di kamar khusus yang tadi,Ayo Bunda dan Ayah pasti lelah duduk dulu dan mengobrol sedikit sambil meminum teh hijau"titah nyonya Utari menunjuk beberapa koper dan barang lainnya,serta dilanjutkan dengan ajakan kepada sang mertua menuju ruang keluarga.Berbincang sedikit tidak masalahkan
"Ayah akan membantu suamimu menyelesaikan masalah kantor.jadi jangan khawatir kan itu"ucap tuan Barra menenangkan sang menantu kesayangan.
"iya Ayah terimah kasih,karena memang akhir akhir ini perusahaan mengalami penurunan.jadi kami harus lebih ekstra lagi memantaunya"jelas nyonya Utari pada sang ayah mertua.tanpa mereka sadari salah satu pekerja yang mendengar itu tersenyum smirk,rencana mereka sudah berjalan rupanya.
"Bagaimana bisa mengalami penurunan,apa ada karyawan yang melakukan kecurangan"tanya nyonya Talita lagi,hal ini bisa saja terjadi karena banyaknya karyawan Disana.
"Berapa kita mengalami kerugian ?"tanya tuan Barra,biar bagaimana pun perusahaan itu tidak boleh gulung tikar,karena dia membangunnya sendiri dari nol.
"Dana yang hilang 500 juta Yah,belum lagi kita kehilangan beberapa kontrak kerja sama"jelas sang menantu,dia bingung siapa kiranya yang berani melakukan itu kepada Tanoearja.
"Akan Ayah usahakan untuk membantu kalian,Oh ya dimana cucu bungsuku,kenapa tidak kelihatan biasanya dia akan menyambutku"dari tadi dia celingak celinguk mencari sang cucu tapi tidak terlihat batang hidungnya.
"Apa kau lupa jika hari ini bukan tanggal merah tuan Barra ?"apakah suaminya ini sudah pikun,sudah jelas sang cucu sedang sekolah.
"Ah aku sedikit lupa honey,karena sudah lama tidak kemari banyak juga perubahan yang terjadi"sahut tuan Barra,dia memang lupa kalau hari ini bukan hari libur.
"Apa Ayah dan Bunda makan dulu atau istirahat dulu,karena semua sudah selesai jadi kalian bisa memilih nya"tawaran pada sang mertua nyonya Utari berikan karena menurutnya sudah cukup waktu mengobrol dengan mereka berdua.
"Kami akan istirahat dulu,setelahnya baru kita makan siang bersama.dan kabari suamimu bahwa kami sudah sampai jangan lupa suruh dia kembali"nyonya Talita memilih mengistirahatkan tubuhnya karena lelah perjalanan jauh dari Singapura ke Indonesia.
"Ya sudah kalau begitu,Kamar nya sudah siap Bunda,dan aku akan menelpon mas Ano dulu"pamit nyonya Utari pada kedua nya.