Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.
tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.
ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Perubahan Situasi Yang Tak Terduga.
Bab 34. Perubahan Situasi Yang Tak Terduga.
Feng Zhuo melompat ke dalam arena pertandingan dengan gesit. Saat Liu Tong memberi aba-aba, "Mulai!" tiba-tiba...
BOM!
Aura yang sangat kuat meledak dari tubuh Feng Zhuo. Kekuatan tingkat 6, tahap kekosongan level 8, terungkap di hadapan semua orang yang menyaksikan. Pada saat yang sama, jiwa bela diri Kalajengking Es bintang 9 muncul, menyertai Feng Zhuo. Tingginya 5 meter. Seketika, hawa dingin yang mencekam menyelimuti arena, menyebar dengan cepat, membuat suasana semakin tegang.
Mata Feng Yan menyipit tajam, menangkap sesuatu yang mengejutkan. Dalam pandangannya, kekuatan Feng Zhuo terlihat sangat rapuh dan tidak stabil, bahkan fondasi kekuatannya tampak lemah dan hampir hancur.
"Apa yang terjadi padanya? Mengapa fondasinya begitu buruk?" gumam Feng Yan dalam hati, penuh kebingungan.
Feng Yan, yang polos dan murni, tumbuh di lingkungan yang keras, di mana hidup dan mati ditentukan oleh kekuatan seseorang dalam bertarung melawan monster. Setiap harinya dipenuhi perjuangan hidup di medan pertempuran, menghadapi bahaya mematikan.
Hal-hal duniawi, seperti godaan atau kebiasaan buruk, tak pernah menjadi bagian dari dunianya. Dia tidak pernah bisa membayangkan bahwa kelemahan seseorang bisa datang bukan dari pertarungan, melainkan dari diri mereka sendiri.
Apa yang tidak diketahui Feng Yan adalah bahwa kelemahan Feng Zhuo bukan sekadar karena kurangnya disiplin dalam berlatih. Di balik kekuatannya yang rapuh tersembunyi kebiasaan buruk yang merusak fondasi kekuatan Feng Zhuo.
Feng Zhuo sering mengunjungi rumah bordil, menuruti hawa nafsunya dengan banyak wanita tanpa memikirkan dampaknya. Kebiasaan ini menguras vitalitasnya secara drastis, merusak keseimbangan energi dalam tubuhnya, dan mengacaukan fondasi kekuatannya.
Bagi Feng Yan, yang hidup dengan disiplin dan kekuatan sebagai prioritas, semua ini sungguh tak terbayangkan. Bagaimana mungkin seseorang melemah bukan karena pertarungan atau monster, melainkan karena godaan duniawi yang tak pernah dia pahami?
Feng Yan memandang Feng Zhuo dengan tatapan penuh penghinaan. Di matanya, Feng Zhuo adalah contoh orang bodoh yang menyia-nyiakan hidupnya. Dengan usianya yang masih muda, seharusnya ia memanfaatkan waktu untuk berlatih keras, mengejar kekuatan dan menjadi kultivator yang tangguh. Namun, kenyataannya jauh dari harapan.
"Apa yang kulihat ini?" Pikir Feng Yan dengan penuh kekecewaan. Di depannya kini berdiri seorang pria muda yang dulunya dianggap berbakat, tetapi sekarang tak lebih dari seekor cacing yang menyedihkan. Kekuatan Feng Zhuo tampak lemah dan rapuh, fondasinya hancur, dan auranya tidak stabil. Padahal, seharusnya di usia ini, dia sudah berada di puncak potensinya.
Feng Yan semakin geram melihat kesombongan yang masih terpancar dari wajah Feng Zhuo. Meski tubuhnya lemah, dia tetap menyombongkan dirinya seolah-olah masih berada di puncak kejayaan.
“Sungguh menyedihkan,” Pikir Feng Yan.
“Bagaimana seseorang bisa begitu tenggelam dalam kebodohan dan kesia-siaan?”
Feng Yan, yang telah menghabiskan hidupnya di medan pertempuran, berjuang melawan monster dan bertahan dari kematian berulang kali, tidak bisa memahami cara hidup Feng Zhuo. Bagi Feng Yan, setiap momen adalah kesempatan untuk menjadi lebih kuat, untuk mengasah keterampilan dan meningkatkan kultivasi. Baginya, hidup adalah sebuah pertarungan yang terus menerus, di mana hanya yang terkuat yang bertahan.
Namun, di hadapannya, Feng Zhuo seolah memilih jalan kebinasaan dengan kesadaran penuh. Dia mengabaikan pelatihan, menuruti godaan duniawi, dan membiarkan dirinya tenggelam dalam kelemahan. Betapa kontrasnya hidup mereka.
Feng Yan, dengan dedikasi dan ketekunannya, selalu berusaha melampaui batas. Sementara itu, Feng Zhuo menyia-nyiakan talenta dan masa mudanya, membiarkan kekuatannya hancur karena kebiasaan buruk dan nafsu yang tak terkendali.
"Orang seperti ini seharusnya tidak pantas mendapat kehormatan untuk bertarung di arena ini," pikir Feng Yan dalam hati, rasa jijik menyelimutinya.
"Jika dia terus seperti ini, dia akan lenyap seperti cacing kecil yang tak berarti, sementara dunia terus berputar tanpa memedulikannya."
Tanpa berpikir panjang, Feng Yan melepaskan kekuatannya yang setara dengan lawannya, di tingkat 6 tahap kekosongan level 8. Namun, berbeda dengan Feng Zhuo, fondasi kekuatan Feng Yan sangat kokoh dan stabil. Dengan mantap, ia memanggil jiwa bela dirinya.
WUSH! ROAR!
Seketika, raungan dahsyat terdengar saat seekor Naga Hijau bintang 9 setinggi lima meter muncul dari tubuhnya. Aura kekerasan dari makhluk mitos itu langsung menyebar luas, memenuhi arena dengan kekuatan yang luar biasa. Hawa dingin yang mencekam dari Kalajengking Es milik Feng Zhuo segera terimbangi oleh kehadiran Naga Hijau Feng Yan, menciptakan keseimbangan energi yang memicu ketegangan hebat di antara mereka.
Di sisi lain, melihat itu semua, Feng Zhuo tersenyum sinis. Dalam hati, dia berkata, "Feng Zhang, lakukan seperti biasa."
Tiba-tiba, terdengar suara serak, disertai dengan aura mengerikan yang mencekam.
Postur dan wajah mereka hampir sama, namun sifat mereka sangat bertolak belakang. Feng Zhuo, meskipun tidak terintimidasi oleh aura itu, tiba-tiba merasakan tubuhnya menegang ketika mendengar kata-kata dari sosok itu.
"Feng Zhuo, mungkin sudah saatnya aku melahap jiwamu dan mengambil alih tubuhmu. Tenang saja, aku akan menjadi sosok yang selama ini kamu impikan. Kamu bisa pergi dengan tenang."
"Apa?! A-apa maksudmu?" Feng Zhuo tergagap, merasakan ketakutan yang merayap dalam dirinya.
Sosok itu tertawa dingin. "Hahaha! Kamu masih bertanya apa maksudku? Apakah kamu benar-benar bodoh dan tidak menyadarinya?"
"Kebiasaan burukmu, pergi ke rumah bordil, telah merusak fondasimu, membuat vitalitasmu menurun tajam, hingga kontrolmu terhadap tubuhmu sangat buruk. Sementara aku... Saat melakukannya dengan mereka, aku menyerap energi Yin sebanyak mungkin untuk memperkuat jiwaku. Aku telah menunggu momen ini, saat jiwamu lebih lemah daripada jiwaku."
Wajah Feng Zhuo pucat seketika. "Feng Zhang, apa maksudmu?! Jika aku mati, bukankah kamu juga akan mati?" Feng Zhuo panik. Dia tidak pernah membayangkan skenario seperti ini.
Feng Zhang adalah kartu truf tersembunyinya selama ini, sosok yang lahir dari jiwa bela diri keduanya, Shadow Soul, jiwa bayangan yang bisa disebut Doppelganger atau Alter Ego.
Bagaimana Feng Zhang bisa terlahir?
Flashback On.
Kisah awal mula lahirnya Feng Zhang dimulai dengan sosok Feng Zhuo, seorang anak muda dari keluarga Feng yang terkenal dengan warisan bela dirinya. Di usia 10 tahun, Feng Zhuo membangkitkan jiwa bela diri Kalajengking Es bintang 9, sebuah tanda kebesaran dan kekuatan luar biasa. Keberhasilan ini membuat seluruh keluarganya bersuka cita, dan kebanggaan orang-orang terhadapnya tak terbendung.
Tak hanya Feng Zhuo, saudara-saudaranya yang lain juga membangkitkan jiwa bela diri bintang 9. Semua orang yakin bahwa generasi baru keluarga Feng akan menjadi yang terkuat, terutama Feng Zhuo, yang diharapkan untuk melampaui semuanya. Namun, kenyataan ternyata berlawanan.
Dua tahun kemudian, Feng Zhuo masih tertahan di tingkat pembangunan fisik level 9, sementara saudara-saudaranya sudah mencapai tahap mengumpulkan Qi. Ini membuat Feng Zhuo sangat frustasi. Setiap hari ia melihat saudara-saudaranya menunjukkan bakat luar biasa, melesat jauh meninggalkannya. Tekanan batin semakin berat ketika pandangan sinis dan ejekan mulai bermunculan.
"Hanya sebutan 'jenius' saja tak cukup jika tak ada kemajuan!" bisik beberapa orang. "Feng Zhuo mungkin tidak sehebat yang dipikirkan orang-orang."
Tatapan menghina dan cemoohan semakin menghantui dirinya, membuatnya merasa tertindas. Di dalam hatinya, keinginan untuk menjadi kuat semakin kuat, namun seiring itu, rasa dendam terhadap mereka yang mengejeknya juga mulai tumbuh.
Feng Zhuo sering berlatih sendirian, mencoba mencari jawaban atas ketidakmampuannya untuk maju. Suatu malam yang sunyi, ketika rasa frustrasi memuncak, tubuh Feng Zhuo mulai bergetar hebat. Tiba-tiba, muncul sebuah kekuatan yang tak ia duga, yaitu jiwa bela diri kedua.
Dari bayangannya sendiri, muncul sesosok manusia yang mirip dengannya. Namun, auranya sangat berbeda. Gelap, menyeramkan, namun memancarkan kekuatan besar. Sosok itu tersenyum menyeringai, matanya tajam menatap Feng Zhuo.
"Salam kenal, Feng Zhuo. Aku adalah Feng Zhang," Ucap sosok itu sambil tersenyum.
Feng Zhuo terkejut. "Siapa kamu? Bagaimana mungkin kau bisa ada di sini?"
Feng Zhang menyeringai lebih lebar. "Aku adalah dirimu... sisi gelapmu. Aku terlahir dari keinginan kuat di dalam hatimu, keinginan untuk menjadi lebih kuat, tak peduli baik atau buruk."
Feng Zhuo terdiam sejenak, mengamati sosok itu dengan penuh kebingungan.
"Keinginanmu yang kuat membangkitkan Shadow Soul,jiwa bela diri keduamu, dan begitulah aku lahir. Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku. Kita satu, Feng Zhuo."
Feng Zhuo, meski terkejut, perlahan merasa tertarik. "Kalau begitu... apakah kamu bisa membantuku menjadi lebih kuat?"
Feng Zhang tersenyum tipis.
"Tentu saja, aku bisa membantumu menjadi lebih kuat. kita akan tumbuh dan kuat bersama sama sehingga bisa berdiri tegak di puncak dunia beladiri." Kata Feng Zhang.
"Haha, itu bagus. Mari kita bersumpah untuk tumbuh dan kuat bersama." Kata Feng Zhang.
"Tapi Feng Zhuo, jika kamu melanggar janji atau kehilangan semangatmu bolehkah aku menghukummu? Tanya Feng Zhang tertawa seolah sedang bercanda.
"Menghukumku? Menghukum dengan cara apa?" Tanya Feng Zhuo sambil tertawa juga, dia mulai menggap Feng Zhang teman yang menarik.
"Jika kamu melanggar sumpah kita, maka aku akan melapahap jiwamu, menempati tubuhmu dan kamu beristirahat dengan tenang. Bagaimana? Anggap saja ini sebagai sumpah jiwa kita agar kamu tidak malas malasan saat berlatih." Kata Feng Zhang dengan tertawa seolah dia benar benar bercanda.
"Haha, baiklah aku setuju." Kata Feng Zhuo sambil tersenyum.
Sejak saat itu, Feng Zhuo merasakan semangat baru dalam berlatih. Feng Zhang terus memberikan dorongan, dan kemampuan Feng Zhuo pun meningkat pesat. Dalam sebulan, ia berhasil mencapai tahap mengumpulkan Qi level 1, sesuatu yang sebelumnya mustahil baginya.
Namun, meski perkembangan ini luar biasa, Feng Zhuo masih tertinggal jauh dari saudara-saudaranya. Perasaan iri mulai merayapi hatinya. Tapi setiap kali rasa iri itu muncul, Feng Zhang menyerapnya.
"Jangan khawatir, Feng Zhuo," Kata Feng Zhang suatu hari.
"Rasa iri itu tak akan membuatmu lebih kuat. Fokuslah pada tujuan kita."
Feng Zhang, yang menyerap emosi negatif Feng Zhuo, semakin kuat. Namun, kekuatan itu juga mengubahnya. Dia mulai mempelajari teknik-teknik bela diri dengan kecepatan luar biasa, seringkali lebih cepat dari Feng Zhuo sendiri. Hal ini membuat Feng Zhuo mulai merasa terancam oleh keberadaan Feng Zhang, namun setiap kali rasa iri itu muncul, Feng Zhang dengan mudah menyerapnya.
Hingga suatu saat Feng Zhuo menemukan teman baru yang membawanya ke dalam kebiasaan buruk yang menjerumuskan. Dia mulai mengunjungi rumah bordil di usianya yang masih 15 tahun.
Dia mulai malas malasan berlatih dan mulai menikmati godaan duniawi. Hal ini membuat Feng Zhang sangat marah dan kecewa.
Dia pun mengingatkan agar Feng Zhuo tetap berlatih keras dan kembali fokus pada janji dan sumpah mereka.
"Feng Zhuo, bukankah seharusnya kamu berhenti melakukan hal hal yang tidak berguna seperti ini dan mulai berlatih keras? Ingatlah, kita pernah berjanji akan menjadi yang terkuat dan berdiri di puncak dunia beladiri bersama sama?
Tapi kata kata Feng Zhuo membuat Feng Zhang terdiam
"Akulah menciptakanmu, kamu lahir dari semua keinginanku. Jadi sebaiknya kamu diam saja dan mulai memperlakukanku sebagi tuanmu." Kata Feng Zhuo acuh tak acuh.
"Baiklah kalau begitu." Ucap Feng Zhang dengan sangat dingin.
Feng Zhuo yang sudah terlena dengan kecantikan para wanita dan godaan duniawi tidak menyadari perubahan drastis ada jiwa Feng Zhang.
Feng Zhang sendiri mulai saat itu juga sama sekali tidak peduli pada Feng Zhuo. Dia merasa Feng Zhuo tidak lagi punya semangat yang sama seperti meraka janjikan. Akhirnya Feng Zhang teringat hukuman yang dia buat dengan Feng Zhuo.
"Karena kamu sudah melanggar janji, maka aku akan menepati janji itu dengan caraku sendiri." Ucapnya.
Dan dari situlah setiap kali Feng Zhuo melakukannya hubungan intim dengan para wanita Feng Zhang mulai menyerap energi Yin ada di dalam mereka sedikit demi sedikit.
Dia tidak ingin menyerap terlalu banyak karena tidak ingin menyakiti mereka. Selain itu dia masih membutuhkan mereka untuk melemahkan Feng Zhuo.
Mulai saat itu Feng Zhang berubah. Dia menuruti semua keinginan Feng Zhuo sambil menunggu waktu yang tepat saat jiwanya lebih kuat dari jiwa Feng Zhuo sang pemilik tubuh asli.
Menyadari jika Feng Zhang mulai menurut dan menggapnya sabagai tuannya. Feng Zhuo semakin sombong dan angkuh. Feng Zhang sendiri yang terus menerus menyerap sikap angkuh dan sombong Feng Zhuo akhirnya juga terpengaruh dan memiliki sifat yang sama. Untuk meningkatkan kekuatannya Feng Zhuo mulai memanfaatkan kekayaan yang di berikan oleh keluarganya.
Dia membeli banyak bahan herbal dan juga ratusan pil untuk meningkatkan kultivasinya depan cepat. Hingga akhirnya saat ini dia meningkat di tingkat 6 tahap kekosongan level 8 tanpa memperhatikan fondasinya.
Setalah sekian lama akhirnya suatu hari Feng Zhuo bertemu dengan sosok laki laki yang ingin dia hancurkan Namanya Feng Tian. Alasannya sangat sepele dan tidak penting sama sekali bagi Feng Zhang. Dia cemburu karena wanitanya lebih dekat orang lain. Dia dia menggap itu sebagai penghinaan.
"Sungguh bodoh sekali kau Feng Zhuo." Batin Feng Zhang.
Feng Zhang menurut saja. Ini bukan pertama kalinya dia melakukan hal ini seperti ini. Saat bertarung dengan Feng Tian dia menemukan ada sesuatu yang berbeda yang selama ini dia cari cari. Feng Tian penuh dengan semangat juang dan ledakan kekuatan yang luar biasa.
Hal ini membuat Feng Zhang sangat kagum. Dia terlalu bersemangat hingga tanpa sadar menghancurkan Feng Tian begitu parah karena Feng Tian tidak pernah menyerah.
Dan begitulah Dia juga mulai melukai dan menghancurkan keluarga Feng Tian yang lain. Dia cukup senang dan puas dengan sifat orang orang yang dilukainya.
Mereka semua saling menolong dan membantu dan menguatkan satu sama lain berbeda dengan kebanyakan orang licik di luar sana.
Hingga akhirnya kini dia bertemu dengan Feng Yan sosok yang sangat kuat. Lebih berani dan matanya lebih ganas dari Feng Tian.
Hal ini membuat Feng Zhang yang jiwanya sudah lebih kuat dari Feng Zhuo merasakan kegembiraan yang tak terbatas. Sehingga di merasa inilah saatnya Feng Zhang melahap jiwa Feng Zhuo. Membiarkan tidur untuk selamanya. Memberikan hukuman yang mereka berdua sepakati saat pertama kali bertemu.
"Feng Zhuo," kata Feng Zhang dalam hati, "Kau telah melanggar sumpah kita. Kini, aku yang akan mengambil kendali."
Dalam detik-detik terakhirnya, Feng Zhuo yang terlena, tak menyadari bahwa bayangan yang selama ini ia anggap sebagai sekutu, siap merebut segalanya.
Flashback off.
Tiba tiba Feng Zhuo merasakan adanya kekuatan misterius yang menyelimuti seluruh jiwanya. kekuatan misterius perlahan melahap jiwanya sedikit demi sedikit. Feng Zhou yang arah meronta ronta seperti orang gila. Fikirannya kacau dan dia tidak ingin mati. Dia tidak ingin mati dengan cara seperti ini. semakin lama jiwanya semakin lemah hingga akhirnya jiwanya benar benar di lahap sepenuhnya. Dan itu menghilang menyatu dengan jiwa Feng Zhang.
Di sisi lain Feng Zhang merasakan jiwanya semakin kuat dan kendalinya pada tubuh Feng Zhuo menjadi lebih bebas dari sebelumnya. Hal ini tertawa terbahak bahak.
"Hahaha, akhirnya hari ini tiba, akhirnya aku memiliki kendali penuh atas tubuh ini. Mulai sekarang akulah Feng Zhuo." Ucap Feng Zhang yang telah merubah indentitasnya.
Tiba tiba..
BOM! Kekuatan yang luar biasa meletus dari tubuhnya.
Fisik Feng Zhuo yang tadinya lemah kini berubah kuat dan fondasinya di ingkat 6 tahap kekosongan level 8 menjadi sangat kokoh. Keberadaan Feng Zhang telah merekonstruksi tubuh Feng Zhuo dalam sekejap mata.
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by