Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TEROR
Sari hanya terdiam kaku mendengar ucapan hantu tante kinan.
Entah kenapa Sari malah terdiam tak bisa bergerak seolah badannya seperti diikat.
Dengan lantang Sari berusaha membaca ayat kursi dengan lantang agar sosok tante Kinan pergi.
"Hi.. Hi.. Hi... " jeritan suara tertawa tante Kinan dan makin kian melengking ketika mendengar ayat kursi yang di bacakan Sari.
Bahkan suara tertawa itu berubah menjadi senandung mengikuti irama ayat kursi yang Sari lantunkan.
Sari mulai keringat dingin, sekujur tubuhnya gemetar tak karuan.
Namun entah dapat kekuatan dari mana akhirnya Sari bisa melawan kaku tubuhnya dan berlari sekuat tenaga menuju ke dalam rumah.
Dengan nafas yang masih tak beraturan, Setelah berhasil menutup dan mengunci pintu dapur, Sari merasa mulai aman.
Perlahan ia menjauh berjalan mundur dengan mata terus menatap pintu dapur memastikan kalau memang hantu tante Kinan memang sudah pergi.
Selangkah dua langkah perlahan.
Brakk.. Brakk.. Brakk..
Dobrakan pintu yang sangat keras menghantam pintu dapur. Sampai membuat Sari terperanjat dari langkah kakinya.
Brakk.. Brakk.. Brakk..
Lagi-lagi dobrakan pintu kembali terdengar, bahkan pintu pun terguncang karena kerasnya dobrakan itu.
Ibu yang tadinya tertidur pulas pun sampai bangun mendengar suara keras itu.
"nak, suara apa itu? " tanya ibu sambil mengusap-usap matanya.
"buk, tante Kinan diluar!!! " ucap Sari mengguncang-guncang tangan ibunya.
"ngawur kamu sar, Kinan sudah di kubur. Kita juga sudah mendoakannya biar arwahnya tenang dan tidak gentayangan lagi" bantah ibu.
"buk, Sari nggak bohong buk. Tante Kinan teror Sari terus buk, sekarang dia mau masuk ke rumah ini!! " Sambil Sari menunjuk ke arah dobrakan pintu.
Namun suara dobrakan itu seketika berhenti. Tapi ada suara yang merayap dengan cepat di atas plafon.
"buk itu pasti tante Kinan, Sari takut!!" Sari menghampiri memeluk ibunya dengan terus menangis ketakutan.
Ibu pun juga memeluk erat Sari. Kini suara dobrakan kembali terdengar dari arah kamar ibunya.
Brakk.. Brakk.. Brakk .. Suara itu seolah sangat ingin memaksa keluar dari plafon.
"kamu tunggu di sini" Ibu melepas pelukan mereka.
"buk ... Jangan" larang Sari.
Ibu pun mengarahkan jari telunjuknya ke mulut, menandakan menyuruh Sari diam terlebih dahulu.
Dengan sedikit menjinjit ibu melangkah menuju kamarnya.
Saat ibu baru di depan kamar. Ibu kaget dan terjatuh seolah ada yang menarik paksa kakinya lalu jatuh tersungkur.
Ibu berusaha bangkit namun ia kalah cepat, ibu merasa ada sebuah tangan yang dingin dengan kuku yang panjang mencengkram kakinya dan ia terseret secara paksa.
"Sari!!! Lari nak !!!" lalu terdengar suara keras dari pintu kamar Ibu.
Sari walau dengan langkah berat karena ketakutan memaksa berlari menuju kamar ibunya.
Di dapati kamar ibu kini tertutup rapat. Sari perlahan mendekati kamar itu, jantung Sari beradu cepat karena takut.
Sari memegang gagang pintu yang dingin dan membukanya
"buk? " dengan mata Sari memeriksa sekeliling kamar mencari ibunya.
Sari terus melangkah masuk , sambil terus menoleh kanan-kiri mencari ibunya.
Tak lama pintu kamar ibunya tertutup dengan keras sehingga Sari pun membalikkan badannya.
Brakkkkk....
Mata Sari bulat sempurna melotot melihat ibunya tengah berdiri di balik pintu dengan wajah yang tertutup rambut yang acak-acakan sambil tertunduk.
"ibuk nggak kenapa-kenapa kan buk? ". Tanya sari.
"Aku nggak kenapa-kenapa kalau kamu berhasil jadi tumbal ku anak dajal!!! " ucap ibu dengan mata yang merah.
Perlahan Sari mundur selangkah saat ibu maju mendekati Sari dengan kedua tangan yang ingin meraih leher Sari".
Sari mulai menyadari kalau ibunya tengah kerasukan tante Kinan.
"keluar kamu dari tubuh ibuku!! Kamu memang selayaknya mati, tapi beda dengan Ratna kenapa kamu juga membawanya ikut bersamamu hah?
Ibu yang dirasuki tante kinan pun tertawa melengking sampai telinga sari pun juga terasa sakit.
"kalau kamu sayang dengan Ratna ikutlah aku!!.
Ibu terus berjalan maju dan mencekik leher Sari dengan sangat kuat sampai Sari kesusahan bernafas.
"T t tolong!!" Sari berusaha teriak dan melepas cekikan ibu.