Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Jelang petang, setelah selesai melepas segala beban di kepala nya,Adi yang berniat ingin pulang ke rumah menemui sang istri tiba-tiba saja mengurung kan niat baik itu karena sudah terlebih dahulu mendapatkan pesan singkat yang menjelaskan kalau malam ini sang istri tidak bisa pulang ke rumah mereka dan meminta izin beberapa hari untuk pulang kampung menemui sang Bibi yang merupakan adik dari ayah kandung nya yang sedang sakit parah saat ini.
Nina yang melihat sang kekasih kembali tidur di samping nya langsung tersenyum bahagia sambil mengendus leher Adi yang sudah di penuhi oleh tanda merah hasil karya nya tadi siang menuju sore.
" Bagaimana Shel,apa kata bajingan itu?" tanya Nindi penasaran, saat ini kedua wanita ini sudah sampai di kost Nindi dan seperti isi pesan nya tadi sore, Shella akan menginap beberapa hari di kost Nindi,dia juga tidak lupa mengirim pesan kepada Bi Evi dan meminta nya untuk menyiapkan beberapa potong pakaian dan sekalian di kirim menggunakan ojek online menuju alamat yang dia kirim tadi.
" Ya di boleh kan dong Nin,biar dia bisa bebas tidur sama wanita nya itu." jelas Shella yang tahu maksud terselubung dari izin yang di berikan oleh suami nya.padahal selama ini Adi adalah tipe suami posesif yang selalu bertanya habis-habisan jika Shella akan pergi keluar rumah.
" Benar-benar berubah ya tuh nak! padahal dulu dia begitu bucin sama Kamu sampai kami yang sebagai sahabat mu saja tidak di bolehkan membawa atau mengajak Kamu keluar rumah.parah!" gerutu Nindi tidak percaya.rumit nya rumah tangga sang sahabat membuat Nindi menjadi takut untuk berumah tangga dan seperti nya beberapa tahun ke depan akan betah hidup sendirian di tengah ramai nya suasana ibu kota.
" Ya biarin aja lah Nin,Aku udah nggak tertarik lagi membahas dia ,lebih baik kita segera tidur saja supaya besok lebih segar lagi mengahadapi kenyataan." ajak Shella yang sudah bersiap-siap hendak merebahkan tubuhnya setelah selesai mengoles wajah mulus nya dengan cream malam yang sudah menjadi rutinitas nya setiap malam.
Sebenar nya pesan yang di kirim oleh Shella kepada suami nya tadi tidak semua nya bohong,mengenai sang Bibi yang sedang sakit parah benar ada nya dan saat ini sedang di rawat di rumah sakit,Shella yang belum bisa pulang ke sana hanya bisa membantu dengan uang yang dia transfer lewat nomer rekening sepupu perempuan nya yang masih kuliah di kampung sana.tidak mungkin Shella berani membawa-bawa nama sang Bibi kalau tidak dalam keadaan terjepit seperti ini.
" Eitsss.. Tinggu dulu Shel,jangan tidur dulu! Aku penasaran tadi Kamu pergi kemana aja sama kang Mas pengacara itu?" tanya Nindi langsung pada intinya.
" Cuman keliling kota aja dan duduk di taman sambil ngobrol-ngobrol sebentar." jawab Shella jujur.
" Terus?" Nindi masih mendesak Shella untuk melanjutkan cerita nya meski sang empunya sudah berkali-kali menguap pertanda sudah sangat mengantuk.
" Ya nggak ada terus nya Nin,kepo amat sih jadi orang." sergah Shella lalu menutup wajah Nindi menggunakan bantal guling.
" Engap Shel,jahat banget sih Kamu! " gerutu Nindi tidak terima.
" Salah sendiri siapa suruh berubah profesi menjadi wartawan acara gosip." ledek Shella menyembunyikan wajah nya di dalam selimut sebelum Nindi membalas perbuatan nya tadi.
" Shella ! Kebo banget sih Kamu jadi orang,menurut Kamu Kang Mas Rivan itu bagaimana?" Nindi menarik paksa selimut yang Shella pakai sehingga memperlihatkan wajah Shella yang sudah di tutup oleh rambut hitam nya.
" Ya nggak gimana-gimana,sama seperti yang ada di dalam pikiran mu saat ini.ganteng ,baik,yang awal nya Aku pikir pendiam ternyata dia cukup banyak bicara juga dan selalu berhasil membuat Aku tersenyum dan tertawa." jelas Shella sambil membayangkan wajah tampan milik Rivan.
" Iya sih,tapi dia banyak bicara nya cuman sama Kamu doang,dan kalau ada Aku langsung diam dan datar gitu.Kamu ngerasa nggak sih Shel,kalau pengacara tampan itu menaruh rasa sama Kamu?" kedua wanita ini terlibat pembicaraan serius sehingga membuat kedua mata yang sempat merapat kembali merenggang karena selalu mengingat wajah tampan Rivan.
" Aku bukan cenayang Nindi,tapi bagus deh kalau dia suka sama Aku jadi Aku nggak terlalu lama menjanda nya dan bisa membalas semua permainan licik Mas Adi." ucap Shella telak tak bisa di bantah lagi.
" Serius Kamu Shel? Tapi bagus juga sih ide gila Kamu itu! Aku akan mendukung apapun yang akan Kamu lakukan nanti.tapi tolong tanyakan sama kang Mas Pengacara mu itu,masih ada nggak satu saja teman nya yang masih jomblo untuk menjadi calon imam ku nanti." nyinyir Nindi mendramatisir keadaan jomblo nya.
" Ya nanti Aku tanya ya,tapi awas kalau sampai Kamu menolak nya." Shella langsung setuju karena sudah lama dia tidak melihat Nindi dekat dengan seorang pria setelah di tinggal menikah oleh kekasihnya terdahulu.
Nindi mengangguk kan kepala nya dengan cepat,setidak nya dia punya teman untuk jalan meskipun belum ada niat untuk menikah dalam waktu dekat.
" Oke! Tapi jangan pria yang sudah punya istri dan nggak boleh terlalu tua." pinta Nindi yang dimana setahu nya banyak pengacara yang sudah tua-tua dan hanya sedikit yang masih muda dan berstatus single.
" Tapi jahat nggak sih Aku Nin? Memanfaatkan Rivan untuk kepentingan Aku sendiri." tanya Shella mulai ragu dengan rencana nya sendiri.
" Ya nggak lah Shel,Kamu pasti akan jatuh cinta benaran sama Rivan, karena menurut kaca mata batin Aku ya,Rivan itu orang yang baik, bertanggung jawab dan seperti nya juga setia." tutur Nindi dari penerawangan yang di lihat tadi.
" Yakin Kamu! Jangan sok-sokan jadi para normal deh,ayok kita tidur sebelum tubuh mu kerasukan setan yang lain." Shella menarik paksa tubuh Nindi agar terlentang di samping diri nya.namun sayang nya Nindi yang masih ingin bercerita langsung duduk kembali dengan kedua mata yang terbuka lebar.
" Nih ya Shel,dari tatapan mata Rivan aja Aku bisa melihat kalau dia itu sudah jatuh cinta sama Kamu,jadi buktikan sama si Adi bangsat itu kalau Kamu bisa mendapatkan yang jauh lebih baik dari dia,lebih tampan dan tentu nya lebih kaya dari dia yang hanya seorang manager biasa." Nindi terus saja mengompori Shella supaya tidak sampai berubah pikiran dan nanti setelah mereka jadian maka dirinya akan mendapatkan hadiah dari Rivan.termasuk juga calon pacar yang berprofesi yang sama seperti Rivan.
" Nggak mungkin kan Aku yang duluan minta dia jadi kekasih ku? Apa kata dunia Nin,jadi janda aja belum sah,eh udah nembak perjaka ting-ting.ya kalau di terima...Kalau nggak.ya ampun Nindi... ." Shella yang sudah bertekad ingin membalas rasa sakit hati nya kepada Adi akan melakukan segala cara untuk membuat lelaki itu menyesal karena sudah mengkhianati pernikahan mereka.
" Ya jangan Kamu dong Shel,tunggu Rivan nya aja.tapi Kamu kalau di ajak jalan atau makan malam jangan di tolak lagi.feeling Aku sebentar lagi kalian bakalan jadian." goda Nindi sekaligus memberikan saran kepada Shella yang selalu hidup lurus dan selama ini nggak pernah neko-neko.
" Iya." jawab Shella singkat lalu beralih memainkan ponsel yang dimana sudah ada pesan yang masuk datang dari Rivan.
" Panjang umur banget dia." gumam Shella lirih tapi masih terdengar oleh Nindi yang juga sudah mode kalem.
" Rivan?" tanya Nindi tanpa mengalihkan pandangan mata dari ponsel yang dia genggam.
" Hmm." Shella berdehem membenarkan lalu mulai mengetik pesan balasan.
" Malam Shel,lagi apa?" Rivan.
" Malam juga Van,lagi duduk dan ngobrol sama Nindi." Shella.
" Besok makan siang Aku jemput ya, sekalian ada yang mau Aku omongin sama Kamu." Rivan.
" Boleh, nanti kabarin aja jam berapa ketemuan nya." Shella.
" Aku jemput aja,mobil Kamu tinggal di rumah aja." Rivan.
" Baiklah,tapi nanti Kamu hubungi Aku dulu, karena Aku lagi tidur di tempat Nindi dan mungkin besok jemput nya di toko kue Aku aja." Shella.
" Oke, makasih ya untuk yang tadi sore, selamat malam dan Jangan kemalaman tidur nya." Rivan.
" Iya , Kamu juga ya.met malam Van." Shella.
" Malam juga,mimpi indah Shel." Rivan.
" Udah nggak usah senyum-senyum nggak jelas kayak gitu,ayok kita tidur karena sudah sudah jam 11.45 loh Shel." ajak Nindi yang setiap pagi harus bangun lebih cepat untuk mengurus kedua toko kue milik Shella.
" Siap ibu manager." goda Shella menyimpan kembali ponsel nya di atas nakas dan tidak lupa mematikan lampu utama yang ada di samping kanan nya.
Malam ini akhirnya Shella bisa tidur nyenyak karena terbebas dari tatapan mata liar Adi,entah apa yang akan di katakan oleh Shella nanti jika Adi tiba-tiba saja mengetahui aksi berbohong nya ini.yang jelas saat ini Shella begitu menikmati kebebasan nya dan sudah sangat lama merindukan tidur dalam posisi aman dan juga nyenyak.
" Maaf Ya Mas sudah membohongi Kamu,tapi Aku terpaksa melakukan nya karena tidak ingin lagi tidur satu kamar dengan Kamu yang sudah menyentuh dan tidur dengan wanita lain."
Jangan lupa, Like Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰
nyesal pasti
sumpah
semangat semangat