NovelToon NovelToon
Altar Darah!

Altar Darah!

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Tamat / Peradaban Antar Bintang / Tumbal / Permainan Kematian
Popularitas:352
Nilai: 5
Nama Author: Hana Indy

Bawa pesan ini ke keluargamu!
Teruslah maju! Walau sudah engkau tidak temui senja esok hari. Ada harapan selama nafas masih berembus.

Bawa pesan ini lari ke keluargamu!
Siapa yang akan menunggu dalam hangatnya rumah? Berlindung dibawah atap dalam keceriaan. Keset selamat datang sudah dia buang jauh tanpa sisa. Hanya sebatang kara setelah kehilangan asa. Ada batu dijalanmu, jangan tersandung!

Bawa pesan ini ke keluargamu!
Kontrak mana yang sudah Si Lelaki Mata Sebelah ini buat? Tanpa sengaja menginjak nisan takdirnya sendiri. Tuan sedang bergairah untuk mengejar. Langkah kaki Tuan lebih cepat dari yang lelaki kira. Awas engkau sudah terjatuh, lelaki!

Jangan lelah kakimu berlari!
Jika lelah jangan berhenti, tempat yang lelaki tuju adalah persinggahan terakhir. Tuan dengan tudung merah mengejar kilat.

Tuan telah mempersembahkan kembang merah untuk Si Lelaki Mata Sebelah.

Sulur, rindang pohon liar, sayupnya bacaan doa, lumut sejati, juga angin dingin menjadi saksi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Indy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Di Akhir Perang

Berdirilah lelaki berwajah garang di halaman luas. Penuh dengan taman buatan juga patung besar lambang keluarga alu dan palu.

Seseorang sudah menyebutnya sebagai mobil. Kereta mesin yang dahulu digunakan untuknya berdinas kini berganti model dan bentuk.

Keluarga Besar Zegar, setelah dinobatkan sebagai keluarga paling kaya di negara. Kini mereka menjadi top global.

“Selamat datang Tuan Zion Connelius. Tuan Muda Clause Zegar sudah menunggu Anda."

“Saya memberikan salam untuk Tuan Muda Julian Vegas yang sudah hadir mendahului Anda, Tuan.”

“Baiklah,” jawab Tuan Zion.

Dilihatnya lelaki dengan perawakan sedang sedang membuat mengenai kekasih dan tunangan. Membuat Tuan Zion memukul kepala lelaki itu menggunakan tongkat kecil.

“Lihat, lelaki ini sudah memukulku!” protes Julian.

Pemandangan yang hebat degan banyaknya serangga, angsa, danau luas, tempat yang sangat coco oleh teratai. Tuan Zion menyentuh teratai yang mengambang menghampiri kakinya. Warna putih bersih, dengan sedikit salju berada di tengah Altar.

Seseorang menoleh ketika melihat kedua temannya datang. Setelah pertarungan hebat dua tahun yang lalu, Clause Zegar memutuskan untuk melakukan hal diluar nalar.

Bangkitnya perekonomian Kota Homura ditandai dengan berbagai penyakit yang tumbuh secara misterius. Hangga pada akhirnya Clause menanam benih teratai yang masih tersisa.

Memenuhi tugas untuk,

mengembalikan fungsi.

“Selamat pagi Tuan Muda Clause Zegar!” sapa Tuan Zion keras.

Yang merasa terpanggil kini hanya mendengus sebal. Lilitan akar teratai yang membawa tubuh Clause menaiki tangga menuju tepian danau. Rambut sedikit panjang berkibas diterpa angin. Beberapa baju kelebihan muatan mewarnai dirinya yang memiliki kulit seputih salju. Membuat senyum Clause paling merah diantara ribuan eratai putih.

Inilah yang disebut dengan altar. Dimana pembawa kekayaan, kesenangan, juga sedikit kecantikan pada lelaki tinggi itu. Clause menanam benih teratai merah yang masih menyala separuhnya dari kepingan yang dihancurkan. Dalam kubangan besar yang dia sebut sebagai danau buatan di tengah rumahnya di Kota Jariz.

Suara langkah mendekat. Julian menoleh segera setelah menemukan Tuan Liam berjalan menuju altar. Julian memeluk lelaki itu kencang. “Setelah dua tahun aku sangat merindukanmu.”

"Apakah kamu datang hanya akan meminta perhiasan?" Melihat perhiasan yang berada di tangan Julian membuat Tuan Liam menggelengkan kepalanya. Ada ribuan yang dipajang di ruang tengah keluarga sebagai perhiasan mana saja yang sudah dibuat dari perusahaan perak dan emas milik keluarga Zegar.

Perbukitan Zegar yang menjadi mata pencaharian rakyat kelas bangsawan membuat Kota Jariz menjadi kota paling kaya. Yang tentu saja, Julian kerap mengunjungi Kota hanya untuk memetik akar teratai dan akan dikembangkan sebagai obat.

“Kamu cantik Clause,” puji Tuan Zion seketika. Membuat Julian maupun Tuan Liam menoleh cepat.

“Hah!” Teriak Tuan Liam. "Apa yang kau katakan Tuan Zion?"

“Lihatlah dia, seperti gadis.” Melihat penampilan Clasue yang baju longgar dengan selendang membuat Tuan Liam menyetujui kata-kata Tuan Zion.

“Aku setuju,” kekehnya.

***

Dalam tidurnya wanita yang dia lihat berambut panjang juga berparas cantik menangis dalam diam. Kini terusap matanya. Tersenyum bahagia menyaksikan lelaki yang datang dengan membawa asa.

Dewi Tera yang diimpikan banyak orang telah terbebas dalam jeratan dunia. Berada di samping Tuhan dan terus memberikan segala hal nyaman.

Dari manakah sebuah kekuatan yang dikisahkan?

Kini tersenyumlah Dewi Tera kepada lelaki yang dikirim Tuhan untuk melindungi kota Homura dan segala isinya.

Ending Of Epilog.

1
Kicauan burung di pagi hari, menjadi musik bagi para santri di pondok terasing dalam hutan sunyi.

Meski hati terserang rindu akan rumah tapi canda teman sesama menjadi penghangat lara, namun mereka tak tau ada sesuatu yang tengah mengincar nyawa.~~ Samito.

numpang iklan thor/Chuckle/
@shithan03_12: gakpapa iklan dong .. bebasmah saya
total 3 replies
Pecahnya dinding dimensi diatas altar darah yang mengantarkan pemangku Sijjin melintasi alam, hingga airmata darah menjadi awal dalam sebuah ketakutan yang mengerogoti para generasi pemeran opera. Namun para penonton sibuk menertawakannya tanpa tau, nyawa merekalah balasan bagi altar darah. ~SAMITO.

Iklan dikit ya thor🤭
@shithan03_12: Busyed... bisa juga kau ini menyambungknnya ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!