🥉Juara 3 lomba Wanita Kuat.
IG= Erna Less22
FB= Erna Liasman
EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN ATAU DENGAN AKUN BERBEDA BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!!
Dewi Maha Putri adalah nama seorang wanita yang jago bela diri, kuat, tangguh dan dingin, ia punya pengikut yang banyak. Ia sudah terkenal di penjuru dunia. Siapa yang tidak mengenalnya?
Ia sering mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi Internasional, bahkan tuan rumah di setiap Negara memanggilnya master. Baik itu preman jalanan, geng kecil maupun besar menjulukinya sebagai Dewi pembunuh, karena ia sangat kejam. Ia bahkan pernah mengusir teroris dari suatu negara di pukul mundur di buatnya dan ia juga pernah membantai bos mafia besar hanya dengan dirinya sendiri.
Sayangnya, ia mati di jebak oleh musuhnya yang tidak ia kenali. Akan tetapi di dalam mobil itu ternyata terpasang bom alarm, di situlah ia mati dengan tragis.
Dewi di beri kesempatan kehidupan kedua dan ia pun berpindah ke tubuh seorang gadis malan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
"Ah tidak-tidak, maafkan aku," ucap Zeiro.
Dewi kembali melanjutkan melahap makanannya.
Dewi teringat sesuatu. "Hm ... apa kamu tidak penasaran atas kematian Dewi pembunuh?" tanya Dewi.
"Kamu peduli juga dengannya. Hm … aku juga merasa aneh, ngapain juga Dewi pembunuh membawa bom di dalam mobil, jika bukan pacarnya yang mengatakannya aku juga tidak tahu jika penyebab kematian Dewi pembunuh di sebabkan oleh bom," ucap Zeiro menguyah makanannya.
"Benar juga, tapi kenapa tidak ada reporter yang bertanya dari mana dia tahu tentang bom itu," ucap Dewi melihat ke arah Zeiro menekuk alisnya.
"Mungkin lupa atau seseorang yang menutup mulut para reporter itu agar tidak bertanya terlalu banyak. Tapi … kenapa kamu peduli?" tanya Zeiro menekuk alisnya.
"Aku tidak menyangka ya, orang yang sudah ku selamatkan ternyata menyebalkan," ucap Dewi manyun.
"Aku sudah menyimpan video kematian Dewi Pembunuh, apa mau melihatnya bersama di layar lebar, aku rasa semua orang ingin menyelidiki kematiannya bahkan seluruh dunia sangat ingin tahu," ucap Zeiro.
"Benarkah? Kau juga ingin mencari tahu kematiannya?" tanya Dewi dengan mata yang berbinar.
"Kenapa kau sangat bersemangat sekali? Seolah-olah seperti Dewi pembunuh membisikkan menyuruhmu untuk mencari tahu," ucap Zeiro sambil mengaduk-aduk jusnya lalu menyedotnya.
Dewi menatap Zeiro sayup. "Kau niat mencari tahu tidak sih?" tanya Dewi.
"Iya, sudah selesai makan kan? Ayo ke rumahku," ajak Zeiro melangkahkan kaki terlebih dahulu keluar dari ruangan itu.
Dewi mengikutinya dari belakang dan mereka menuju ke arah mobil dan masuk ke dalam.
Mobil Zeiro melaju di jalanan menuju rumahnya.
"Kau tinggal dengan siapa?" tanya Dewi.
"Ramai, aku rasa ada ratusan," jawab Zeiro. Dewi mengangguk-angguk, karena mengingat jika dia juga punya orang-orang yang banyak, hanya saja mereka semua adalah pengikutnya.
"Kenapa kau menanyakannya? Takut jika aku melakukan sesuatu hal di luar batas?" tanya Zeiro menyeringai.
"Iya, aku takut jika ada korban selanjutnya," jawab Dewi membuat Zeiro tertawa.
"Lalu pria seperti apa yang kau suka?" tanya Zeiro melihat sekilas ke arah Dewi lalu melihat ke depan.
Dewi menundukkan kepalanya. 'Pria seperti apa yang aku inginkan? Seperti Andika? Sebenarnya pria seperti apa yang aku sukai? Aku tidak tahu sejak kapan Andika hadir di dalam hidupku, itu terjadi begitu saja.'
"Kau tidak menjawab ku." ucap Zeiro menyadarkan Dewi.
"Hm … belum terpikirkan," jawab Dewi datar.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah Zeiro, terlihat beberapa pengawal yang sedang berjaga di luar menundukkan kepalanya memberi hormat saat Zeiro lewat.
Mereka masuk ke dalam rumah Zeiro, bagi Dewi ini sama sekali tidak mengejutkan, karena ia juga mempunyai rumah yang besar.
"Ayo masuk ke dalam kamarku," ajak Zeiro. Dewi mengikuti masuk ke dalam kamar Zeiro yang super besar itu.
Dewi terkejut karena melihat sebuah benda yang familiar baginya. Tak terasa dirinya membawa ke benda itu untuk melihat.
"Jadi benda ini ada padanya? Pantas saja aku tidak mendapatkannya, saat aku ingin mencari tahu siapa orangnya dan mengatakan identitasnya tersembunyi, ternyata dia," ucap Dewi dalam hati melihat giok itu dengan saksama.
Ini adalah giok hijau satu-satunya di dunia dari kerajaan Tang oleh pemahat terkenal dan giok ini adalah harta berharga terakhir kali ia buat saat sebelum ia meninggal.
"Kenapa kau menatap giok itu?" tanya Zeiro saat melihat Dewi menatap giok yang terpajang di sebuah kotak kaca. Akan tetapi itu buka kotak kaca sembarangan, itu tidak bisa di buka atau di pecahkan karena itu terbuat dari kaca pilihan dengan ketebalan yang lumayan, membuka hanya dengan sidik jari pemilik itu sendiri.
"Eh tidak apa-apa, aku penasaran bagaimana orang bisa membuat giok ini dengan teliti," jawab Dewi berbalik badan dan menjauh dari tempat tersebut.
Zeiro menyiapkan proyektor dan mengarahkan ke dinding lalu ia menghidupkan videonya.
Dewi dan Zeiro duduk sofa lalu Zeiro mematikan lampunya agar leluasa melihat video-nya.
Video pun berputar dan memperlihatkan saat mobil yang dikendarai olehnya tiba-tiba saja meledak di jalanan.
Dewi berdelik ngeri, seolah-olah ia merasakan sakitnya kembali.