Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7 sampai di istana
Mata hari sebentar lagi terbenam, para pelayan begitu kelelahan, karna harus bolak balik dan di marahi oleh tuannya, tapi tidak bisa mengeluh.
Nyonya Wang telah bersiap, Ia terlihat sangat berbeda terlihat masih muda.
Nona Feng Hai terlihat sangat cantik, dengan baju mewahnya dan perhiasan yang indah ia berjalan dengan wajah sombongnya ia merasa paling cantik.
''Panggil Nona Feng Yie kita akan berangkat!'' ucap nyonya Wang, sambil berjalan di ikuti pelayannya dan Nona Feng Hai di ikuti dua pelayanan.
''Nona Feng Yie, Nyonya dan Nona Feng Hai sudah menunggu,'' ucap seorang pelayan.
''Hem, baiklah,'' Feng Yie berjalan seperti biasa di ikuti Ji Yu.
''Eh, Ji Yu apa kau mau ikut Nona, kamu terlihat berbeda? Kau tidak akan bisa ikut karna kau sudah di gantikan dengan pelayan nona Feng Hai!''
''Kau tidak punya hak bicara seperti itu pada Pelayanku," Feng Yie menatap tajam pelayan yang kurang ajar itu.
Melihat tatapan nona Feng Yie yang tajam, Pelayan bergetar, ''Maaf Nona.''
Ji Yu menepuk jidatnya, melihat cara berjalan Nona mudanya, ''Aish, ini sungguh kacau, nona memang sangat cantik. Tapi cara berjalannya pasti menjadi bahan tertawaan orang orang.''
Nona Feng Hai dan Nyonya Wang sudah berada di keretanya yang sangat mewah
''Feng Yie apa pelayanmu akan ikut?'' tanya nyonya Wang.
''Ya benar, Pelayanku akan ikut,'' ucap Feng Yie.
''Tidak bisa, pelayanku yang akan menemanimu ke Istana!'' ucap Feng Hai.
''Tapi kali ini, aku ingin membawa Ji Yu,'' ucap Feng Yie tak mau mengalah.
''Huh dasar.''
''Sudah lah, Hai'er pilih mana Pelayan yang akan di bawa dan suruh turun satu, karna kita hanya di perbolehkan membawa satu Pelayan.''
Setelah pelayan Feng Hai turun, Feng Yie dan Ji Yu naik.
''Hem dengarkan aku, di sana kau tidak boleh membuat keluarga Feng malu!'' ucap nyonya Wang.
''Baik lah,'' jawab Feng Yie.
Melihat saudara dan ibu tirinya memakai pakaian yang sangat mewah dan hiasan rambut yang rumit, apa lagi pemerah di pipinya.
''bolehkah aku tertawa? mereka sangat lucu hihi , sangat berlebihan lihat lah pemerah di pipinya apa mereka menghabiskannya hahaha aku tidak kuat ingin tertawa.''
Feng yie melihat ke luar jendela, ia menahan tawanya.
Ji yu melamun memikirkan Nonanya, ''apa nona akan di permalukan? Pakaian yang Nona pakai sangat sederhana dan juga pakaian lama, perhiasan sangat sederhana hanya tusuk rambut yang baru entah Nona mendapatkan dari mana . Tapi itu terlihat sangat mahal harganya, berdandan sangat tipis, Nona sungguh kasihan pasti banyak yang meledeknya, pulang menangis lagi, sungguh malang nasib Nona.''
Feng Hai melihat tusuk rambut Feng Yie yang sangat elegan dan cantik, ia merasa itu akan sangat cantik jika ia yang memakainya, '' Feng Yie dari mana kau mendapatkan tusuk rambut itu?''
''Ada yang memberikannya padaku,'' ucap Feng Yie dengan singkat.
''Ibu, tusuk rambut itu sangat cantik Hai'er menginginkannya,'' Feng Hai merengek.
''Feng Yie bisa kau memberikannya pada Hai'er? Hai'er sangat menyukainya.''
''Tidak bisa Nyonya, tusuk rambut ini di berikan oleh temanku dan ada ukiran namanya dan namaku di tusuk rambut ini,'' jawab Feng Yie, sungguh tak rela jika ia harus selalu mengalah.
Nyonya Wang pun meliriknya, ''wah ini sungguh cantik tidak semua orang bisa memilikinya, dari mana dia mendapatkannya?''
Pelayan berdiri dari duduknya dan mendekat pada Feng Yie, lalu memperhatikan tusuk rambut yang indah itu.
''Ya Nona, itu memang ada ukiran namanya.''
''Siapa yang memberikannya padamu? Dan kapan kalian bertemu?''
''Kemarin saat aku keluar dari mansion,'' ucap Feng yie dengan malas, ''kalian tidak akan mendapatkan apa yang menjadi milikku dan aku akan mengambil hak ku.''
'' Sudah Hai'er sebentar lagi sampai!'' satu jam lebih mereka di perjalanan dan kini hampir sampai di gerbang istana. Kuda berjalan melambat karna banyak kereta dan sedang ada pemeriksaan sebentar memastikan tidak ada Penyusup.
Kereta mewah yang mereka tumpangi mulai masuk ke halaman Istana dan sudah banyak orang yang datang.
Banyak nyonya dengan pakaian yang mewah dan hiasan rambut yang rumit, Feng Yie menarik napas dan menghembuskan ia lumayan gugup.
Kereta berhenti lalu pelayan nyonya Wang turun menunggu di bawah membantu nyonya Wang turun, banyak mata memandang ke arahnya.
Lalu pelayan Feng Hai turun dan membantu Nona mudanya.
Terakhir, Feng Yie turun lalu Ji Yu juga turun.
Mata mereka memandang Feng Yie gadis imut itu terlihat semakin cantik saja walau berpakaian dan berhias sederhana.
Tangan Feng Hai terkepal mendengar nyonya Ling, memuji Feng Yie. berani memuji Feng Yie yang berpenampilan biasa saja.
Nyonya Wang memegang tangan Feng Hai, ''Hai'er ingat ini tempat umum,'' bisik nyonya Wang.
Feng Hai memaksakan senyum, dan berjalan bersama ibunya di ikuti pelayannya,
'nona pertama keluarga Feng terlihat sangat cantik dan dewasa,' bisik bisik pun trus terdengar banyak yang memuji Feng Hai.
Feng Yie pun mengikutinya, berjalan dengan anggun bak seorang Dewi dengan memakai pakaian berwarna biru muda dan rambut panjang terlihat sederhana tapi elegan, Ji Yu pun kaget dengan cara berjalan nonanya.