Braaak......
Tora meletakan setumpuk uang di atas meja,dia juga meletakan selembar kertas disamping uang itu.
"tanda tangani ini ,pakai uang nya untuk mengoperasi carla " ucap tora dengan tegas
Henny menatap ke arah suami nya, dia mengernyitkan dahi nya karena melihat setumpuk uang yang diberikan oleh suami nya itu. Apalagi ada kertas yang terlihat jelas bertuliskan surat perceraian,membuat nya merasa semakin bingung .
"ada apa pa? uang dari mana ini ? dan ini....surat cerai siapa ?" tanya henny dengan nada bingung nya .
"tidak perlu tau dari mana uang ini,yang penting carla bisa di operasi segera. Kita yang akan bercerai,aku sudah ngak sanggup hidup miskin bersama kalian. Yang penting carla sehat dan kalian bahagia bersama " jelas tora dengan tegas membuat henny merasa terkejut
Deg
Jantung nya terasa mau lepas dari dada nya ,dia tidak menyangka kalau pernikahan nya akan berakhir seperti ini. Apalagi selama ini tora dan dirinya baik-baik saja ,tidak pernah sekali pun mereka b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 04
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Henny tersenyum senang,dia akan mendatangi nyonya besar Wardana untuk meminjam uang itu segera. Dia yakin jika anak nya bisa bertahan sampai seminggu lagi,dia senang sekali dan menutup telpon nya segera.
Henny ingin menghubungi Tora, tapi tidak jadi. Dia memilih menunggu Tora kembali saja dan menceritakan semua nya, dia yakin jika keluarga Wardana akan meminjamkan mereka karena bik Asih akan membantu nya bicara nanti .
Malam semakin larut,tapi Tora belum juga pulang. Membuat Henny merasa khawatir,Henny terus melakukan panggilan telpon nya dengan Tora tapi tak lama pintu rumah terbuka. Terlihat Tora berjalan masuk dengan wajah yang sudah lelah,dia terlihat murung tapi kemudian tersenyum melihat Henny yang sudah berada didepan nya.
"Kamu dari mana pa?" tanya Henny sambil memperhatikan wajah suami nya.
Henny dan Tora sebaya,makanya sesekali Henny memanggil nama saja pada Tora . Tapi keseringan manggil papa pada Tora ,agar Carla juga ikut memanggilnya seperti itu juga.
"Maaf,tadi ada urusan dikantor lebih dulu. Bagaimana keadaan Carla?" jawab Tora ,dia mendapatkan pesan dari Henny kalau Carla boleh pulang tapi harus segera melakukan operasi . Makanya dia pun segera menyelesaikan urusan nya, dia ingin membantu anak nya agar kembali sehat .
"Kita harus segera melakukan operasi kata dokter,kalau tidak akan berbahaya bagi nyawa nya Carla pa" jelas Henny yang sudah mulai menangis lagi.
"Ya....kita akan melakukan operasi segera,aku akan mengusahakan yang terbaik untuk Carla " jawab Tora yang sudah memeluk tubuh Henny dengan erat,dia sudah bertekad untuk melakukannya .
"Aku harap Carla dapat bertahan hingga minggu depan,keluarga Wardana akan pulang minggu depan kata bik Asih " ucap Henny dengan pelan,dia cukup senang mendengar nya. Tora hanya menganggukan kepala nya saja,tapi dia tak yakin kalau keluarga Wardana akan bersedia meminjam mereka uang yang cukup banyak seperti itu.
Apalagi Henny hanya lah pembantu dirumah itu ,sedangkan dia yang merupakan karyawan saja tidak bisa mendapatkan pinjaman sabanyak itu . Perusahaan dimana Tora bekerja merupakan perusahaan milik keluarga Wardana juga,jadi Tora yakin sekali akan hal itu.
Hanya satu yang bisa membantu mereka saat ini dan hanya dia yang bisa melakukan nya, dia harus melakukan nya karena dia tidak ingin membuat anak nya sakit terus-terusan dan kehilangan nyawa nya sehingga dia sudah bertekad untuk melakukan nya demi anak nya walaupun dia harus mengorbankan rumah tangga nya .
"Sebaiknya kita tidur sekarang,besok aku akan pergi pagi sekali. Ada urusan yang harus aku kerjakan lebih dulu" ucap Tora yang merangkul bahu Henny agar masuk kedalam kamar mereka.
Tora terlihat sangat perhatian malam ini,membuat Henny sedikit risih. Tora yang biasanya hanya duduk sambil memainkan ponsel atau mengerjakan tugas kantor nya,kini memilih untuk memeluk dan mengelus tubuh Henny bahkan Tora terus menciumi leher dan punggung Henny dari belakang nya membuat Henny bingung .
"Sayang....ada apa ? Sikap mu ngak seperti biasa nya " tanya Henny dengan tatapan lurus kedepan,karena Tora memeluk nya dari belakang.
"Ngak ada apa-apa,tidur lah" jawab Tora,dia sudah menangis dalam diam.
Entah apa yang sebenar nya terjadi,tapi Henny tau kalau Tora menangis karena air mata nya mengenai kulit leher nya. Dia memilih untuk diam,Henny yakin jika semua nya berhubungan dengan anak mereka.
Terkadang Henny juga menangis memikirkan hidup anak nya, dia ngak mau kehilangan putri satu-satu nya itu. Sebenarnya Henny dan Tora bisa membuat adik lagi untuk Carla,tapi Henny ingin Carla besar lebih dulu baru dia akan memberikan adik untuk Carla.
Saat ini kedua nya tidak memikirkan hal itu lagi,karena keadaan Carla yang sakit seperti ini membuat nya merasa bingung dengan hal itu. Dia ingin Carla segera sembuh,perkiraan dokter mungkin dalam sekali atau dua kali operasi maka Carla akan sembuh total.
Lama kelamaan akhirnya Tora dan Henny pun tertidur,mereka kelelahan dengan pikiran mereka masing-masing sehingga mereka tidak bisa lagi berbuat apa pun .
Pagi pun tiba,Henny bangun lebih dulu. Henny menyiapkan makanan untuk mereka saat ini,setelah selesai dia membangunkan Tora juga Carla. Menyiapkan segala keperluan Carla agar bisa ikut pergi ke rumah Wardana karena untuk seminggu ini Carla ngak akan sekolah dulu,dia akan ikut Henny bekerja seperti sebelum nya.
Dulu Henny juga membawa Carla setiap kali bekerja,makanya Henny ngak bisa bekerja di tempat lain . Jika di rumah keluarga Wardana, dia boleh membawa anak nya karena dia hanya membantu di belakang saja .
"Kau akan pulang cepat nanti kan? Ada yang ingin aku bicarakan " tanya Tora,sikap dan nada bicara nya terlihat serius dan berbeda dari biasanya
"Ya.....mungkin aku pulang setelah makan siang,memang nya ada apa pa ?" tanya Henny yang penasaran
"Ngak apa-apa,nanti kita bicara. Aku pergi dulu " ucap Tora dan berdiri mendekati Henny ,mengecup kening Henny juga Carla secara bergantian.
Henny masih merasa bingung,tapi dia juga ngak bisa memaksa Tora untuk bicara. Dia pun bersiap kerumah keluarga Wardana itu,dia berjalan mendekati Carla dan menggendong setelah Carla meminum obat nya terlebih dahulu.
"Ma....kenapa nenek marah sama kita? Apa nenek ngak sayang lagi ya sama Carla ?" tanya Carla dengan nada polos nya,dia tidak tau apa pun mengenai semua nya
"Nenek tidak marah sama kita,nenek hanya sedang kesal sama mama. Ayo,sekarang kita pergi " jawab Henny sambil tersenyum.
Carla tertidur selama perjalanan,Henny merebahkan nya dikamar nya bik Asih seperti dulu. Henny mengerjakan pekerjaan nya selama ini,setelah selesai. Henny pun ikut makan bersama dengan para pekerja lainnya bersama dengan Carla,Carla terlihat senang dan bahagia berkumpul bersama dengan para pekerja hingga akhirnya mereka pulang.
Henny sampai dirumah lebih dulu,Carla duduk di sofa yang terlihat sudah usang. Henny juga ikut duduk bersama nya disana,mereka bermain bersama hingga akhirnya Henny menyuruh Carla untuk beristirahat dikamar nya .
Setelah Carla masuk kedalam kamar nya, Henny menunggu Tora yang mengatakan kalau dia ingin membicarakan sesuatu yang penting . Jantung Henny berdebar tak menentu,dia merasa takut dan khawatir mendengar permintaan dari Tora.
Dengan gelisah,Henny menunggu kedatangan Tora. Tapi yang ditunggu tak datang-datang hingga dia ketiduran di sofa, Carla merasakan sakit dibagian dada nya . Dia mencoba menahan nya ,rasa sakit itu kadang datang dan pergi begitu saja.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘