NovelToon NovelToon
DOM HEAVENLY

DOM HEAVENLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35 - Kehilangan

[Istana Kerajaan Alden]

Malam hari, Rachel pun sampai di kamarnya. Dia keluar lewat jendela dan kembali lewat jendela juga. Lalu, ia pun langsung meloncat keatas kasur dan memeluk gulingnya.

"Dia benar-benar membuatku sakit hati. Laki-laki sialan, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi."

Dalam kesedihannya, ia pun tidak sengaja melihat botol pemberian Dion yang masih ia pegang. Dalam sekejap saja, ia pun langsung melempar botol itu keluar jendela.

"Aku tidak ingin menerima sesuatu darinya."

Dan tidak berlangsung lama, terdengar suara ketukan pintu. Tok Tok

"Tuan Putri, keluarlah sebentar. Anda harus makan sesuatu." kata Teo yang sangat khawatir.

Rachel pun langsung terdiam, dan merasakan lapar secara tiba-tiba.

"Sialan, hanya karena memikirkan laki-laki bejat itu, aku bahkan lupa makan."

Lalu, ia pun berdiri dari kasurnya, dan Menganti pakaiannya dengan yang baru, agar Teo tidak tau kalau dirinya sudah berkeliaran di luar sana.

"Tunggu sebentar." sahut Rachel.

Lalu, tidak berlangsung lama. Rachel pun membuka pintu kamarnya. Dan ia melihat sudah ada Teo, Philip bahkan Simon dan beberapa pelayan perempuan sudah menunggu disana.

"Hm.?" Rachel pun sangat kebingungan.

"Ah, akhirnya Anda mau keluar Tuan Putri. Saya kira sesuatu terjadi pada Anda." kata Simon yang sangat Khawatir.

Dan Rachel hanya diam saja disana.

"Kami membawakan beberapa makanan untuk Anda, sebaiknya Anda makan sesuatu." kata Philip.

"Baik Yang Mulia. Terimakasih, Anda tidak perlu mengantarkan makanan ini secara langsung padaku." Kata Rachel sambil menundukkan kepalanya.

"Ah, tidak apa-apa Tuan Putri." sahut Philip.

Lalu, beberapa pelayan itu pun masuk kedalam kamar Rachel dan menaruh beberapa piring didalam sana.

"Apa kau baik-baik saja Tuan Putri.?" tanya Teo

"Aku baik-baik saja." jawab Rachel.

"Baiklah kalau begitu. Aku mengerti." sahut Teo.

"Em. Mohon maaf Yang Mulia, saya akan menutup pintu." kata Rachel sambil memberikan hormat, lalu ia pun menutup pintu kamarnya Brak.

Teo pun hanya terdiam disana beberapa saat.

"Apa masalah kemarin benar-benar membuat Tuan Putri terpukul Tuan.?" tanya Philip.

"Entahlah, tidak ada siapapun yang tau tentang perasaannya Yang Mulia. Dan jika tidak ada hal lain, saya undur diri dulu." kata Teo sambil memberikan hormat padanya. Lalu ia pun pergi dari sana.

Philip dan Simon pun masih berdiri terdiam disana dengan kebingungan.

"Mungkin lain kali saja Simon, kita tidak bisa membangun singa yang sedang tertidur." kata Philip dan langsung pergi dari sana.

"Tuan Putri. Kenapa dengan anda.?" kata Simon dengan khawatir.

...

Didalam kamar Rachel, ia pun langsung membuka bungkusan yang menyelimuti piring disana. Dan terlihat makanan laut yang mengiurkan.

Rachel pun langsung memakan makanan itu secara perlahan, dan perlahan-lahan pula, makanan itu habis tak tersisa.

"Aku kenyang. Terimakasih makanannya." kata Rachel

Lalu, ia pun mengambil botol minum dan meminumnya. Dalam sekejap saja, ia pun langsung teringat dengan botol yang diberikan Dion.

"Uuh, laki-laki sialan. Kenapa kau membuatku begitu menderita"

Tak berlangsung lama, Rachel pun langsung meloncat keluar jendela dan mencari botol minum yang di buang olehnya.

Bahkan beberapa jam berlangsung, Rachel tidak menemukan botol itu.

"Dimana ya, hmm. Kenapa aku melemparkannya tadi." kata Rachel dengan kesal.

Tiba-tiba, Simon melihat Rachel yang sedang kebingungan mencari sesuatu. Dan ia pun langsung menghampiri Rachel sambil berlari sangat kencang.

"Taun Putri, Tuan Putri. Apa ada yang bisa saya bantu.?" tanya Simon dengan tersenyum.

"Hm.? Aku sedang mencari botol minum. Tadi aku tidak sengaja menjatuhkannya di sekitar sini." kata Rachel.

"Ah, serahkan padaku, aku akan mencarinya." kata Simon yang langsung mencari botol minum itu.

"Ini kesempatan, akhirnya aku bisa mengobrol dengan Tuan Putri."

Dan tak berlangsung lama, Rachel pun melihat dari kejauhan sebuah botol yang tertutupi oleh semak-semak disana.

Dan di waktu yang sama pula, Simon mengeluarkan botol dari sakunya.

"Untung saja aku membawa botol minum kemari. Dan motifnya juga sama dengan botol minum yang diberikan kepada Tuan Putri. Hihihi"

"Tuan Put....

Rachel pun tiba-tiba hilang di tempatnya, dan terlihat sedang mengambil sesuatu didalam semak-semak.

"Dia harus membayar soal ini. Kenapa juga aku repot-repot mencari barang yang kotor dan lusuh ini." kata Rachel dengan kesal.

Simon pun memperhatikan Rachel yang memegang sebuah Botol yang kotor dan lusuh. Dan dalam sekejap saja, Simon langsung merebut botol itu dari tangan Rachel.

Set. "Bukan itu botolnya Tuan Putri. Maaf, ini botol yang Anda cari." kata Simon sambil membuang botol kotor itu dan memberikan botol dengan motif yang mewah.

Rachel pun sangat marah dan kesal kepada Simon. Yang merebut sesuatu dari tangannya.

"Anda tidak sopan merebut barang yang aku pegang." kata Rachel dengan sangat kesal. Lalu ia pun langsung mengambil botol kotor yang di buang oleh Simon disana.

Simon pun langsung terkejut mendengarnya. Dan langsung berlutut minta maaf.

"Maafkan saya Tuan Putri, maafkan saya sudah lancang kepada Anda." kata Simon sambil bersujud berkali-kali.

Rachel pun hanya melihatnya, dan langsung menghilang dari sana.

"Sialan, sialan." Buk Buk Buk. kata Simon sambil memukul tanah berkali-kali.

...

Cerita berlanjut di istana Kerajaan Riu.

Raja Eden beserta dengan tetua yang tersisa, sedang mengadakan rapat darurat. Kerajaan Riu mengalami kerugian yang sangat besar. Bahkan Eden tidak pernah membayangkan ada seseorang yang mampu membuat kocar kacir seluruh Kerajaan.

"Untuk sementara, kita akan mempertahankan markas utama di wilayah Clan Siwa. Tarik semua pasukan yang ada di wilayah Kerajaan Alden. Aku tidak ingin kerugian ini semakin besar." kata Eden.

"Laksanakan Perintah Yang Mulia." kata semua orang disana. Dan mereka semua pun langsung pergi meninggalkan Eden sendirian.

"Tidak kusangkan, bahkan Ketua Seila, dan Tetua Seikii bisa terbunuh di tempat yang berbeda dan dalam waktu yang sama. Bahkan Gildan sudah jadi gila. Apa ini adalah ulah kerajaan Neverland.?"

"Jika memang benar ada ikut campur mereka, aku tidak akan tinggal diam." kata Eden dengan mengepalkan tangannya.

...

Di tempat Dion, ia melakukan perjalanan bersama Lisa untuk memburu para pemimpin kerajaan Riu. Bahkan ia percaya pada Rachel kalau ibunya memang baik-baik saja.

"Mungkin ini sedikit memakan waktu yang cukup lama Lisa. Tidak apa-apa kan.?" kata Dion.

"Siap, tidak masalah kak." sahut Lisa.

...

Besoknya Rachel memutuskan untuk kembali ke kerajaan Neverland. Ia berharap bisa lupa semuanya tentang kejadian yang ada di kerajaan Alden. Termasuk tentang Dion.

Tapi ia masih membawa botol minum yang di berikan Dion. Dan di hari yang sama pula, Dion berhasil membunuh 4 Jenderal sekaligus yang kebetulan sedang menuju ke markas utama mereka.

Dan ini kali pertama Dion hanya membunuh seorang pemimpinnya saja, bahkan pasukan mereka di biarkan untuk kembali ke kerajaan.

...

2 hari kemudian, setelah Rachel memutuskan untuk kembali ke kerajaannya.

Rachel bersama dengan semua rombongannya, sampai di istana Kerajaan dan langsung menghadap ayahnya. Teo bersama Rachel melaporkan semua tentang kejadian yang ada di kerajaan Alden.

Dan dari semua laporan itu, Raja James tidak berani ikut campur lagi urusan peperangan yang sedang berlangsung.

Dan pada malam hari di kamar Rachel. Ia terus memandangi botol minum yang diberikan Dion padanya.

"Kira-kira sedang apa dia sekarang.?" kata Rachel.

...

1
Buang Sengketa
cek dulu. apakah juga ini juga cerita sang pencipta kalah atau 'mati' berkorban untuk ciptaan nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Buang Sengketa: bab awal mungkin saya yg salah baca ya
Adam Erlangga: Terimakasih koreksinya kak. Untuk jalan ceritanya, iblis bukan makhluk ciptaan ciptaan dewa. dan ada makhluk langit yang di sebut dewa. Disini Author tidak memakai kata TUHAN, atau Sang Pencipta. Tapi Sang Penguasa Langit.
total 2 replies
Bunga Lestary
semangat kakk bikin ceritanya🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!