Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
"Sekali lagi kami dari Pihak kepolisian mengucapkan Banyak terimakasih kepada Nak Julian dan Nak Anggun karna telah membantu kami menangkap Penjahat ini, Mereka adalah Buronan yang sangat meresahkan beberapa waktu ini." Kompol yang bernama Sofian itu terus berterima kasih Pada Julia atas bantuannya meringkus para perampok tadi.
"iya.. Sama sama Pak.. Kami hanya kebetulan berkunjung ke Showroom ini" Julian Meyakinkan.
"Oh iya. Ini kartu nama saya, kalau Nak Julian Butuh Bantuan segera hubungi di nomor itu aja. Saya dan pihak kepolisian akan dengan senang hati membantu." Ujar Sofian menyodorkan kartu nama ke Julian, karna dia yakin tidak bisa membujuk dua pasangan ini ikut ke kantor polisi.
"Ok Pak, terimakasih kembali" Julian mengambil kartu nama itu dan memasukkan ke saku celana nya.
"Baik Nak Julian,Nak anggun. Saya pamit dulu ke kantor. Dan salam buat Papa mu ya Anggun. Silahkan lanjutkan aktivitasnya.
"Baik Pak" Jawab Julian dan Anggun secara Bersamaan.
Setelah Polisi itu pergi, kemudian mereka kembali ke Showroom tempat yang ingin dituju sebelumnya. Julian dan Anggun masuk ke Lobby Showroom yang suasananya sudah mulai normal seperti biasa.
"Selamat datang Tuan dan Nyonya, apa ada yang bisa saya bantu..?" tanya seorang Pria berpakaian seragam hitam bertuliskan Logo salah satu merk Mobil di dadanya. sepertinya Pria ini adalah salah satu pekerja bagian Marketing.
"Tolong jangan panggil saya Nyonya.. Saya ingin bertemu dengan Sintia pemilik showroom ini." ucap Anggun menanggapi sapaan dari karyawan tersebut.
"maaf, apa Nona sudah punya janji?" tanya Pegawai tersebut
"Saya belum ada janji dengannya. Tapi sebut aja saya Anggun Mau bertemu." saya tunggu di Garasi sambil melihat lihat mobil" ucap Anggun.
"Baik Nona, silahkan tunggu, sebentar saya akan sampaikan ke Bu Sintia."
Lalu pegawai itu Menghampiri Pegawai wanita yang tadi sempat hampir membuka berangkas saat perampok mengancamnya. mereka berbicara sebentar kemudian Pegawai Pria itu kembali ke tempat Julian dan Anggun.
"Pesannya sudah saya sampaikan Nona. Mari saya temani ke Garasi untuk melihat Lihat Mobil yang Nona inginkan." ajak Pegawai itu dan membawa dua orang tamu calon Konsumennya ke deretan puluhan mobil yang terparkir rapi. Dari mulai type yang terendah sampai type paling tinggi, semua ada di sini.
"maaf Nona, kalau boleh saya tahu Mobil yang seperti apa yang anda inginkan. Mungkin saya bisa membantu?" ucap Karyawan Pria itu mulai mengluarkan skill marketing nya.
"Oh. Bukan saya,, tapi Teman Pria saya ini yang ingin beli mobilnya." Jawab Anggun sambil matanya diarahkan ke Julian memberi kode ke Pegawai itu.
Julian seakan mengerti dengan maksut Anggun ikut menjawab.
"Saya mau lihat lihat dulu Mas. Sebenarnya saya mau cari mobil sedan sih.."
"Oh.. Ada Mas.. Mari ikut saya" Ajak pegawai showroom itu dengan ramah.
Kemudian mereka berdua mengikutinya ke deretan Mobil mobil sedan mewah sambil dijelaskan Kelebihan setiap Mobil yang mereka Temui.cukup banyak penjelasan yang Julian terima dari Pegawai itu tapi belum ada satupun yang membuat dia tertarik. namun ada satu Mobil paling Pojok luput dari penjelasan Pegawai Showroom itu.
"kalau yang itu mas.??" tanya Julian sambil telunjuknya mengrah kesebuah mobil sedan warna Hitam yang cukup berbeda dari yang lain.
"Oh itu Toyota GR supra pengeluaran terbaru Mas. Ini mobil Sport salah satu andalan kami dengan mesin 3000cc. Harga saat ini 2.2M" jelas Pegawai Showroom.
"Saya suka yang ini Mas. Apa ada diskon untuk kami..?" tanya Julian
"Untuk orang yang spesial saya kasih diskon 50℅ khusus yang type ini, kalau type yang lain saya kasih diskon 70℅" Ucap Seorang Wanita cantik yang tiba tiba datang dari belakang.
"Sintia..!" Pekik Anggun saat mengdengar suara sahabatnya dari belakang.
"Yup.. Ini Sintia yang sudah lama terlupakan" jawab Sintia dan membuka lebar kedua tangannya lalu mereka berpelukan.
Semua celoteh,makian,dan ledekan keluar dari mulut mereka sambil berpelukan,berputar putar layaknya sahabat yang sudah bertahun tahun tidak bertemu. Julian dan Pegawai Showroom hanya menggeleng kepala maklum saat melihat tingkah laku dua sahabat itu.
Setelah puas saling melepas rindu kemudian Anggun Mengenalkan Julian pada Sintia.
"kenalkan ini Julian teman Ku yang ingin membeli mobil di sini."
"Julian"
"Sintia..
Terimaksih atas bantuannya tadi, saya tidak tahu apa yang akan terjadi Jika tanpa bantuan mu." ucap Sintia sambil menjabat tangan Julian.
"Jadi kalian sudah saling kenal Sin" tanya anggun penasaran.
"belum sih, Jadi ini Cowok mu..?" kok kamu nggak pernah cerita..?" ucap Sintia berbisik dan menyenggol Anggun.
"Sstt.. Jangan keras keras dong,, malu tau..lagian kami baru kenal beberapa hari ini." Jawab Anggun tersipu.
"oh..gitu ya..! buruan Gaet lo, jangan sampai lepas, kalau kau nggak mau buat ku aja.. Heh." Ejek Sintia.
"Eh enak aja, emang barang..! Bisa diambil gitu aja.. Heh.. Dasar..!" cetus Anggun tak terima.
"Makanya..Buruan.. Aku tunggu peresmiannya ya." goda Sintia lagi hingga Anggun makin tersipu.
"Hello.. Jadi gimana masalah mobil Mbak.?" Sambar Julian karna sepertinya dua wanita ini melupakan kalau ada orang lain di sini.
"Eh, maaf.. Aku jadi lupa. Jadi kamu mau mobil sport itu. Kali ini untuk mu gratis, silahkan bawa pulang aja, itung itung karna kamu cowoknya sahabatku Anggun dan juga karna sudah menjadi pahlawan dalam penyelamatan dari perampokan tadi" Jawab Sintia santai
"eh, nggak bisa begitu.. Saya bisa bayar kok.." Jawab Julian merasa tidak enak.
"Tolong jangan menolak ya.." Mohon Sintia
"udah terima saja, mumpung dia lagi baik" tambah Anggun menimpali.
"baiklah aku terima, terimakasih" ujar Julian
"Rudi, tolong siapkan surat suratnya dan serahkan pada Pak Julian" perintah Sintia pada Karyawannya yang bernama Rudi.
"Baik Bu,saya akan siapkan" jawab karyawan Pria itu dan segera pergi untuk menyiapkan segala surat surat dan perlengkapan penjualan.
Anggun dan Julian melaju meninggakan Showroom dengan Mobil baru pemberian Sintia.
"Jadi Kapan Kamu rencana mau buat SIM.?" tanya Anggun sambil menyetir dengan julian di sampingnya.
"nanti lah setelah semua urusan selesai, lagian kamu kan bisa jadi Sopir ku untuk sementara ini." ucap Julian Acuh
"Enak aja, emang kamu sanggup bayar aku.? Sindir Anggun
"Emangnya kamu mau digaji berapa..?" tanya Julian.
"aku nggak butuh gaji, uang ku udah banyak"
"terus..?"
"aku mau Jadi Istri mu aja" jawab anggun pelan"
"Ehekk..!!" julian tersedak seketika
"apa,,! Bisa diulang"
"kenapa.? Kamu nggak suka sama ku?" tanya Anggun sewot
"bukan itu, tadi kamu ngomong apa.? Kurang jelas soalnya." goda Julian
"Aku mau jadi Istri mu aja" Anggun mengulangi
"jadi istri ku..? jadi mahal dong bayarannya ditambah lagi tanggung jawab.
"kamu nggak mau tanggung jawab..?"
"Hallo Nona, aku belum ngelakuin apa apa sama kamu, untuk apa aku tanggung jawab..?" tanya Julian meyakinkan
"lakuin dong.. Biar kamu tanggung jawab"
"Maksudnya?" kembali Julian bertanya dengan bingung
"dasar cowok nggak peka,, heh. Udah aku nggak mau ngomong sama kamu" ujar Anggun cemberut.
Julian.
..????
"Ok.. Ok.. Kita cari makan dulu yuk..?"
"Nggak aku lagi nggak selera makan, aku sebel sama kamu"
"Yaelah.. Gitu aja ngambek.. Dasar cewek.
sekarang kamu mau makan apa..? Aku laper ni.." tak putus asa Julian terus membujuk.
"Terserah...!"
Ahirnya kata kata keramat itu keluar dari mulut wanita ini. Julian hanya diam tak mau bicara lagi, karna dia tau kalau wanita sedah ngambek susah untuk dibujuk. mobil terus melaju yang masih belum jelas arahnya.
"Kok diam..? Katanya lapar..!"
Julian masih diam tak menjawab, melihat itu, tanpa banyak kata Anggun langsung menghentikan mobilnya mendadak.
"ada apa.? Tanya Julian kaget.
"aku lapar..!"
"Yaudah yuk cari makan,. " ajak Julian
"Nggak mau, kamu harus minta maaf dulu"
"Ok maaf ya Anggun sayang..!!"
"kamu manggil aku sayang.? kamu beneran.? Tanya Anggun penasaran
"Iya Anggun sayang ku yang paling cantik" rayu Julian, walau sedikit terpaksa tapi memang harus seperti itu membujuk cewek yang lagi ngambek.
"berarti kamu mau dong jadi suami ku" tanya Anggun tersipu.
"Bisa saja, tapi ada syaratnya."
"Apaan.? Kembali Julian membuat anggun Bingung
"katanya aku harus tanggung jawab, caranya agar aku tanggung jawab yaa.. harus ngelakuin gitu" ucap Julian acuh
"tau ah, gelap." cicit Anggun tersipu kemudian kembali menjalankan mobilnya menuju salah satu Restoran seafood terdekat.