NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:78k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

Seperti pasangan lainnya Radit pun memulai aktivitas malamnya untuk menggarap sang istri tercintanya. Jika dulu dia mampu menahannya kali ini tidak. Radit seolah memiliki sisi lain yang terus menggarap sang istri tiada henti. Lantunan-lantunan ayat cinta terucap dari keduanya hingga hampir pagi.

Agnes dibuat lelah sepanjang malam oleh Radit. Persembahan yang cukup membanggakan dari Agnes di sambut hangat dan bahagia oleh Radit. Radit tak henti-henti mengucapkan terimakasih nya pada Agnes hingga permainan usai. Saat suara komandan azan terdengar Agnes membuka matanya dan Agnes merintih merasakan jika seluruh tubuhnya sakit hingga bagian intinya. Merasakan pergerakan dari Agnes Radit pun terjaga.

"Ada apa sayang?" Tanya Radit tanpa berdosa.

"Mau ke kamar mandi Mas tapi ini sakit semua hiks.." Rengek Radit.

"Maafkan Mas yang tak bisa menahan nya sayang. Kamu terlalu nikmat sayang." Ucap Radit memeluk Agnes.

"Iya Mas. Tapi ini gimana aku ga bisa bangun." Rengek Agnes.

"Biar Mas bantu." Radit bangkit begitu saja dengan hanya menggunakan boxer.

"Mas ih, pake baju dulu." Protes Agnes.

"Bukannya semalam kamu sudah melihat semuanya sayang begitu juga dengan Mas. Jadi, kenapa mesti malu hm.." Goda Radit.

"Mass..." Rengek Agnes tersipu.

Dengan tanpa beban Radit menggendong Agnes ke kamar mandi. Niat hati hanya ingin membantu Agnes mandi namun apadaya godaan pagi begitu menggoda. Radit pun membuat Agnes kelimpungan tak berdaya. Barulah setelah keduanya menuju puncak Radit menghentikan aktivitas nya dan membantu Agnes mandi.

Dengan telaten Radit membantu Agnes memakaikan pakaiannya. Setelah beribadah bersama Radit meminta Agnes untuk beristirahat saja tidak perlu turun. Agnes sedikit menolak karena tak enak dengan Bundanya namun dirinya tak dapat berbuat apapun karena bagian intinya terasa ngilu saat berjalan. Akhirnya dirinya hanya bisa pasrah meringkuk di atas tempat tidur.

"Nak Radit, Agnes belum bangun?" Tanya Bunda saat melihat Radit ke dapur.

"Radit yang nyuruh Agnes tidur lagi Bun setelah solat tadi. Radit ga tega Bun. Agnes kayanya kecapean setelah acara kemarin." Radit.

"Ya sudah. Sini sarapan dulu. Biar nanti Mba Tari bawakan sarapan buat Agnes." Bunda Nining.

"Ga apa-apa Bun. Biar Radit aja. Ga apa-apa kan kalo Radit sarapan di dalam." Radit.

"Boleh Nak. Sebentar biar Bunda siapkan ya." Bunda Nining.

"Terima kasih Bunda." Radit.

"Sama-sama."

Radit menunggu Bunda menyiapkan sarapan untuk nya dan Agnes. Namun perhatiannya teralihkan ketika melihat Mba Tari membawa secangkir kopi.

"Kopi untuk siapa Mba?" Tanya Radit.

"Ini untuk Bapak Den." Mba Tari.

"Bapak."

"Itu Om Bagas." Jawab Bunda.

"Oh, ada Om Bagas rupanya? Kenapa Bunda ga bilang Radit? Radit jadi ga enak." Radit.

"Ga apa-apa Nak. Bunda juga minta maaf ya tadi Bund asudah sarapan lebih dulu bersama Om Bagas." Bunda Nining.

"Iya Bun ga apa-apa." Radit.

"Sudah nih bawa sarapannya. Sana kalian sarapan dulu." Bunda Nining.

Radit pun bergegas masuk kembali ke dalam kamar setelah menyapa Om Bagas sebelumnya. Radit membuka perlahan pintu kamarnya dan meletakkan nampan di atas nakas.

"Sayang, bangun sarapan dulu yuk." Radit.

"Hm... Mas bawa makanannya ke sini?" Tanya Agnes dengan suara khas bangun tidur.

"Iya. Tadi Bunda yang siapkan. Di depan ada Om Bagas juga." Radit.

"Loh, ga enak dong kita sarapan di sini?" Agnes.

"Bunda sama Om sudah sarapan sayang." Radit.

Radit menyuapi Agnes dengan telaten sesekali dirinya pun menyuapkan nasi ke mulutnya. Hingga tanpa terasa nasi di piring mereka pun tandas. Agnes merasa malu jika harus berdiam diri di kamar saja akhirnya dengan di bantu Radit Agnes berjalan keluar kamar dengan jalan yang tertatih.

"Selamat pagi pengantin baru..." Sapa Manda yang sudah berada di rumah Bunda Nining bersama Ikbal tentunya.

"Pagi... Udah di sini aja Kak." Jawab Agnes yang bersusah sebiasa mungkin walau bagian intinya terasa ngilu.

"Sudah dong. Tadi kita abis jalan-jalan terus mampir ke sini deh." Manda.

"Usah sarapan Kak?" Radit.

"Sudah. Tadi sarapan dulu sebelum jalan." Manda.

"Kak Ikbal mana?" Agnes.

"Bantu Jaki di depan ada kiriman barang." Manda.

"Mas ke depan ya sayang barangkali Kak Ika butuh bantuan Mas." Radit.

"Iya."

Manda menatap intens Agnes yang terlihat menahan sesuatu saat duduk. Agnes pun tampak tak nyaman dengan posisi duduknya. Karena tak tahan melihat raut wajah adik iparnya Manda pun tertawa dengan lepas.

"Astaga! Kenapa sih? Kesambet?" Agnes.

"Hus... Ngadi-ngadi kamu." Manda.

"Ya terus aneh masa ga ada angin ga ada ujan ketawa kenceng banget." Agnes.

"Kamu itu loh yang lucu." Manda.

"Apaan sih..." Jawab Agnes mengalihkan dengan memindahkan chanel TV.

"Ampe jam berapa hm?"

"Apaan sih?"

"Hahahaha.... Ga tidur ya?" Manda.

"Tidur ih..." Agnes.

"Tidur apa di tidurin?" Manda.

"Tidur sama-sama." Agnes.

"Gw ga bakal kaya gini Nes kalo gw ga tau ganasnya pasangan tua kita." Ucap Manda sambil menunjuk perutnya yang membuncit.

"Iihh,,, jangan bahas itu." Jawab Agnes malu.

"Hahaha... Gw juga kaget Nes pas nikah. Gw fikir Mas Ikbal kalem ga banyak ngomong eh ternyata ah... Ga bisa gw jelaskan dengan kata-kata Nes. Lu liat aja nih hasilnya gw jadi melar begini." Manda.

"Manda ih... Jangan bahas itu ah..." Rengek Agnes.

"Hahahaha... Santai atuh Nes ga apa-apa kan udah sama-sama ngerasain juga. Kemarin gw diem-diem soalnya lu belum pernah tau rasanya sekarang mah kan lu juga udah tau gimana enaknya." Manda.

"Aaa... Ga mau gw ga denger." Teriak Agnes menutup wajahnya dengan bantal sofa.

"Ada apa?"

Mereka berdua terkejut dengan pertanyaan Bunda Nining.

"Kak Manda nih Bun mesum." Lapor Agnes.

"Loh, ngga kok Bun. Manda ga bahas yang mesum-mesum. Agnes aja ni Bun yang fikirannya ke arah sana terus." Manda.

"Aaa.. Ngga ih." Agnes.

"Sudah-sudah kalian ini kalo ketemu mesti saling jail-jailan kalo salah satu ga ada aja kangen-kangenan." Bunda Nining.

"Agnes itu mah Bun yang suka kangen sama aku." Manda.

"Ih, mana ada. Kakak itu yang suka kangen sama aku." Agnes.

"Hus... Baru aja Bunda ngomong berantem lagi." Bunda Nining.

Mereka bertiga pun berbincang bersama mengenai hal random yang mereka lihat di televisi. Terkadang Manda pun menyelipkan pertanyaan seputar kehamilannya dan persiapan menjelang persalinannya nanti. Bunda Nining menjelaskan dengan lembut dan itu juga sebagai pelajaran bagi Agnes jika hamil dan melahirkan nanti.

Agnes dan Radit akan pergi berbulan madu besok lusa sementara Ikbal dan Manda akan kembali ke ibu kota bersama Bunda Nining. Ibu Alma dan Pak Jamal akan menyusul setelah urusan pekerjaan Pak Jamal selesai.

🌹🌹🌹

1
Mom's Azam Milagros
sangat menarik dan bagus tidak membosankan ketika d baca
Zuraida Karfa
Ceritanya menarik💗
Zuraida Karfa
Cerita dilanjut dong
LISA
Aq mampir Kak
Tria Rafiuddin Ahmadi
sangat spesial
Diny Julianti (Dy)
radit bosnya ikbal
Diny Julianti (Dy)
ko nama kk Agnes berubah jadi Ikbal
Nirmala Mala
update yg banyak dong baca nya gantung2
Inda Indah
Rasa nggak mau nunggu lama-lama,menarik sih❤️
Winy Hardiyani
finally up juga sering ya kak selalu setia menanti ceritanya😙😙😙
Nirmala Mala
lagi seru bacanya blm ubded
Haryanti Yanti
apik
Keyla Fatimah Az-zahra
sangat luar biasa
Reza Muna
Luar biasa
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!