NovelToon NovelToon
Quadrangle Romance

Quadrangle Romance

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Fantasi Wanita
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: lalarahman23

Mandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia dikurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namun perilakunya membuat Kedua orangtuanya mengirim paksa putri tunggalnya ke Korea Selatan.

Di sana, Mandalika menjadi bintang kampus dan menarik perhatian Kim Gyumin. Bertemu dengan perundung berhati dingin bernama Park Ji Young, mahasiswi angkuh, mengancam Ia dengan bukti kejam, memaksa Mandalika meninggalkan Korea dengan rasa trauma yang membekas.

Sebelum kepergiannya, Mandalika mendapat dukungan dari Hwang In Yeop, pekerja di Apartemen tempatnya tinggal. Perasaan Kim Gyumin terungkap dan melalui malam terakhir mereka bersama.

Sekembalinya ke Indonesia, Mandalika memulai hubungan dengan Zoo Doohyun setelah tiga tahun berlalu. Dan kembali ke Korea menghadapi cinta segi empat yang rumit dengan Kim Gyumin, Zoo Doohyun, serta Hwang In Yeop

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lalarahman23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12: Sebaiknya jangan.

"Baiklah, jadi kau harus ikut malam ini," kata Gyumin dengan antusias, matanya bersinar-sinar penuh semangat.

"Tapi..." Manda tergagap, bingung dan sedikit cemas.

Gyumin menggenggam tangan Manda dengan lembut, menenangkan kekhawatirannya. "Ikutlah denganku ke pusat perbelanjaan. Bantu aku mencari setelan untuk malam ini... kau juga harus mencari gaun untukmu, bukan?" Gyumin menarik tangan Manda, lalu mereka berjalan menuju ke arah jalan raya untuk menghentikan taksi.

Dari kejauhan, Ji Young memperhatikan mereka berdua dengan tatapan penuh kebencian. Di sudut lain, Doohyun juga melihat kebersamaan mereka dengan ekspresi penuh tanda tanya.

"Aku benar-benar sangat membencinya!" gumam Ji Young sembari mengepalkan tangan, matanya menyala-nyala dengan amarah.

"Akan ku buat kau menderita seumur hidupmu, gadis sialan!" teriaknya dalam hati, tak mampu menahan kemarahan yang membara.

Di pusat perbelanjaan, Gyumin dan Manda berada di sebuah toko pakaian bermerek. Gyumin menghampiri Manda yang masih sibuk melihat-lihat. "Kau sudah mendapatkannya?" tanyanya dengan antusias. Manda menggelengkan kepalanya, terlihat bingung.

"Kenapa kau harus bingung? Jika yang memakainya itu kau... apapun style baju yang akan kau gunakan itu akan membuatmu terlihat cantik," Gyumin menggoda, namun berkata dengan sungguh-sungguh, mencoba meyakinkan Manda.

Manda tanpa sengaja mengalihkan pandangannya ke arah sebuah dress cantik di belakang Gyumin. Matanya berbinar saat melihatnya.

Gyumin mengikuti arah pandangannya dan melihat dress yang sedang dilirik Manda. "Kau menyukainya? Ini sangat cantik... cobalah dress ini!" katanya, memberikan dress tersebut pada Manda dengan senyum lembut.

Manda mengangguk, lalu berjalan menuju ruang ganti. Beberapa saat kemudian, Manda keluar dari ruang ganti dengan dress tersebut.

Seketika pandangan semua orang tertuju padanya, terpana melihat kecantikannya yang memancar tanpa masker. Dress itu benar-benar terlihat sempurna di tubuhnya.

Gyumin terdiam, terpesona oleh keanggunan Manda yang luar biasa.

Manda mengibaskan tangan di depan wajah Gyumin. "Hei, kenapa melihatku seperti itu? Aku tidak nyaman dengan pandangan mereka padaku. Ayo pulang!" Manda menarik tangan Gyumin, membuat Pria itu tersentak dari lamunannya.

"Ak-aku, aku belum mendapatkan bajuku... kau juga harus mendapatkan sepatumu. Ganti bajumu, lalu membayarnya." kata Gyumin sembari melihat sekitar, merasa canggung karena semua mata tertuju pada mereka.

"Aku akan menemanimu, gunakan maskermu lagi," kata Gyumin. Manda mengangguk, dan beberapa saat kemudian, mereka melanjutkan pencarian.

Manda berkomentar. "Apa yang kau lakukan sedari tadi? Kenapa belum juga mendapatkan bajumu?" Ocehnya sembari berjalan, diikuti oleh Gyumin.

Tiba-tiba, seorang wanita menghampiri mereka. "Permisi, perkenalkan... Saya adalah CEO dari sebuah butik yang merancang dress yang Anda pilih. Apakah saya bisa bicara dengan Anda?" Tanya Hwang Ryu Na dengan senyum ramah.

"Ya, te-tentu saja. Apa ada masalah?" jawab Manda gugup, merasa mungkin dia telah melakukan kesalahan.

"Dress yang Anda pilih kini telah terjual habis. Bahkan, kami kehabisan stok. Terima kasih untuk itu," kata wanita itu dengan ramah.

"Tapi saya tidak melakukan apa pun, saya hanya ingin membeli dress ini," balas Manda, bingung.

"Oleh karena itu, saya ingin Anda melakukan kerja sama dengan butik kami. Apakah Anda bersedia?" tanya Hwang Ryu Na.

Manda melihat ke arah Gyumin dengan tatapan bingung.

"Maaf, tapi kami sedang tidak punya waktu untuk hal seperti itu. Jadi biarkan kami pergi," ucap Gyumin lalu melangkah pergi membawa Manda.

Wanita itu mencegat mereka. "Saya tidak akan memaksa Anda untuk memberi keputusan sekarang. Kami akan menunggu keputusan Anda untuk menerima kontrak dari butik kami," ujar Ryu Na dengan nada memelas.

"Aku akan memikirkannya terlebih dahulu, terima kasih," sahut Manda.

Wanita itu memberikan sebuah kartu nama. "Ini adalah kartu nama saya. Saya harap Anda menghubungi kami segera. Saya akan sangat senang sekali jika Anda menyetujui kontrak ini," ucapnya dengan sungguh-sungguh.

Aku pun menerima kartu nama tersebut. "Baiklah,"

Ryu-na tersenyum, lalu meninggalkan Gyumin dan Manda. Kepergiannya disertai dengan aroma parfum yang lembut menguar di udara, menambah kesan misterius pada sosoknya.

"Wah, luar biasa sekali," kata Gyumin spontan, matanya berbinar.

Manda menghela napas, berbalik dan mulai berjalan meninggalkan Gyumin. "Terlalu berlebihan," gumam Manda, suaranya terdengar lelah.

Gyumin segera menghampiri Manda, langkahnya terburu-buru.

"Hei, tunggu aku!" panggilnya dari belakang.

Beberapa saat kemudian, di Café Mall, suasana riuh dengan suara orang-orang yang bercakap-cakap.

"Kau sudah mendapatkan semua yang kau perlukan?" tanya Gyumin sembari menikmati makanannya, mengunyah dengan santai.

Manda mengangguk lalu menatap Gyumin dengan tajam. "Mengapa kau membayarkan semua belanjaanku? Aku juga punya uang untuk membayarnya," tukasnya, suaranya sedikit keras.

Gyumin tersenyum kecil. "Simpan saja uangmu, kau harus berhemat!" ucapnya, nada suaranya lembut namun tegas.

Manda menggelengkan kepala, menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Lalu mengapa kau tidak berhemat? Itu hanya alasanmu," tukasnya, sembari meraih gelas dan meminum jus dingin yang tersaji.

"Aku yakin, setelan pilihanku akan membuat Ji-young semakin jatuh hati padamu," tambahnya dengan nada menggoda.

Gyumin pun menggenggam tangan Manda, membuatnya terkejut dan melihat sekeliling dengan cemas. "Ada apa?" tanyanya bingung.

"Apa kau tidak menyadarinya?" tanya Gyumin sembari tersenyum, matanya menatap dalam-dalam ke arah Manda.

"Apa? Aku tidak merasakan hal apapun," jawab Manda polos, kebingungan.

Gyumin pun melepaskan genggamannya sembari menghela napas panjang. "Kau benar-benar tidak peka," ucapnya pelan.

Manda melihat ke arah jam di tangannya. "Ayo, kembali!" serunya, mencoba mengalihkan suasana.

Gyumin mengangguk lalu membawa semua belanjaan tersebut. "Baiklah, ayo pergi."

Di Apartemen Manda, Gyumin berdiri di depan pintu. "Aku akan menjemputmu malam ini," ujarnya dengan senyum hangat.

Manda hanya mengangguk, "Sampai jumpa," pamitnya lalu melangkahkan kaki ke dalam Apartemen sembari melambaikan tangan.

...***...

Malam pun tiba, pukul 21.00 waktu Korea Selatan. Manda berdiri di depan sebuah cermin kamarnya, merasa sedikit tak nyaman.

"Aku sangat gugup. Ini akan menjadi kali pertama aku bertemu dengan keluarga Gyumin, bertemu langsung dengan Ji-young, dan Adik dari Gyumin," kata Manda pada dirinya sendiri, menghapus lipstik dengan tissue basah.

"Tidak! Aku harus membatalkannya, perasaanku sedikit tidak nyaman," Dia menghela napas panjang.

"Tapi, jika aku membatalkannya, Gyumin tidak akan menghadiri acara tersebut, dan Ji-young akan semakin nekat menggangguku," pikirnya sejenak.

"Oke, aku akan pergi, lalu berbicara baik-baik dengan Ji-young. Aku akan meluruskan kesalahpahamannya... yah, Mandalika, kau pasti bisa!" katanya dengan suara tegas, mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Suara ponsel berdering. Panggilan masuk dari Gyumin.

"Sudah siap? Aku menunggumu di depan Apartemen," suara Gyumin terdengar tenang.

"Aku akan turun sekarang," jawab Manda dengan gugup.

Saat Manda berjalan menuju ke luar Apartemen, pandangan orang-orang langsung tertuju padanya, memuji kecantikannya. Ia merasa sangat malu, ingin berlari kembali ke dalam, namun menahan diri dan terus melangkahkan kakinya.

Setibanya di luar Apartemen, Gyumin yang tengah menunggu dengan bersandar di pintu mobilnya pun terpaku melihat Manda yang begitu cantik. Meski melihatnya dari kejauhan, Ia tampak bersinar di antara orang-orang sekelilingnya.

Manda menepuk pundak Gyumin. "Kau pun sama seperti mereka. Ayo, cepat pergi!" ajaknya.

Gyumin tersadar lalu membukakan pintu mobil untuk Manda. "Kau wanita yang aneh," celetuk Gyumin tanpa bisa mengalihkan pandangannya.

"Berhenti melihatku seperti itu!" ancam Manda.

Di dalam perjalanan, Gyumin mencoba mencairkan suasana. "Kenapa kau dandan dengan sangat cantik? Ini hanyalah pertemuan keluarga," ucapnya dengan nada bercanda.

Manda menggelengkan kepala, kebingungan. "Aku hanya menggunakan sedikit riasan, dan aku memakai riasan untuk menghargai acara keluargamu. Tolong jangan berlebihan!" jawabnya tegas.

Gyumin tersenyum, memandang lurus ke arah jalanan aspal, di malam yang sunyi dengan bintang-bintang yang bersinar terang, menghiasi langit.

"Tapi aku benar-benar tidak menyangka bahwa aku akan menghadiri acara tersebut bersama denganmu. Terima kasih," ucap Gyumin, senyumnya tulus.

"Ini bukan karena permintaan darimu, aku hanya ingin Ji-young berhenti menggangguku," tukas Manda.

Sementara itu, di perjalanan keluarga Park, Ji-young melihat foto Gyumin di ponselnya.

"Kali ini, aku harus mendapatkanmu, Gyumin," gumamnya.

"Ji-young, bagaimana kabar Gyumin? Bukankah hubungan kalian dekat pada saat terakhir kali di acara pertemuan keluarga?" tanya Ayahnya sembari mengemudikan kendaraan.

"Tentu saja, kami berdua sangat dekat. Ji-young ingin mempercepat pernikahan kami," jawab Ji-young, suaranya terdengar mantap.

"Bagaimana jika membahas pernikahan kalian berdua nanti? Mama juga sudah tidak sabar menimang cucu," sambung Ibunya sembari tertawa.

"Papa juga sudah tidak sabar menantikannya. Kau dan Gyumin sangat serasi, Papa sangat mendukung hubungan kalian berdua. Setelah kau menikahinya, kau akan menjadi menantu dari Putra tunggal Tuan Kim, dengan kekayaannya yang melimpah," tambah Ayahnya.

"Ibu dari Gyumin akan sangat memperhatikanmu dan mewujudkan semua yang kau inginkan. Mama sungguh sangat menantikan pernikahanmu dengannya," kata Ibunya lagi.

"Bukan hanya Papa dan Mama yang menantikan pernikahan itu. aku juga sangat ingin secepatnya menikahi Gyumin!" jawab Ji-young penuh semangat.

Sesampainya di restoran bintang lima, ruang pertemuan VVIP, keluarga dari Gyumin pun menyambut kedatangan keluarga Park.

"Park Ji-young, kau cantik sekali malam ini. Bagaimana kabar kedekatanmu dengan Gyumin?" tanya ibu dari Gyumin kepada Ji-young.

"Dia sudah menantikan pertemuan ini sejak seminggu yang lalu," sambung ibu dari Ji-young.

"Hubungan kami sangat baik, Tante," jawab Ji-young sembari celingak-celinguk, seakan mencari keberadaan Gyumin.

"Em, aku tidak melihatnya, di mana Gyumin?" tanyanya.

"Ayah sudah menghubunginya sejak tadi, tapi tidak mendapatkan jawaban darinya," jawab Ayah dari Gyumin.

"Jangan mengkhawatirkannya, Gyumin menghubungiku beberapa saat yang lalu. Dia akan datang terlambat. Mari, silakan duduk dan menikmati hidangannya. Menu kali ini dimasak langsung oleh chef terkenal dari Eropa, terlihat sangat lezat, bukan?" ujar Ibu Gyumin.

Beberapa saat kemudian, di tengah perbincangan keluarga tersebut, nyonya Kim berkata. "Saya berniat untuk mempererat hubungan keluarga kita. Dengan cara menyegerakan pernikahan Putri tunggal kami dengan Putra tunggal dari Kimjae Group, Gyumin."

"Nyonya Park, itu ide yang sangat bagus. Bagaimana denganmu Ji-young?" tanya ibu Gyumin.

"Ji-young menantikan pernikahan ini. Kami akan sangat bahagia jika bersama," jawab Ji-young dengan senyum manis.

"Ayah juga setuju, mari kita urus pernikahan ini secepatnya. Bagaimana tuan Park?" sambung Ayah Gyumin dengan tersenyum.

"Ini adalah rencana yang sangat bagus," jawab Ayah Ji-young.

"Mari menunggu Gyumin, dan merencanakan pernikahan ini bersama-sama," saran ibu Gyumin sembari tersenyum kepada keluarga Park Ji-young.

Tepat pada saat itu, Gyumin pun memasuki ruangan tersebut bersama dengan Manda. Melihat kedatangan Gyumin dengan wanita lain, seketika mereka pun terkejut sekaligus terpesona dengan kecantikan Manda, kecuali Park Ji-young yang tampak sangat terkejut dan marah.

...To be continued....

1
Iren Nursathi
makin syukka aku kasih vote untk mu thor
lalarahman23: Komentarmu menyemangati sekali💌
total 1 replies
Iren Nursathi
apa yg terjadi thor jngn sampe ya
Iren Nursathi
jangan sampe foto nya tersebar thor kasihan
lalarahman23
Ingin BAB tambahan? Tolong sukai dan beri komentar kalian, juga penilaian anda. Terimakasih sudah mengikuti kisah Mandalika 📌
Ana@&
lanjut
Iren Nursathi
aku tidak suka tokoh anin jauhkan thor sudah terlalu banyak masalah manda
Sad Grill
asik ceritanya
lalarahman23: Terimakasih, Bab ke atas lebih menarik lagi kak.
total 1 replies
Iren Nursathi
makin seru lanjuuuuut thor
lalarahman23: Terimakasih, Jangan lupa kasi ratingnya ya Kak🙏
total 1 replies
Bintangkehidupan
Semoga Authornya doyan Update!
Bintangkehidupan
Semangat Thor! Yuk updatenya banyakinn
Bintangkehidupan
Cepetan lanjuttt🙀
Bintangkehidupan
/Puke//Puke//Puke/
Bintangkehidupan
GOMBALLL
Bintangkehidupan
Kasian in yeop, manda kamu bener bener yaa🙉
Bintangkehidupan
/Panic//Panic//Panic/
Bintangkehidupan
kok di gigit🙈
Bintangkehidupan
Kasian banget umin, pasti tersiksa banget di tinggalin manda. mana nikah sama sikopet it lagi. ngeri nasipmu
Bintangkehidupan
Padahal si mama itu dah bener, harusnya Manda move on, ini malah nekat balik lagi
Bintangkehidupan
Doohyun itu dari awal emang sebenernya suka sih sama manda, tapi ketutup sama sikapnya yang dingin.
Bintangkehidupan
/Whimper//Whimper//Whimper/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!