Felicya Si Gadis Bar-bar

“Loe lama amat sih ke toilet doang” ucap Vanes.

“Perut gue bermasalah kayaknya salah makan deh” jawab Clara.

“Ya udah kita pulang sekarang yuk” ajak Elsa.

“Ya udah.. Loe yang bawa mobilnya” ucap Vanes memberikan kunci mobil kepada Clara.

“Kok gue yang bawa.. Lagi males bawa mobil gue” ucap Clara.

“Itu hukuman buat loe karena udah buat kita nunggu lama di parkiran” ucap Vanes.

“Ya udah Ok gue yang bawa”.

Mereka bertiga pun meninggalkan parkiran sekolah.

Galaxy terus memperhatikan gadis yang sedang duduk di sampingnya.. Dia tidak menyangka akan jatuh hati pada pandangan pertama pada gadis itu.

“Kak Galaxy memangnya rumahnya masih jauh ya?” Tanya Feli.

“Gak kok bentar lagi juga sampai”.

Tak lama mereka pun sampai dan Galaxy menghentikan mobilnya di depan gerbang tinggi lalu setelah satpam membukakan pintu gerbang mobil itu melewatinya dan mereka sampai di halaman rumah.

Galaxy menuntun Feli memasuki kediamannya.

Luna yang mendengar suara mobil putranya sudah datang langsung menghampiri mereka.

“Feli.. Kamu sudah datang” ucap Luna.

“Iya mi kami baru saja sampai".

"Kamu sangat cantik sekali nak.. Pantas saja Kayla memanggilmu kakak cantik" ucap Luna

"Mami bisa aja.. Aku gak secantik itu mi" ucap Feli merendah.

"Kamu suka merendah begitu.. Ngomong-ngomong duduklah sampai lupa tidak mempersilahkan kamu duduk".

"Iya mi terima kasih"

"Nak.. Mami mengucapkan terima kasih sebelumnya sama kamu karena sudah membantu menemukan cucu mami Kayla.. Kalau tidak ada kamu tidak tahu bagaimana jadinya cucu mami".

"Iya mi.. Sebenarnya aku bertemu dengan Kayla karena tidak sengaja saat aku duduk di bangku taman.. Jadi tidak perlu berterima kasih"

"Tetap saja mami harus berterima kasih padamu.. Kamu pasti capek baru pulang sekolah.. Istirahat lah dulu di kamar Galaxy”.

“Tidak apa mi aku gak capek kok.. Memangnya mami lagi apa?” tanya Feli.

“Mam mau membuat kue”.

“Boleh Feli bantu”.

“Apa tidak merepotkan mu” ucap Luna.

“Tidak kok mam”.

“Ya sudah kamu ganti baju saja dulu takut baju sekolah kamu kotor nanti”.

“Iya mam”.

“Ayo aku antarkan kamu ke kamar untuk ganti baju” ucap Galaxy.

Feli menganggukkan kepala dan mengikuti langkah Galaxy.

Setelah sampai di sebuah kamar yang terkesan maskulin namun sangat bersih Galaxy menyuruh Feli masuk ke dalam.

“Kak.. Ini kamar siapa?” tanya Feli.

“Ini kamar ku.. Gantilah baju mu di kamar ini, aku akan menunggu di bawah” ucap Galaxy.

“Iya”.

Setelah Galaxy meninggalkannya Feli memperhatikan kamar tersebut.. Wangi maskulin begitu tercium oleh indra penciumannya.

“Kamar kak Galaxy sangat wangi dan rapi.. Sesuai dengan orangnya".

Feli mengganti bajunya dengan dress pendek selutut berwarna biru muda yang sangat pas di tubuhnya. Setelah dia selesai dia turun ke bawah menghampiri Galaxy di ruang tamu.

“Kak.. Terima kasih sudah meminjamkan aku kamar untuk ganti baju”.

“Iya sama-sama”.

“Kak boleh minta tolong anterin aku ke mami Luna gak, soalnya aku belum tau dimana letak dapurnya” ucap Feli minta tolong.

“Ayo ikut aku”.

Galaxy mengantarkan Feli menuju dapur untuk menghampiri Luna.

“Mam.. Apa yang bisa aku bantu?” ucap Feli pada Luna.

“Oh sini sayang.. Mami mau buat kue brownis panggang kamu bisa bantu mami siapkan bahan-bahannya”.

“Bisa kok mam.. Kebetulan aku sedikit tahu cara membuatnya”.

“Oh ya.. kamu belajar dari mana?” tanya Luna.

“Oma sering buat brownis panggang jadi aku sering lihat”.

“Ya sudah kalau begitu mami serahkan tugas ini padamu.. Karena mami mau menyiapkan makanan di atas meja dulu ya”.

“Beres mi”.

Feli pun mulai membuat brownis dengan cekatan dan Galaxy menghampirinya.

“Apa ada yang bisa kakak bantu?” ucap Galaxy pada Feli.

“Kakak bantu jadi juri aja ok.. nanti tolong nilai hasil karyaku” ucap Feli tersenyum memperlihatkan gigi gingsul nya.

"Ok" jawabnya.

Galaxy hanya duduk di pantry sambil memperhatikan gadis itu.. Saat Feli akan berjalan menghampirinya untuk mencoba kue buatannya, dia tidak sengaja menginjak taburan tepung di lantai yang menyebabkan dia terpeleset dan hampir terjatuh ke lantai kalau saja Galaxy tidak langsung menolongnya.

Bruk..

Mereka berdua terjatuh bersama dengan posisi Galaxy berada di bawah.. Dan tanpa sengaja bibir mereka bertubrukan, mereka tetap dengan posisinya karena kaget secara bersamaan.

Galaxy merasakan debaran yang luar biasa pada jantungnya. Sedangkan Feli merasa salah tingkah karena itu adalah pertama kalinya bibirnya bersentuhan dengan laki-laki.

“Ma_maaf kak aku gak sengaja” ucap Feli bangun dengan wajah yang merah karena menahan malu.

“Tidak apa-apa.. Lain kali lebih berhati-hatilah”.

Feli dan Galaxy saling bertatapan dan mereka melihat ke arah bibir masing-masing.

“Bibirmu berdarah” ucap Galaxy.

“Bibir kakak juga berdarah” ucap Feli.

“Untung ada aku.. Coba kalau kamu langsung jatuh ke lantai bisa-bisa geger otak kepalamu.. Sini aku lap darahnya” ucap Galaxy yang mendekati Feli dan mengelap darahnya dengan tisu.

Feli yang melihat Galaxy dari dekat merasa terpesona.

“Kak Galaxy sangat tampan.. Begitu beruntung gadis yang bisa mendapatkan hatinya”.

Luna yang sudah selesai menata masakannya di atas meja makan menghampiri mereka berdua di dapur.

“Kalian sedang apa?” tanya Luna.

Mereka berdua tidak menjawab ucapan Luna.. Namun malah memalingkan wajah.

Luna melihat bibir mereka yang sama-sama terluka malah berpikir yang tidak-tidak..

“mereka begitu ganas padahal baru dua kali bertemu.. Apa Galaxy tidak bisa menahan diri Feli masih di bawah umur dan dia sudah mengajarkan hal yang tidak-tidak padanya.. Ini tidak boleh di biarkan aku harus membicarakan hubungan mereka nanti malam kepada Arnold” batinnya.

“Mi apa kak freya sudah datang?” tanya Galaxy memecah kecanggungan.

“Dia sudah dalam perjalanan sebentar lagi pasti sampai”.

“Feli.. Apa kue nya sudah matang?”

“Sudah mi.. Sebentar aku ambil dulu”.

Setelah Feli mengambil brownis buatannya dia membawanya ke hadapan Luna.

“Wah cantik sekali brownis buatanmu” puji Luna.

“Ya cantik.. secantik orang yang membuatnya” ucap Galaxy.

Blush..

Wajah Feli menjadi merah setelah mendengar pujian dari Galaxy.

“Itu sepertinya mobil kakakmu Freya, ayo kita ke depan” ucap Luna.

Mereka bertiga berjalan menuju ruang tamu.

"Kakak cantik" teriak Kayla dengan berlari memeluk Feli.

"Hai Kayla" ucapnya menerima pelukan bocah itu dan menciumi wajah imutnya.

"Feli kamu sudah lama datangnya?" tanya Freya.

"Belum lama kok kak baru tadi sampai".

"Oh.. Kayla ribut aja pengen segera sampai ke rumah Omanya katanya di rumah Oma ada kakak cantik".

"Iya Kayla udah gak sabar mau bertemu kakak cantik.. Kayla udah kangen".

"Kamu bisa aja.. Baru kemarin kita bertemu masa udah kangen.

"Benar loh kak Kayla gak boong".

"Iya-iya kakak percaya". Ucap Feli.