[Berisi imajinasi author, genre :System, Romance, Action, Harem, Urban, Contest, Mafia, Misteri.]
Perjalanan Firmansyah dalam mengapai mimpinya menjadi orang yang sukses demi membahagiakan orang yang di sayanginya.
Dengan bantuan System yang dimilikinya membuat perjalanan Firman menjadi lebih mudah, akan tetapi karena system itu pula lah Firman menjadi sering terlibat dalam masalah besar karena harus menyelesaikan misi dari System.
Ikuti perjalanan Firman menempuh kesuksesan dalam kehidupanya.
Update 2 chapter perhari jam 05.00 - 21.00
Jangan lupa dukunganya, Terima Kasih
Jangan berharap lebih pada author, ini novel author buat dengan imajinasi author sendiri dan beberapa terinspirasi dari novel ataupun film, selamat membaca:)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan Peng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
System Sukses 32
Chapter 32
Setelah berenang beberapa lama akhirnya Firman dan Rina keluar dari kolam renang dan mengeringkan badan sejenak di tepi kolam renang sembari menikmati minuman yang diantar oleh pelayan tadi.
Beberapa pelayan wanita yang melihat Firman menjadi sangat memerah wajahnya, apalagi saat melihat tubuh seksi berotot milik Firman yang membuat para pelayan itu merasa sangat iri dengan Rina yang bisa mendapatkan laki laki seperti Firman.
Rina yang melihat beberapa pelayan rumahnya sedang memperhatikan Firman dengan tatapan tertarik, hal itu membuat hati Rina terbakar api cemburu sehingga langsung memeluk Firman erat di sampingnya serta menatap para pelayan yang dari tadi memperhatikan mereka dengan tatapan mengejek.
Para pelayan melanjutkan pekerjaan mereka kembali meskipun agak merasa iri melihat kemesraan pasangan tersebut.
Sementara Firman yang melihat kekasihnya tiba tiba memeluk hanya membiarkannya saja dan melanjutkan santainya.
.........
Hari sudah malam waktunya makan malam tiba, Firman sudah berganti pakaian karena diberikan pakaian ganti oleh Rina tadi setelah bersantai sehabis berenang.
Firman di ajak makan malam bersama keluarga Kusuma yang tidak bisa ditolak Firman.
Mereka Pun makan dengan suka cita sesekali terlontar kalimat ledekan yang ditujukan kepada Rina dan Firman yang membuat Rina sangat malu tapi Firman hanya biasa saja.
"Saya pamit terlebih dahulu Tante, Paman." Ucap Firman setelah selesai acara makan malam bersamanya.
Rina yang mendengarnya menjadi murung dan sedih wajahnya karena Firman ingin pulang padahal dirinya masih ingin Firman ada di sini menemani nya.
"Apa tidak sebaiknya kamu menginap disini saja Firman, lagian ini sudah larut malam sangat berbahaya jalan di jam segini." Ucap Tante Melani membujuk Firman karena melihat wajah anak gadisnya yang tidak rela ditinggal kekasihnya itu.
"Maaf Tan, saya harus melanjutkan pekerjaan saya dan juga lusa saya sudah masuk sekolah lagi jadi harus mempersiapkan semuanya." Firman beralasan agar bisa cepat pulang.
"Huh....Baiklah, hati hati di jalan nanti, atau mau sopir saja yang mengantar pulang?" Ucap Paman Rudi menawarkan.
"Tidak perlu Paman, saya sendiri saja." Jawab Firman.
Firman pun berjalan hendak keluar rumah ditemani Rina yang masih memeluk lengan Firman dengan sangat erat tak rela di tinggal pulang olehnya.
"Lepas dulu ya, aku mau pulang soalnya." Ucap Firman membujuk Rina agar melepas pelukan di tangan nya.
Rina malah semakin mempererat pelukannya hingga membuat Firman hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan kekasihnya.
Tidak mau lama lama lagi, akhirnya Firman mengangkat wajah Rina yang menunduk lalu menatap wajahnya dalam dalam.
Detik kemudian Firman langsung mencium bibir Rina lumayan lama yang dibalas Rina dengan permainan nya.
Setelah lumayan lama berciuman, Firman melepas ciuman nya lalu mencium kening Rina yang membuat Rina memerah malu wajahnya.
"Aku pergi dulu, bye." Ucap Firman pamit sembari melambaikan tangan ke arah Rina yang masih terpaku karena kelakuan Firman tadi.
Setelah sadar dari lamunannya, Rina baru menyadari bahwa Firman sudah pergi dan merasa kesal karena Firman pergi tanpa berpamitan padanya, padahal Firman sudah berpamitan tapi Rina saja yang tidak mendengarnya.
"Ishh kebiasan, sebel hump!" Ucap Rina masuk kembali kerumah dengan menghentakan kakinya merasa kesal dengan Firman.
..............
Firman berjalan pulang menggunakan ojek online agar cepat sampai di kontrakannya.
Sebelum pulang ke kontrakanya, Firman menyempatkan mampir ke toko barang barang kebutuhan komponen untuk komputer.
Firman memilih milih komponen apa saja yang akan digunakannya untuk merakit komputer nya nanti sebagai alat untuk membuat game nya agar bisa cepat di rilis.
Setelah lama memilih akhirnya Firman selesai membeli barang barang untuk merakit komputernya.
Sebelum pulang tadi kebetulan Paman Rudi memberikan sebuah kartu untuk membeli kebutuhan yang digunakan guna membuat perusahaan Firman nantinya.
Barang barang tersebut akan dikirim oleh pihak toko ke alamat kontrakan Firman besok,sementara Firman kembali melanjutkan perjalanannya pulang ke rumah hingga sampai tujuan lalu langsung beristirahat karena merasa tubuhnya sangat lelah.
.............
Di sebuah gedung kosong tengah kota samping pasar tempat Firman dan Rina makan di warung tadi siang.
Di gedung itu nampak ada puluhan orang yang berpenampilan sangar dengan tato di sekujur tubuh mereka membuat orang orang takut dengan hanya melihat penampilan mereka.
"Om, anak buahku tadi di hajar sama orang hingga mereka banyak yang terluka." Ucap seorang remaja yang mengadu pada Om nya.
Remaja tersebut adalah Rian, orang yang mengganggu Firman dan dibuat kabur oleh Firman dengan keadaan anak buahnya yang babak belur.
"Dan juga ada pengkhianat di kelompok kita, dia si gendut itu berkhianat om, tadi dia malah pingin jadi anak buah orang yang menghajar anak buahku." Lanjut Rian menunjuk ke arah Abim si gendut yang tertangkap kembali oleh kelompok Rian.
Sungguh malang nasib Abim, padahal tadi ia berniat ingin bersama dengan Firman tapi sayang karena kembali tertangkap dengan kelompok Rian membuatnya tidak bisa berkutik dan hanya pasrah saja dihajar oleh mereka yang jumlahnya puluhan.
"Siapa yang berani menghajar lu hah!!??" Sebuah suara yang sangat mengerikan keluar dari seorang pria berkumis tebal serta tato di wajahnya dan juga ada bekas jahitan di pipinya yang membuat penampilannya sangat mengerikan.
"Aku tidak tau om, dia menghajar anak buah kita sampai babak belur padahal kita cuma mau makan siang doang tadinya." Ucap Rian memperlihatkan muka sedihnya yang hanya topeng saja.
"Kurang ajar!! Kau cari siapa yang membuat keponakanku dan anak buahku sampai seperti ini!! Cepat!!" Ucap Bagas, Om Rian yang adalah pimpinan geng di daerah ini.
Geng pimpinan Bagas sangat terkenal dengan kurang lebih ratusan anggota yang siap membuat keributan di mana saja asal ada yang membayar mereka dengan harga yang sesuai.
Geng ini bernama Geng Semut Api, geng tersebut menguasai daerah sekitar pasar dan beberapa terminal yang ada di daerah tersebut.
Orang orang yang berdagang di pasar diharuskan membayar uang keamanan setiap seminggu sekali kepada mereka, jika tidak mau maka kelompok Geng Semut Api akan menghajar orang itu hingga babak belur bahkan terkadang hingga kritis.
Pekerjaan kelompok ini beragam, mulai dari depkolektor, jasa pengamanan, jasa penculikan, hingga terkadang mereka diminta oleh orang untuk membuat targetnya meninggal dengan tragis.
Geng Semut Api sangat disegani oleh orang, bukan hanya karena takut geng ini memiliki pasukan yang besar, orang orang juga takut karena sosok Bagas sebagai pemimpin geng yang sangat menakutkan.
Belum ada yang pernah mengalahkan Bagas dalam bertarung, bahkan Bagas sudah membunuh banyak nyawa orang baik itu musuh maupun target yang diminta orang untuk menghabisinya.
Firman telah masuk dan berurusan dengan geng yang menakutkan ini, entah seperti apa nasib Firman nanti saat berhadapan dengan Geng Semut Api.
*Jangan lupa like dan dukungan nya temen teman.
...Terima Kasih...