NovelToon NovelToon
Zero: Tahta Oyama

Zero: Tahta Oyama

Status: tamat
Genre:Tamat / Tokyo Revengers
Popularitas:783
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Kota Toagi terbagi menjadi lima wilayah, masing-masing dikuasai oleh kekuatan yang berbeda. Di timur, SMA Oyama memegang kendali, dikenal sebagai sarang para berandalan. Di barat, Geng Hakkai memerintah. SMA Mishima di selatan dan SMA Tokuji di utara terus-menerus bersaing untuk memperluas pengaruh mereka. Di tengah semua wilayah ini, terdapat daerah netral yang dikuasai oleh Geng Takagawa, menjaga keseimbangan rapuh di kota tersebut.

Kaito Takeda, seorang siswa baru di SMA Oyama, datang dengan ambisi besar. Dia ingin menyatukan sekolah yang terpecah belah ini dan membawa semua berandalan di bawah satu bendera. Namun, untuk mencapai tujuannya, Kaito harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam SMA Oyama maupun dari geng-geng lain yang tidak akan menyerahkan wilayah mereka begitu saja.

Pertarungan sengit, pengkhianatan, dan aliansi yang tak terduga menjadi bagian dari perjuangan Kaito untuk menguasai Tahta Oyama dan menyatukan Toagi dalam satu kekuatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Rencana Perang

Keesokan Harinya di SMA Oyama

Hari baru dimulai di SMA Oyama, namun atmosfernya sudah dipenuhi dengan ketegangan. Berita tentang Kaito yang menghajar geng SMA Mishima telah menyebar dengan cepat, membuat SMA Oyama menjadi sorotan utama. Semua orang berbicara tentang Kaito, siswa baru yang berani menantang kekuatan besar dan bertahan tanpa mundur.

Di sudut sekolah, Kaito dan teman-temannya berkumpul untuk membahas langkah selanjutnya. Mereka duduk di bangku kayu, dikelilingi oleh siswa-siswa lain yang penasaran tapi takut untuk mendekat.

Mokoto memulai percakapan dengan nada serius. "Kaito, lu sadar kan, ini berarti SMA Mishima nggak akan tinggal diam? Mereka bakal nyiapin serangan balasan yang lebih besar. Kita harus siap-siap."

Kaito mengangguk, wajahnya tetap tenang meski situasinya semakin genting. "Gua tahu, Mokoto. Justru itu gua udah mikirin langkah berikutnya. Kita harus ambil inisiatif sebelum mereka gerak duluan. Kita nggak bisa nunggu sampe mereka yang nyerang kita."

Rika mengerutkan kening, memikirkan kemungkinan itu. "Tapi kalau kita serang duluan, bisa jadi kita bakal kena serangan balik yang lebih brutal. SMA Mishima bukan geng yang main-main."

Taro, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. "Tapi kalau kita nggak ngelakuin apa-apa, kita cuma bakal jadi target empuk. Kita harus siapin strategi yang matang."

Kaito menghela napas. "Kita punya dua pilihan: nunggu mereka nyerang duluan atau kita ambil alih kendali dan serang mereka lebih dulu. Gua pilih yang kedua. Kita harus bikin mereka ngerasa terancam, bikin mereka takut buat nyerang kita."

Mokoto menatap Kaito dengan serius. "Kalau gitu, kita harus punya rencana yang jelas. Kita nggak bisa asal serang tanpa persiapan. Lu udah mikirin cara masuk ke wilayah SMA Mishima?"

Kaito tersenyum tipis. "Gua punya ide. Kita bisa mulai dengan ngincer titik lemah mereka. Gua dapet informasi kalau salah satu markas kecil mereka ada di ujung selatan kota, di dekat pelabuhan lama. Itu tempat yang nggak terlalu dijaga ketat, tapi punya koneksi langsung ke pemimpin mereka."

Rika mengangguk, memahami arah pikiran Kaito. "Kalau kita bisa nguasain tempat itu, kita bisa dapet akses ke informasi penting. Dan kalau kita beruntung, kita bisa bikin pemimpin mereka keluar dari sarangnya."

Hina yang biasanya tenang, kali ini terlihat khawatir. "Tapi kita harus hati-hati. Tempat itu mungkin kelihatan nggak terlalu dijaga, tapi bisa jadi jebakan. Kita harus siap untuk segala kemungkinan."

Kaito menyeringai. "Justru itu tantangannya. Kita harus bikin mereka lengah, biar kita bisa masuk dan ngancurin mereka dari dalam."

Malam di Pelabuhan Lama

Setelah menyusun rencana dengan matang, Kaito dan kelompoknya menuju pelabuhan lama. Malam itu gelap dan sunyi, hanya terdengar suara ombak yang menerpa dermaga tua. Kaito memimpin, diikuti oleh Mokoto, Rika, Taro, dan Hina. Mereka bergerak dengan hati-hati, menghindari perhatian orang-orang yang mungkin melihat.

Ketika mereka sampai di dekat markas kecil SMA Mishima, mereka melihat beberapa anggota geng berjaga di luar, merokok dan bercanda tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Kaito memberi isyarat kepada teman-temannya untuk menyebar, mengitari tempat itu dari berbagai sisi.

Dengan langkah yang nyaris tak terdengar, Kaito mendekati salah satu penjaga dari belakang. Sebelum pria itu sempat bereaksi, Kaito langsung melayangkan pukulan keras ke tengkuknya. Pria itu jatuh pingsan seketika.

Sinyal itu langsung memicu serangan kilat dari teman-teman Kaito. Mereka dengan cepat melumpuhkan sisa penjaga tanpa membuat keributan besar. Setelah memastikan semua penjaga tak berdaya, mereka masuk ke dalam markas kecil itu.

Di dalam, mereka menemukan beberapa dokumen penting dan peta wilayah SMA Mishima. Tapi yang lebih penting, mereka menemukan kontak langsung ke pemimpin mereka—Ryuji, orang yang dikenal kejam dan tak kenal ampun dalam mempertahankan kekuasaannya.

Mokoto memegang salah satu dokumen dan membacanya dengan cepat. "Kaito, ini informasi penting. Mereka nyiapin serangan besar-besaran ke SMA Oyama. Kita harus siapin pertahanan di sekolah, dan mungkin ini saatnya kita bikin aliansi yang lebih kuat dengan Geng Hakkai."

Kaito menatap dokumen itu dengan serius. "Benar, kita nggak bisa biarin ini terjadi. Kita harus gerak cepat, nyiapin segalanya sebelum mereka mulai."

Taro menambahkan, "Kalau kita bisa minta bantuan Geng Hakkai sekarang, mungkin kita punya kesempatan buat ngelawan mereka."

Kaito mengangguk, merasakan adrenalin memuncak di dalam dirinya. "Oke, kita balik ke SMA Oyama dan siapin segalanya. Dan gua bakal pastiin Geng Hakkai ada di pihak kita. Mereka nggak akan berani nyerang SMA Oyama tanpa ngelewatin gua dulu."

Dengan rencana di tangan dan dukungan teman-temannya, Kaito merasa lebih siap dari sebelumnya. Pertempuran besar sudah di depan mata, dan dia tahu bahwa kemenangan hanya akan didapat oleh mereka yang paling siap dan paling kuat.

Dan di antara semua kekacauan dan bahaya ini, Kaito merasa bahwa dia semakin dekat dengan tujuannya—menguasai SMA Oyama dan mengendalikan seluruh kota Toagi. Tapi dia juga tahu bahwa jalan yang harus ditempuh masih panjang dan penuh darah. Namun, Kaito tak gentar. Bagi dia, ini bukan sekadar perang antar geng, ini adalah perang untuk menentukan siapa yang berkuasa di kota yang keras ini.

1
Pralam Basura
karena menurut saya cerita yang sekarang kurang menarik, saya berniat merombak novel ini dan memulainya lagi dari awal semoga kalian suka cerita yang baru ini 😅
Cliks Zuan
Baru Datang Mau Jadi Penguasa Wkwk Lawak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!