NovelToon NovelToon
Menikah Di Atas Perjanjian

Menikah Di Atas Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Merpati_Manis

Diputuskan begitu saja oleh orang yang sudah menjalin kedekatan dengannya selama hampir tujuh tahun, membuat Winda mengambil sebuah keputusan tanpa berpikir panjang.
Dia meminta dinikahi oleh orang asing yang baru saja ditemui di atas sebuah perjanjian.
Akankah pernikahannya dengan lelaki itu terus berlanjut dan Winda dapat menemukan kebahagiaannya?
Ataukah, pernikahan tersebut akan selesai begitu saja, seiring berakhirnya perjanjian yang telah mereka berdua sepakati?

Ikuti kisahnya hanya di lapak kesayangan Anda ini.
Jangan lupa kasih dukungan untuk author, ya. Makasih 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Mendesah

"Ayah. Kenapa Bunda lama sekali, ya? Ayo, kita susul Bunda."

Ajakan Arsen yang langsung menyeret lengan Bisma untuk mengikuti langkahnya, membuat Lidya harus menelan kekecewaan karena tidak mendapatkan jawaban mengenai kisah asmara Bisma. Lidya masih belum percaya jika Bisma sudah menikah seperti yang dikatakan Ira. Sementara ketika Lidya hendak memastikan apa yang barusan dia dengar dari pemilik butik itu, Ira keburu pergi dari sana karena harus menemui pelanggan lain.

"Nggak mungkin, ah! Palingan, itu hanya akal-akalan Mas Bisma agar aku tidak meremehkannya karena nyatanya aku bisa menggaet cowok yang tak kalah tampan dari dia," batin Lidya, lalu dia melirik calon suaminya yang tengah fokus menatap ke arah etalase aksesoris.

"Ayo, Mas!"

"Honey, tunggu sebentar," pinta Leon ketika Lidya hendak mengajaknya pulang.

"Ada apa, Mas?"

"Jam tangan yang berada di dalam etalase paling ujung itu kayaknya bagus, deh," balas Leon sembari menunjuk ke arah yang sedari tadi dia amati.

Lidya menghela napas panjang, mendengar jawaban Leon. "Lain kali aja, ya, Mas. Aku udah lelah banget. Lagipula, bukankah bulan lalu aku udah belikan Mas jam tangan?" Dari nada bicaranya, terdengar jika Lidya sangat kesal pada calon suaminya yang selalu meminta dibelikan barang-barang branded itu.

"Oh, iya. Maaf, Honey. Mas lupa," balas Leon seraya tersenyum tanpa dosa. Tangannya kemudian terulur mengacak lembut puncak kepala Lidya. Lalu, dia labuhkan kecupan lembut di kening wanita itu.

"Nggak apa-apa, Mas. Aku juga nggak ada maksud apa-apa, kok. Aku hanya lelah. Lain kali, ya, kalau kita jalan lagi pasti aku beliin," balas Lidya seraya tersenyum manis pada Leon.

Sungguh pandai Leon meluluhkan hati Lidya. Hanya dengan sentuhan kecil dan kecupan di kening seperti yang baru saja dia lakukan, Lidya kembali mencair. Mereka kemudian bergegas meninggalkan butik Ira.

"Oh, ya, Honey. Kamu 'kan capek, bagaimana jika kamu pulang ke apartemenku dulu? Aku akan memijatmu," usul Leon setelah mobil mewah milik Lidya yang dia kendarai meninggalkan area parkir butik.

"Boleh-boleh," sambut Lidya dengan antusias. Wanita itu kemudian menyandarkan kepalanya dengan manja, di bahu kokoh Leon.

Merasa jika umpannya tepat sasaran, Leon pun tersenyum penuh kemenangan. Lalu, Leon mengambil tangan Lidya dan memposisikan tangan calon istrinya itu di pangkal pahanya.

Lidya yang mengerti apa yang diinginkan Leon, sama sekali tak menolak. Bahkan, dengan cekatan Lidya membuka penutup milik Leon. Lalu, tangan Lidya mulai terampil memainkan sesuatu yang beberapa bulan ini menjadi candu baginya.

Sementara di dalam butik, Winda cengar-cengir ketika Bisma dan Arsen menyusul, lalu laki-laki itu menatapnya penuh intimidasi.

"Aku hanya belum siap aja untuk bertemu dengan dia, Mas," kata Winda kemudian, menjelaskan sendiri tanpa Bisma minta.

"Kenapa belum siap? Kamu bahkan udah nikah lebih dulu ketimbang dia."

"Tapi pernikahan kita, kan —"

"Jangan memutuskan segala sesuatu yang bukan wewenangmu!" sahut Bisma, membuat Winda mengernyit.

"Maksud Mas Bisma?"

"Bukankah rizqi, jodoh, dan maut adalah rahasia Illahi?"

Jawaban Bisma yang terdengar begitu ambigu menurut Winda, semakin membuat wanita itu tak mengerti. Winda kemudian membuka mulut, hendak bertanya kembali. Namun, Bisma keburu melangkah menjauh darinya untuk kembali ke tempat semula.

"Apa maksud ucapan Mas Bisma tadi, ya?" gumam Winda sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sambil berjalan perlahan menyusul Bisma, Winda mengulang-ulang apa yang dikatakan suaminya.

"Atau jangan-jangan ... Mas Bisma mau mengatakan, bagaimana jika ternyata jodoh kita panjang? Sepanjang hidup kita di dunia? Ya, ampun! Kenapa aku nggak kepikiran ke arah sana, sih, tadi? Jika benar Mas Bisma berpikir seperti itu, aku, sih, yes! Terima kasih, Ya Rabb!" Winda pun berseru, tapi dengan mulut tertutup agar orang lain tak mendengar suaranya yang sedang sangat bahagia.

Winda kemudian mempercepat langkah karena dia melihat Ira sudah menemui Bisma kembali.

"Sudah enakan perutnya, Dek?" tanya Ira penuh perhatian.

"Sudah, Mbak," balas Winda seraya tersenyum, lalu melirik Bisma yang ternyata juga tengah menatapnya.

"Sayang banget, ya, kamu pakai ada acara sakit perut segala. Kamu jadi nggak bisa bertemu dengan seseorang yang dulu ngejar-ngejar suami kamu, Dek," kata Ira sembari melirik Bisma.

Bisma berdecak. "Apaan, sih, Ir."

"Tapi jangan khawatir, Dik. Minggu depan dia akan menikah. Jadi, dia nggak akan mengganggu Bisma lagi. Kamu ikut datang, yah, ke pernikahannya. Bisma diundang, kok. Nanti kita pergi sama-sama," lanjut Ira.

"Mana bisa, Ir? Tanggalnya hampir barengan, loh, sama resepsi pernikahan kami."

"Beda dua hari, Bis. Pasti bisalah."

"Nggak-nggak! Nggak bisa! Kami nggak akan datang. Resepsi kami diadakan di Bandung. Kasihan dia kalau kecapekan jika kami harus wara-wiri, Jakarta-Bandung-Jakarta."

Mendengar perkataan Bisma yang seperti mengkhawatirkannya, hati Winda pun membuncah bahagia.

"Terserah kamulah. Tapi, kalau kalian bisa datang, kasih kabar, ya. Kita berangkat sama-sama." Ira pun mengakhiri obrolan tersebut karena gaun yang harus dicoba Winda sudah siap.

"Ayo, Dek. Aku bantu pakai gaunnya," ajak Ira seraya beranjak setelah dia menerima gaun pengantin untuk Winda dari salah seorang karyawannya.

"Bis. Apa kamu saja yang bantuin istrimu?" Ira yang tiba-tiba menghentikan langkah, bertanya pada Bisma.

Bisma yang baru saja mengaktifkan ponselnya, dibuat gelapan dan serta merta menolak. Namun, paksaan dari Arsen membuat Bisma tak berkutik.

"Cepat, Ayah! Arsen pengen segera lihat Bunda Winda pakai gaun indah itu. Pasti Bunda sangat cantik seperti Ibu Peri."

"Iya, Sayang, iya. Tapi, Arsen jangan dorong-dorong Ayah seperti ini," protes Bisma karena Arsen mendorong tubuh besarnya dengan sekuat tenaga.

"Habisnya, Ayah lama!"

Mau tak mau, Bisma ikut masuk ke kamar pas, menyusul langkah Winda.

"Jangan salah paham. Kamu dengar sendiri, kan, tadi. Ini maunya Arsen," kata Bisma pelan setelah mereka berdua berada di kamar yang tak seberapa luas itu.

Winda hanya menanggapinya dengan helaan napas panjang.

"Aku akan memejamkan mata. Cepat, kamu ganti pakaianmu dengan gaun itu!" Perintah Bisma sembari membelakangi Winda.

"Kenapa harus tutup mata, Mas? Bukankah, tubuhku ini halal untuk Mas lihat?"

Mendengar perkataan Winda yang seperti sebuah tantangan baginya itu, Bisma pun segera berbalik. "Apa yang kamu katakan barusan, memang benar sekali," kata Bisma pelan sembari mengikis jarak.

"Tapi, apa kamu yakin aku boleh melihatnya sekarang? Di tempat ini?" lanjutnya yang masih berkata dengan pelan bahkan nyaris tak terdengar. Namun, karena jarak keduanya yang hanya satu jengkal, suara Bisma tetap dapat didengar dengan jelas oleh Winda.

"Siapa takut?" tantang Winda, tapi dengan memundurkan langkah.

Bagaimana pun, berada sedekat itu dengan Bisma, membuat Winda menjadi grogi. Namun, karena dia tak ingin terlihat grogi di depan Bisma, Winda tetap menyuarakan tantangannya.

"Yakin?"

Bisma terus mendekat hingga Winda tak bisa lagi menghindar karena tubuhnya telah mentok ke dinding. Tangan Bisma kemudian terangkat dan dia tempelkan di dinding, di sisi kanan dan kiri kepala Winda hingga wanita itu terkungkung di dalamnya.

"Ya. Aku sangat yakin," balas Winda seraya menatap Bisma. "Lakukanlah, apa pun yang ingin Mas lakukan."

"Oke," balas Bisma yang kini jarak wajahnya hanya beberapa inci saja dari wajah Winda hingga Wanita itu dapat merasakan hangat embusan napasnya.

"Jangan mendesah atau menjerit jika aku melakukannya sekarang," lanjut Bisma dengan tatapan dalam.

Seketika, Winda yang tengah berdebar-debar memejamkan mata, siap menyambut apa pun yang akan dilakukan sang suami terhadapnya.

bersambung ...

Kira-kira, si Bisma mau ngapain, ya?

Yuk, Best ... kasih vote-nya buat Winda agar kisahnya bisa segera berlanjut 😍

1
Atik Marwati
mungkin Arsen anak dari sdaranya Bisma yang meninggal
CintaAfya
masih penasaran siapa mama Arsen yg sebenarnya.. apakah mama Arsen sudah meninggal atau masih hidup.. bnyk pertanyaan yg bermain di pikiran.. semoga terungkap segala masa lalu Bisma
Mulaini
Masih di buat penasaran sama author dan Bisma dan jangan-jangan mereka pada lagi kerja sama nih buat penasaran hehehe...
Hafifah Hafifah
yah g sabar deh nunggu lanjutannya
Hafifah Hafifah
jangan" mamanya arsen udah meninggal nih
Hafifah Hafifah
cie cie cie seneng nih ye lw sibisma g akan pernah kembali ama mantan
Hafifah Hafifah
padahal udah g sabar deh nunggu penjelasannya si bisma🙊🙊🙊
Murni Zain
Mbak Hind... please jangan buat sembuh s Lisa tu ya' ☺ aku takut dia jd ngerecokin Rt Bisma dn Winda. 🙏🙏🙏
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
eih penasaran ni thor gimana lanjut
Zaskia Natasya
lanjut kak diusahain up doubel dong/Good//Good/
Sonya Kapahang
Mudah²an Lisa ga ngerecokin hubungan Bisma sm Winda..
Zayyin Arini Riza
Mbak Hind.... jangan lama update nya ya.... penisirin nih sama si misterius mas Bisma.
Nar Sih
mulai terungkap msa lalu bisma ,seperti nya suami mu udah mulai ada rsa pada mu winda ,kak thorr masih penasaran dgn mama arsen nih...lanjut kakk👍
Yulafti Sandra
lanjut dong thor
Zayyin Arini Riza
Sedikit demi sedikit mulai terkuak jati diri Bisma...
Zaskia Natasya
lanjut kak semangatttt/Rose/
Naning Erwina
Makasih jg udh Up Kak Hind...
Semangat terus Kak.... qt selalu nungguin Bisma-Winda Up lg...❤🌹
Mulaini
Apa nona Lisa adiknya Bisma atau mantan ya dan benar Winda ikutan pusing nih kepala menebak² siapa Bisma dan nona Lisa sebenarnya hehehe...
Sonya Kapahang
Iiiiihhhhh... Mbak Hind.... Aku penasaraaaaannnnnnnn... 😖😖😖
Putri Chaniago
apa mungkin Lisa adiknya Bisma n Arsen anaknya anak hasil pelecehan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!