Bijaklah memilih bacaan sesuai umur.. Ada beberapa adegan dewasa di sini..bocil skip yaa..
Joysie Honeylou Carlton, seorang gadis remaja yang menyukai seorang pria yang tak lain adalah tetangga apartemennya. Pria itu bernama Ocean Journey Robert.
Ocean berkuliah di universitas ternama di Amerika dan tinggal satu apartemen dengan Joy. Joy adalah gadis remaja yang masih duduk di bangku Senior high school.
Sudah setahun ini Joy selalu membuntuti kegiatan Ocean hingga ke kampusnya. Joy memendam rasa obsesi pada Ocean tetapi tak pernah menampakkan dirinya pada Ocean.
Joy menjadi pengagum rahasia Ocean bahkan hafal semua kegiatan Ocean. Joy berusaha belajar keras agar bisa masuk ke universitas yang sama dengan Ocean.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Seperti biasa ciri khas novel otor selalu ringan ya.. jangan mengharapkan konflik berat disini..
FOLLOW IG AUTHOR @zarin.violetta
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#24
Ocean masih mencium bibir Joy dan bahkan semakin menjadi jadi.
"Ooohh shiiittt!!" umpat Ocean marah dan menarik Joy masuk ke kamarnya ketika pintu lift sudah terbuka.
Joy tahu apa yang dilakukannya pasti beresiko besar. Tapi rasa cintanya pada Ocean juga sangat besar. Dia tak ingin melihat Ocean kesakitan.
Ocean yang dalam kondisi seperti itu tentu saja semakin tak terkendali.
Ocean berusaha sangat kuat untuk menahan hal ini tetapi dia tak bisa melakukannya.
"Pukul aku agar aku berhenti, Joy!!! Kita akan menyesali hal ini," kata Ocean geram dan masih menciumi leher Joy dengan penuh gairah.
"Aku menginginkan hal ini. Aku tak akan menyesalinya," kata Joy mencengkeram rambut Ocean.
Ocean menggendong Joy ke atas ranjangnya dan membuka bajunya dan baju Joy dengan cepat.
"Ooohh, ini tidak benar, Joy," kata Ocean tapi tetap tak bisa menghentikan kegiatannya.
Ocean benar benar diluar kendali. Ocean menciumi dada Joy yang sudah terpampang didepannya dengan kasar karena gairahnya yang sudah memuncak.
Ocean mengambil pengaman di dalam laci meja disebelah ranjangnya dan memakainya dengan cepat.
Joy menikmati apa yang dilakukan Ocean pada tubuhnya. Joy mendesah berkali kali hingga akhirnya Ocean menembus hal yang terpenting dalam hidupnya.
Joy menahan rasa sakit itu agar Ocean tak merasa bersalah padanya.
Ocean menggerakkan tubuhnya diatas tubuh Joy dengan cepat karena tak bisa menahan naaffsunya yang membara akibat obat peransang itu.
"Sorry, sorry Joy," ucap Ocean berkali kali.
"I love you, Cean," jawab Joy dengan nada mendesah.
Ya, Joy pasti sudah gila melakukan hal ini dengan Ocean.
Ocean akhirnya selesai menyalurkan hasratnya dan merasa lega akan hal itu. Tapi ada masalah yang akan dihadapinya ke depan.
"Kita akan menyesali hal ini, Joy," bisik Ocean yang masih ada di atas tubuh polos Joy.
"Tidak, Aku tidak akan pernah menyesalinya," jawab Joy.
"Seharusnya kau tak mendekatiku," lanjut Ocean.
"Aku tidak ingin melihatmu kesakitan," jawab Joy pelan.
Lalu Ocean melihat mata biru Joy dan melihat cinta Joy yang terlalu dalam disana.
"You're mine," bisik Joy.
"Bagaimana jika aku menyakitimu nanti?" tanya Ocean.
"Aku tak akan membiarkan hal itu terjadi," jawab Joy.
Lalu Ocean beranjak dari atas tubuh Joy dan langsung menuju kamar mandi.
Ocean melihat pantulan dirinya di cermin dinding kamar mandi.
"Shiiitttt," umpatnya lagi.
Ocean memegangi dan menjambak rambutnya sendiri.
Dia berpikir lebih baik bercinta dengan Greta daripada dengan Joy yang masih polos. Dan Ocean yang sudah mengambil kegadisan Joy.
Bercinta dengan Joy akan sangat beresiko karena Joy masih labil dan tak mengerti masalah ini.
Joy mendengar umpatan umpatan Ocean dari dalam kamar mandi. Joy tahu bahwa Ocean tak ingin ini terjadi.
Dan Joy lah yang menawarkan dirinya sendiri untuk menjadi pelampiasan naffsuu Ocean karena pengaruh obat perangsang.
Joy segera memakai bajunya dan kemudian keluar dari kamar Ocean. Joy tahu bahwa Ocean pasti amat sangat menyesali hal ini. Tapi tidak dengan Joy.
Joy justru merasa semakin yakin bahwa cintanya pada Ocean adalah cinta sejati.
Joy berjalan dengan sangat pelan karena bagian sensitifnya sedikit perih.
Setelah cukup lama di kamar mandi, Ocean keluar dan tak melihat Joy di ranjangnya lagi.
Ocean melihat darah keperawanan Joy yang menempel di kain spreinya.
Ocean kembali terduduk di lantai. Menurutnya ini bukan anugerah mendapatkan keperawanan seorang gadis. Tapi ini sebuah tragedi. Dia sendiri yang merusak Joy. Dia akan menyesali ini seumur hidupnya jika sampai menyia nyiakan Joy.
Secara tak langsung, Joy telah mengikatnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤