NovelToon NovelToon
Jangan Menangis Bunda

Jangan Menangis Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

🏆🥈Juara 2 YAAW S 10
" Aku akan melakukan apapun untukmu. Meski harus kembali menemui pria itu. Hidupmu adalah hidupku. Bunda mohon bertahanlah sayang. Hanya kamu hidup bunda nak. "

Akibat kesalahan semalam yang dia perbuat Kaluna melahirkan seorang putra yang ia beri nama Taraka. Ia membesarkan Tara seorang diri, namun hancur hati Kaluna saat dokter memvonis putra nya yang berusia 5 tahun ini dengan penyakit yang mengancam nyawa.

Kesehatan Taraka semakin memburuk. Dengan berat hati ia pun Akhirnya pergi mencari pria tersebut agar putranya bisa hidup lebih lama.

Bagaimana reaksi si pria saat tahu dia ternyata memiliki putra dari wanita yang bahkan sama sekali tidak dikenalnya itu?
Akankah hidup Taraka terselamatkan?

Folow IG author @anns_indri
Kalau suka jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Terimakasih. Like Anda dukungan terbesar bagi penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JMB 03. Pilihan Sulit

Seorang wanita berlari ke arah Kaluna, dengan cepat ia mencium kening Tara. Tak lupa ia juga memeluk sahabat yang sedari lama ia rindukan itu. Pekerjaannya yang sangat sibuk tidak bisa membuat nya bisa selalu mengunjungi sang sahabat.

" Asli gue seneng banget lo balik lagi Kal."

" Thanks Bri, lo memang sahabat terbaik gue."

" Kal, kok tara."

" Nanti gue ceritain Bri."

Brisia mengangguk, dari sorot mata Kaluna ia bisa menyimpulkan bahwa sahabatnya itu tengah memikul beban yang begitu berat. Wajah Kaluna tampak tirus, tubuhnya juga jauh lebih kurus dari terkahir kali ia lihat setahun yang lalu. Brisia sedikit menyesal sebenarnya karena tidak bisa sering mengunjungi Kaluna, Tugas yang diberikan daddy nya cukup banyak sehingga ia tidak bisa berkutik sedikit pun.

" Ini rumah mu Bri?"

" Iya Kal, maaf ya kalau kurang nyaman."

Kaluna menggelengkan kepalanya cepat. Rumah Brisia sungguh besar. 4 kali lipat bahkan lebih besar dari pada rumah kontrakan yang ia dan putranya tempati di kota S kemarin. Brisia bahkan sudah menyiapkan kamar untuk Tara. Kaluna meneteskan air matanya atas apa yang diberikan oleh sahabatnya itu.

Waktu menuju pagi masih sekitar 3 jam lagi. Kaluna membaringkan tubuh lemah Taraka di atas tempat tidur dan menyelimuti bocah tersebut. Ia mencium kening sang putra untuk sesaat dan berjalan keluar dari kamar. Tak lupa ia menutup pintu kamar dengan perlahan agar tidak membangunkan sang putra.

" Jadi Kal, apa yang terjadi sebenarnya dengan Tara. Kenapa ponakan gue kondisinya lemah begitu."

Meskipun Brisia seorang peneliti dan bukan seorang dokter, tapi Brisia bisa melihat degan jelas bahwa Taraka yang ia anggap sebagai ponakannya sendiri itu dalam kondisi yang tidak sehat dan lemah. Padahal terakhir ia berkunjung ke kota S, bocah itu masih sangat sehat dan ceria.

" Tara di vonis leukimia 6 bulan yang lalu. dan kondisinya semakin memburuk mulai dari awal bulan ini. Awal-awal semuanya masih bisa diatasi bahkan dokter mengatakan Tara bisa sembuh dengan pengobatan dan kemoterapi. Tapi sebulan ini sel kanker yang ada di tubuhnya malah bertambah."

Brisia menutup mulutnya sendiri dengan tangan. Air mata gadis itu tak kuasa lagi tertahan. Ia sungguh merasa sangat sedih dengan kondisi putra dari sahabatnya itu.

" Apa kata dokter, dan apa karena itu kamu kembali? Apa kamu akan menemui pria itru."

Kaluna menggeleng. Bukan menjawab tidak, tapi dia bingung dengan apa yang harus ia lakukan saat ini.

" Kal?"

" Entahlah Bri, aku sungguh tidak tahu. Tapi yang jelas aku besok harus ke RSMH. Dokter di rumah sakit sebelumnya meminta ku menemui Dokter Nataya. SP. BA katanya dia adalah satu-satu nya dokter spesialis bedah anak terbaik di negeri ini. Aku berharap dia bisa menolong Tara."

Brisia mengangguk mengerti. Brisia tentu tahu siapa Nataya, ponakan dari teman papa nya itu. Brisia juga pernah bertemu beberapa kali saat ada seminar ilmiah. Bahkan Nataya juga merupakan seorang pembicara di sana.

" Aku harap dokter itu bisa menyembuhkan Tara." Doa tulus dipanjatkan oleh Brisia untuk putra dari sahabatnya.

Di dalam kamar, Tara bangkit dari posisi tidurnya. Ia lalu turun dari ranjang dan megambil sesuatu dari tas nya. Satu set alat lukis beserta kanvas nya. Ia ingin melanjutkan lukisannya yang belum selesai. Lukisan seorang pria, tapi lukisan itu tak kunjung selesai. Tara tidak bisa menggambar wajah pria itu. Pria yang selalu muncul dalam mimpinya dang mengatakan bahwa dia adalah ayah nya.

" Apa aku kan bertemu dengan mu di sini ayah. Aku harap begitu. Sebelum aku bertemu dengan malaikat pencabut nyawa, aku harap bisa bertemu dengan mu lebih dulu. Dan aku berjanji akan pergi dengan tenang karena bunda tidak akan sendirian."

*

*

*

" Apakah sudah bangun? Wah anak bunda pintar sekali. Tapi kenapa tidak panggil bunda sayang. Memangnya bisa mandi sendiri?"

" Bisa bunda, kamar mandi Onty Bri kan ada air panas otomatisnya jadi Tara bisa memakainya dengan mudah."

Kaluna tersenyum, ia sangat senang melihat Tara yang begitu bersemangat. Bahkan Tara terlihat lebih sehat pagi itu. Tara memilih baju nya sendiri dan memakainya tanpa bantuan Kaluna.

" Apakah begini sudah benar bunda?"

Kaluna mengangguk, wanita itu pun menghampiri sang putra dan merapikan sedikit baju putranya. Tak lupa sebuah topi diambil dari dalam tas dan dipakaikan di kepala Tara.

Keduanya berjalan bersama ke luar kamar. Tampak Brisia sudah duduk di dapur menunggu ibu dan anak tersebut untuk sarapan bersama.

" Waaah keponakan onty ganteng sekali."

" Terimakasih onty, tapi Tara pasti tambah ganteng kalau punya rambut."

" Aishhh sama saja sayang. Kalau udah dasarnya ganteng mah mau ada rambut atau enggak pun tetep ganteng. Yukk sarapan, hari ini Tara mau ketemu om dokter baru kan. Dokter Nataya, asli dokternya baik lho."

Cerita mengenai dr. Nataya mengalir begitu saja dari Brisia. Kaluna sedikit heran mengapa Brisia sangat mengenal Nataya. Melihat keheranan di wajah Kaluna Brisia pun menjelaskan bahwa ia sering mengenal Nataya karena om nataya dan daddy nya berteman.

" Ayo sayang kita berangkat."

Ketiganya sudah berada di mobil dan siap untuk menuju ke rumah sakit. Kaluna tentu sudah dibuatkan janji oleh dokter yang ada di rumah sakit sebelumnya sehingga ia sudah mendapat antrian terlebih dahulu.

RSMH, rumah sakit besar itu membuat Tara kagum. Ada secercah harapan dalam hati bocah kecil itu untuk bisa sembuh agar bisa bertemu dengan sang ayah.

" Atas nama Taraka Abyaz. Silahkan masuk."

Kaluna dan Taraka masuk ke dalam ruangan yabg di depan pintunya bertuliskan dr. Nataya Giandra Lagford Sp. A. BA ( spesialis anak dan spesialis bedah anak).

" Hai ganteng, bagaimana kabarnya hmm? Senang bertemu dengan Taraka. Apa om dokter bisa memanggil Tara aja."

" Boleh om. Alhamdulillaah baik om."

Nataya tersenyum, ia melihat Taraka dan Kaluna bergantian. Nataya lalu meminta Tara untuk berbaring dan ia membaca rekam medis milik Tara.

" Berarti kita akan mulai kemo lanjutannya ya bu."

" Iya dokter. Oh iya dokter, apakah benar Tara harus mendapatkan donor sumsum tulang belakang untuk bisa sembuh total?"

Nataya tersenyum lagi, ia menjelaskan mengenai segala hal mengenai penyakit Tara secara menyeluruh. Ia juga mengatakan akan memastikan terlebih dulu sejauh mana sel kanker yang ada dalam tubuh Tara menyebar.

" Bu, apakah tidak keberatan jika Tara di rawat untuk beberapa hari di sini. Kami harus melakukan observasi dan mengambil tindakan yang tepat."

Kaluna terdiam sesaat, di rawat berarti biaya yang dikeluarkan semakin besar. Saat ini dia juga belum bekerja. Meskipun Brisia mengatakan akan mencarikan pekerjaan, akan tetapi tidak mungkin juga meminta gaji lebih awal.

" Apakah harus rawat inap dok?"

" Sebaiknya begitu bu."

Kaluna benar-benar bingung. Ia berada dalam dilema. Akankah ia pulang untuk meminta kepada orang tuanya atau memilih membawa putranya pulang ke rumah. Sungguh ini adalah pilihan yang sulit

TBC

1
komalia komalia
ternyata bulak balik bek ketemu nya masih tetalin keluarga juga
komalia komalia
dasar wanita modusa
komalia komalia
udah cembuker aja tuh
komalia komalia
terima aja kalau engga mau kadih aja buat kucing
komalia komalia
yang nsnggung dosa Yang sudsh ngejebak kalian berdua
Sella Darwin
Lumayan
komalia komalia
kenapa ko bisa hamil dan yasa bisa enga tau apa di jebak di kasih obat tidur
komalia komalia
aku lanjut kesini kisah nya dira anak nya mas dika aku lewat soal nya kalau masalah peperangan aku kurang suka,dan sama kisah kolosal aku kurang srek baca nya ma,af yah thor
Ria Lita
moga2 cepet terbongkar biang kerok nya
Ria Lita
ih jahat juga ya Clara semoga Clara cepat dapet karma nya orang jahat pasti akhir nya dinjahayin juga
Ria Lita
yaaa Klara kok gak puas ya gangguin kaluna awas Lo kena batu nya baru nyahoooo lu
Ria Lita
semoga saja Zion gak mau lagi Ama Klara gak cocok lah Klara nya julid sih
🌺Ulie
Luar biasa
Ria Lita
oke Tara Memang pintar buat ayah sama bunda mu bersatu
Ria Lita
ya sudah Yasa kan SDH mutusin mau dgn kaluna Ciara tinggal dong masaau dua duanya
Ria Lita
jadi sedih
Ria Lita
Alhamdulillah semoga cepat ketemu ya Tara dgn Yasa biar Tara bisa sembuhkan
Jasmin Melor
Luar biasa
Danny Muliawati
beli hp d no baru
Danny Muliawati
jangan2 kaluna hamil ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!