Kuyssss...... novel ke 6 nihhh. Sambil nunggu lanjutan keluarga Zandra. Semoga menghiburrr...
Seorang wanita yang terlahir dari keluarga Kaya Raya dan penuh kasih sayang, namun tak membuatnya menjadi wanita manja. Fia merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga Anderson dan ia jyga satu-satunya anak yang tidak mau di publikasikan.
Setelah di khianati oleh tunangannya, tak lantas membuatnya bersedih. Justru membuatnya bahagia, karena terlepas dari tali perjodohan yang di buat oleh nenek.
Selain mandiri, Fia pun mempunyai beberapa keahlian yang membuat seorang pria jatuh cinta padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Video yang Tersebar
Jeng jeng
Di sinilah akhirnya Fia dan Mia, tempatnya belanja oleh-oleh murah di Korea. Pasar Namdaemun adalah pasar tradisional terbesar dan tertua sekaligus pasar retail terluas di Korea Selatan.
Pasar serba ada ini menjual beragam pakaian, makanan, aksesori, kerajinan tangan hingga peralatan rumah tangga. Harga suvenir di Namdaemun konon lebih murah dibandingkan pasar yang lainnya.
"Uangmu habis Mi? sampe belanja ke sini?" tanya Fia, bukan dia tidak pernah seperti ini. Namun, Fia memang kurang suka dengan keramaian. Dan tempat ini, benar-benar ramai.
"Ishhh.... di sini tuh barangnya banyak pilihan geys. Coba kalo ke toko brendit, duit 5 juta cuma dapet 1 barang. Kalo di sini kan 5 juta bisa dapet banyak, surganya belanja. Ayoooooo... kita habiskan uang." jawab Mia yang di akhiri dengan teriakan.
Sedangkan Fia hanya menghembuskan nafas kesal dan menggelengkan kepalanya, namun ia tetap mengikuti langkah Mia. Mereka pun berjalan keliling dan sesekali, Mia ingin mencoba beberapa kuliner.
" Jangan asal beli Mi, tanya dulu. Bisa kita konsumsi ga? Halal ga?" tegur Fia, saat Mia ingin memesan salah satu jajanan di pasar tersebut.
Mia pun bertanya pada sang penjual dan penjual tersebut menjawab bila makanan tersebut tidak di peruntukkan untuk muslim, ia pun menunjukkan pada salah satu kedai yang ada di sana. Adnan Kebab namanya, ternyata kedai tersebut merupakan kedai mungil yang menjual kebab khas Irak
Setelah berterimakasih pada sang penjual, Fia dan Mia pun berjalan ke arah kedai yang di tunjuk oleh penjual tadi.
Setelah mencari tahu, ternyata nama pemilik kedai tersebut adalah Adnan. Seorang Imigran asal Irak yang sudah 10 tahun tinggal di Seoul, kedai ini terletak di emperan NH bank. Dia antara exit 5 dan 6 Stasiun Heohyeon (line 4) dan di anatara gate 4 dan 5 pasar Namdaemun.
Mereka pun akhirnya memesan 2 kebab, selagi menunggu mereka duduk di kursi yang di sediakan. Di karenakan ukuran kedai ini sangat mini , jadi kedai ini tidak menyediakan meja, melainkan hanya ada "kursi/bangku baso" di trotoar buat pengunjung.
Saat tengah menunggu, terdengar teriakan seorang pengunjung.
"Dowajuseyo" teriak seorang wanita, yang terlihat bila ia seorang pegawai kantoran. Bila terlihat dari seragamnya.
"Kenapa tuh?" tanya Fia
"Meneketehe, kan gue sama lu di mari." jawab Mia
"Gue ke sono ya, barangkali butuh bantuan. Lu baek-baek di mari. Jangan ngelayap kemana-mana, ntar gue tinggal juga lu kalo mcaem-macem." ucap Fia seraya memberi Mia peringatan.
"Iya... iya nyak, aye diem di mari." jawab Mia dengan wajah malasnya
Dengan mengangkat ibu jarinya, Fia pun berlari mendekati wanita yang berteriak tadi. Namun saat ia baru beberapa langkah, seorang pria berlari dari arah yang berlawanan tergesa-gesa seolah tengah melarikan diri. Dan melihat seorang wanita yang menunjuk ke arah pria tersebut, tanpa banyak omong. Fia pun langsung menarik tangan pria tersebut dan melakukan putaran tubuh dan langsung membanting tubuh pria itu ke depannya.
Braaakkk
"Kyaaaaaaaaaa" terdengar teriakan dari beberapa wanita yang ada di sekitar Fia, saat melihat tubuuh pria itu terjatuh.
Tubuh pria itu pun jatuh telentang di hadapan Fia, pria itu langsung berdiri walau merasakan sakit di punggung, pinggang dan tangannya. Ia langsung mengeluarkan pisau lipat dari saku belakang celananya.
Fia pun menggelengkan kepalanya.
"Ck... apa ga ada senjata lain mas bro?" tanya Fia dengan tatapan wajah meremehkan pria tersebut. Namun, tak urung ia memasang kuda-kuda untuk bertarung.
" Ya.... Mwolago Hasyeossnayo? / apa yang kamu katakan?" tanya pria itu seraya menunjuk-nunjuk Fia dengan pisaunya. Fia pun memutar malas bola matanya.
"daleun mugineun eobsnayo? /aku bilang, apa tidak ada senjata lain?" tanya Fia lagi
Pria yang memegang pisau pun merasa tersinggung dengan ucapan Fia, sedangkan di sekeliling Fia dan pria itu. Orang-orang hanya melihat dan menunggu aksi Fia.
Dengan sekejap, pria tersebut maju hendak menusukkan pisau tersebut. Fia pun sedikit menggeser tubuhunya, lalu menangkap lengan pria tersebut menggunakan tangan kanannya dan tangan kirinya pun memegang pergelangan tangan pria itu dan memelintirnya sehingga pria itu berteriak kesakitan sampai langsung melepaskan pisau yang ia pegang..
Para pengunjung yang meihat pun sampai kembali memekik dan menutup mulutnya dengan kedua tangan mereka.
Dengan wajah tanpa ekspresinya, Fia pun memutar tubuh pria itu. Lalu menendang bagian belakang lutut pria tersebut, sampai pria itu berlutut.
Fia memegang tangan pria itu di belakang punggungnya dan menekan pundak pria tersebut.
"Nwajuseyo apayo.... apa... naeson-i apeuda. / Tolong lepaskan, ini sakit.... sakit... tanganku sakit." mohon pria itu
Tanpa melepas pegangan tangannya, Fia pun mengambil tas wanita yang tak jauh dari jaraknya. Ia pun memanggil wanita yang berteriak tadi. Dan mengembalikan tas tersebut pada wanita tersebut.
"Doum-eul jusyeoseo gamsahabnida. / terimakasih atas bantuannya." Ucap wanita itu seraya berkali-kali menundukkan tubuhnya.
Fia pun mengangguk dan sedikit tersenyum.
Para pengunjung pun bersorak dan bertepuk tangan melihat Fia yang dengan santainya mengalahkan pria tersebut, justru ada yang merekam aksinya dan meng upload vidio tersebut. Tak lama datang 2 orang polisi membawa pergi pria tadi dan polisi itu pun berterimakasih pada Fia.
"Wohooo..... seperti biasa, seorang Fia dengan mudahnya mengalahkan seorang penjambret. Terrrrbaiiikkkk...." ucap Mia yang sedari tadi menonton aksi Fia. Ia pun tak lupa merekam aksi tersebut.
"Kebiasaan lu mah, jangan lu upload vidionya." balas Fia
" Ya elah, tanpa gue upload juga. Vidio lu mah udah tersebar luas cin. Coba lo liat ini." jawab Mia seraya mengasongkan ponselnya pada Fia.
Di aplikasi tersebut, terpampang jelas vidio dirinya yang melawan pria tadi.
Dengan Caption " Somaechigie majseoneun yong-gamhan yeoja" Wanita Pemberani Melawan Copet.
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
"Mampusss.... bentar lagi pasti" ucapan Fia pun terhenti, karena mendengar deringan suara ponsel miliknya.
"Huft... kan?" Fia pun memperlihatkan ponsel tersebut pada Mia.
Terpampang nyata di layar ponsel Fia, bila nama kak Will di sana. Mia pun melipat bibirnya ke dalam.
"Assalamu'alaikum kak"
"Wa'alaikumsalam, kamu dimana? " tanya William dengan suara tegasnya.
"Kan tadi udah bilang, kalo Fia dan Mia pergi ke Namdaemun Market." jawab Fia malas, karena ia sudah bisa menebak bila kakaknya sudah melihat vidio tadi.
" Kakak ke sana sekarang, jangan kemana-mana!!!" titah Will
" oke kak, Wa'alaikumsalam."
"Gimana?" tanya Mia setelah Fia mengakhiri panggilan tersebut.
"Gak gimana-gimana, bentar lagi kak Will nyusul. Belanjaan lu beres semuakan?" jawab Fia seraya bertanya.
"Udah, tinggal nunggu kebab doang." jawab Mia
Mereka kembali berjalan ke kedai kebab tadi, saat sudah di sana. Ternyata kebabnya sudah selesai dan mereka di beri gratis oleh Adnan, karena melihat aksi Heroik Fia yang mengagumkan.
"Ya Allah.... kalo rejeki mah ,emang ga akan ketuker ya. " ucap Mia bahagia
Setelah berterimkasih, mereka pun berpamitan pada Adnan sang pemilik. Mereka memilih menunggu William di tempat lain.
...****************...
Happy Reading
All💞💞💞
