NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Aktor

Istri Rahasia Sang Aktor

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:673.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: moon

Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.

"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.

"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.

Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#30

#30

“Kamu pikir aku tidak normal?”

“Bukan kamu, tapi pernikahan kita, jadi sekali lagi aku minta bersikaplah sesuai dengan apa yang kita sepakati sejak awal.” jawab Aya dengan wajah yang menunjukkan ketidakramahan.

Darren cukup lelah hari ini, Sutradara benar benar menguras habis tenaganya, tak tanggung tanggung lima adegan laga sekaligus untuk pengambilan gambar hari ini, dan kini disaat tulang belulangnya nyaris patah, tak ada sambutan manis dari istrinya, ditambah lagi Darren sedang kesal karena siang tadi Cyrus terang terangan menanyakan perihal Aya, serta ada hubungan apa dirinya dengan Aya, hal itu pula yang membuat Darren semakin tersulut amarah, entah kenapa dirinya harus marah disaat Cyrus menanyakan tentang Aya.

“Kamu tak berhak mengatur hendak dimana aku berada, lagipula kamar ini, serta biaya perawatan ibumu, sudah aku masukkan ke tagihan kartu kreditku, seharusnya kamu tahu diri, setidaknya tunjukan rasa terima kasihmu, karena secara tidak langsung aku yang menyelamatkan keluargamu, bukannya mengusirku.” Balas Darren yang agak jengah mendengar kalimat pengusiran keluar dari bibir istrinya.

“Yah kamu benar, aku memang harus berterima kasih padamu, ingatkan aku untuk membayar hutang hutangku suatu hari nanti,” Jawab Aya dengan sorot mata tajam, tak gentar ataupun takut jika di kemudian hari ia harus bertanggung jawab atas semua hutang hutang keluarganya pada lelaki di hadapannya.

“Good girl, sebenarnya ada cara lebih mudah untukmu, tinggalah di apartemenku, jalankan kewajibanmu sebagai istriku, akan aku anggap itu sebagai metode pembayaran hutang paling mudah.”

“Jangan mimpi,sampai kapanpun aku tak akan tinggal di apartemenmu.”

“Oh yah? kita lihat saja nanti,” tantang Darren, “secara hak dan kewajiban aku menjalankan semua kewajiban ku terhadap mu dan keluargamu, bukankah akan menjadi sebuah dosa jika kamu menolak keinginan suamimu,”

Jika sudah perkara dosa, apa yang Darren katakan ada benarnya, tapi membayangkan dirinya harus menjalankan kewajibannya saja Aya tak sanggup, apalagi status mereka hanya suami istri kontrak hingga anak mereka lahir.

“Kita hanya menikah secara kontrak,”

“Tentu aku ingat itu, aku hanya ingin kamu tinggal, kamu pikir apa yang kuinginkan?”

“Aku tak mau semakin banyak berhutang padamu.”

“Oke kalau kamu tak mau berhutang, kamu bisa bekerja padaku, jadi asistenku dan mas Dion.”

Perbincangan singkat itu sarat akan emosi, tapi hebatnya, Darren dan Aya mampu malakukannya hanya dengan suara lirih, karena dimanapun mereka berbicara pasti akan menarik perhatian orang orang, karena suasana malam hari dan suasana mulai sepi.

.

.

Sama seperti pagi sebelumnya, Darren kembali dijemput Dion, mereka pergi berdua ke lokasi syuting, karena lokasi syuting masih berada di salah satu gedung di daerah Jakarta, sementara pak Joko ditugaskan oleh Darren mengantar nyak Leha dan Aya pulang dari rumah sakit, kesempatan itu nyak Leha manfaatkan untuk secara diam diam menitipkan sertifikat rumah, karena jika Aya tahu, pasti dia akan melarang.

Aya sangat lega karena nyak Leha sudah diizinkan pulang, bahkan dokter menyarankan agar nyak Leha tak lagi bekerja terlalu berat, hal ini pula yang akan Aya manfaatkan untuk membujuk ibunya agar segera berhenti berjualan di kantin sekolah.

“Terima kasih pak Joko,” ucap Aya usai pria itu meletakkan tas berisi barang dan obat obatan nyak Leha.

“Sama sama non.” Balas pak Joko, “Em … non … besok mau dijemput jam berapa?” 

Aya tertegun mendengar pertanyaan pak Joko, apakah Darren benar benar serius akan membawanya tinggal di apartemen, “nggak perlu pak, aku bisa balik ke kost an sendiri, bilang aja begitu sama Darren.”

“Nggak bisa non, mas Darren suka marah kalau permintaannya gak bapak kerjakan.”

“Oh … begitu yah, tapi aku gak biasa di antar jemput pak.” Nego Aya, merasa sungkan diantar jemput sopir pribadi, ia sudah terlalu mandiri mengurus dirinya sendiri. “em … gini aja pak, aku minta no HP pak joko, besok aku kabari jam berapa pak Joko bisa jemput, karena belum tega ninggalin ibu.”

Pak Joko pun memberikan nomor ponselnya, “Kalau begini kan enak non, bapak bisa kasih alasan masuk akal ke mas Darren,”

Aya hanya tersenyum simpul, lelah menanggapi tingkah absurd Darren, mengalah lebih baik untuk kewarasan jiwa dan raganya. 

“Lho pak Joko mana?” 

“Sudah pulang bu.”

“Gak kamu tawarkan kopi dulu Ay…”

“Pak Joko buru buru bu, mau langsung jemput Darren.”

PLAK !!

“Kamu itu gak sopan, Darren sudah jadi suamimu, kenapa masih memanggilnya dengan nama saja.” tegur nyak Leha, rupanya Darren benar benar berhasil menampilkan citra baik di mata nyak Leha, hingga wanita baya itu pun marah ketika Aya tak menghormati Darren sebagai suaminya.

“Ya Aya belum biasa bu,” Jawab Aya beralasan, karena aslinya tak sudi ia memberi imbuhan panggilan sayang atau panggilan khusus untuk suami sirinya tersebut.

“Sebaiknya mulai sekarang biasakan.” Nyak Leha memperingatkan Aya.

“Iya bu …”

“Eh iya … nak Darren bilang kamu belum mau pindah ke apartemen dia?” tanya nyak Leha.

Aya cukup terkejut mendengarnya, “Dari Mana ibu tahu?”

“Ya dari Darren … memang dari mana lagi?”

Aya mengepalkan tangannya, entah kapan Darren berbincang dengan nyak Leha, hingga nyak Leha mengetahui fakta bahwa mereka masih tinggal terpisah, batin Aya ingin menjerit dan berteriak keras, seandainya nyak Leha tahu fakta di balik pernikahannya, serta betapa Darren menahan malu karena terpaksa menikahi anak seorang pengelola kantin sekolah, tapi tentu saja Aya tak setega itu mengatakan fakta tersebut pada ibunya, terlebih ibunya baru saja pulih dari serangan jantung ringan, tentu hal ini akan mengejutkannya dan berakibat fatal pada kesehatan jantungnya.

“Yah … pikirkan, jangan biarkan suamimu tinggal sendiri, di luaran sana banyak yang ingin berdekatan dengan suamimu, di tampan, kaya, terkenal, baik, dan bertanggung jawab, pasti di lokasi syuting banyak wanita mengelilinginya, jangan buat suamimu tergoda wanita lain, berusahalah agar ia hanya melihatmu saja.” nasehat nyak Leha.

“Iya bu, akan Aya pikirkan,” Jawab Aya dengan wajah menunduk, hatinya gunda gulana ketika harus memikirkan kemungkinan tinggal di apartemen Darren, perasaan takut masih membayanginya, jika di tempat kost Aya masih merasa aman, karena jarak satu kamar dan kamar lainnya berdekatan jika terjadi apa apa, Aya bisa berteriak minta tolong, tapi jika di apartemen, siapa yang akan mendengar teriakannya? 

Hari berikutnya, pak Joko datang menjemput Aya di malam hari, Aya ingin meminimalisir bisik bisik tetangga, karena siang tadi nyak mumun datang ke rumah ibunya, dan mengatakan bahwa beberapa kali melihat mobil mewah berbeda beda merk dan warna, datang menyambangi rumah nyak Leha, maka mereka mulai berspekulasi bahwa itu adalah mobil yang menjemput Aya, karena kini Aya adalah simpanan seorang bos besar.

Nyak Leha hanya menanggapinya santai, karena ia tahu hal ini pasti akan terjadi, tapi nyak Leha tak gegabah buka suara, ia hanya menanggapinya dengan senyuman, serta berjanji pada nyak Mumun suatu saat akan menceritakan apa yang terjadi pada Aya.

Mobil yang dikendarai pak Joko terus bergerak ke pusat kota, lampu lampu jalanan bersinar indah, selaras dengan bangunan perkantoran serta gedung apartemen mewah di ibukota Jakarta. 

Tapi semakin lama Aya semakin heran karena mobil tidak mengarah ke rumah kost nya, melainkan mendekati kearah club malam. 

"Pak… ini bukan arah kost an?" Tanya Aya panik. 

.

.

Yang belum like? Plis tolong di like 😊

Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰

Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 🤗

Terima kasih 🙏

💙

1
ArlettaByanca
Cyrus kah ?
ArlettaByanca
yg hrs disesali knp biaa ketemu org2 modelan Darren dan Clara. Lahir di kel yg sederhana bukan sebuah dosa. Banyak kok org yg kt org dianggap hidup di level sederhana lebih bermartabat dan bisa happy.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Melati Melati
trima kasih resepnya ka
Rayna_dewi
q yg deg"an lho,,q baru baca karyamu kak tp lngsung suka
moon: terima kasih kak
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
huuffff..knp aku yg deg degan yaaa

digantung ma othor...😜
moon: dah tamat kak, gazzz poolll... sampek ujung /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
febriane
Luar biasa
Hasanah Purwokerto
tlg...buat daren lbh sengsara lg...
anak buah opa alex kemana,,ktnya mau jagsin aya...?
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Nasikhah Sikhah
karya yg bagus
Nasikhah Sikhah
Kecewa
Hatiyatul Aini
Luar biasa
Bunda Aish
yaaaa..... penonton kecewa 😕
moon: lanjut ke >>> Dia, Istriku /Grin/
total 1 replies
Bunda Aish
kembar 3 yang saling menjaga dan menyayangi
Bunda Aish
gpp Niel pukul aja si Darren, biar kita juga ikut puas /Chuckle/
Bunda Aish
🙄 🤷 tak tau lah harus bilang apa....apa kepala Darren diginiin ya/Hammer/, soalnya belum puas pengen balas semua perlakuan Darren ke Aya
Bunda Aish
ooh berani' godain...kita lihat aja setelah acara selesai 😒
Bunda Aish
Ooo.....dug...dig...dag...dig...dug /Slight//Casual//CoolGuy/
Bunda Aish
uluh...uluh...uluh kasihan /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!