Kelicikan Mertua

Ke esokan harinya Asih datang lagi pagi pagi sekali untuk meminta sayur ke pada Mirna dan Mirna pun memberikan keinginan Asih tapi tidak sesuai keinginan Asih yang banyak.

"Dari warung Mirna ,Sih"tanya tetangga Asih

"Iya bu mari"jawab Asih singkat yang memang malas kalo ditanya macam -macam oleh tetangganya.

"Memang kamu beli berapa sih "

"Saya di kasih mb Mirna katanya untuk kucing saya dirumah. "jawab Asih langsung pergi karna malas kalo ditanya lagi.

"Iya kucing kepala item "

itu kamu balas tetangga itu sambil berjalan menuju warung Mirna.

Mirna kedatangan banyak pelanggan dan Mirna melayani dengan ramah. dan terkadang sambil bercanda. Harun kebetulan hari ini libur tapi tidak ada keinginan membantu istrinya yang kerepotan melayani pembeli Mirna mau minta tolong takut suami malu dikira ga peka tapi ga di ajak ya memang suaminya ga peka serba salah Mirna jadi biarkan saja dari pada dongkol melihatnya.

"Mirna tadi si Asih membeli atau minta sayur seperti kemarin"Tanya ibu yang tadi bertemu Asih, memang ibu itu juga tahu Asih kemarin datang cuma meminta sayur dan tidak membayar.

"Biasa lah bu seperti kemarin"jawab Mirna

"Adik iparmu memang antik yang satu itu. sukanya meminta tapi kalo kita yang minta ya tidak dikasih"balas ibu yang lain

Dan ibu yang lain pun menimpali

"Oh ya kemarin si Asih ngajak makan rujak tapi ga mau ikut nyumbang jangan kan buah di minta gula bilangnya di rumah ga punya gula. jadi bikin marah ibu -ibu yang lain yang sudah nyumbang buah dan ada juga cabe dan lainya,pingin nya yang gratis"kata ibu yang lain lagi yang rumah nya deket Asih

Mirna geleng kepala mengetahui kelakuan iparnya yang ajaib. malas iya pelit juga iya pantas saja suaminya Asih kalo makan pasti datang kerumah mertua karna Asih ga pernah memasak jangankan memasak gula kopi aja minta ibunya. tak habis pikir dengan sifat Asih .

setelah masakan sudah habis Mirna meminta bantuan Harun untuk membereskan peralatan bekas sayur ke dapur, karna Mirna merasa sangat lelah. Harun pun membereskan peralatan itu kedapur dan setelah seleai duduk lagi diteras sambil merokok.

Mirna bangun diwaktu sore dan melihat peralatan yang masih kotor ditempat cucian piring hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan suaminya yang tidak peka, Mirna pikir akan sekalian dicucikan tahu istrinya cape eh ini malah ditinggal begitu saja.

Selesai membereskan alat untuk jualan mirna langsung memasak untuk makan malam.

Malam sekitar jam tujuh ada orang ketuk -ketuk pintu, Haru pun membukakan pintunya sedangkan Mirna sedang berada didalam kamar.

"Mas aku mau ada perlu sama mas Harun dan Mba Mirna"ucap Asih

"Ya tunggu sebentar"

"Ada apa sih malam -malam kesini"tanya Mirna karna tak biasanya Asih malam kerumah dengan suaminya.

"Gini mba kedatangan saya kesini mau minta tolong mb Mirna dan mas Harun membantu acara syukuran ulang tahun Tata ,saya ingin meminta sumbangan kepada mb Mirna dan mas Harun.Ya seiklasnya mas dan mba tapi kalo bisa bantu yang banyak kan sedikit sekitar sepuluh juta"kata Asih

"Apa sepuluh juta"jawab Mirna dan Harun secara bersama karna terkejut itu buat ulang tahun apa untuk hajatan mintanya tidak kira kira pikir mirna.

"Maaf Asih kalo sepuluh juta saya ga bisa kasih segitu paling bantu bantu belikan kue seharga tiga ratus kebawah saya gapapa tapi kalo sepuluh maaf aja saya ga bisa"jawab Mirna cepat.

Masa ga punya mb, jualan mb kan laku terus masa ga ada uangnya. jawab Asih lagi.

"Itu kan uang untuk modal jualan saya ga berani memakainya. kalo kamu mau ya itu saya nyumbang kue ultah buat Tata kalo lebih dari itu saya ga bisa"

"Mba pelit banget si, mas bilangin tuh istrinya jangan pelit sama saudara istri lagian kalo ada apa-apa kan saudara yang Dicari"kata Asih

Harun baru akan berucap ke Mirna tapi oleh Mirna di lirik langsung tidak jadi bilang apa- apa.Asih melihat Harun hanya diam akhirnya marah dan pergi begitu saja dari rumah Mirna.