NovelToon NovelToon
Pernikahan Kedua

Pernikahan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Healing
Popularitas:68.2k
Nilai: 5
Nama Author: Annisa sitepu

Pernikahan pertama yang hancur akibat orang ketiga membuat Adel terluka hingga memutuskan menutup hati. Ditambah ia yang belum bisa memberikan keturunan membuat semuanya semakin menyedihkan.

Namun, takdir hanya Tuhan yang tahu. Empat tahun berjibaku dengan bisnis yang ia mulai untuk melupakan kesedihan, Adel malah bertemu anak laki-laki tanpa kasih sayang seorang ibu.

Dari sana, di mulai lah kehidupan Adel, Selatan dan Elang. Bisakah mereka saling mengobati luka atau malah menambah luka pada masing-masing hati. Terungkap juga kisah masa lalu menyedihkan Adel yang hidup di panti asuhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kantor Polisi

"Halo, El. Ini aku Wisnu. Kami sudah membawa Rahayu ke kantor polisi."

"Oke, aku akan segera ke sana."

Setelah sambungan telepon terputus, Wisnu menyandarkan punggungnya ke kursi kerjanya lalu mengingat setiap detik pertemuannya dengan sang ibu setelah bertahun-tahun terpisah.

Ternyata, hanya dia dan Adel yang menderita. Baik ayah dan ibunya, mereka hidup baik-baik saja bahkan memiliki keluarga yang hangat. Ingin rasanya ia bertindak egois, meminta Sandy dan Lukman sang ayah bertanggung jawab atas penderitaan mereka. Tapi bagaimana? Apa yang bisa mereka lakukan atas luka-luka itu? Wisnu tersenyum pahit, percuma semuanya.

Bertahun-tahun, ia selalu berharap mungkin waktu mempertemukan mereka dalam keadaan yang membaik. Misalnya, kedua orangtuanya menyesal telah menelantarkan ia lalu berencana memperbaiki kembali hubungan yang sudah rusak itu. Tapi, sekali lagi, Wisnu sadar kalau ia bukan Tuhan yang bisa merubah takdir.

Belum lagi masalah rumah tangganya yang entah sudah seperti apa. Istrinya pergi bersama anaknya karena kesalahannya. Ia terlalu sombong di masa lalu, mungkin karena rasa sakit atas perbuatannya ayah dan ibunya, ia malah gagal menjadi ayah serta suami yang baik.

Bebannya semakin bertambah, namun ada sesuatu yang menghangatkan hatinya. Adik perempuannya, yang sudah lama ia rindukan akhirnya ditemukan. Masih membekas dalam ingatanya saat pertama kali mereka bertemu. Adel yang saat itu membantunya setelah jatuh dari motornya, entah kenapa tiba-tiba menarik perhatiannya. Bukan cinta pada pandangan pertama, hati Wisnu hanya untuk istrinya. Ia merasa kalau Adel salah satu dari bagian dirinya yang sudah lama hilang.

Lalu, pertemuan demi pertemuan terjadi. Ia semakin mengenal kepribadian Adel, cukup menyenangkan. Tidak ada kepalsuan dalam dirinya. Wanita itu bisa menghiburnya, mendengarkan ceritanya, lalu tibalah saat yang tidak terduga. Adel memberitahu tentang kehidupannya di masa lalu yang kembali menarik perhatiannya hingga memutuskan mencaritahu lebih dalam.

Kini, ia hanya tinggal menunggu waktu saat dirinya menceritakan tentang hubungan mereka yang sebenarnya. Ia ingin menjaga adiknya, menebus bertahun-tahun perpisahan mereka. Wisnu yakin adiknya tidak pernah benar-benar bahagia.

"Kau melamun lagi, Mas?" Tiba-tiba suara yang sangat ia kenali membangunkannya dari lamunan. Saat melihat, ternyata itu Adel dan Elang. Mereka memutuskan pergi bersama melihat Rahayu. Wisnu jadi penasaran bagaimana hubungan mereka yang sebenarnya.

"Maaf, kalian sudah lama datang?"

"Tidak, baru saja. Kami memanggil mu tapi kau sedang sibuk dengan lamunan mu," sindir Adel yang membuat senyum Wisnu muncul.

"Kenapa kau juga ikut? Bukankah orang tua Selatan hanya Elang? Apa jangan-jangan kau mantan istri Elang." Ada nada menggoda dalam perkataan Wisnu. Membuat Adel mendelik kesal sedangkan Elang hanya tersenyum kaku.

"Aku ibu sambungnya, bukan secara pernikahan. Hanya saja Tuhan mempertemukan kami lalu membuat kamu menjalin hubungan ibu dan anak."

"Kenapa tidak menikah saja? Jika menikah, kalian bisa bersama-sama membesarkan Selatan."

"Sembarangan, bicara kok nggak pake bismillah."

"Bismilah."

"Mas ngeselin!"

Wisnu dan Elang tertawa. Jika Wisnu sudah terbiasa melihat sifat kekanak-kanakan Adel, maka lain halnya dengan Elang yang merasa asing. Ia berpikir Adel wanita yang lembut serta tegas namun kejutan terjadi secara tidak sengaja hari ini.

"Dimana wanita itu?" tanya Elang.

"Sebentar, aku akan memintanya datang."

Saat ketiganya sedang menunggu kedatangan Rahayu. Tiba-tiba saja mereka mendapat tamu tak terduga. Sandy dan Wibowo memutuskan menyusul sambil membawa seorang pengacara. Mereka berniat membebaskan Rahayu lalu menuntut Wisnu agar di pecat.

Ekspresi Wisnu berubah dingin. Ia menatap Adel sejenak, ingin sekali berteriak di wajah Sandy kalau dia sudah menjadi ibu yang buruk dan memberitahu kalau Adel adalah Adriana yang dia buang di masa lalu. Namun tidak, Wisnu harus menahannya karena tidak ingin Adel membencinya.

"Keluarkan anak ku Rahayu sekarang juga!"

"Anda tidak sopan, Tuan Wibowo," tegur Wisnu.

"Jangan mengajari ku tentang sopan santun! Ku pastikan kau akan di pecat hari ini juga."

"Aku tidak pernah takut."

Kesan pertama Adel dan Elang pada keluarga Rahayu langsung jatuh ke bawah. Sudahkah mereka mencaritahu lebih dulu siapa yang salah, bukan malah berteriak dan bersikap arogan seolah-olah semua orang harus tunduk pada mereka.

"Sehebat apa anda sehingga bisa mengatakan hal sombong seperti itu, Tuan? Bukankah seharusnya, kita sebagai masyarakat patuh dan hormat pada aparat negara? Bahkan jika anda seorang pengusaha, anda tidak bisa semena-mena." Adel tidak suka melihat sifat Wibowo.

"Siapa kau yang berhak menegurku?!"

"Kenapa anda harus marah? Jika memang anak anda yang salah, maka sebagai orang tua yang baik anda bekerja sama dengan polisi agar putri anda bisa belajar dari kesalahannya. Bukan malah membentak seorang polisi."

"Diam! Aku tidak butuh omong kosong mu. Anak ku tidak bersalah! Anak itu yang tidak tahu berterima kasih, bahkan berani menolak kebaikan putri ku. Kenapa tidak sekalian mati saja dia." Itu bukan suara Wibowo melainkan suara Sandy. Entah kenapa ia tersulut emosi setelah mendengar perkataan Adel yang seolah-olah menyindirnya. Padahal, Adel hanya mengingatkan kesalahan Wibowo yang memanjakan putri mereka.

Suara tamparan terdengar kuat. Tangan Adel memukul wajah Sandy yang notabennya ibunya sendiri, ia tidak berniat lancang apalagi tidak sopan pada orang tua. Namun, masih pantaskah Sandy di hormati ketika mengucapkan kata-kata buruk pada Selatan yang tidak berdosa.

Tentu saja semua orang terkejut termasuk Elang. Ia merasa kasih sayang Adel pada putranya begitu besar hingga bersedia menjadi perisai untuk anaknya.

"Kau! Lancang sekali kau memukul orang yang lebih tua dari mu."

"Hanya umur, tapi adab anda tidak ada. Bahkan jika aku menarik rambut anda, mungkin semua orang akan tetap membela ku! Apa pantas anda sebagai orang tua sekaligus ibu mengeluarkan kata-kata 'mati' pada anak yang tidak bersalah?!" Emosi Adel tidak mereda bahkan semakin menjadi-jadi sekarang.

"Itu hak ku! Aku membela putriku. Sedangkan kau, siapa kau untuk anak itu? Ibunya bahkan meninggalkannya. Kau pasti sengaja bertindak sebagai pembela anak sialan itu agar nantinya posisi mu tetap aman dalam keluarga anak itu." Sandy menatap benci Adel. Entah kenapa kebenciannya semakin kuat padahal sebenarnya Adel hanya menamparnya. "Apa kau tahu, ibunya lebih dulu melamar anak ku. Kau harusnya sadar kalau kau tidak akan pernah di terima keluarga Sanjaya."

Berlagak sebagai nyonya kaya. Sandy menatap jijik Adel. Ia ingat kalau wanita di depannya itu seorang janda yang tidak bisa memberikan anak. Ia benar-benar kesal pada Elang dan Selatan yang lebih memilih wanita seperti Adel dibandingkan putrinya.

"Aku ibunya!!!" Teriak Adel di dalam ruangan. "Aku ibunya meskipun kami tidak memiliki hubungan darah! Aku mencintainya, dan tahu bagaimana rasanya dibuang oleh seorang ibu." Air mata Adel mulai membasahi pipinya. Wajahnya memerah akibat menahan amarah.

Sekali lagi, kata-kata 'dibuang' oleh Adel seperti menyentil hati Sandy. Bahkan ia merasa ada pisau tajam tak kasat mata yang menembus dadanya. Sangat sakit terlebih melihat air mata Adel.

Tiba-tiba ia teringat dengan putri yang sudah ia buang beberapa tahun yang lalu. Apa kabarnya sekarang? Apa masih hidup? Apa mereka bisa bertemu dan dan dia bisa meminta maaf atas kesalahannya? Sandy mulai bertanya-tanya, tanpa ia ketahui kalau Tuhan sudah mempertemukan mereka namun dalam kondisi penuh kebencian sama seperti pertemuannya dengan Wisnu, putra pertamanya.

"Anda mungkin tidak pernah merasakannya. Ibu anda menemani anda hingga dewasa dan menikah sehingga anda mudah mengatakan mati pada anak orang lain. Tapi saya berbeda, ibu dan ayah saya membuang saya ke panti asuhan. Kasih sayang semacam itu seperti sebuah mimpi untuk saya yang terbuang. Dan rasa sakit itu mengajarkan saya untuk mencintai setiap anak yang memiliki kisah hampir sama seperti saya. Walau pun dia memiliki seorang ayah, tetap saja dia membutuhkan seorang ibu."

Elang maju lalu merangkul Adel. Ini seharusnya menjadi tugasnya menegur kelancangang Sandy, namun ia tidak bisa menahan Adel sebab ia tahu cinta Adel pada Selatan tidak pernah main-main. Ia akan membiarkan Adel menjalankan peran ibu yang sudah lama dia rindukan.

1
vi
ceritanya bagus
Herna Wati
wow..kerenn
Herna Wati
rasainlu..karma mulai berjalan
Galuh Setya
thor kapan up lagi
Lembayung Senja
ini kenapa ndak dlanjut lg critanya
Galih Galvin
emang jadi janda itu banyak, godaannya selalu d cap jelek, sama semua orang, padahal semua perempuan tidak ada yang sebenernya,lanjut kakak cerita nya bagus👍👍👍
Elin Lina
Kak othooorrr.., mana nih lanjutannya.. kok nggk up² sh..
Rapika Manurung
ee babi updatlah kontolmu bapak kaulah anjeng kau
Yeni Astriani
kpn up lagi thor seruuuu nich ceritanya
Lembayung Senja
blom up lg kak
Ani
semoga Adel memang masih memiliki keluarga yang utuh..
Mira Rista
mantep siiiip, lanjut semangat
Fitria Syafei
kk kereeen 😘 keren 😘 kereeen 😘
Reni Anjarwani
doubel up thor
Rapika Manurung
ee manusia babi 🐷🐷🐷🐷🐷
Fitria Syafei
semoga mereka bersatu kepada ya KK, Wisnu dan Diva 🤲 KK terimakasih 😘😘
Elin Lina
Yaaahhh..,, giliran up cuman 1 thoooorrr.., double up sh.. 🤣🤣
Reni Anjarwani
doubel up thor
Lembayung Senja
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!