Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita
Hidup kamu selama ini sudah enak, jadi mama mau kamu merelakan suamimu untuk kakakmu, dan kamu ambil suami kakakmu yang tidak berguna itu!" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mama tirinya pada Natalie, anak keduanya di keluarga Jonathan.
"Maksud mama aku disuruh bertukar suami dengan kakak?"
Bagai disambar petir disiang hari, Nathalia yang baru saja pulang kerja harus mendengar permintaan sang mama yang terdengar aneh. Namun disini Nathali tidak bisa menolak permintaan konyol ibu sambungnya, hingga mau tidak mau Nathali harus merelakan suami yang menikahinya satu tahun yang lalu untuk sang kakak dan menikah dengan suami kakaknya yang dingin dan juga cuek. Abian namanya.
Bagaimanakah perjalanan pernikahan Nathali dan Abian? ikuti yukkk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback
Setelah kepergian Mahendra dengan Diana Ema kembali kedalam kamarnya lalu melakukan rekaman video seperti biasa. dia akan meninggalkan video kesehariannya untuk Nathali nanti. setelah Ema divonis kanker darah oleh dokter, wanita itu memang selalu merekam semua yang dia lakukan dan Ema simpan dalam Galeri ponselnya dengan tujuan untuk kenang-kenangan ketika Nathali dewasa nanti.
Tepat ketika Ema sedang membereskan tempat tidur sembari merekam aktivitasnya itu, ada Indri datang dengan membanting pintu kamar Ema. terlihat jelas aura kemarahan dari sang kakak. Namun Ema masih berusaha bersikap baik pada Indri yang statusnya kakaknya sendiri. Kakak beda ibu.
"Kak, Indri. ada apa? kenapa banting pintu kamar Ema?" tanya Ema baik-baik.
Namun bukannya menjawab pertanyaan Ema, Indri justru mendekat lalu mendorong tubuh Ema hingga tubuh wanita itu terpental ke lantai.
"Kak, ada apa? kenapa kamu begitu kasar padaku?" tanya Ema yang memang tidak merasa ada salah pada Indri.
"Ada apa-ada apa. tidak usah pura-pura polos kamu, Ema! kamu senang kan ketika melihat mas Hendra dan mbak Diana tidak menyukaiku seperti tadi? Itu pasti karna hasutan kamu yang membuat mereka berdua sulit menerima aku sebagai ipar"tudingIndri dengan nafas naik turun.
Memang, sejak awal pernikahannya dengan Jonathan, Mahendra serta Diana memang tidak pernah menyukai Indri, bahkan keduanya tidak hadir dalam acara pernikahan konyol yang hanya dilakukan karna rasa bersalam Jonathan pada suami Indri. sehingga Mahendra dan Diana tidak pernah bersikap baik selayaknya keluarga. Mereka berdua hanya bersikap baik dengan penuh sayang pada Ema yang lemah lembut dan apa adanya. sikap Ema yang seperti itu berhasil membuat Mahendra serta Diana begitu menyayanginya seperti adik sendiri.
"Aku nggak pernah menghasut mas Hendra sama mbk Diana, kak Indri jangan asal menuduh!" Balas Ema ketika mendengar Indri menuduhnya menghasut saudara dari Jonathan tersebut. Jonathan adalah anak yatim, pria itu hanya memiliki Mahendra sebagai keluarga satu-satunya.
"Halah...mana ada maling ngaku. Kamu itu memang nggak pernah senang kalau lihat aku bahagia" kata Indri lagi
"Astagfirullah, kak. apa yang kak Indri katakan. demi Allah aku tidak pernah melakukan apa yang kak Indri katakan tadi, karna buat aku kebahagiaan kak Indri juga penting. Sekalipun kita beda ibu, tapi tetap saja kak Indri adalah kakak aku" balas Ema yang terlihat begitu tulus.
"Halah, nggak usah munafik kamu, Ema!. kamu dengar ya, selama ini aku nggak pernah sudih menganggap kamu sebagai adik, gara-gara ibu kamu yang pelakor itu, aku harus kehilangan ibu" kata Indri dengan amarahnya
mendengar itu tentu saja membuat Ema tidak terima, karna ibunya bukanlah pelakor seperti yang Indri katakan.
"Jaga bicaramu, kak! jangan pernah mengatakan ibu sebagai pelakor. Karna ibu nggak pernah merebut ayah dari ibumu. ibumu lah yang pergi bersama dengan laki-laki lain karna ayah jatuh miskin. Ibumu yang sudah pergi dengan sendirinya!. dan kamu ingat baik- baik perpisahan ayah denhan ibumu sama sekali tidak ada hubungannya dengan ibuku" kata Ema yang tidak terima ketika ibunya dibilang pelakor oleh Indri. karna apa yang dikatakan Indri tidaklah benar, ibu Ema menikah dengan ayahnya ketika sudah resmi berpisah dengan ibu Indri. Karna saat itu ayah mereka jatuh miskin lalu ibu Indri memilih pergi bersama dengan pria lain tanpa memperdulikan Indri. bahkan sejak itu juga ibu Emalah yang sudah merawat Indri dengan penuh kasih sayang sejak usia Indri masih 8 tahun.
"banyak bacot" Indri mengambil pisau kecil yang dia simpan dalam saku celananya, membuat Ema mundur ketika melihat pisau tajam di tanga Indri.
"A...apa yang mau kamu lakukan, kak? tolong jangan" kata Ema seraya melangkah mundur
"Selama ada kamu, sepertinya aku tidak akan pernah bisa merasakan kebahagiaan. cepat atau lambat kamu juga akan mati, oleh karena itu, biar aku bantu mempercepat semuanya. Biar kamu tidak lagi merasakan sakit karna penyakitmu itu" kata Indri seraya tersenyum.
Indri mendekati Ema kemudian menarik tangan adiknya itu"T...tolong jangan lakukan itu, kak. aku masih mau hidup untuk Nathali" kata Ema yang terdengar begitu lirih. Memohon dengan deraian air mata pada Indri. Berharap Indri menggunakan akal sehatnya. Namun Indri terlalu berambisi untuk memiliki Jonathan sendiri.
"Aku hanya berusaha membantu kamu untuk mempercepat semuanya. karna keberadaanmu adalah ancaman untuk kebahagiaanku" kata Indri yang tidak memperdulikan ucapan sang adik.
"Selamat tinggal adikku sayang, tenanglah tanpa mengganggu kebahagiaanku" kata Indri lagi sebelum akhirnya menyayat pergelangan tangan Ema. Kemudian melangkah pergi dari kamar Ema setelahnya tanpa memperdulikan sang adik yang memohon pertolongan.
Ema melirik pada ponselnya yang masih menyala, semua kejadian dikamar itu ternyata terekam oleh ponsel yang memang sejak tadi kameranya dinyalakan oleh Ema.
Ema menghubungi nomor Nathali, melakukan panggilan video call dengan sang anak untuk yang terakhir kalinya. Menahan rasa sakit dan tetap memperlihatkan jika dirinya baik-baik saja pada Nathali.
Tak butuh waktu lama, panggilan video itupun terhubung. Ema kembali merekam panggilannya dengan Nathali untuk kenangan suatu hari nanti.
"Bunda.." terdengar panggilan dengan wajah ceria dari Nathali di layar ponsel nya.
"Sayang, Nana mau gak janji sama bunda?"
"Mau...mau..memangnya bunda mau Nana berjanji apa?"
"Berjanjilah untuk tetap menjadi pribadi yang kuat, mandiri. Jadi anak yang baik buat papa. dan satu lagi, Nana harus bisa berdiri diatas kaki Nana sendiri, jangan pernah bergantung kepada siapapun termasuk mama Indri"
"Iya, bunda. Nana janji mau jadi anak yang baik demi bunda"
"Bagus anak bunda memang pintar. Oh ya, Na. Bunda lagi sibuk, sayang. Bunda mau Nana tetap dikamar, jangan pernah turun sebelum papa pulang bekerja. Nana mengerti kan?"
"Mengerti bunda"
"Bunda sayang banget sama Nana. Nana harus tetap baik-baik saja ada atau tanpa bunda ya, Nana gak boleh nakal, dengerin apapun yang dikatakan oleh papa"
"Nana juga sayang banget sama bunda. Bunda adalah Bintangnya Nana."
Setelah itu Ema memutuskan sambungan telponnya karna mendengar suara Indri kembali lagi kedalam kamar itu. Ema melempar ponselnya kebawah tempat tidur agar Indri tidak mencurigai jika kejadian tadi sudah tanpa sengaja terekam.
"Setelah kematian mu, aku akan pastikan akulah yang akan menjadi satu-satunya." ucap Indri sembari meletakkan barang milik Mahendra yang dia temukan di ruang tamu di baju Ema untuk menghilangkan jejaknya sendiri.
setelah melihat rekaman video dari ponsel milik mendiang Ema, kedua tangan Jonathan mengepal kuat. ikut merasakan sakit yang Ema rasakan belasan tahun yang lalu. "Kurang ajar, wanita itu harus membusuk dipenjara" ujar Jonathan kemudian langsung menghubungi pihak yang berwajib.
satu jam kemudian, Jonathan sudah datang bersama dengan polisi. membuat Jesika yang melihatnya seketika menjadi takut, karena wanita itu berpikir jika polisi datang karna kasus kecelakaan Abian.
"Bawa wanita ini, pak. saya mau dia diberi pelajaran yang setimpal" kata Jonathan dingin menujuk pada Indri."kalau perlu hukum mati, nyawa harus dibalas dengan nyawa!" kata Jonathan lagi
Deg
"A....apa maksud papa?" tanya Indri yang masih belum mengetahui jika rahasia besarnya sudah terbongkar
jadi penasaran aq...