NovelToon NovelToon
About Me (Alshameyzea)

About Me (Alshameyzea)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Murid Genius / Teen School/College
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Febby Eliyanti

Saksikan perjalanan seorang gadis yang tidak menyadari apa yang telah disiapkan takdir untuknya. Seorang gadis yang berjuang untuk memahami konsep cinta sampai dia bertemu 'dia', seorang laki-laki yang membimbingnya menuju jalan yang lebih cerah dalam hidup. Yuk rasakan suka duka perjalanan hidup gadis ini di setiap chapternya.


Happy Reading 🌷
Jangan lupa likenyaa💐💐💐
Semoga kalian betah sampai akhir kisah Alsha🌷 Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Eliyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Arti Rumah

...Assalamualaikum guys!! Sebelum baca, bantu support yaa dengan follow, vote, like dan komen di setiap paragraf nya!! Karena support kalian sangat berarti bagiku💐Makasiiii!🌷...

...••••...

...🌷Happy Reading 🌷...

...•...

...•...

...•...

..."Di tengah kesunyian, terkadang hati kita menemukan suara yang paling nyata."...

...°°°°...

"Aline? Kenapa kamu nggak ke sekolah?" tanyaku, melihatnya tanpa seragam, sementara Kafka, Abhi, dan Nevan sudah siap dengan seragam mereka.

Aline menggeleng lembut. "Aku mau jaga kamu, All."

"Aline, aku baik-baik aja kok kalau kamu pergi," kataku sambil tersenyum tipis. Ini sudah hari kelima aku di Rumah Sakit, dan Aline sudah izin lebih dari seminggu. Aku khawatir dia kena Alpha.

"Enggak, All. Aku nggak mau kamu merasa sendirian," jawab Aline dengan nada sedih, sambil memegang tanganku erat.

"Ada gue," ujar Keenan tiba-tiba, duduk di samping Aline dengan sikap tenang namun tegas. "Lo harus ke sekolah. KBM udah mulai aktif, nanti lo bakal ketinggalan banyak materi," lanjutnya, berusaha meyakinkan Aline dengan nada penuh kepastian.

Keenan benar. Pelajaran telah berjalan seperti biasanya. Ini hari kelima aku di rumah sakit, yang berarti pemilu OSIS sudah berlalu. Kemarin, Pak Iwan dan kandidat OSIS lainnya datang menjengukku-Clara, Ghisel, dan Elysia. Tapi--

"All? Kamu gapapa?" tanya Aline, membuat lamunanku buyar, aku mengangguk pelan.

"Beneran gapapa kalo aku tinggal?" tanya Aline sekali lagi

"Gapapa Aline." jawabku pelan

"Titip Alsha ya," ucap Aline ke keenan

"Pasti,"

Aline berdiri, siap untuk pergi.

"Mau gue anter?" tanya Kafka, membuat Aline menoleh sejenak.

"Ini udah jam 6 lewat, nanti lo telat. Gue bawa mobil, sekalian kita ke sekolah bareng," jelas Kafka.

Aline menoleh ke arahku, dan aku mengangguk, memberi isyarat agar dia pergi bersama Kafka.

Aku menatap mereka berempat saat meninggalkan ruangan, sebuah senyum lembut muncul di hatiku. Tuhan benar-benar mengirimkan orang-orang baik di sekelilingku. Alhamdulillah.

"Kenapa, hm?" tanya Keenan dengan lembut, suaranya seperti bisikan hangat di tengah keheningan.

Aku menggeleng pelan, tetap tersenyum tipis.

"Kamu sarapan dulu ya," ucap Keenan dengan nada penuh perhatian. Sekali lagi, aku merasa tersentuh oleh sikapnya. Setiap pagi, dia selalu menanyakan hal yang sama. Keenan, dengan wajah tegasnya, tetaplah sosok yang sama seperti dulu-selalu ada untukku.

"Kenapa malah melamun? Makan ya."

"Aku belum lapar, Keenan."

"Tapi kamu harus minum obat nanti, sayang."

Aku menggeleng pelan. Tiba-tiba, Keenan mendekatkan wajahnya padaku, dengan lembut menunjukkan kotak nasi yang dipegangnya. "Kamu tahu nggak? Makanan ini spesial buat kamu," ujarnya sambil tersenyum penuh arti.

"Kamu yang masak?" tanyaku polos, rasa penasaran menggantung di mataku.

Keenan terkekeh pelan, "Bukan. Ini dari pak dokter." jawabnya.

Pak Dokter? Kenapa bisa gitu? Aku mengerutkan keningku.

"Aku kenal baik dengan pak dokter yang nanganin kamu waktu kritis. Dia udah aku anggap kakak sendiri."

Mataku membesar. "Siapa namanya?"

"Dr. Athala."

Aku ber-hm pelan. Jadi penasaran.

"Kenapa dia bisa baik ke aku?" tanyaku.

"Dia emang baik ke semua orang," jawab Keenan dengan tenang.

"Tapi kenapa-"

Keenan mengangkat tangannya, menghentikan rentetan pertanyaanku. "Waktunya makan ya cantik," ucapnya dengan nada lembut.

Bibirku mengerut, dan aku menggeleng cepat. "Enggak mau. Beneran masih kenyang."

"Sheena?"

"Enggak, Keenan."

"Ayolah, makan. Ini udah jamnya kamu makan," desaknya dengan lembut namun tegas.

Aku tetap menggeleng pelan, bersikukuh tidak mau. Tiba-tiba, pintu terbuka dan seseorang yang berpakaian seperti dokter masuk.

"Assalamu'alaikum," ucapnya dengan senyum ramah kepada kami.

"Wa'alaikumussalam Wr. Wb." jawab kami serempak.

"Nah, panjang umur. Nih, pak dokter, dia gak mau makan bubur pemberian Pak Dokter," ucap Keenan sambil mengadu dengan senyum tipis.

"Eh? Bukan gitu, tapi saya masih kenyang, dok," balasku, mencoba menjelaskan.

Dokter itu melirik jam tangannya, kemudian tersenyum lembut padaku. "Ini sudah waktunya makan, meskipun masih kenyang, tapi harus tetap makan. Supaya cepat sembuh," ucap dokter itu dengan sabar.

"Emang betah di rumah sakit terus?" tambahnya dengan nada bercanda, membuatku menghela napas panjang. Jujur, gak betah sama sekali.

"Yaudah, makan ya, biar cepat minum obat. Bentar lagi saya check up kondisi tubuh kamu," ucap dokter itu sambil menyiapkan peralatannya.

Aku mengangguk pelan. Keenan menatapku dengan lembut, "Ayo, Sheena. Demi kesehatanmu."

Aku mengambil sendok dan mulai menyuapkan bubur itu ke mulutku. Rasanya memang biasa, tapi perhatian mereka membuatnya terasa lebih istimewa. Terlebih lagi Keenan.

Sambil makan, aku merenung. Keenan, dengan wajah tegasnya yang jarang menunjukkan emosi, selalu ada di sisiku. Dia begitu berarti bagi hatiku. Perasaanku padanya semakin dalam, terutama karena dia selalu memastikan aku mendapat yang terbaik.

Keenan menoleh ke dokter, "Thanks, Dok. She's really stubborn sometimes."

Dokter itu tertawa kecil, "It's my job to take care of my patients, Keenan."

Keenan mengangguk, matanya kembali menatapku dengan penuh harap. "Sheena, kamu harus cepat sembuh."

Aku tersenyum tipis, air mata haru hampir menetes. Ditambah ketika tadi melihat pesan dari Aline.

Aline: All, aku tarik kata-kataku. Aku restuin hubungan kamu dan Keenan. Kafka bilang, Keenan gak tidur waktu kamu koma, selama dua hari All, bayangin. Dia bahkan pulang cuma ganti baju doangg. Keenan gak mau ninggalin kamu sedetik pun. Aku baru ngeliat cowok seperti Keenan. Dia pantes buat kamu All. Aku dukung hubungan kaliannnn🥺❤️❤️

Setelah baca pesan itu, rasa terima kasihku semakin meluap. Selama ini aku menganggap lima hari di RS, ternyata sudah seminggu. Dan betapa bersyukurnya aku memiliki seseorang seperti Keenan di sampingku. Aku menatap Keenan dengan mata yang penuh rasa haru, dan senyuman lembutku tak mampu menutupi betapa dalamnya rasa syukurku. Di tengah semua kepedihan dan ketidakpastian, kehadiran Keenan adalah cahaya yang memberi harapan, mengingatkan aku bahwa aku tidak sendirian dalam hidup ini. Dia selalu punya cara untuk membuatku merasa istimewa. Dalam hatiku, aku berdoa agar bisa segera sembuh dan kembali ke kehidupan normalku.

Tapi satu hal yang pasti, Keenan akan selalu menjadi bagian penting dari hatiku.

"Makasih banyak ya, Keenan. Makasih sudah mau jagain aku, nungguin aku, sabar ngadepin sikapku." ucapku dengan nada haru

Keenan mengangguk pelan, sambil tersenyum lembut padaku, "Sudah, waktunya kamu istirahat gih." ucap Keenan, menyuruhku untuk tidur setelah aku menyelesaikan makanku dan minum obat. Aku mengangguk pelan, karena efek obat yang luar biasa membuatku ngantuk tiba-tiba.

"Sheena, ada sesuatu yang harus kamu tahu. Aku sering berpikir tentang arti rumah, dan bagi aku, rumah itu lebih dari sekadar empat dinding dan atap. Rumah adalah tempat di mana kita merasa dicintai, di mana kita merasa diterima apa adanya. Itu adalah tempat di mana kita merasa bisa bernapas dengan bebas, tanpa harus berpura-pura."

"Aku tahu hidupmu gak mudah, dan aku tahu gimana rasanya kehilangan orang-orang yang kita cintai. Mungkin kamu nganggep aku sebagai teman lamamu, teman sekelasmu, bahkan mungkin cowok yang kamu anggap suka ngegombal, cowok pemaksa, yang suka berantem, nakal. Tapi aku ingin kamu tahu, bahwa aku di sini sebagai seseorang yang ingin kamu merasa diterima dan dicintai, seperti halnya kamu adalah rumah bagiku."

"Saat aku bilang aku akan selalu ada untuk kamu, itu adalah janji yang aku pegang teguh. Aku ingin jadi tempat yang bisa kamu andalkan, seperti rumah yang aman di tengah badai. Aku ingin jadi orang yang membuatmu merasa gak sendirian, bahkan dalam hari-hari terberatmu. Ketika kamu merasa kehilangan atau kesepian, ingatlah, bahwa aku akan selalu ada, siap untuk mendengarkan dan memberikan dukungan."

"Aku tahu kamu merasa seolah-olah rumahmu sudah hilang, dan mungkin rasanya seperti dunia ini gak adil. Tapi, Sheena, biarkan aku menjadi bagian dari rumah itu untuk kamu. Biarkan aku menjadi seseorang yang akan selalu ada di sisimu, yang akan memastikan bahwa kamu tidak pernah merasa sendirian lagi."

"Ketika aku mengatakan aku mencintaimu, itu bukan hanya tentang kata-kata. Itu adalah bagian dari siapa aku. Aku ingin kamu merasa aman, dicintai, dan dihargai. Aku ingin kamu tahu bahwa kamu penting bagiku, dan aku akan berjuang sekuat tenaga untuk membuatmu merasa bahagia dan nyaman."

"Cepat sembuh ya, sayang. Aku gak sabar menunggu momen bisa bersama lagi, menjalani hari-hari seperti biasa. Aku ingin kamu melihat betapa seriusnya aku tentang ini, betapa besar usaha yang aku berikan. Aku ingin kamu tahu kalau aku benar-benar sayang sama kamu."

"Aku ingin membuatmu yakin bahwa semua ini bukan hanya omong kosong. Aku ingin menunjukkan pada kamu, betapa tulusnya perasaanku. Akhir-akhir ini, keraguanku hilang, dan keyakinan ku semakin kuat. Aku benar-benar mencintaimu, Sheena."

"Aku tahu perjalanan kita belum selesai, dan ada banyak hal yang harus kita lalui. Tapi percayalah, setiap hari aku berdoa agar kamu cepat sembuh. Agar kita bisa kembali bersama, dan aku bisa membuktikan betapa serius dan tulusnya aku dalam mencintaimu. Kamu adalah bagian yang tak tergantikan dalam hidupku, dan aku bertekad untuk selalu ada di sisimu, dalam keadaan apa pun."

"Jangan pernah merasa sendiri ya, Sayang. Aku di sini, dan aku akan terus berjuang untuk kamu. Aku ingin kamu tahu bahwa kamu adalah yang terpenting bagiku, dan aku akan melakukan segala yang aku bisa untuk membuatmu bahagia. I don't want to lose you. I love you the most, Sheena."

Dalam keheningan yang penuh perasaan itu, air mataku kembali menetes, mengalir tanpa bisa kubendung. Mungkin Keenan melihatku menangis dalam tidurku, padahal aku belum sepenuhnya terlelap. Setiap kata yang diucapkannya masih terdengar jelas di telingaku. Terima kasih, Keenan. Saat ini, kamu adalah rumahku yang baru, tempat di mana aku merasa dicintai dan diterima.

I love you too, Keenan Aksara.

...BERSAMBUNG...

#alshameyzea

#alsha

#keenan

#aboutme

#fiksiremaja

#arshaka

#rey

------

Assalamualaikum guys!! Bantu support yaa dengan follow, vote 🌟 dan komen di setiap bab nya!! Makasiiii!🌷💖

Mari kepoin cerita kami juga di ig: @_flowvtry

Salam kenal dan selamat membacaa. Semoga betah sampai akhir kisah Alsha! Aamiin.💖

Komen sebanyak-banyaknya disini 👉🏻 👉🏻 👉🏻

Eh? Kalian mau kasih saran dan kritikan? Boleh banget, disini yaaa👉🏻👉🏻👉🏻👉🏻👉🏻

Thanks udah mau bacaa bab iniii sampe akhir💐

1
Sodiri Dirin
jujursi ceritanya bikin binggung tp bagus 🤔
_flowvtry: Makasii kaaa🥹🥹🥹🌷
total 1 replies
Sodiri Dirin
up tor jangan lama2,,sejujurnya aku ngrasa binggung sama ceritanya kaya GK nyambung lompat2 GK jelas tp seneng aja bacanya 🤗
_flowvtry: makasii kaaa, update terbaru ada di aplikasi wp kaa🙏🏻😭
total 1 replies
lilyflwrsss_
kerennnn bangett, alurnya bener-bener ga ketebak.
jd pengen baca terus menerus.
ditunggu updatenya kaak
_flowvtry: makasiiii kaaaa huhuu🥹🥹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!