Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Sepulang sekolah, mereka langsung membuat trend yang sudah mereka lihat sebelumnya. Seperti biasa Raka akan memilih berada di samping Sekar dan di sisi sebelahnya Sekar ada Zidan.Teman- teman yang lain tidak menaruh kecurigaan pada lelaki itu. Karena yang mereka tahu Zidan masih gamon dengan masa lalunya. Ternyata semua itu hanya tipuan agar ia tidak ketahuan menyukai Sekar. Sekar juga tidak ambil pusing .Ia asyik melihat teman- teman sekelilingnya yang sibuk mengatur posisi terbaik. Kamera sudah stay di atap yang memang tersedia tempat untuk LCD. Mereka berdiri melingkar sambil merangkul satu sama lain. Hari itu mereka merasakan kehangatan yang luar biasa. Hari itu juga mereka berjanji untuk selalu mengingat satu sama lain meskipun kenyataannya mereka akan saling melupakan.Mereka menulis kembali pada halaman terakhir dari buku yang akan menjadi kenangan terbaik. Buku yang sudah sejak sebulan lalu mereka isi dengan berbagai hal random. Dalam buku itu mereka menempel semua foto mereka bersama dan menyediakan satu lembaran kosong untuk setiap orang mencurahkan perasaan mereka. Buku itu akan menjadi saksi dari semua perasaan mereka karena dalam buku itu mereka mencurahkan perihal hati yang menaruh rasa pada siapa. Buku itu dipercayakan kepada Sekar. Buku itu memang secara bergilir berada di tangan yang berbeda namun mereka tidak bisa membaca curhatan satu sama lain karena pada setiap curhatan yang sudah ditulis, lembar itu akan dilipat dan dilem. Agar pada waktunya kelak lembaran itu dibuka kembali pada waktu yang tepat. Kini buku itu sudah selesai dan diserahkan kepada Sekar.Sekar berjanji kepada teman-temannya untuk menjaga buku itu bersampul biru muda itu dengan baik. Suasana menyambut perpisahan memang tidak enak. Kira-kira itu yang mereka rasakan sekarang.
......................
Sepulang sekolah mereka tidak ada yang berniat untuk nongkrong diluar. Semuanya langsung pulang dan sibuk mempersiapkan diri. Mereka sadar mereka hidup di masa yang jika mereka tidak berusaha maka mereka akan tertinggal.Mereka berada di sekolah yang tepat yang selalu mengingatkan betapa pentingnya sebuah pendidikan dalam kehidupan yang semakin keras. Mereka bersaing dengan baik untuk masa depan masing-masing. Hingga malam tiba,Sekar masih duduk di depan meja belajarnya.Ia sibuk mengulas kembali materi dari satu buku ke buku satu lainnya. Hingga ia merasa cukup lelah dan beristirahat sebentar.Sekar berdiri dan membuka jendela kamarnya untuk menghirup udara segar.Jika bagi kebanyakan orang udara malam sangat dingin ,bagi Sekar itu sangat segar dan tentram.Ketika gadis itu hanyut dalam pikirannya,tangisan semesta luruh ke bumi.Sekar langsung tersadar dan tersenyum.Ia menutup jendela namun ia menggeser kursi belajarnya tepat di jendela dan duduk menatap setiap tetes air hujan yang jatuh.Sekar suka semua suara berisik itu.Seakan suara itu megantarnya ke ketenangan yang tidak bisa ia temukan di tempat lain.Cukup lama Sekar menatap malam yang ditemani hujan.Hingga suara notifikasi menyadarkannya.Ia meraih ponselnya yang sedari tadi tidak ia sentuh.
Raka:Udah selesai belajarnya?
Sekar : Udah Ka
Raka : Lagi liatin hujan ya
Raka memang tahu kebiasaan gadis itu yang akan berdiam cukup lama hanya untuk menikmati suara berisik hujan.
Sekar: Em iyah Ka
Raka : Jangan kelamaan Kar, sekarang tidur yah
Sekar tidak menggubris lagi setelah menerima pesan itu.Ia mematikan ponselnya dan beranjak tidur.
Di tempat lain, Raka menatap foto Sekar di ponselnya. Jika Sekar adalah gadis cuek dan cantik di sekolah, maka di ponsel Raka ia akan menjadi gadis lusuh ,tantrum dan tidak ada harga dirinya. Raka akan selalu mengabadikan semua momen tentang Sekar. Dimulai dari Sekar yang menangis karena kesal diganggu olehnya, dijahili teman sekelas,dihukum guru, jatuh dikelas dan masih banyak momen memalukan lainnya. Semuanya tersimpan rapi di ponsel Raka.Ia akan menggunakan amunisi itu jika Sekar bandel dan tidak menuruti perkataannya. Maka akan dengan berat hati gadis itu melakukan permintaannya.Raka tersenyum kecil memikirkan ekspresi kesal gadis itu.Gadis yang ia klaim sebagai miliknya secara sepihak. Raka menatap foto gadis itu sampai sebuah panggilan mengalihkan perhatiannya. Malam itu Bella menghubungi Raka dengan sesungukan.Bella menangis dan meminta maaf pada Raka.Ia menyesali semua hal yang telah melukai lelaki itu.Namun Raka sudah tekad untuk memperjuangkan Sekar,jadi malam itu ia memaafkan Bella namun tidak ingin kembali bersama.Ia pun meminta maaf karena telah membuat gadis itu menangis.Ia mengaku salah karena telah mempermainkan perasaan Bella.Tentu saja Raka memiliki perasaan terhadap Bella.Pada gadis yang selalu menyuportnya dalam segala hal,selalu menemani hari-hari Raka , menyayangi Raka sepenuh hati,mencoba memahami sikap Raka , namun sayang semua usaha gadis itu gagal. Raka tidak suka ia diatur dan dibatasi dalam berteman. Raka tidak memikirkan perasaan Bella yang selalu menahan cemburu ketika melihat kedekatannya dengan perempuan lain khususnya Sekar yang dikabarkan memiliki tempat tersendiri di hati Raka. Awalnya Bella tidak percaya jika Sekar memiliki tempat tersendiri di hati Raka, namun setelah ia menjalani hubungan dengan Raka, ia memahami seberapa penting Sekar di hidup Raka.Bahkan nama Sekar selalu menjadi topik pertengkaran mereka hingga kini mereka putus karena sekali lagi Bella meminta Raka menjauhi Sekar. Namun satu kesalahan besar yang dilakukan Bella ialah ia mengkhianati Raka lebih dulu.Karena kesal dengan sikap Raka,Bella nekat menjalin hubungan dengan lelaki lain. Hal itu bagaikan jackpot bagi Raka yang memang sudah lama ingin pisah.Raka menutup telepon itu secara sepihak meskipun ia mendengar dengan jelas suara tangisan Bella.
Bella terus menangis ketika panggilannya dengan Raka berakhir. Ia tidak menyangka akan kehilangan Raka.Ia memang tahu Raka menyukai Sekar namun ia masih nekat menerima cinta Raka ketika laki-laki itu mengungkap perasaannya. Bella sedikit ragu,namun yakin akan berusaha menggeser posisi Sekar. Nyatanya ia harus menerima resiko dari jatuh cinta itu dengan sangat kejam.Bella harus menjadi saksi bagaimana cinta Raka untuk Sekar dimulai dari begitu banyak foto Sekar di ponsel Raka sampai nama kontak Sekar yang dinamai My🤍 di ponsel Raka.Berulang kali Sekar ingin meminta penjelasan namun Raka terlalu pandai bermain kata-kata. Bella selalu luluh dengan kata-kata dan tindakan Raka yang seakan-akan hanya dirinya yang spesial di hidup Raka. Namun seiring berjalannya waktu,Bella menyadari ia hanya bagian dari permainan Raka.Malam itu Bella mengirim pesan kepada Sekar untuk bertemu dengannya besok di sekolah karena ada hal yang ingin dia sampaikan. Bella menutup kisah cintnya dengan ikhlas meskipun amat menyakitkan.Namun ia tidak akan mampu menyaingi Sekar apalagi menyakiti gadis yang sebenarnya tidak salah itu.Ia tahu Sekar sudah menjaga jarak dari Raka.