Pernikahan Kedua

Pernikahan Kedua

Perselingkuhan

Namanya Putri Adelia Zahra. Wanita cantik, tegas dan berpendidikan. Meskipun dibesarkan di panti asuhan dan hingga kini tidak tahu siapa orangtuanya. Tapi, Adel tidak pernah gagal dalam membuat orang-orang kagum pada kehebatannya dalam melakukan sesuatu.

Meskipun begitu, kehidupan rumah tangganya tidak semulus jalur karirnya. Setelah lima tahun menikah, dan tidak kunjung memiliki anak. Suaminya, pria miskin yang dia angkat derajatnya setelah mereka menikah malah mencari wanita lain untuk memuaskan hawa nafsunya.

Wanita itu, wanita yang berhasil menghancurkan rumah tangga Adel merupakan wanita yang dia bantu perekonomiannya. Tidak menduga kalau Adel akan di tusuk dari belakang. Namun, perselingkuhan itu masih belum ia ketahui karena suaminya terlalu rapi menyembunyikannya.

Seperti saat ini. Raihan sedang menikmati hari-hari santainya. Tidak perlu ke perusahaan sebab sudah ada istrinya sudah melakukannya dengan baik. Jadi, Raihan memutuskan pergi ke apartemen milik wanita selingkuhannya untuk bersenang-senang.

Raihan tersenyum senang saat melihat kekasihnya datang dengan pakaian yang sangat menggoda. Sungguh, pria itu tidak pernah merasa bersalah telah menduakan istrinya demi wanita cantik nan seksi yang ada dihadapannya. wanita yang juga membuatnya merasa sebagai seorang laki-laki yang dibutuhkan, bukan seperti saat ia bersama istrinya.

"Kau selalu cantik dan menggoda setiap kali aku datang." Raihan menarik tubuh Sifa agar bisa duduk di pangkuannya.

Mendengar pujian sang kekasih. Sifa tersenyum malu, menambah kesan imut di mata Reyhan.

"Mau sampai kapan kita menyembunyikan hubungan kita, Mas?" wanita itu mulai menuntut. Padahal sejak awal, dialah yang menawarkan diri untuk dijadikan wanita simpanan.

Yah, sebenarnya tidak heran. Mana mungkin seorang wanita baik-baik rela menjadi perusak rumah tangga wanita lain. mereka akan mulai merusak pondasi rumah tersebut perlahan-lahan sebelum kehancuran yang sebenarnya terjadi.

"Maaf, untuk saat ini mas tidak bisa meninggalkan Adel. Perusahaan masih membutuhkannya." Meskipun Sifa bisa membuatnya seperti pria yang dibutuhkan, tapi Raihan tetap membutuhkan Adel untuk menenun kebutuhannya dan keluarganya.

Rai tidak perduli jika orang-orang menyebutnya tidak tahu malu atau pria brengsek. Dia merasa apa yang ka lakukan bukan hal yang salah. Dia pria dewasa dan kaya raya, jadi wajar kalau dia memiliki satu wanita tambahan seperti kebanyakan pria kaya lainnya.

Ingin rasanya Sifa marah. Tapi, dia harus bisa menahan diri karena jika sampai dia memperlihatkan ketidaksabarannya, maka Raihan akan meninggalkannya. Tidak, Sifa sudah bersusah payah masuk, dia bahkan belum mendapatkan kehidupan yang mewah. Jadi, tidak mungkin wanita itu menghancurkan usahanya untuk bisa hidup nyaman sebagai istri pria kaya raya.

"Baiklah, tapi Mas harus segera menikahi ku. Aku malu jika perut ku semakin terlihat besar tapi tidak menikah." Karena dia masih belum bisa menyingkirkan Adel, maka Sifa memutuskan menggunakan kehamilannya. Tentu saja Sifa sangat bahagia saat tahu bahwa dirinya berhasil hamil anak Raihan. Dia akhirnya memiliki senjata ampuh untuk memantapkan posisinya.

Rai terkejut. Dia tidak menduga kalau hubungan terlarang yang selama ini ia lakukan bersama Sifa dibelakang istrinya malah membuahkan hasil.

Anak, Rai tidak pernah membayangkan kalau dia akan menjadi ayah. Sejujurnya, Rai sudah merindukan momen itu. Dia berharap Adel bisa memberikannya anak, tapi sampai tahun ke lima pernikahan mereka, Adel tidak kunjung hamil.

Keluarganya sudah sering bertanya. Para koleganya juga sering mengolok-oloknya karena tidak kunjung memiliki anak. Tapi, sekarang anak itu hadir walau dari rahim wanita lain dan tanpa ada ikatan pernikahan.

Kalau saja orang-orang tahu, mungkin Rai akan menjadi bahan gunjingan karena berselingkuh dari wanita yang sudah mengangkat derajat kelurganya. Terlihat sangat tidak tahu berterima kasih sekali. Namun, Rai juga tidak bisa meminta Sifa menggugurkan kandungannya karena dia juga mencintai wanita itu.

"Mas keberatan aku hamil?" Sifa sedikit takut. Awalnya, dia sangat yakin kalau Rai pasti akan senang mendengar kabar kehamilannya. Tapi, melihat Rai tetap diam setelah mendengar kabar bahagia itu. Sifa jadi takut akan di tinggal. Jika tahu kehamilannya akan membuatnya di tinggalkan, Sifa lebih suka mengugurkan kandungannya.

"Tidak, Sayang. Mas sangat senang mendengar bahwa kau sedang hamil anak mas." Rai memeluk tubuh Sifa. Dia berjanji akan menjaga Sifa dan anak mereka di masa depan.

"Jadi, Mas senang akan menjadi ayah sebentar lagi?" Sifa jauh lebih bahagia. Akhirnya, alat yang dia yakini akan membuatnya segera menjadi nyonya Raihan berhasil juga. Tidak akan lama lagi Adel di buang oleh Raihan.

"Ya, Sayang. Mas bakal kasih tahu mama sama papa tentang kabar ini. Mereka pasti senang."

Mungkin pribahasa buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya cocok untuk Raihan dan keluarganya. Sejatinya, kelurga Raihan bahkan mendukung pengkhianatan Raihan, padahal sudah jelas Adel sudah sangat berjasa dalam hidup mereka.

Sifa lagi-lagi tersenyum bahagia. Dia sudah membayangkan kalau dirinya akan menjadi wanita paling beruntung karena bisa menikahi pria kaya seperti Raiham.

"Jadi, kita akan menikah?"

"Tentu, Sayang. Kau ingin menikah dimana?" Awalnya, Raihan tidak pernah berniat menikahi Sifa. Meskipun mencintai wanita itu, tapi Raihan tetap tidak akan melepaskan Adel. Wanita itu sangat berguna untuk perusahannya. Tapi, setelah tahu bahwa Sifa hamil, dia berubah pikiran dan yakin kalau Adel pasti akan menerima Sifa sebagai adik madunya.

"Apa aku boleh memilih?"

"Tentu saja, Sayang. Tentukan pilihan mu dan kita akan menikah."

"Lalu, bagaimana dengan mbak Adel?" Sifa ingin Raihan menceraikan Adel. Ya, Sifa tidak ingin anaknya berbagi dengan Adel.

"Dia tidak akan tahu. Seperti yang ku katakan, aku tidak akan bisa melepaskannya karena tanpa otak bisnisnya anak kita mungkin tidak akan bisa menjadi pewaris kekayaan perusahaan."

Ah, Sifa kecewa. Dia benar-benar ingin menyingkirkan Adel, dan berjanji akan membuat wanita itu meninggal Raihan tanpa apapun. Ya, Sifa akan menyingkirkan hal-hal yang membuat anak-anaknya tidak bisa menguasai kekayaan calon suaminya.

"Baiklah, Mas. Aku ingin menikah di Bali seperti para artis ibukota." Tidak, masalah. Sifa bisa memikirkan rencana apa yang akan dia buat untuk Adel. Saat ini, dia harus fokus pada pernikahan mewah yang sudah lama ia impikan.

"Sesuai keinginan mu, Sayang." Raihan sangat bahagia. Dia merasa hidupnya sudah sangat sempurna. Punya dua istri yang saling melengkapi. Istri pertama sebagai mesin uang dan istri kedua mesin anak.

Andai Sifa tahu pemikiran Raiha. Mungkin dia akan menyesal, tapi Rai tidak akan memperlihatkan sifat aslinya selama kedua wanitanya tidak membuatnya marah.

Setelah itu, keduanya mulai melepaskan rindu dengan cara yang sangat menjijikkan. Tapi, bagi keduanya, hal tersebut wajar karena mereka akan menikah sehingga tidak masalah kalau bersenang-senang sebelum resmi.

Rai terlihat sangat puas setelah melakukan hal-hal panas dengan Sifa. Meskipun wajah wanita itu tidak terlalu cantik, tapi tubuhnya mampu membuat Rai merasa candu.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Aq mampir Kak

2024-08-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!