Joanna memiliki kehidupan yang bahagia. Keluarga yang menyayangi dan mendukungnya. Pekerjaan yang mapan dengan gaji tinggi. Dan calon suami yang mencintainya.
Sayangnya, kehidupan Jo hancur hanya dalam tempo singkat. Usaha keluarganya hancur. Menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Dipecat dan bahkan tidak dapat diterima bekerja dimanapun. Dan calon suaminya menikah dengan putri konglomerat.
Dan semua itu karena satu orang. Konglomerat yang terlalu menyayangi adiknya sampai tega menghancurkan kehidupan orang lain.
Jo tidak akan pernah memaafkan perbuatan musuh terburuknya. Tidak akan
yang belum 20 tahun, jangan baca ya🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Malam hari tiba dan Jo dikejutkan dengan kedatangan dua calon orang tua yang tinggal tidak jauh dari sini.
Keduanya melihat Jo dengan cara yang berbeda. Katherine melihatnya dengan raut wajah jijik. Sedangkan Brandon melihatnya dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan.
"Kau ... Ternyata itu benar kau!!" teriak Katherine menunjuk-nunjuk Jo.
"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya pria itu lalu duduk di sofa.
"Kakak. Bagaimana kakak bisa membawa wanita itu kesini? Dan melakukan sesuatu yang memalukan di halaman belakang? Apa kalian tahu kalau itu sangat menjijikkan?"
Disinilah Jo sadar kalau dia dimanfaatkan oleh pria brengsek itu. Ternyata pria itu meminta dipuaskan di halaman belakang agar Brandon dan Kate dapat melihat mereka. Lebih tepatnya dapat melihat keberadaan Jo di rumah ini.
"Kenapa? Dia wanitaku. Kapanpun dan dimanapun kami melakukannya. Itu bukan urusanmu"
"Kakak. Inilah alasannya aku meminta kakak cepat menikah! Dan kau ... Apa yang sebenarnya kau inginkan? Uang?"
Jo melirik pria yang memanfaatkannya itu. Tidak ada niat untuk menyelamatkannya dari adik yang posesif. Jo harus membela dirinya sendiri.
"Iya" jawabnya singkat.
"Apa? Kau bisa dengan mudah menjawab seperti itu?"
Jo tidak tahu kenapa adik pria itu marah.
"Bukankah sebelum ku juga banyak yang melakukan hal itu? Lalu kenapa aku tidak boleh?"
Mendengar pembelaan diri Jo, Brandon merubah mimik wajahnya. Menjadi seperti sedih dan itu membuat Jo sangat terganggu. Dia tidak ingin dilihat Brandon seperti itu. Saat dia berpaling, pria itu sedang mengamatinya.
Apa ini yang ingin kau lihat, brengsek?
Sialan, pria itu benar-benar mengesalkan.
"Kakak!! Apa kakak dengar? Wanita itu. Kupikir kau adalah pengusaha yang profesional ternyata ... . Tidak berbeda dengan wanita murahan" ejek Katherine tidak membuat Jo sakit hati.
"Ini sudah malam. Lebih baik kalian pulang"
Akhirnya pria itu menunjukkan dominasinya di rumah ini.
"Kakak!!"
"Apa yang kulakukan dengan wanita simpanan ku adalah urusanku. Kalian tidak berhak ikut campur. Sebaiknya jaga kandunganmu baik-baik!" jawab pria itu.
Wanita simpanan? Kenapa Jo merasa pria itu menghinanya dengan menyebut dua kata itu. Walaupun memang benar keberadaannya di rumah ini bisa dibilang seperti wanita simpanan. Hanya saja ... mata pria itu saat melakukannya tadi di halaman belakang kelihatan berbeda. Ternyata itu hanya perasaan Jo saja.
"Baiklah. Aku akan pulang sekarang. Tapi aku tidak akan tinggal diam. Dia harus pergi dari sini. Secepatnya" ancam Kate lalu pergi bersama suaminya yang diam saja sejak awal.
Setelah keduanya pergi, Jo melihat pria brengsek itu.
"Apa?"
"Kau puas sekarang?" tanya Jo.
"Apa maksudmu?"
Pria itu tidak akan pernah mengakui perbuatannya. Membuat Jo semakin kesal.
"Kau harus memberiku uang banyak" ucapnya kesal.
"Aku sudah mengirim uang ke rekeningmu"
Seorang wanita yang dibayar untuk bercinta. Memang benar sekali kalau Jo sekarang hanyalah wanita simpanan di rumah ini.
"Aku ingin sepuluh kali lipat. Karena hanya aku yang dirugikan dalam masalah ini"
"Kau yakin? Nilainya akan menjadi sangat besar"
"Aku tidak peduli. Kau puas maka kau harus membayarnya dengan mahal" kata Jo lalu berjalan ke arah kamarnya.
"Apa kau merasa malu ketahuan oleh Brandon?"
Tanya pria itu menghentikan langkah Jo. Dia tidak menyangka tujuan pria itu adalah untuk mempermalukannya di hadapan adik iparnya sendiri.
"Tidak. Untuk apa aku malu." jawab Jo begitu percaya diri.
"Benarkah? Sepertinya Brandon tidak bisa menerima kalau sekarang kau adalah wanitaku. Dan mungkin dia akan marah sekali saat tahu aku yang mengambil saat pertamamu"
Jo tersenyum sinis. Pria itu pasti berpikir Jo akan merasa malu di depan Brandon. Pria itu lupa kalau sejak dua tahun lalu, Jo sudah menyingkirkan semua perasaan tak perlu demi bisa hidup.
"Tanya sendiri padanya! Dia adik iparmu. Bukan seseorang yang berhubungan lagi denganku" jawabnya.
"Benarkah?"
"Kalau tidak percaya, aku tidak akan memaksa. Dan ... Kenapa semua ini penting untukmu? Atau jangan-jangan ... Kau mulai menyukaiku dan sedang cemburu sekarang?" tuduh Jo.
Pria berusia empat puluh dua tahun itu tertawa kencang. Tidak terima dengan tuduhan Jo.
"Kau sangat konyol. Apa tinggal sebulan disini telah membuatmu lupa?"
Pria itu mendekat lalu bicara tepat di depan wajah Jo.
"Aku adalah Anthony Cooper. Pria paling kaya dan berkuasa yang bisa dengan mudah menggantikan mu dengan wanita lain" lanjut pria itu. Lalu seperti ada otot yang terpelintir, tiba-tiba Jo merasa dadanya sakit.
"Bagaimana bisa kakak melakukan ini? Bagaimana bisa kakak memasukkan wanita itu ke rumahnya? Dan menyimpannya selama ini sampai aku tidak tahu?" kata Kate terus berulang-ulang tidak sadar suaminya tetap diam dibelakang.
"Nyonya, Tuan"
Mendengar sapaan pelayan rumahnya, baru Kate sadar kalau suaminya ada di belakang sedari tadi.
"Apa kau juga terkejut kak Brandon?" tanyanya sedikit curiga dengan kelakuan suaminya yang diam saja.
"Tidak. Aku tidak apa-apa" jawab Kak Brandon tidak memuaskan Kate.
"Apa kau masih merasakan sesuatu pada wanita itu?"
"Omong kosong apa itu? Kau terlalu banyak berpikir yang tidak perlu"
"Benarkah? Mungkin"
"Tuan ... Eh ... Kakak ipar sudah bilang kalau kau harus menjaga bayi kita. Jangan sampai ada sesuatu yang buruk dengan kandunganmu. Karena itu yang paling penting"
Kate tersenyum saat suaminya memegang perutnya. Bayi dalam kandungannya merespon dengan sebuah gerakan agresif.
"Apa kakak merasakannya?" tanyanya antusias.
"Iya benar. Aku juga merasakannya"
Kate tidak akan peduli lagi dengan wanita yang ada di rumah kakaknya. Wanita itu mungkin mantan kekasih suaminya. Tapi kak Brandon telah menjadi suami dan ayah calon bayinya. Tidak ada yang bisa mengalahkan hal itu.
Lagipula, dia sangat tahu sifat kakaknya yang mudah merasa bosan. Tidak lama lagi pasti kak Anthony mengganti wanita itu dengan yang lainnya. Dan mungkin saja setelah ini kak Anthony dengan serius memikirkan tentang pernikahan. Bukan terus bersenang-senang dengan semua wanita yang tertarik pada uangnya.
Kate tidak habis pikir. Padahal dia pikir wanita itu menakjubkan. Anggun dan mandiri. Tapi ternyata sama seperti wanita pengejar uang lainnya. Katherine terlalu memandang tinggi mantan kekasih suaminya itu.
Kini dia merasa bangga telah menjadikan kak Brandon sebagai suaminya. Kak Brandon terselamatkan dari wanita seperti itu. Hal ini membuat Kate merasa bangga pada dirinya sendiri. Karena dia memiliki nilai lebih dari mantan kekasih suaminya itu.