NovelToon NovelToon
Simpanan Tuan Anjelo

Simpanan Tuan Anjelo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:47k
Nilai: 5
Nama Author: Ama Apr

Zeona Ancala berusaha membebaskan Kakaknya dari jeratan dunia hina. Sekuat tenaga dia melakukan segala cara, namun tidak semudah membalikan telapak tangan.

Karena si pemilik tempat bordir bukanlah wanita sembarangan. Dia punya bekingan yang kuat. Yang akhirnya membuat Zeona putus asa.

Di tengah rasa putus asanya, Zeona tak sengaja bertemu dengan CEO kaya raya dan punya kekuasaan yang tidak disangka.

"Saya bersedia membantumu membebaskan Kakakmu dari rumah bordir milik Miss Helena, tapi bantuan saya tidaklah gratis, Zeona Ancala. Ada harga yang harus kamu bayar," ujar Anjelo Raizel Holand seraya melemparkan smirk pada Zeona.

Zeona menelan ludah kasar, " M-maksud T-Tuan ... Saya harus membayarnya?"

"No!" Anjelo menggelengkan kepalanya. "Saya tidak butuh uang kamu!" Anjelo merunduk. Mensejajarkan kepalanya tepat di telinga Zeona.

Seketika tubuh Zeona menegang, mendengar apa yang dibisikan Anjelo kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ama Apr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Beberapa hari yang lalu. 

"Vi, kenalkan ini Flanela. Dia yang akan membantu kita untuk menjalankan rencana yang telah kita susun." Raka mengenalkan perempuan berpakaian seksi berambut hitam sepunggung kepada Vivian.

Kedua wanita itu saling berjabat tangan.

"Salam kenal Flanela. Saya Vivian, kekasihnya Raka!" Vivian mempertegas semuanya. Menurut pandangan Vivian, wanita yang ada di hadapannya ini terlihat nakal dan penggoda.

"Saya sudah tahu, Bu. Pak Raka sudah memberitahukan semuanya pada saya." Nela terkekeh pelan. "Bu Vivian tidak usah khawatir. Saya tidak akan menggoda Pak Raka. Pantang bagi saya untuk menggoda klien sendiri. Jadi, bagaimana kalau langsung saja pada inti. Pekerjaan apa yang harus saya lakukan?"

Vivian pun mulai menjelaskan semua rencananya.

Angguk-angguk kepala Flanela saat Vivian sudah selesai bercerita.

"Hm, cukup menarik." Senyum kecil terbit di bibir merahnya. "Dan sepertinya akan sangat menyenangkan," sambungnya terkekeh ringan. "Tapi Bu Vivi ... benarkah saya boleh menjam*h tubuh suami anda?"

Vivian mengangguk cepat. "Silakan! Lakukan apapun sesukamu. Tapi ingat, buat seolah-olah kamu dipaksa olehnya. Jangan terlalu dominan. Biarkan dia yang mengerjai tubuhmu!"

"Baiklah Bu. Saya sudah tidak sabar ingin melakukannya!" Nela tergelak. "Jadi kapan saya harus berpura-pura menjadi pembantu baru di rumah Bu Vivian?"

"Besok lusa. Bersamaan dengan berhentinya satu pembantu di rumah saya."

"Hm, baiklah."

"Ingat ya, sore harinya sebelum kamu menjalankan rencana utama ... kamu masukan dulu obat pencahar ini ke minumannya Mbok Yayu. Setelah itu, saya dan pembantu satunya lagi akan membawa Mbok Yayu ke rumah sakit. Dan selanjutnya, lakukan tugasmu dengan baik. Jika kamu berhasil, uang lima ratus juta dan tiket liburan ke Amerika akan menjadi milikmu!" kata Vivian mengingatkan.

"Siap Bu Vivian! Saya jamin, rencana ini pasti akan sukses. Saya akan membuat suami anda terbuai dan banjir bandang!" kekeh Nela dengan percaya diri.

*****

"Bb-bapak mau apa?" Nela mengeluarkan ketakutan yang dibuat-buat. Padahal dalam hatinya, dia bersorak gembira karena semuanya berjalan sesuai rencana. Anjelo kini sedang menaungi tubuhnya. "J-jangan apa-apakan ss-sa-ya, Pak!" Air mata bawang mulai dikeluarkan Nela.

Napas Anjelo berembus pekat. Iris hitamnya terlihat sayu. Nela semakin bahagia, saat Anjelo mendekatkan wajahnya. "Yes! Akhirnya rencanaku dan Bu Vivian berhasil. Malam ini, aku dan Pak Anjelo akan menjadi satu!" Pikiran bangga sudah memenuhi hati.

Namun semua kebahagiaan itu luruh seketika saat Anjelo mencengkram kuat rahang Nela dan melemparkan pertanyaan dengan sengit, "APA YANG KAU MASUKKAN KE DALAM MINUMANKU JALANG?!"

Terbelalak dengan jantung yang seolah gagal memompa darah. Nela membola mata tak percaya. "Ap--" Kata itu tidak terlengkapi karena Anjelo menghentakkan kepala Nela dengan sangat keras hingga memantul di atas kasur. Membuat Nela hampir terkena serangan jantung.

Secepat kilatan cahaya, Anjelo menarik diri dari atas tubuh Nela. Berbalik dan menyambar kunci mobil. Berlari membanting pintu dengan sangat keras hingga membuat Nela terhenyak di tempatnya.

Anjelo menuruni tangga dengan langkah yang tak beraturan. Darah panasnya sudah menggelegak minta disalurkan. Pening mencengkram kepala. "SET*N!" Dia menendang guci yang ada di sebelah tangga. Berserakanlah guci itu di lantai. Terus memacu langkah hingga sampai di samping mobilnya. Membuka garasi dan melesakkan tubuh ke dalam mobil.

Lelaki berpiyama hitam itu memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Anjelo mendial nomor seseorang, kemudian dia memasangkan TWS ke telinga. "Angkat teleponnya Zeona!" desisnya putus asa.

Orang yang dihubunginya sedang berganti pakaian di ruang ganti. Zeona memanjangkan tangan untuk mengambil ponselnya yang ada di dalam tas yang ia simpan di atas meja. "Tuan Anjelo?" Lekas dia mengangkat panggilan tersebut. Suara berat dan parau Anjelo langsung menyambut rungu.

[Zeona ... apakah kamu sudah pulang kerja?!]

[Belum, Tuan. Saya masih di ruang ganti sedang mengganti baju. Ada ap--] Zeona tak jadi melanjutkan ucapannya karena Anjelo memotongnya dengan cepat.

[Tunggu saya di parkiran. Saya ke sana sekarang!]

Zeona bersiap mengeluarkan suaranya kembali, tapi panggilan itu keburu diakhiri. "Ishh dasar Tuan otoriter!" dengus gadis itu dengan wajah jengkel.

Keluar dari ruang ganti. Zeona sudah memakai pakaiannya yang tadi. Rok plisket semata kaki berwarna putih dan kaos tangan panjang berwarna hitam memeluk erat tubuh rampingnya.

Dia berdecak, sambil berjalan menuju parkiran. Tak menyangka ternyata mobil Anjelo sudah terparkir di sana. Zeona lekas mengetuk kaca mobil berwarna gelap itu.

Kaca mobil diturunkan dan suara berat Anjelo berkumandang. "Cepat masuk!" Sangat tajam dan penuh penekanan, membuat Zeona segera melakukan perintah.

Belum selesai memasang seat belt, Anjelo sudah melajukan mobilnya. Sontak tubuh Zeona hampir terbentur dashboard. "Tuan!" Zeona memekik kaget. Jantungnya hampir loncat ke dasar perut. Menoleh pada suaminya yang hanya bergeming.

Kekagetan kembali muncul menghampiri Zeona, kala melihat wajah suaminya yang banjir keringat. Penampilannya juga acak-acakan. Kancing piyama yang dipakai Anjelo sudah terbuka sebagian. Menampilkan dadanya yang bidang.

"Tuan baik-baik saja?" Zeona mulai merasa cemas. Ada yang aneh dengan penampilan dan sikap Anjelo. 

Napas berat semakin berembus pekat. Anjelo sudah tidak kuat menahan darah panasnya. "Saya tidak baik-baik saja, Zeona. Saya ... saya ..." Terengah-engah Anjelo menjawab pertanyaan Zeona. 

"Tuan sakit?" Zeona bertanya lagi. 

Anjelo tak menjawab. Pendar matanya berlarian. Memperhatikan sekeliling. Darah panasnya harus segera disalurkan. Tapi bingung karena jarak menuju apartemennya masih jauh. Jika kembali lagi ke hotel miliknya, pasti semua karyawannya akan heboh. Dia tak mau ambil resiko. 

"Di manakah aku harus melakukan itu dengan Zeona?" batinnya bertanya-tanya. Pandangannya tiba-tiba terfokus pada bangunan tua yang ada di sebelah kiri jalan yang ia lewati. Ini memang gila, tapi daripada dirinya tersiksa, Anjelo memilih melakukan kegilaan ini. Dia memutar setir ke sebelah kiri. Memanfaatkan situasi yang sepi. 

"Tuan, kita mau ke mana? Kenapa malah belok ke gedung tua?" Zeona melayangkan protes. Dia ngeri melihat keadaan yang gelap gulita. 

Anjelo tak menggubris. Tetap melajukan mobilnya masuk ke dalam gedung tua itu. Mematikan mesin mobil. Menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan. Kemudian menoleh pada Zeona yang terlihat ketakutan. 

"Tuan ... kenapa kita berhenti di sini? Tuan mau apa?" 

Sebelah tangan Anjelo terulur. Membelai wajah ketakutan Zeona. "Saya ingin kamu Zeona. Saya sudah tidak tahan ingin menumpahkan darah panas saya." Anjelo berkata dengan suara parau dan napas yang terdengar sangat berat. 

Membola mata dengan mulut sedikit menganga. "Tuan jangan bercanda ... masa kita akan melakukannya di dalam mobil? Jangan gegabah Tuan, bagaimana kalau ada orang yang memergoki kita? Bisa bahaya Tuan. Nanti kita disangka pasangan mes*m. Nanti kita bisa dilaporkan ke pihak yang berwa--hhmmmphh!" Bibir Anjelo secepat kilat menyapa bibir Zeona sehingga cerocosan Zeona pun tak terlengkapi. 

"Jangan banyak bicara, Zeona. Lakukan saja tugasmu! Saya sudah tidak kuat menahannya!" 

1
Wanda Ani
kak cerita nya seru bgt sukaaaaa
Ama Apr: Makasih Kk🥰
total 1 replies
Desli Gunde
next
Ama Apr: Besok ya Kk
total 1 replies
Desli Gunde
bagus
Ama Apr: Makasih Kk🥰
total 1 replies
Su Santi
sedih
Ama Apr: Makasih Kk
total 1 replies
Su Santi
air mataku tak berhenti bacanya
Ama Apr: 🥺 makasih Kk sudah ikut merasa sedih atas kepergian Zalina
total 1 replies
Badri A54
lanjut torr aduhh baperr
Ama Apr: Makasih Kk
Besok ya🥰
total 1 replies
partini
holang kayah kehabisan baterai mau keluar negri lagi
lanjut Thor
Ama Apr: Hahaha
ada udang dibalik bakwan Kak🤣
Siap, besok ya
total 1 replies
partini
dag Dig dug nih Thor lanjut pls
Ama Apr: Besok ya Kak🥰
total 1 replies
partini
jangan di bikin lompat 5 th kedepan ya Thor dah banyak cerita seperti itu
Ama Apr: Haha, tidak Kak
Nggak kepikiran ke arah sana kok😅
total 1 replies
partini
ceritanya bikin makin penasaran
Ama Apr: Makasih Kk
total 1 replies
partini
lampir datang lanjut Thor
Ama Apr: Besok ya Kak
total 1 replies
partini
lanjut ,cuma video bertemu Kurang YESS deh toh
Ama Apr: Haha, besok dilanjut lagi Kak yg gurih gurih nyonyy nya🤣
partini: kurang gurih😁😁😁
total 3 replies
ikamel
bagus ceritanya
Ama Apr: Terima kasih Kak🥰
total 1 replies
Wanda Ani
lamjut kakaka
Ama Apr: Besok ya Kak🥰
total 1 replies
partini
👍👍👍
partini
makin menarik
Ama Apr: Makasih Kk🥰
total 1 replies
اختی وحی
jngn dibikin muter² thor, emaknya malah dibikin bodoh
Ama Apr: Nanti juga dia sadar sendir. Biasalah Bu Indi masih syok kan dia sayang banget sama Vivian
total 1 replies
Wanda Ani
ayo kak lanjut lagi yg buanyak hehehe
seru
aku zuka
Ama Apr: Siap Kk🥰
Makasih
total 1 replies
partini
ga sabar nunggu besok
Ama Apr: Makasih Kk🥰
total 1 replies
partini
penasaran lanjut Thor 👍👍
Ama Apr: Siap, besok ya Kak/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!