Dasar dari sebuah pernikahan adalah kejujuran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Sesampainya Arumi dibawah dia benar-benar terkejut dengan apa yabg dilihatnya, dia melihat Rangga dan Andy yang sedang berdebat dengan ibu asrama dan membuat semua orang menonton mereka
"Andy,,,, Rangga!!! Apa yang kalian berdua lakukan??" ucap Arumi dan membuat perdebatan itu berhenti
"Uhhh syukurlah kamu sudah muncul,, ini dua temanmu sudah membuat keributan disini. Mereka memaksa ingin masuk ke dalam asrama wanita, tolong beritahu teman-teman laki-laki mu untuk menemui mu di luar saja agar tidak membuat keributan di sini jika tidak saya akan melaporkan ke pihak kampus" ucap ibu asrama yang membuat semua mahasiswi yang ada disana menatap aneh ke arah Arumi. Mereka berpikir jika Arumi adalah wanita tidak benar dan suka bermain dengan banyak pria.
"Saya minta maaf ibu,, semua ini tidak akan terjadi lagi" ucap Arumi dengan perasaan bersalah
"Kalian berdua ikut dengan ku" ucap Arumi sambil menatap tajam ke arah Rangga dan Andy
"Arumi!! Apa perlu aku bantu??" Tanya Alexa menawarkan diri untuk membantu karena Arumi terlihat masih pucat
"Tidak apa-apa Alexa, aku kuat kok"
Setelah itu Arumi membawa Rangga dan Andy keluar dari gedung asrama untuk berbicara dengan mereka
"Apa yang kalian berdua lakukan tadi??" ucap Arumi dengan kesal
"Maaf Rum, kami salah. Kami hanya khawatir denganmu, kata temanmu kamu sakit sampai pingsan" Ucap Andy yang membuat Arumi langsung memegang kepalanya karena merasa sangat pusing dengan ke-dua temannya itu
"Aku tahu kalian khawatir tapi hal yang kalian lakukan tadi sangat salah, karena kalian membuat masalah tadi aku menjadi bahan gosip"
"Kami minta maaf, tapi kami benar-benar tulus khawatir dengan keadaan mu. Kami juga tidak bermaksud membuat masalah untuk mu" ucap Rangga dengan tatapan sendu dan membuat Arumi merasa bersalah karena telah menyalahkan mereka.
"Tidak,, kalian tidak salah hanya aku yang terlalu berpikir berlebihan. Biar saja mereka mengatakan apapun, tapi kenyataannya aku tidak pernah berbuat hal yang tidak benar"
Arumi memeluk Rangga dan Andy karena merasa bahagia memiliki teman yang sangat perhatian dengannya
"Terima kasih karena kalian selalu ada untukku" ucap Arumi dengan tulus
Rangga dan Andy memeluk balik Arumi dan hal itu dilihat oleh Lucas yang datang membawakan bubur untuk Arumi.
Dia melihat senyum yang sama di wajah Arumi seperti di foto yang dia lihat di kamar asramanya, Lucas merasa kesal karena bukan dirinya yang bisa melihat senyum ceria di wajah Arumi.
Setelah melihat itu, ingin sekali dia pergi dari sana tapi karena dia sudah datang dan membawa bubur untuk Arumi maka dia dengan berani menghampiri mereka bertiga yang sibuk bercanda gurau.
"Arumi,,," panggil Lucas dan membuat Arumi langsung menoleh ke belakang dan menemukan Lucas yang berdiri di belakangnya
"Kak Lucas??, Kenapa kakak disini??" tanya Arumi dengan bingung
"Aku datang membawakan bubur, kamu bisa memakannya sebelum minum obat" ucap Lucas sambil memberikan bubur yang dia bawa kepada Arumi
"Eee kakak tidak usah repot-repot seperti ini, ada temanku disini yang bisa aku minta tolong.. Kakak tidak perlu jauh-jauh datang kesini" ucap Arumi
"Tapi terima kasih kak, untuk bubur nya" ucap Arumi yang menghargai pemberian dari Lucas
"Benar sekali, ada kami disini yang akan menjaganya" ucap Rangga dengan sombong menunjukkan hubungannya yang dekat dengan Arumi dan membuat Lucas menahan kekesalannya atas perilaku Rangga.
"Ini perintah dari Ibu Megan jadi aku tidak bisa menolaknya dan aku juga mentor mu yang memiliki kewajiban untuk menjagamu selama program ini berlangsung" ucap Lucas dan berusaha berbicara tenang
"Oohhh kalau begitu aku mengucapkan terima kasih karena kakak sudah berusaha menjagaku dan menuruti perintah dari ibu pengawas untuk membelikan bubur, padahal saya tahu kakak pasti sibuk" ucap Arumi dengan perasaan tidak enak.
"Kalau begitu aku pergi dulu" ucap Lucas lalu pergi meninggalkan Arumi tapi sebelum pergi dia sempat saling pandang dengan Rangga.
"Rumi ayo aku antar kamu masuk, kamu pasti masih merasa lemas" ucap Andy dan Arumi menurut
"Sudah sampai sini saja kalian mengantar ku, lagi pula kalian tidak bisa masuk ke dalam"
"Emm baiklah, tapi ingat untuk minum obat dan istirahat setelah ini agar kamu cepat sembuh" ucap Rangga dan sekali lagi Arumi hanya mengikuti perintah Rangga padahal kemarin mereka masih saling marahan.
"Kalau begitu kami pergi dulu" ucap Andy lalu pergi dari sana bersama Rangga.
Setelah mereka pergi, Arumi masuk ke asrama. Ketika berada di dalam lift dia menerima pesan masuk dari Rangga, dalam pesan itu Rangga meminta maaf karena bertindak kekanak-kanakan kemarin. Dan mengucapkan terima kasih karena Arumi sudah mau berbicara lagi dengannya dan tidak memutuskan hubungan persahabatan mereka.
Arumi yang membaca pesan itu hanya bisa tersenyum karena kesalahpahaman nya dengan Rangga dapat berakhir dengan baik. Selanjutnya saat Rara hendak beristirahat, dia melihat bubur yang diberikan Lucas kepadanya dan merasa sangat tidak nyaman jika terus menyusahkan mentor nya itu.
"Aku harus hadir besok, agar Kaka Lucas tidak datang ke sini lagi mengurus ku" ucap Arumi sambil menatap bubur itu. Karena merasa tidak enak sudah membuat Lucas repot jadi Arumi memakan bubur itu untuk menghargai usaha Lucas yang sudah menjaganya tadi pagi.
Saat sedang makan, dia mendapatkan telepon masuk dari Luna
"Halo Luna,,,"
"Hai Rum, bagaimana kabar lodi sana??"
"Emm aku baik" bohong Arumi kepada Luna karena tidak mau membuat nya khawatir
"Gue ingin memberitahu lo kabar gembira"
"Kabar gembira apa??"
"Gue akan ikut berpartisipasi dalam pemilihan model sebuah produk" ucap Luna dan membuat Arumi ingat dengan pria yang menjadi pelatih model Luna kemarin
"Model??,, Aku ingat kamu kemarin mengatakan jika kamu ikut pelatihan model dengan seorang pria bukan.. Aku bahkan belum mendengar penjelasan mu tentang hal itu"
"Ohh itu, laki-laki itu adalah pelatih model Gue namanya kak Bima dan dia juga yang merekrut ku untuk ikut berlatih menjadi model karena gue cocok katanya" ucap Luna dan membuat Arumi sedikit tidak nyaman
"Apa benar dia dapat dipercaya??"
"Apa maksudmu, tentu saja dia bisa di percaya. Gue bahkan sudah melihat semua penghargaannya di bidang modeling yang sudah melatih banyak model"
"Maksudku kamu baru kenal dengannya dan dia langsung merekrut mu menjadi muridnya bukankah itu terlalu aneh dan terlalu kebetulan?"
"Tidak Rum, dia mengatakan jika gue sangat cocok jadi model jadi dia ingin melatih ku menjadi model profesional"
Arumi yang mendengar hal itu juga tidak bisa berbuat apapun karena dia tidak bisa memberitahu Luna mengenai ancaman yang menerornya beberapa hari ini. Dia hanya berharap jika pelatih itu memang benar-benar bisa menjadikan Luna sebagai model.
"Baiklah kamu lakukan saja apa yang kamu suka, tapi aku ingin kamu selalu menjaga dirimu selama aku masih ada disini" ucap Arumi kepada Luna
"Iya-iya gue paham, gue menelepon hari ini juga ingin memberitahu lo jika selama pelatihan mungkin gue akan jarang menghubungimu"
"Emmm tapi kalau kamu ada masalah cepat hubungi aku, atau kamu hubungi kedua kakakku"
Setelah mengatakan hal itu, Arumi mengakhiri obrolannya dengan Luna dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur karena merasa sangat lemas setelah kejadian tadi sore.
Bersambung....