NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

"Dek!!" Suara Alam menghentikan Kania yang keluar dari loby kantor.

"Maaf Pak Alam, ini masih di lingkungan kantor jadi tolong panggil yang benar!!" Ucap Kania, walau tidak ketus namun terkesan dingin bagi Alam.

"Iya maaf. Kamu pulang sama saya ya?" Biar bagaimanapun Alam sekarang sudah menjadi suami Kania, jadi tidak salah jika Alam mengajak Kania pulang bersama.

"Maaf Pak, tapi saya sudah ada janji dengan__"

"Kania!!" Panggil Farel dari kejauhan.

"Itu dia orangnya, saya duluan ya!!" Kania memberikan senyum tipisnya sebelum berlari kecil menghampiri Farel.

Terlihat sangat jelas raut kekecewaan di wajah tampan milik Alam. Namun ia bisa apa jika Kania sudah menolak begitu? Memaksa juga akan membuat Kania semakin menjauhinya.

Alam hanya bisa menerima, berjalan lunglai menuju mobilnya. Alam memutuskan akan menunggu Kania di rumah. Ia juga tidak mungkin membiarkan rumah tangganya terus seperti ini. Kalau tanpa kemajuan, bagaimana Alam akan mendapatkan hati Kania lagi selama enam bulan ke depan.

***

"Kania, jujur aku masih berharap jika pernikahan kamu ini hanya mimpi. Aku memang sudah mencoba mengikhlaskan kamu tapi, jauh di lubuk hatiku, aku masih mengharapkan cinta kamu" Farel tak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik di depannya.

"Rel, aku benar-benar minta maaf karena sudah membuatmu kecewa. Aku sudah memberikan harapan palsu untuk kamu. Semua ini terjadi di luar kendaliku, tidak ada pilihan lain saat itu" Kania menunduk sedih.

"Apa Alam adalah orang yang sama seperti yang kamu ceritakan?" Farel mulai menebak dengan cerita Kania di masa lalu. Jika Alam adalah mantan tunangan Kania.

Kania mengangguk, lalu meneguk satu gelas orange juice hingga tandas.

Keadaan cafe yang lumayan sepi, di tambah pencahayaan yang tidak begitu terang memuat suasana terasa sunyi sangat pas dengan suasana hati mereka berdua saat ini. Sama-sama sepi.

"Kamu masih mencintainya?" Farel sudah menyiapkan hatinya untuk kembali kecewa.

"Aku sudah membuang perasaan itu bersama kenangan-kenangan buruknya sejak tiga tahun yang lalu!!" Jawaban Kania membuat hati Farel seperti di beri setitik harapan.

"Lalu, apa kamu akan mempertahankan rumah tangga ini kalau kamu sudah tidak mencintainya?" Farel terus saja mengorek hati Kania yang penuh dengan luka itu.

"Aku tidak tau!! Bagiku menikah hanya akan aku lakukan satu kali seumur hidupku. Namun menikah dengannya, mungkin sebuah pengecualian!!" Kania mulai memakan makanan yang sedari tadi sudah tersaji di depannya.

Farel tersenyum lagi mendengar jawaban Kania. Mungkin tak masalah jika ada yang menyebut Farel tidak tau diri karena bahagia mengharapkan rumah tangga Kania hancur. Karena Farel akan rela jika Kania bahagia, namun jika Kania menginginkan perpisahannya sendiri maka Farel juga tidak akan menyerah. Kata-kata ikhlas dan lapang dada yang dia ucapkan mulai terhempas dari benaknya.

"Ja-jadi kamu akan mengakhiri pernikahan kalian?"

"Mungkin, tapi tidak untuk saat ini. Aku masih memikirkan Bunda" Bohong Kania, karena sebenarnya Kania sudah menerima syarat dari Alam untuk menjalani pernikahannya selama 6 bulan.

"Lalu bolehkah untuk aku tetap dekat denganmu?" Farel berucap ragu, takut Kania akan menolak keinginannya itu.

"Tentu saja kita masih bisa berteman seperti dulu" Kania tersenyum senang.

"Iya, teman seperti dulu" Dengan kecanggungan Farel menyahut Kania. Bukan dekat seperti itu yang Farel maksud. Kania tak juga paham kemana arah pembicaraan Farel dari tadi.

"Udan malem Rel, pulang yuk?" Kania mengusap bibirnya dengan tisu sekali lagi, untuk membersihkan bekas makanan yang tertinggal di bibirnya.

"Aku antar ya?"

"Nggak usah, aku naik taksi aja Rel" Tolak Kania dengan halus.

"Ayolah Kania, ini udah malem. Dan kamu seorang wanita. Mau ya?" Bujuk Farel dengan wajah sok imutnya.

"Hemmm" Kania mengangguk setuju.

***

Dania memasuki pekarangan rumahnya setelah memberikan sejumlah uang kepada sopir taksi yang ditumpanginya.

Keluarga Abinaya memang bukan keluarga yang kaya raya sehingga sampai saat ini Dania belum mempunyai mobil pribadi. Sebenarnya bisa saja Dania mencicil dari sebagian gajinya yang sudah lumayan besar sebagai seorang Asisten general manager di sebuah hotel mewah di Jakarta. Tapi Dania lebih memilih menabung daripada membeli sesuatu yang tidak begitu penting baginya.

Tapi kalau soal kasih sayang dan perhatian, Dania mendapatkan semua itu dengan sangat melimpah .dari Ayah dan Bunda. Maka dari itu, Dania sangat merasa berhutang budi dengan keluarga yang telah membesarkannya itu.

"Alam, ngapain disini?" Dania melihat Alam yang asik dengan laptopnya di teras rumah.

"Nungguin Kania!!" Jawab Alam dingin.

"Oh Kania belum pulang? Kok kalian ngga barengan pulangnya?" Dania berdiri di dekat Alam.

"Tadi katanya masih ada kerjaan!!" Alam tidak mengalihkan pandangannya dari laptop itu.

"Emmm, kamu mau nginep di sini?" Dania dengan canggung menanyakan sesuatu yang tidak seharusnya di tanyakan.

Glekkk...

Belum sempat Alam menjawab Dania, perhatian mereka sudah teralihkan dengan suara pintu mobil yang tertutup.

"Makasih ya Rel!!" Kania melambaikan tangannya ke arah mobil yang mulai melaju.

Kania yang sudah di sambut dua orang di terasnya hanya menampakkan senyuman anehnya saja.

"Hay Kak, baru pulang?" Kania melihat Dania yang masih dengan setelah kerja dan tas di tangannya.

"Iya, baru saja sampai. Kamu juga baru pulang? Di antar siapa?"

"Oh itu, aku sama Farel" Jawab Kania jujur tanpa menyadari raut wajah Alam yang memerah.

"Kamu kok nggak bareng sama Alam aja?" Sontak wajah kania berubah muram, merasa jika dalam ucapan Dania itu menunjukkan kepeduliannya kepada Alam.

"Enggak, kakak aja kalau mau bareng nggak papa. Aku masuk dulu ya? Lanjutin ngobrolnya" Dania yang sangat perasa langsung tau maksud adiknya itu. Dania merutuki mulutnya yang tidak dapat mengontrol rasa ingin tahunya.

"Tunggu Dek!!" Dania menghalangi Kania yang ingin meninggalkannya.

"Maaf Kak aku capek!!" Kania ogah-ogahan menanggapi Kakaknya itu. Sungguh tubuhnya rasanya sudah sangat lelah, ia tidak mau menghadapi Dania jika hanya akan membuat lelah pada batinnya juga.

"Bukan seperti itu maksud Kakak Dek, Kakak hanya__"

"Sudah Dania, biarkan Kania masuk!! Dia butuh istirahat!!" Kania memutar bola matanya jengah mendengar Alam yang baru mengeluarkan suaranya sejak tadi, tapi hanya untuk menegur Dania.

"Permisi Kak!!" Dania menyingkir dari hadapan Kania.

Gadis bertubuh ramping itu masuk langsung menuju kamarnya tanpa menyadari jika Bunda sudah memperhatikannya dari meja makan.

"Dek!!" Panggil Bunda.

Baru saja satu Kaki Kania memijak anak tangga paling bawah, kini harus terhenti lagi.

"Iya Bunda?" Kania mencoba menetralkan suara dan mimik wajahnya.

"Kok baru pulang, nggak bareng Alam?" lagi-lagi Kania harus menghadapi pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya.

"Tadi ada sedikit kerjaan Bun, jadi kalau Kak Alam nungguin pasti kelamaan. Jadi Kania suruh pulang duluan deh" Kania menggaruk tengkuknya.

"Benar kata Kania Bunda. Tadi Kania yang suruh Alam pulang duluan. Karena Alam sedikit nggak enak badan makanya Alam nggak bisa tungguin Kania" Alam memuluskan kebohongan istrinya.

"Kamu sakit Lam?" Bunda sudah lupa dengan pertanyaannya tadi. Kini beralih kepada menantunya.

"Sudah minum obat kok Bun, sekarang sudah baikan"

"Ya sudah kalau begitu kalian lekas istirahat, ini sudah malam!!" Ucap Bunda tanpa mendapat sahutan dari Kania yang sudah menaiki tangga ke kamarnya.

"Alam naik dulu Bun" Senyum dan anggukan Bunda sudah cukup bagi Alam untuk menyusul Kania ke kamar.

-

-

Dania masih terpaku di teras rumahnya setelah Alam memilih mengejar istrinya ke dalam rumah. Kini Dania hanya seorang diri, tanpa adik yang dulu selalu mengekorinya, tanpa cinta yang dulu selau menemaninya.

"Kakak terima semua ini Dek, memang dari awal Kakak yang salah. Cinta yang dulu selalu ada untuk Kakak, cinta yang menerima Kakak apa adanya sekarang sudah menjadi milikmu. Berbahagialah Dek, cinta yang dulu amat susah kamu gapai sekarang sudah dalam genggaman mu"

1
Mesri Sihaloho
masalah tak selesai sudah sampai episod 57 belum ada rimantisnya
Mesri Sihaloho
Kania bodoh memang, katanya pintar tapi tidak bisa berpikir jernih g ada makin memperkeruh suasana
Mesri Sihaloho
kelamaan Thor mereka romantisnya
Mesri Sihaloho
Kania semakin kekanak Kanakan saya lihat makin GK suka dengan sikap dia,,harusnya Dania yg peran utama..
Mesri Sihaloho
berikan penjelasan sama Kania supaya dia tidak salah paham terus Dania.dan katakan bahwa alam sangat mencintai kania
Mesri Sihaloho
disini aku tidak suka lihat Kania sudah menikah tapi masih mau diantar farel katanya GK suka sama farel.setidaknya jagalah perasaan suami.tidak takut apa sama janjinya sama bapanya.kurang srek lihat Kania thor
Dewi
kesel akutu..kok Kania dicuekin beberapa hari..alam ga dikasih jera dulu
Eka Sari Agustina
👍👍👍
Syifa Asfiana
heleh wz Ciloko 6b sadar,angel² mndng pisah ae lah,gemezzz aq karo alam
Syifa Asfiana
salah satu alasan kurang suka baca novel yg pemeran utama bukan bos/CEO pasti masalah e ngene Iki.Ingat kurang suka bukan berarti g suka y😆😆semangat berkarya Thor
Syifa Asfiana
lah sich alam py sich,,,se enggak ny dengerin dulu penjelasan e.wz suko pisah ae Kania,gemezzz aq
namia khira
Luar biasa
Aulia kusworo
Buruk
Aulia kusworo
Biasa
Tuti Asih
ya memang Dania dekat dg pengacara,Ardan
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
antha mom
ceritanya bagus
3sna
bodohmu ,keegoisanmu trll abai sm ortumu sendiri cm gr2 orng yg nglukain hatimu smpe perasaan ortumu kau abaikan kania
Fian
Luar biasa
Thu Anadewiiy II
Hadir
Ajwan Syah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!