Second Life Valerie

Second Life Valerie

bab 01

******

kedua mata valerie menatap kosong ke arah gundukan tanah yang masih basah di depannya. Air matanya terus luruh tanpa permisi, rasanya tak sanggup menerima kenyataan ini. Kemarin ia mendapat kabar bahwa suaminya mengalami kecelakaan. Melihat lelaki itu di tangani di rumah sakit ia masih terlihat biasa saja karena bukan rahasia umum lagi jika ia tak menyukai suaminya itu. karena pernikahan mereka adalah pernikahan politik belum lagi valerie telah memiliki kekasih saat itu. Sehingga membuatnya sangat membenci keberadaan suaminya sendiri.

"sayang ayo pulang" farah merangkul bahu putrinya membantunya agar ia berdiri.

Tanpa kata valerie hanya mengikut saja kemana bundanya akan membawanya. Dan ternyata farah membawa putrinya pulang ke rumah yang selama ini dirinya dan axcel tempati selama 2 tahun terakhir. Di sana masih terlihat banyak orang yang sedang mempersiapkan acara tahlilan yang akan di gelar nanti malam.

Valerie melewati begitu saja orang orang yang tengah menyapanya. Semangatnya hilang entah kemana sejak melihat jasad axcel tertimbun tanah ia merasa ada sebagian hidupnya yang hilang. Entahlah valerie juga gak tahu tapi yang jelasnya saat ini ia sedang tak baik - baik saja.

Farah menatap sedih punggung putrinya yang sedang menaiki tangga. Ia tahu selama ini, jika rumah tangga anaknya tidaklah normal namun, melihat anaknya hari ini ia cukup tahu bahwa valerie saat ini tengah bersedih.

Malam pun tiba dan valerie masih setia mengurung dirinya dikamar.

Tok..

Tok...

Tok...

terdengar pintu kamar valerie diketuk dari luar, sekali, dua kali bahkan sampai 5 kali tak juga membuat valerie mengalihkan pandangannya dari jendela kamarnya. malam yang beranjak gelap tak ada satu pun bintang di sana. Yang ada hanya gelap dan dingin seperti yang valerie rasakan saat ini hampa, kosong dan dingin.

"sayang!!! Valerie ayo buka pintunya nak!!" teriak farah dari luar. Rupanya bunda valerie yang tengah mengetok pintu sedari tadi.

"ada apa bun?" tanya valerie setelah ia membuka pintu dan melihat bunda farah yang tengah berdiri sambil menatapnya heran.

"loh, kok belum siap?. Sebentar lagi acaranya akan di mulai val. Tamu - tamu sudah pada berdatangan. Ayolah sayang ini untuk yang terakhir kalinya axcel merepotkanmu" bagaikan sebilah pisau tajam menusuk jantungnya saat telinganya mendengar penuturan farah barusan. Dadanya sesak nafasnya tercekat air matanya sedikit lagi akan jatuh jika saja ia tak pandai memanipulasi dirinya sendiri.

"ayolah valerie. Bunda mohon untuk saat ini lupakan egomu nak. Apa kamu tidak kasihan kepada ibu mertuamu itu ?" ucap farah ia menarik tangan putrinya agar segera masuk ke dalam.

**********

"valerie mommy minta maaf ya sayang" maria meraih tangan menantunya lalu mengecupnya berkali - kali.

"gak mom, harusnya valerie yang minta maaf sama mommy. Hikss valerie banyak salah mom" valerie menggelengkan kepalanya. Saat ini mereka tengah berada di ruang tengah di mana valerie sedang merebahkan kepalanya di antara kedua paha ibu mertuanya. Maria yang sedang duduk disofa terus mengelus kepala dan punggung tangan valerie dengan sayang. Ia sangat menyayangi menantunya itu karena ia hanya memiliki anak lelaki saja. Betapa bahagianya ia dulu saat pertama kali menyambut kedatangan valerie di rumahnya. Impiannya memiliki seorang putri akhirnya tercapai, valerie adalah gadis cantik dan baik hati di matanya.

Sedangkan valerie terus saja menangis tanpa bisa ia kendalikan air matanya yang terus saja keluar. Rasa sakit muncul begitu saja dan semakin lama semakin menyesakkan dadanya.

"mommy tahu hubunganmu dengan axcel tidak sebaik yang kami lihat. Untuk itu mommy minta maaf yah nak. Mommy sadar sayang! Mommy egois karena terlalu menyukaimu hingga mengikatmu menjadi menantuku. Mommy sangat tahu sayang seperti apa rumah tangga yang sedang kalian jalani. Dan dengan naifnya mommy selalu percaya jika suatu saat nanti anak dan menantuku akan hidup rukun. Namun, ternyata tuhan berkata lain." ucap maria.

Kedua tangan mommy maria menangkup wajah valerie "malam ini mommy membebaskanmu nak!. Tentukanlah kebahagianmu valerie, raih keinginanmu, gapai cita - citamu yang sempat tertunda sayang. Sekali lagi mommy minta maaf sayang, atas nama axcel mommy minta maaf sayang... Hiksss... " valerie diam mematung ia berusaha menolak kenyataan namun, itulah yang terjadi rumah tangganya bersama axcel telah berakhir. Bukankah ini adalah kemauannya? Ingin bebas dari hubungan buruk yang selalu ia ucapkan setiap harinya. Dan mengapa sekarang ia tak sanggup menerima kenyataan bahwa axcel telah tiada.

"aku tetap anak mommy" lirih valerie ia memegang tangan maria yang masih berada dipipinya.

"tidak ada yang berubah nak. Kepergian axcel tidak merubah segalanya valerie, kamu tetap anak kami" ucap maria menghapus air mata valerie yang terus saja mengalir dengan deras.

"shopia! bantu valerie ke kamarnya nak." maria melihat ke arah menantunya yang lain. Lalu menunduk lagi melihat wajah valerie yang sangat berantakan.

"Beristirahatlah lebih awal valerie" valerie hanya pasrah mengikuti langkah kaki shopia yang tengah menuntunnya menaiki tangga menuju kamarnya.

"terima kasih mbak!" valerie segera merebahkan badannya karena kepala lumayan pusing karena terlalu banyak menangis.

"sama - sama valerie. Mbak turun ya, jika kamu memerlukan sesuatu mbak ada di bawah" shopia mengelus rambut valerie sebelum ia beranjak meninggalkan valerie sendirian.

*******

valerie terbangun ditengah malam karena itu sudah menjadi kebiasaannya akan bangun ditengah malam hanya untuk sekedar minum air mineral. Dan sialnya gelas yang selalu terisi penuh dengan air itu kosong melompong. Valerie mencoba menahan rasa hausnya namun, semakin lama tenggorokannya semakin kering. Dengan terpaksa valerie bangun dan pergi ke dapur untuk mengambil air minum disana.

Setelah selesai menuntaskan dahaganya ia kembali ke kamarnya dengan membawa sebotol air mineral lagi ke kamarnya. Untuk berjaga - jaga ia kehausan lagi nantinya. Namun, saat di pertengahan jalan tak sengaja matanya menatap pintu kamar axcel. Ya, mereka tidak sekamar dan itu atas kemauan valerie agar memiliki kamar yang terpisah. Katanya ia memiliki privasi sendiri yang tak ada axcel di dalamnya. Axcel menurutinya dengan memisahkan diri dari kamar utama dikediaman itu.

Langkah kaki valerie melangkah mendekati kamar itu dengan ragu valerie membuka pintu kamar axcel. Begitu pintu kamarnya terbuka aroma khas axcel langsung menguar menyambut valerie. Aroma mint yang sangat menenangkan menguasai seluruh ruangan seakan pemiliknya masih ada.

Perlahan namun pasti langkah kaki valerie terus berjalan dan mencari saklar lampu dikamar itu karena kondisinya sekarang sangat gelap. Begitu lampu menyala mata valerie langsung di suguhi dengan beberapa poster dirinya yang menggantung indah di dinding kamar axcel.

Perasaan sesak kembali merayapi hatinya, valerie tidak pernah masuk kedalam kamar itu setelah 2 tahun kebersamaan mereka. Lebih tepatnya tinggal bersama karena tidak ada interaksi yang berlebihan di antara mereka hanya seperlunya saja. Sering axcel mencoba untuk lebih mengenal valerie namun, dengan tegasnya wanita itu membangun dengan kokohnya tembok di antara mereka.

Terpopuler

Comments

gaby

gaby

Aq baru mampir thor karena baru ketemu. Dr sinopsis & awal babnya kayanya bagus. Mudah2an tetep bagus smp ending & yg paling penting, upnya rutin & ga hiatus ditengah jalan.

2024-08-19

3

Soraya

Soraya

mampir thor

2024-09-16

0

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣

2024-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!