Clara adalah seorang perempuan yang sangat cantik dan juga baik hati kepada siapapun, tak sedikit orang juga sangat menyukainya
Tapi suatu waktu nasib naas telah menimpa dirinya, dimana Clara mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya koma selama bertahun tahun lamanya
Roh Clara yang keluar dari tubuhnya selalu bergentayangan di sekitar rumah sakit tempat tubuhnya dirawat, Roh Clara terkadang sangat merasa bosan dengan kehidupannya yang mengambang tak tau arah tujuan seperti itu
Hingga suatu hari datanglah seorang pemuda Indigo yang sangat tampan bernama Darrel, kehidupan roh Clara mulai berubah karena kehadiran Darrel, hingga lama lama tumbuh benih benih cinta antara Darrel si pemuda Indigo dan Clara si Hantu cantik
So? Penasaran dengan kelanjutan ceritanya..! Cek this out》》》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kim Ekz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Tapi untuk apa kakak harus melambaikan tangan padanya Dek?" Tanya Darrel penasaran
"Untuk bisnis aku dong kak...!" ucap Cilla tersenyum menatap Darrel
"Bisnis apa...?" Tanya Darrel semakin penasaran sembari menatap adiknya itu
"Ihhh... kakak... ayo...! kakak tinggal lambaikan tangan saja terus senyum sama dia, udah deh...! "ucap Cilla memohon
"Baik lah kalau itu mau kamu...!" ucap Darrel lalu melambaikan tangan nya sembari tersenyum pada perempuan yang memakai baju pink yang di maksud Cilla tadi
Para remaja perempuan itu terlihat senang karena Darrel melambaikan tangannya pada mereka dengan sesuai yang mereka ingin kan tadi, mereka juga membuat Video dan merekam Darrel untuk membuat konten di sosial media mereka
"Yeeess...! dapet, gila tuh cowok ganteng banget, ini pasti viral sih kalau disebar di sosmed, iya gak...?" Ucap salah satu dari remaja yang sedang berkumpul itu
"Iya bener...! pasti viewers nya banyak sih ini...!" ucap mereka terlihat senang
Cilla yang merasa misinya sudah berhasil pun berlari menghampiri para remaja perempuan itu kembali
"Tuh.. kan udah...! Mana coklat yang kakak janjikan tadi... ?" Tanya Cilla meminta bayaran nya
"Ha... ha... ha...! kamu lucu banget sih, yasudah ini coklatnya, terima kasih ya dek udah turutin keinginan kita, salam juga buat kakak nya kalau kita ingin jadi pacar nya...!" ucap salah satu dari mereka
"Gak boleh...! kakak Darrel itu gak boleh pacaran...! " ucap Cilla mengambil coklat yang mereka kasih lalu kembali berlari menghampiri Darrel
"Loh dek...? Kamu dapat coklat dari siapa..?" Tanya Darrel
"Kakak kakak itu, mereka suruh Cilla supaya kakak menyapa mereka dan kalau berhasil Cilla akan di kasih coklat, dan karna Cilla berhasil, Cilla dapat deh coklat nya...! " ucap Cilla tersenyum senang
"Jadi kakak jadi bahan percobaan kamu gitu ? Hadeuuuh... dek... dek...! kalau kamu mau coklat, kamu bilang kakak saja, nanti kakak pasti akan beliin Cilla coklat" ucap Darrel tersenyum gemas pada adik perempuan nya itu
"Tapi ini itu beda kak...! pasti coklat lebih enak karena hasil kerja keras Cilla sendiri" ucap Cilla membanggakan dirinya
"Ha.. ha.. Ha..! kamu ini, yasudah ayo kita pulang, nanti Ayah dan Mamah khawatir" ucap Darrel mengajak Cilla pulang
"Ayo kak...! " ucap Cilla tersenyum senang karena sudah di ajak jalan jalan dengan motor baru kakak nya itu
******
Malam telah tiba, Darrel, Daniel, Ayah, Mamah Renata dan juga Cilla berkumpul dimeja makan untuk makan malam, Ayah tersenyum senang karena bisa berkumpul setelah beberapa hari dia menemani Darrel yang dirawat di rumah sakit
"Ingat Rel...! jaga kesehatan kamu mulai sekarang, pulang sekolah langsung pulang jangan banyak main di luar rumah apalagi kalau harus bekerja lagi, ayah gak mau mendengar atau melihat kamu bekerja part time lagi" ucap Ayah memperingati
"Baik Yah...!" ucap Darrel sembari memakan makanan nya
"Kenapa Mas Aryan sekarang begitu perhatian sama Darrel, apa jangan jangan Darrel sudah mencuci otak Mas Aryan untuk bisa menyayangi nya lagi? Ah tidak.. tidak..! aku harus susun rencana lagi supaya Mas Aryan kembali membenci anak pembawa sial itu" Batin Mamah Renata
"Mah? Mulai hari ini, kita harus mencoba menyayangi Darrel seperti layaknya orang tua pada anaknya sendiri, apalagi kita sudah salah dalam menjaga dan menyayangi Darrel selama ini, Mamah bersedia menyayangi Darrel seperti layak nya anak kandung mamah sendiri kan?" Tanya Ayah menatap istri nya itu
"I.. iya Yah, Mamah akan menyayangi Darrel sama seperti Mamah menyayangi Daniel dan juga Cilla" ucap Mamah Renata senyum terpaksa pada Ayah lalu menatap Darrel tak suka
"Terima kasih ya Mah, oh iya? Darrel kan lagi dalam tahap penyembuhan setelah di rawat di rumah sakit, jadi Ayah harap Darrel jangan terlalu kecapean jika dia sedang berada di rumah, dan mulai sekarang Darrel tidak boleh mengerjakan tugas rumah lagi termasuk beres beres dan juga memasak sarapan" perintah Ayah pada Mamah Renata
"Tentu saja...! Darrel gak akan mengerjakan pekerjaan rumah lagi termasuk beres beres rumah dan juga memasak sarapan" ucap Mamah tersenyum pada Suaminya itu
"Wah, sekarang kita benar benar seperti keluarga yang utuh dan akur ya" ucap Daniel merasa senang dengan perlakuan Ayah dan juga mamah tiri nya itu karena sudah mulai menyayangi Darrel
Tapi Darrel hanya diam mendengar perkataan keluarga nya itu, karena Darrel belum mempercayai seratus persen kalau keluarga nya sudah menyayangi nya kembali, Darrel tidak ingin sakit hati jika suatu saat mereka kembali jahat sama seperti sebelum nya
"Kenapa nak..? Kamu senang kan sekarang semua nya telah berubah..?" Tanya Ayah tersenyum menatap Darrel yang bersikap biasa saja
"Emmmh...! senang kok Yah, terima kasih...!" ucap Darrel mencoba tersenyum walaupun terpaksa
"Gimana kalau minggu depan kita liburan ke pantai?" Ajak Ayah menatap keluarganya satu persatu
"Yeeee...! Cilla mau Yah, Cilla mau liburan ke pantai" ucap Cilla terlihat begitu antusias
"Gimana Rel..? Kamu mau kan..?" Tanya Ayah tersenyum menatap Darrel
"Maaf Yah...! tapi minggu depan aku ada pertandingan Basket bersama teman teman ku" ucap Darrel singkat
"Hah seperti nya Darrel belum seratus persen membuka hati nya untuk ku dan juga yang lain nya, padahal aku sengaja mengajak nya liburan supaya dia tidak ikut tanding Basket , Ahhh..! pokok nya diam diam aku harus memberitahu guru olah raga nya tentang kondisi Darrel supaya Darrel dikeluarkan dari tim Basket sekolah nya" batin Ayah
"Rel? Apa sebaiknya kamu jangan mengikuti pertandingan itu nak? Kamu kan sedang sakit" ucap Ayah perlahan memberitahu Darrel
"Tidak bisa...! aku harus ikut petandingan itu karena aku Kapten nya Yah, aku yang harus bertanggung jawab pada Tim ku" ucap Darrel memperingati
"Tapi kamu..."
"Jangan bawa bawa sakit ku dalam hal apapun, dari dulu aku sakit kalian sama sekali tidak peduli, kenapa sekarang malah so perhatian seperti ini pada ku? Aku tau ini hanya gimik kalian saja hanya karna kalian kasian pada ku kan? Aku yakin besok lusa atau kapan pun itu kalian akan kembali seperti dulu lagi terutama Ayah. Ayah akan menyiksa ku lagi, menampar ku, memukul ku dan menyeret ku ke kamar mandi seperti yang Ayah selalu lakukan pada ku" ucap Darrel membuat merasa kembali merasa bersalah mendengar perkataan Darrel
"Tidak Rel...! Ayah benar benar ingin berubah, Ayah sangat menyayangi mu sedari dulu nak, hanya saja Ayah selalu mengingat kematian Bunda kamu setiap Ayah ingin memeluk mu" ucap sang Ayah mulai menangis menatap Darrel
"Kalau begitu sekarang Ayah lihat aku, aku adalah Darrel anak Ayah yang sudah membuat Bunda kecelakaan sampai Bunda meninggal, lihat aku Yah..? Lihat aku...? Dan sekarang kembalilah tampar dan pukul aku karena aku yang sudah menyebabkan Bunda meninggal" ucap Darrel menahan tangis dan amarahnya
"Darrel sudah cukup..."
