Hantu Cantik Dan Pemuda Indigo

Hantu Cantik Dan Pemuda Indigo

Bab 1

Darrel memanjat pagar yang cukup tinggi yang berada dibelakang sekolah, karna pagi ini dia kembali terlambat untuk masuk ke dalam gedung tempatnya bersekolah itu

Setelah berhasil memanjat dan juga berhasil turun dengan cara melompat, Darrel berdiri dan merapikan baju seragam sekolahnya yang kotor karena debu dipagar tembok yang baru saja dia panjat

"Woy guys...! lihat siapa yang habis manjat pagar karena kesiangan" ucap seseorang yang sedari tadi memerhatikan Darrel

Darrel melihat ke sumber suara dan terlihat ada tiga orang murid laki laki yang sedang merokok, tersenyum sinis menatap Darrel

"Ha.. ha.. ha... Ternyata Darrel, si kapten tim basket sekolah kita yang banyak di gemari para cewek cewek" ucap salah satu dari mereka menghampiri Darrel sembari tersenyum sinis

Nama nya Reno, dia adalah murid yang sangat ditakuti di sekolah, karena dia dan teman temannya selalu membully dan juga memalak murid murid di sekolah nya itu

Darrel yang mendengar perkataan Reno, hanya diam dan tidak menanggapi perkataan mereka. Darrel melangkahkan kakinya menuju kelas, tapi Reno mendorong bahu Darrel kasar

"Maksud lu apa dorong dorong tubuh gua?" tanya Darrel mulai tak suka dengan perlakuan Reno

"Elu berani sama kita, hah? bagi gua duit sekarang, elu kan anak orang kaya, udah pasti banyak duitnya" ucap Reno tersenyum sinis

"Gak ada" ucap Darrel cuek

"Halah alasan aja lu, cepat bagi kita duit. Kalau elu gak kasih, kita laporin guru karena lu kesiangan dan manjat pagar belakang sekolah" ucap Reno mengancam Darrel

"Elu ngancam gua?" tanya Darrel tersenyum sinis

"Kalau iya emang nya kenapa? Elu takut?" Tanya Eki salah satu temannya Reno

"Sayangnya gua gak takut sama elu semua" ucap Darrel tersenyum sinis lalu meninggalkan Reno dan teman temannya

"kurang ajar tuh bocah, Bos? kita harus kasih dia pelajaran, dia benar benar belum tau siapa kita" ucap Eki pada Reno

"Tahan ki, suatu saat kita akan memberinya pelajaran supaya dia tau siapa kita sebenarnya" ucap Reno terlihat kesal sembari menatap punggung Darrel yang pergi meninggalkan mereka.

....

Darrel memasuki kelasnya dan duduk dibangku miliknya yang berada dibelakang, Darrel menidurkan kepalanya diatas meja merasa lelah

"Rel, kamu kenapa? Kok kaya kecapean gitu?" Tanya Tiara, teman sekelasnya Darrel

"Gak apa apa" ucap Darrel cuek

"Emhhh gitu ya, yasudah" ucap Tiara menunduk sedih lalu kembali duduk dibangkunya

...

Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan keluar untuk mencari makan. Begitu pun dengan Darrel, dia berjalan menuju kantin sekolah untuk mengganjal perutnya yang dari pagi masih kosong

Saat Darrel berjalan di koridor sekolah, tiba tiba ada seseorang yang menghampirinya

"Hai, Rel" sapa Bima,teman dari tim basketnya

"Oh elu Bim, tumben lu sendiri. Mana Iyok?" Tanya Darrel yang tak melihat salah satu teman nya itu, karena memang biasanya Bima selalu bersama Iyok

"Dia gak masuk, katanya ibunya terjatuh dari kamar mandi, lalu dibawa ke rumah sakit" ucap Bima memberitahu

"Oh ya? kasian juga Iyok, dia pasti sedih karna ibunya sakit" ucap Darrel

"Iya Rel, bagaimana kalau nanti pulang sekolah. Kita jengukin ibunya Iyok di rumah sakit, sekalian menghibur tuh anak" ucap Bima mengajak Darrel

"Emang lu tau ibunya Iyok dirawat dirumah sakit mana?" Tanya Darrel

"Kayanya di rawat di rumah sakit tempat kakak lu bekerja deh" ucap Bima meyakinkan

"Yasudah, nanti pulang sekolah kita jengukin ibunya Iyok dirumah sakit" ucap Darrel setuju dengan ajakan Bima

Setelah sampai dikantin, Darrel dan Bima pun membeli makanan yang mereka inginkan, lalu memakannya.

Darrel dan Bima berbeda kelas, lebih tepatnya Bima dan Iyok adalah kakak kelas Darrel dan setahun lebih tua dari pada Darrel.

....

Setelah pulang sekolah, Darrel dan Bima akhirnya sampai di sebuah rumah sakit yang cukup besar dan juga mewah

Darrel dan Bima memasuki rumah sakit tersebut setelah menanyakan ruang rawat ibunya Iyok dirawat

"Sepertinya ini ruang rawatnya deh" ucap Bima lalu membuka pintu ruangan tersebut

Dan benar saja, terlihat Iyok yang sedang menangis dipelukan ayahnya karena kondisi ibunya yang kembali drop, Darrel dan Bima menghampiri Iyok untuk menenangkan temannya itu. Dokter dan suster yang berada disana terlihat sibuk memeriksa keadaan ibunya Iyok tersebut. Hingga,

"Tante?" Gumam Darrel menatap kearah samping Iyok yang sedang menangis dipelukan ayahnya

"Ka... kamu bisa lihat tante?" Tanya ibunya Iyok yang telah menjadi roh yang terpisah dari raganya

Darrel hanya tersenyum sendu sembari menatap roh ibunya Iyok tersebut

"Jika kamu memang bisa melihat dan mendengar tante, tolong bilang pada Riko(Iyok) dan ayahnya, jangan terlalu berlarut larut dalam kesedihan, tante sangat sedih melihat mereka seperti ini. Dan tante ingin mereka mengiklaskan tante" ucap roh ibunya Iyok tersebut

Darrel yang mendengar itu hanya diam tak menjawab pertanyaan roh itu, Darrel lalu duduk disamping iyok dan mengelus bahu Iyok dengan lembut untuk sekedar menenangkan temannya itu, hingga dokter yang memeriksa ibunya berbalik menatap mereka

"Maaf pak, istri bapak sudah meninggal" ucap dokter itu membuat semua yang berada diruangan itu terkejut

"Tidak mungkin, tidak mungkin ibu saya meninggal, tidak mungkin" teriak Iyok lalu bangun dari duduknya, lalu berlari menghampiri jasad ibunya yang sudah tidak bernyawa dan memeluknya erat

"Maafkan kami pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi Hipertensi yang dialami istri bapak sudah sangat berbahaya karna melebihi batas normal, itu sebabnya saat istri bapak terjatuh langsung terkena serangan jantung hingga akhirnya meninggal seperti ini" ucap dokter itu menjelaskan

Ayahnya Iyok hanya menggangguk mengerti  sembari menangis lalu menghampiri Iyok yang terus menangisi kepergian ibunya.

Darrel dan Bima sangat sedih melihat temannya harus kehilangan ibu yang dicintainya. Bima menghampiri Iyok teman sekelasnya itu lalu memeluknya juga menenangkan.

Darrel juga melihat roh ibunya iyok perlahan menghilang dengan wajah sedih menatap Iyok dan juga suaminya

Darrel menghampiri Iyok dan mengajaknya untuk duduk kembali di sofa yang berada diruangan itu

"Yok, kita mengerti perasaan kamu saat ini. Apalagi aku juga pernah berada diposisimu yang harus kehilangan sosok seorang ibu yang kita cintai. Tapi untuk saat ini yang kita butuhkan hanya harus ikhlas, kasihan ibu  kamu jika kamu terus berlarut larut dalam kesedihan seperti ini" ucap Darrel menenangkan Iyok yang masih menangis

"Darrel benar, kamu harus kuat dan ikhlas. Biarkan ibu kamu pergi dengan tenang" ucap Bima juga menenangkan Iyok

"Aku ikhlas, karna sekarang ibu sudah tidak merasakan sakit lagi" ucap Iyok sembari menangis

Darrel dan Bima memeluk Iyok bersama sama untuk kembali menenangkan hati temannya itu.

Memang tak mudah mengiklaskan kepergian seseorang yang kita cintai, terlebih lagi seorang ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang.

Tanpa adanya sosok seorang ibu rasanya dunia terasa hambar, karna tidak akan pernah ada yang bisa menggatikan kasih sayang yang seorang ibu berikan kepada anaknya.

Tapi apalah yang bisa kita perbuat dengan takdir yang maha kuasa, karna memang semua makhluk hidup tetap akan merasakan namanya kematian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!