Sepupu Perempuanmu Adalah Maut

Tio menghajar Ansel habis-habisan. Setelah tau kebenarannya. Setelah kepulangan Tania tadik. Dia pun langsung membereskan seluruh pakaiannya lalu dia pergi. Mama Novi yang heran melihat Tania membawa sebuah koper dan bertanya apa yang terjadi, sehingga dengan berat hati Tania harus memberitahukan semua keluarganya dan menceritakan apa yang terjadi . Dia memperlihatkan sebuah video yang membuat mereka kecewa, sakit dan marah. Dia ngak menyangka anaknya akan melakukan hal itu. Dan Mama Novi dan Tio meminta maaf kepada Tania. Tania tau ini salah dan ini adalah takdir. Dan setelah itu Tania melangkah pergi. Setelah Tania pergi. Ansel pun datang.

"Tania dimana, Mah?

Buggh....Buggh...Buggh...

"Sudah Tio. Mama bilang sudah! Kamu hanya mengotori tanganmu saja sayang." Ucap Mama Novi. Tio pun menghentikan aksinya.

"Kamu sudah buat semua kita kecewa." Ucap Abang Tio. Lebih-lebih dia sudah menghancurkan hidup adik kesayangannya.

"Kamu sudah melecehkan adik kamu sendiri. Aku ngak nyangka kamu bisa seperti ini. Seharusnya kamu bersyukur udah punya istri baik. Kenapa harus Dian? Kenapa kamu melakukan hal serendah ini." Ucap Tio marah

Tiba-tiba Dian datang.

"Cukup Bang! Ini bukan sepenuhnya salah kakak. Ini juga salah Dian. Kita melakukannya bukan atas dasar paksaan." Ucap Dian.

Plakk.....

Mama Novi menampar Dian.

"Kamu tidak malu mengatakan hal seperti ini? Kamu itu satu-satunya anak perempuan di keluarga kita. Mama Rita dan Papa Tian sangat kecewa sama kamu. Gara-gara kamu dan Ansel. Dia tidak ingin pulang ke Indonesia karena malu dengan apa yang kamu perbuat." Ucap Mama Novi dengan marah. Dian hanya terdiam sedih. Betul apa kata Mama Novi Dian memang ngak tau diri. Ternyata Mama Papanya sudah tahu di sana.

"Mah, Bang. Dian dari dulu cinta sama Ansel. Bukan sebagai kakak. Tapi Dian mengharapkan lebih dari hubungan itu. Apa Dian salah mencintai seseorang?" Tanya Dian menunduk. Semua tambah shok setelah mendengar perkataan Dian.

"Apa yang kamu katakan Dian. Kamu mencintai kakak sepupu kamu?" Tanya Mama Novi. Dian pun mengangguk.

"Itu memang benar, Mah. Dian cinta sama Ansel dari dulu." Mama Novi pun merasa lemas mendengar semua itu. Dia ngak menyangka semua ini bisa terjadi. Ini semua salahnya karena telah membiarkan Dian tinggal satu rumah dengan Ansel.

"Kalian berdua pergi dari sini. Mama ngak mau liat kalian lagi. Cepat pergi sebelum Papa pulang." Ucap Mama Novi yang sudah kehabisan tenaga. Dia juga takut kalau suaminya pulang. Dia pasti akan menghajar Ansel habis-habisan. Walau bagaimanapun kecewanya dengan putranya tapi dia tetap adalah anaknya. Dia tidak ingin Ansel terluka. Tio pun mencoba menenangkan Mama Novi dan membawanya ke kamar. Hari ini dia akan berangkat ke USA. Dia tidak ingin di sini. Dia udah kecewa dengan Dian.

"Abang kecewa sama kamu Dian. Mulai hari ini kita tidak ada hubungan apapun lagi." Ucap Tio sebelum ke kamar.

Deg...Deg..Deg...

Dian mendengar itu mematung, sedih, sakit dan sesak dengan apa yang di katakan Abangnya barusan. Dalam hati dia mengatakan ini semua salah Tania. Tunggu saja. Aku akan membalas semua perbuatanmu. Seharusnya kamu tidak melakukan ini. Aku udah kehilangan keluarga dan segalanya karena kamu.

Dian yang melihat Ansel yang terkapar lemas dan berusaha membangunkannya. Dan Dian membawa Ansel pergi ke apartemennya. Dian punya apartemen sendiri yang di beli pake uangnya sendiri. Maksudnya uang yang sering di kasih orangtuanya yang di tabung untuk membeli apartemen. Dan tidak ada satupun yang tahu selain dirinya.

Setelah kepergian Ansel dan Dian. Papa Gamor pun datang dengan marah dan berteriak memanggil Ansel. Mama Novi dan Tio keluar dari kamar.

"Ansel.Turun kamu!" Mama Novi dan Tio datang karena mendengar teriakan Papa Gamor.

"Ansel dimana , Mah?" Tanya Papa Gamor dengan marah

"Ansel dan Dian sudah pergi, Pah." Ucap Tio

"Papa ngak nyangka mereka melakukan ini." Ucap Papa Gamor yang tertunduk malu dengan apa yang di lakukan anaknya. Apa yang harus dia katakan kepada keluarga Tania. Dia bahkan sudah tidak sanggup menampakkan wajahnya karena malu. Mama Novi pun menjelaskan semuanya alasan mereka melakukan ini. Apapun alasannya mereka tetap salah. Pantas saja akhir-akhir ini dia jarang melihat Ansel dan Tania bersama.

"Mah, Pah. Hari ini Tio berangkat ke USA. Mama dan Papa butuh aku sekarang." Ucap Tio. Mama Novi dan Papa Gamor mengangguk.

"Iya sayang. Jaga Mama dan Papa kamu di sana. Kalau kerjaan Mama dan Papa sudah selesai di sini. Mama dan Papa akan ke sana." Ucap Mama Novi. Tio pun mengangguk dan berjalan pergi.

...****************...

Setelah sampai ke apartemennya. Tania langsung membaringkan Ansel ke tempat tidur.

"Kita dimana?" Tanya Ansel.

"Di apartemennya Dian." Ucap Dian.

"Apartemen kamu?" Tanya Ansel. Dian pun mengangguk tersenyum.

"Maaf." Ucap Dian menunduk. Ansel pun langsung memeluknya.

"Ini bukan cuman kesalahan kamu. Ini juga salah kakak. Dan sekarang kita harus tanggung akibatnya."

...****************...

Di tempat lain Tania sudah menghubungi Mama dan Papanya. Hari ini Papa Bian dan Mama Hani akan terbang ke Indonesia. Tania memutuskan untuk tinggal di Australia sementara waktu untuk menenangkan dirinya. Di sana ada sahabatnya Gisel dan Jovanka. Setelah dia mengurus perpisahannya dengan Ansel. Dia akan berangkat.