Jodoh Ke 2

Kemuning terus saja melirik suaminya yang duduk di sebelahnya , perasaan sejak tadi bertemu dengan dr.Septian, Rayyan terlihat memasang wajah jutek.

" Mas marah ?".

" Enggak ".

" Aku ada salah Mas ?".

" Enggak juga ".

" Lalu kenapa muka Mas lecek kayak gitu , kayak pakaian belum di cuci ".

" Kamu enggak peka sayang ".

Enggak peka, apa mungkin Mas Rayyan cemburu karena aku bicara sama dokter Septian ya ,masa sih...kan tadi ada Mas Rayyan juga..

" Maafin Ning ya Mas , kalau memang tidak peka sama perasaan Mas Ray , Ning masih banyak kekurangan , belum bisa jadi istri yang baik buat Mas Ray ". Mendengar sang istri sampai menyebut namanya sendiri, membuat Rayyan langsung luruh amarahnya.

Ia langsung menarik Kemuning ke dalam pelukannya. Entah mengapa ia sangat sensitif sekarang , melihat Kemuning berbicara begitu akrab dan tersenyum pada dokter Septian, Rayyan sangat tidak suka, cemburu menguasai hatinya.

" Kamu istri mas yang paling sempurna sayang ,jangan bicara seperti itu lagi, Mas beruntung bisa mendapatkan kamu ". Rayyan terus menghujani kepala Kemuning dengan ciuman lembut.

" Mas cemburu sayang ". Akhirnya Rayyan mengaku , Kemuning pun tersenyum....artinya Rayyan benar - benar mencintainya, semua yang di katakan oleh dr.Sinta adalah kebohongan belaka.

" Mas Ray cinta sama Ning ?". Kemuning mendongakkan kepalanya hingga bertatap muka dengan Rayyan.

" Sangat sayang ....Cup ". Rayyan tiba- tiba mengecup bibir Kemuning sekilas.

" Mas ih...ada Bambang juga ".

" Bambang tidak lihat , iya kan Bam ?".

" Memang enggak lihat Pak Ray...tapi suara kecupannya itu loh ,kenceng banget ". Bambang memang jujur , ia sampai merinding tadi mendengar suara dari kecupan Rayyan pada Kemuning.

" Masalah buat kamu Bam ?".

" Enggak juga , tapiiii ....".

" Tapi apa Bam ?".

" Masalahnya saya jadi kepengen cium Bu Kemuning juga ".

Plak..... Rayyan langsung memukul bahu Bambang. Kemuning pun terkekeh kecil , Bambang memang bisa mencairkan suasana.

" Berani kamu Bam ".

" Ya pastinya enggak berani lah Pak Ray , takut di amuk sama Pak Ray ...kalau cium online boleh enggak Pak ?".

" Mau aku potong gaji seratus persen Bam....Yang si Bambang enaknya kita apain ya ?".

" Jangan di apa - apain Mas , makhluk langka kayak Bambang susah dicari loh Mas ". ucap Kemuning masih terkekeh kecil.

" Betul itu Bu , saya itu tipe laki - laki setia dan jangan lupa, tampan tiada tara ".

" Udah Bam , mending kamu diam....aku malah jadi mual dengar bualan kamu !".

" Loh...Pak Ray ngidam juga ?".

" Diam Bam !".

" Iya Pak...ini juga sudah mau diam , Pak Ray jangan ngajak bicara terus dong ".

" Yang , kamu dengar kan , siapa coba yang ngajak dia bicara , makin mengesalkan ".

" Yang sabar Mas , Bambang memang mengesalkan tapi juga bikin kangen , sepi kalau enggak ada dia , enggak ada yang ngelawak ".

" Terima kasih Bu atas pujiannya , saya jadi tersanjung ". Ucap Bambang... Kemuning tertawa , dan Rayyan memutar bola matanya malas.

" Mampir ke Supermarket dulu Mas , ada yang mau aku beli ".

" Apa enggak pesan saja makanannya , Mas enggak mau kamu terlalu capek Yang ".

" Tidak capek Mas , justru memasak itu kegiatan yang menyenangkan, lagi pula aku memasak juga buat suami aku tercinta ".

" Baiklah , nanti minta tolong Bik Darmi untuk membantu kamu , biar nanti pulangnya malam saja ".

" Saya juga siap buat membantu Bu Kemuning kok Pak Ray ".

" Terserah saja , asal kamu jangan mengacau atau bahkan malah cari kesempatan buat menggoda istriku ".

" Pak Ray enggak tau aja , saya pintar memasak loh Pak ".

" Benarkah ?? masakan apa saja yang bisa kamu masak Bam ?". tanya Rayyan serius.

" Masak air sama masak indomie rebus Pak ".

Rayyan langsung membuang nafasnya kasar...ia harus banyak sabar rupanya. Kemuning kembali tertawa, kali ini ia sampai memegang perutnya.

Setelah membeli banyak bahan masakan dan juga buah - buahan , Rayyan dan Kemuning sudah sampai rumah .

Beristirahat sebentar lalu mulai memasak , Bik Darmi membantu Kemuning, Bambang pun ada...lumayan , ia bisa di suruh untuk bagian mengupas, dan mencuci bahan masakan.

Apapun yang di suruh Kemuning, Bambang lakukan dengan senang hati , ia tidak mengeluh sedikitpun.

" Kamu lagi senang Bam ?" tanya Bik Darmi. melihat Bambang terus tersenyum bahkan bersenandung kecil.

" Senang lah Bik , berasa masak bareng istri aku Bik " .

" Maksudnya Bibik berasa kayak istri kamu gitu Bam ?". ucap Bik Darmi.

" Idiiihhhhhh Bik Darmi kepedean , bukan bibik lah , masa saya menghalu dengan nenek- nenek , biar halu aku juga milih yang muda kali Bik "

Puk...Bik Darmi memukul Bambang.

" Kamu ngatain Bibik nenek - nenek ya ?".

" Enggak , Bik Darmi merasa sudah nenek- nenek belum ?".

Bik Darmi terdiam seperti sedang berfikir, " Ya sudah Bam , la wong Bibik sudah punya cucu dua ".

" Nah tuh , aku benar kan ?".

" Bam , jangan godain Bik Darmi terus, nanti masaknya tidak kelar- kelar ".

" Habis mau godain Bu Kemuning enggak berani ,takut pawangnya marah ".

" Eehemmm ". suara deheman dari Rayyan membuat suasana dapur mendadak hening seketika.

" Mas Ray tunggu di depan aja ya sama Chika ". Kemuning tidak mau karena Rayyan moment memasaknya jadi kacau, apalagi Bik Darmi dan Bambang yang langsung canggung gitu...tidak bebas seperti tadi.

" Iya ". Beruntung Rayyan menurut , tapi sebelum peegi tetap saja ia mengacungkan dua jarinya pada Bambang. " Aku mengawasi kamu Bam ". ucapnya.

Tak terasa malam telah tiba , Rayyan sudah mengeshare lokasi rumahnya pada dokter Septian.

Dokter Septian sudah datang , ia memakai celana jeans dengan kaos putih di balut juga dengan jaket jeans bewarna senada dengan celananya , style anak muda , dan itu makin menambah kadar ketampanan dokter muda itu.

Bambang menyambut kedatangan dr.Septian dan mengantarnya ke dalam.

" Eh dokter sudah datang ....?". Kemuning sampai tertegun melihat dr.Septian begitu berbeda malam ini.

" Iya Bu ".

" Ini benar dokter Septian kan ?".

" Benar Bu..memangnya kenapa, saya terlihat aneh ya ?".

" Justru itu , saya malah pangling lihat dokter , makinnnnn......".

" Kamu sudah datang ?". Rayyan melirik sekilas ke arah Kemuning, ia tau istrinya sedang mengagumi penampilan dr.Septian saat ini ,dan ia tidak suka.

Kenapa dia terlihat makin tampan dengan pakaian itu , sialan.....istriku saja sampai tak berkedip melihat dia ...

Padahal Kemuning hanya pangling saja, tidak seperti dugaan Rayyan.

" Sudah Pak Ray ".

" Duduk dulu dokter , kita masih menunggu tamu satu lagi ".

" Memangnya ada siapa lagi Mas ?".

" Nah itu mereka datang ". Tunjuk Rayyan pada dr.Anton yang berjalan berdampingan dengan Sus Freya.

Dokter Rayyan kayaknya sengaja nih bikin hati aku panas......

" Loh , ada dokter Septian juga...eemmmm dokter terlihat berbeda deh ....makinnn...". sapa Sus Freya.

" Makin apa nih Sus , makin tampan ya ?". canda dr.Septian.

" Iya eh......" Sus Freya langsung menutup mulutnya...

Kemuning tersenyum , ternyata Sus Freya juga sama dengannya .

Dokter Anton sempat melebarkan matanya , mendengar calon istrinya memuji laki - laki lain di hadapannya.

" Karena sudah lengkap lebih baik kita langsung ke meja makan saja , mari semuanya ". ajak Rayyan mengalihkan perhatian, agar dr.Anton lupa apa yang Sus Freya katakan tadi.

Makan malam berasa uji nyali ini Mah......malang sekali nasib jomblowan seperti aku ......menyedihkan... dr.Septian berucap dalam hati.

Bersambung.....