NovelToon NovelToon
Late To Love

Late To Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:261k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Reyn Salqa Ranendra sudah mengagumi Regara Bumintara sedari duduk di bangku SMA. Lelah menyimpan perasaannya sendiri, dia mulai memberanikan diri untuk mendekati Regara. Bahkan sampai mengejar Regara dengan begitu ugal-ugalan. Namun, Regara tetap bersikap datar dan dingin kepada Reyn.

Sudah berada di fase lelah, akhirnya Reyn menyerah dan pergi tanpa meninggalkan jejak. Pada saat itulah Regara mulai merindukan kehadiran perempuan ceria yang tak bosan mengatakan cinta kepadanya.

Apakah Regara mulai jatuh cinta kepada Reyn? Dan akankah dia yang akan berbalik mengejar cinta Reyn?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Cinta Yang Besar

Tiga hari terakhir ini, sebenarnya Rega tidak ada meeting di luar. Tapi, dia tengah mengejar restu dari dua orang yang memiliki peranan amat penting.

Awalnya dia mencoba mengejar restu dari abangnya Reyn. Dia mencari tahu di mana kantor Erzan Akhtar Ranendra. Dia pun datang tanpa membuat janji terlebih dahulu. Peraturan yang Erzan buat begitu ketat. Tak membuat janji sama dengan tak bisa bertemu. Bahkan, ketika dia melihat Rega pun lelaki itu sama sekali tak menyapa.

"Dari dulu sikapnya gak berubah."

Rega ingin segera menikahi Reyn karena dia tak ingin menyiakan waktu yang teramat singkat yang Reyn miliki. Dia ingin bersama Reyn sampai Reyn menutup mata. Bukan Rega pesimis, tapi ketika dia mencari tahu perihal sakit Reyn, kemungkinan untuk sembuh sangat kecil. Meskipun, ada beberapa orang yang selamat dari vonis dokter karena faktor keberuntungan.

Lelaki itu rela menunggu Erzan sampai malam. Ketika lelaki dingin dan datar itu sudah di lobi, Rega menghadangnya. Decakan kesal keluar dari mulut lelaki yang tak terima ditahan oleh Rega.

"Zan, gua pengen bicara sama lu."

Matanya kini tertuju pada lengannya yang dipegang oleh Rega. Wajah Rega pun teramat serius.

"Gua mohon!"

Akhirnya, Erzan mengajak Rega ke sebuah tempat di mana tempat itu begitu tertutup. Kepulan asap rokok sudah memenuhi ruangan. Titisan Restu Ranendra sudah menyodorkan rokok kepada Rega. Dia tahu jikalau Rega perokok.

"Semenjak gua bertemu lagi dengan Reyn, gua udah menghindari rokok."

Erzan mulai menatap wajah Rega dengan sangat serius. Senyum kecil tak percaya terukir di bibirnya.

"Gua gak mau semakin merusak kesehatan Reyn."

Tatapan serius sudah Erzan layangkan. Biasanya Rega akan bersikap biasa jika teman sekelasnya tersebut menatapnya seperti itu. Tapi, tidak untuk sekarang. Telapak tangannya mulai dingin dan jantungnya berdegup hebat.

"Gua sungguh mencintai adik lu, Zan. Gua ingin menikah dengan adik lu. Membahagiakan dia disisa usianya. Gua gak mau menyia-nyiakan waktu bersama dia."

Manik mata Rega sudah berembun. Bibirnya bergetar mengatakan itu semua kepada Erzan.

"Gua tahu lu pasti masih kecewa sama apa yang udah gua lakuin terhadap adik lu. Pada saat itu gua gak tahu kalau Reyn ada. Gua ke sana emang mau ketemu Reyn bukan untuk ci--"

"Gua gak mau dengar itu. Sakitnya adik gua adalah sakitnya semua keluarga gua."

"Maafin gua, Zan." Rega pun menyesali perbuatannya itu.

"Gua bukan orang yang penyabar. Tapi, demi adik gua dan atas permintaan adik gua, gua mencoba menjadi manusia sabar. Menahan emosi padahal gua pengen buat lu MATI!"

Urat-urat kemarahan sudah muncul dengan sangat jelas. Tangan kekar itu meraih kerah kemeja Rega. Kepalanya yang menunduk kini sudah menatap Erzan yang sudah murka.

"Lu gak pernah ngerasain nunggu orang yang lu sayang di depan ruang ICU sendirian. Lu gak tahu gimana takutnya gua ketika adik gua gak sadar di lantai kamar. LU GAK PERNAH TAHU!"

Rega diam saja ketika Eezan membentaknya. Dia tak akan menyanggah apapun dengan apa yang keluar dari mulut Erzan.

"Pada saat itu juga gua pengen nyari lu dan habisi lu dengan tangan gua. Tapi, apa yang Reyn bilang? Sekalipun dia tersiksa dengan perasaannya, dia tetap membela lu. Bahkan dia menyalahi dirinya sendiri karena sudah cinta sama lu. Secinta itu adik gua sama lu, BAJINGAN!" teriak Erzan penuh kemurkaan.

"Sekarang, gua yang sangat cinta sama Reyn, Zan," balas Rega dengan penuh keyakinan juga keseriusan.

"Gua emang terlambat menyadari perasaan ini. Tapi, lu gak usah ragukan perasan gua untuk Reyn." Rega masih menatap Erzan.

"Gua bukan lelaki yang mudah mengeluarkan effort untuk perempuan. Tapi, kepada Reyn semua effort gua keluarin. Bahkan, ketika Reyn mau ditabrak yang ada di kepala gua cuma satu. Reyn gak boleh mati. Lebih baik gua yang mati."

Abang Er pun terdiam. Mulutnya terkatup rapat.

"Zan, waktu Reyn sudah tak akan lama. Gua ingin mengisi hari-hari Reyn dengan hal yang indah dan bahagia. Gua ingin terus menggenggam tangannya dan menemani Reyn sampai dia menutup mata. Gua ingin terus berada di sampingnya sampai Tuhan-lah yang memisahkan kami berdua. Restuilah hubungan gua sama Reyn. Gua mohon!"

Rega mulai bersimpuh di depan Erzan. Ketika dia hendak bersujud, kedua tangan Erzan meraih pundak Rega. Dia memberikan sebuah alamat kepada Rega.

"Datanglah ke tempat itu."

Keesokan harinya, Rega mendatangi alamat yang Abang Er beri. Sebuah hunian mewah yang membuat jantung Rega berdegup sangat kencang. Sebelum masuk, dia diperiksa oleh pihak keamanan rumah.

"Anda sudah ditunggu mereka di dalam."

"Mereka?"

Rasa takut mulai hadir dan jantungnya sudah tidak aman. Baru saja hendak menekan bel, pintu rumah besar itu sudah ada yang membuka.

"Anda sudah ditunggu di dalam."

Tubuh Rega gemetar hebat ketika melihat tiga pria yang penuh wibawa juga penuh dengan kharisma menatapnya. Tiga pria itu sangat Rega kenal karena mereka adalah pemilik juga penerus Wiguna Grup. Terlintas tanya di benaknya sekarang. Ada hubungan apa mereka dengan Erzan?

"REGARA BUMINTARA," sebut pria tinggi yang juga ayah dari direktur utama Wiguna Grup, Gamil Arfan Wiguna.

"Kenapa kamu begitu berani mencintai putri dari keponakan saya dan juga Pak Aksara?"

Kalimat itu membuat tubuh Rega sedikit limbung. Dia sungguh tak percaya dengan fakta yang baru terkuak.

"Bahkan sangat berani menyakitinya? Sudah bosan hidupkan?"

Rega menelan ludah ketika mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Gavin Agha Wiguna. Sekuat tenaga dia menahan gemetar di kaki.

"Tuhan, bisakah kejutannya tak semenyramkan ini?"

Rega mencoba untuk fokus dan membangun mindset baru. Dia membuang napas begitu kasar sebelum berbicara.

"Maafkan kesalahan saya di masa lalu," ucapnya dengan sangat serius.

"Tapi, sekarang cinta yang saya miliki begitu besar untuk Reyn Salqa Ranendra. Apapun akan saya lakukan asal jangan pisahkan saya dan Reyn lagi. Saya ingin bersama Reyn selamanya. Sampai maut yang memisahkan kami berdua."

Tatapan Rega penuh keberanian dan keseriusan kepada tiga pria berbeda usia.

"Saya memang tak setara dengan keluarga Reyn, tapi saya memiliki cinta yang tulus untuk Reyn. Cinta yang tak mengenal kasta, bahkan sisa usia."

Kalimat Rega membuat tiga pria itu terdiam. Termasuk Daddy Aksa yang kini memasang wajah begitu dingin.

"Saya sungguh tulus mencintai Reyn. Saya ingin menikahinya. Tak peduli dengan apa yang dikatakan oleh dokter. Sekalipun usia pernikahan saya hanya satu hari, saya akan tetap bahagia karena saya bisa bersama dengan orang yang saya cinta sampai salah satu di antara kami menutup mata."

Bulir bening menetes begitu saja dari pelupuk mata Rega. Dia sama sekali tak menundukkan kepala Dia masih berusaha menatap tiga pria yang masih menatapnya. Meskipun, dadanya mulai sesak.

"Saya sangat amat mencintainya. Saya ingin merasakan kebahagiaan yang sempurna meskipun hanya sebentar. Ijinkan saya untuk melamar dan menikah dengannya."

Restu terakhir itu ada pada pemilik tahta tertinggi di keluarga singa, yakni Daddy Aksara. Effort yang luar biasa juga keberanian Rega meminta Reyn kepada keluarga membuat restu Daddy Aksa turun tanpa menunggu lama. Dan juga sebuah kalimat yang tiba-tiba membuat Rega ketar-ketir.

"LAMAR SEKARANG ATAU TIDAK SAMA SEKALI!"

...*** BERSAMBUNG ***...

Ini yang biasa pada komen pada ke mana? Sudah berhentikah membaca cerita ini? Uang masih setia tolong tinggalkan komennya ya ..

1
Indrijati Saptarita
koq kak fiiThaa buat cerita jadi begini...
bunda DF 💞
keren ka ceritanya,, tp kasih tau dong silsilah novelnya biar urutan bacanya
Mukmini Salasiyanti
Ember dah penuh, Thor😁
Mukmini Salasiyanti
isshhhh Author suka maksa deh
kyk Rega.....
😂
jgn merusljak ya, Thor
semungguuutttttt😃
Mukmini Salasiyanti
itu si Er...
atau si Rayy??
huhhh rega..
Poor, rega...
Mukmini Salasiyanti
aishhhhh
kata author nunggu tembus 50 comment
itu mah udah 63..
yaahh gk jd comment deh aqu..

😂🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
yg mana yg lemes, Thor??
kaki atau..
kepala??
eh...
jgn jgn tangan ya, Thor..

hihiii becanda..... 😃🥰
Mukmini Salasiyanti
syokoriiinnnn
tapi....
itu SUDAH terjadi!!!
apa loe bisa kembalikan waktu, Ga??
Mukmini Salasiyanti
nah gitu dong, bung!
jantan dikit. lemah bgt!
tegas!
Mukmini Salasiyanti
alamakkk
kissing pulak..
kurang h*jar!!!
Mukmini Salasiyanti
😭😭😭😭😭
Mukmini Salasiyanti
makin rumit jln si Reyn..
jd sad deh....
Mukmini Salasiyanti
aaaa Abang tersayang...
syg bgt ma adiknya
Mukmini Salasiyanti
Ya Alloh
knp cerita anak2 muda ni gak ngebosenin yak??
sll seru dan mendebarkan.
aaa berasa muda....
Mukmini Salasiyanti
aihhhh
siapa itu ???
kukira wajah gadis Asia, Thor..
Asia Tenggara
Asia Tengah
Asia Timur
wkwkwk
😂😅
Mukmini Salasiyanti
Salken, Thor...

aaishhhh awal yg mendebarkan..
begitu akrabnya 3 bersaudara ini..
aaa pasti seru ya pny abg kandung..
Heni Linda Oriflame
haha....kelakuan bang er sama yayan bener2 bikin ngakak 😀😀
Chusnul Smilly
langsung lanjut dooonk🥰
Chusnul Smilly
😭😭😭😭gak kuat nahan air mata
Chusnul Smilly
ya allah kok makin kenceng aja nangisnya😭😭😭, gak sanggup buatan baca bab ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!