Seorang Wanita cantik dan sukses ini hidup dengan sempurna tanpa kekurangan . Sejak ditinggal Ayahnya yang tiba tiba dikabarkan meninggal akibat kecelakan dengan Helikopternya , Gadis ini menjadi Gadis dingin dan keras kepala. Dialah Daniella Belva Chandra. Sosok wanita ini justru menjadi daya tarik untuk seorang pengusaha muda sukses yaitu Elgan Alexander.Belum pernah sekalipun pria ini jatuh hati tapi sekalinya jatuh hati justru dilupakan oleh wanita yang dicintainya. Apakah yang membuat wanita itu melupakannya? Akankah Elgan bisa membuat wanita yang dicintainya itu kembali kepelukannya? Karya ini diterbitkan atas izin Noveltoon Ervy_five , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya. Tidak mewakili Noveltoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervy_Five, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembawa Malapetaka
Di sebuah hotel ternyata dua manusia sedang terjebak dengan kegelisahan masing-masing. Mereka terjebak dengan keisengan teman-teman dan keluarganya. Ya keluarganya.. Tas berisi pakaian Daniella ternyata hanya berisi pakaian dalaman dan kebutuhan skincare.
Sisanya makanan. Tidak ada pakaian ganti untuk besok. Sedangkan baju tidur yang ada pun hanya peninggalan dari sahabatnya , Dina. itu pun pakaian yang kurang bahan. Bukan kurang lagi nyaris tidak bisa menutupi bagain sensitifnya sama sekali.
“ Arrgghhh ! Kenapa aku begitu percaya sama mereka. Kalau tahu begini , biar aku yang menyiapkan semuanya!” Ucap Daniella yang sedari tadi tadi tidak keluar dari kamar mandi.
” Duuhh Mama juga pakai acara ngebohongin aku lagi. Masa tidur cuma pakai dalaman doang. Ya Tuhan! Tidur pake kemeja begini mana enak.” Ucap Daniella menggerutu karena kesal sendiri.
Dia sedari tadi mondar mandir persis setrikaan. Sedangkan di lain tempat, Elgan pun gelisah sendiri. Bukan karena menunggu Daniella keluar dari kamar mandi tapi sedari tadi badannya panas luar biasa setelah meminum jus kesukaannya dari Mark.
Elgan yakin kalau dirinya sudah dipengaruhi obat perangs*ng. Yap! Mark sudah mencampur jus nya dengan obat tersebut. Elgan sangat kesal dan marah karena telah dikerjai seperti. Hendak meminta tolong orang tuanya pun tidak berani karena khawatir akan menjadi bahan bully seumur hidup.
“ Mark Sialaannn!!! Aku harus bagaimana ini. Kalau aku keluar juga tidak mungkin.” ucap Elgan sambil menarik-narik rambut.
“ Aisshh,, kenapa dia tidak keluar-keluar dari kamar mandi? Masa iya Tidur?Aaahhh panas sekali!” ucap Elgan mulai mengkhawatirkan Daniella, tapi dirinya sendiri pun mengkhawatirkan.
Semakin lama panas tubuhnya semakin menjadi, Elgan sudah tidak kuat. Bukan karena AC kamar hotel yang rusak tapi efek obat ini sudah makin bereaksi. Dia sudah tidak sanggup sepertinya harus mendinginkan suhu tubuhnya agar panas dalam dirinya hilang.
Sedangkan Daniella kembali memantapkan dirinya. Cepat atau lambat dirinya harus bisa memberikan hak Elgan dan dia harus menunaikan kewajibannya sebagai istri.
Daniella paham betul bahwa haram hukumnya istri menolak hal itu jika tidak alasan yang kuat atau hanya karena malu dan malas.
“ Sepertinya aku sudah lebih dari tiga puluh menit. Elgan marah tidak ya aku lama begini? Apa aku keluar saja ya? Tuhan aku pasrahkan semuanya kepadamu. Semoga tidak sakit.” ucap Daniella sambil menengadahkan tangannya seperti berdoa.
Akhirnya Daniella mencoba membuka pintu kamar mandi pelan-pelan sekali. Dia intip sedikit demi sedikit dari celah pintu. Lalu dia mengedarkan pandangannya. Tapi Dia sama sekali tidak melihat Elgan.
“ Hah kok dia gak ada ya? Apa karena aku terlalu lama? Jangan-jangan dia marah lagi sama Aku.” Ucap Daniella pada dirinya sendiri.
Daniella pun keluar dari kamar mandi. Lalu Daniella melihat jus yang tadi dibawa Elgan. Kondisi botol sudah terbuka. Artinya Elgan sudah meminumnya.
Daniella penasaran, akhirnya mencoba jus tersebut.
” Mix fruit katanya, aku coba ah, rasa yang disuka dia seperti apa ya memangnya.” Ucap Daniella santai mencoba jus itu.
“ Hmm .. seger juga. Tidak terlalu manis, Asamnya pun tidak berlebihan. Coba Sedikit lagi gak masalah kan ya..” ucap Daniella sambil meminum jus tersebut hingga tidak terasa dia telah menghabiskannya karena saking haus dan enaknya.
“ Aaahh seger juga ya. Besok-besok aku mau bikin jus kaya begini deh.”
Namun setelah dia meminumnya tiba-tiba tubuhnya terasa panas sekali. Dan Ada rasa yang tidak bisa diartikan mulai menggelitik tubuhnya.
Daniella yang awalnya memakai bathrobe untuk menutupi tubuhnya saat memakai pakaian jaring ikan ala Dina, Dia buka begitu saja.
“ Panas sekali! Ini Ac rusak kali ya. Mas El kemana lagi. Ninggalin aku sendirian.” Ucap Daniella dengan sangat gelisah.
Akhirnya dia mencoba mengitari kamar hotelnya. Kebetulan mereka berada di kamar president suite dengan kualitas terbaik di hotel tersebut. Kamarnya sangatlah luas,terdapat living room dan meja makan sendiri.
Daniella mulai mencari-cari Elgan. Disaat dia mui gelisah karena memang tubuhnya memang tidak merasa nyaman ditambah pikirannya sendiri ketakutan ditinggal Elgan. Dia takut di malam pertamanya menjadi suami istri justru malah berakhir ditinggal suami sendiri.
Tiba-tiba, suara pintu Balkon terbuka. Elgan masuk dan disugihi pemandangan yang sedari Dia tahan.
“ La, Kamu sedang apa?” Ucap Elgan sambil menutup kembali pintu Balkon. Khawatir ada orang lain yang melihat istrinya dengan wujud persis bayi baru lahir.
“ Aarghh El, kamu kemana aja? Aku takut ditinggal.” Ucap Daniella sambil mendekati Elgan.
Mata Elgan sudah tidak fokus lagi, dilihatnya istrinya dengan intens.
“ Kamu.. kamu kenapa berpakaian seperti ini?” Tanya Elgan.
“ Koperku tidak ada pakaian sama sekali, hanya sisa baju kurang bahan ini kado dari Dina. Badanku tiba-tiba saja panas. Apa AC di kamar ini mati ?”
“ La, kamu habis minum apa? Jangan bilang..”
“ Jus yang tadi kamu bawa. Aku habiskan tadi. Maaf ya..” jawab Daniella sambil menduduk, lalu mencoba mengambil lagi bathrobe yang sudah dia buka.
Sebelum diambil, Elgan sudah mendekati Daniella. Diambilnya kembali bathrobe yang belum sempat dipakai Daniella.
Disentuhnya kulit Daniella. Seketika sentuhan tersebut membuat tubuh Daniella seperti tersengat listrik. Sentuhan-sentuhan lembut Elgan membuat Daniella merasakan sesuatu yang berbeda. Saat ini Daniella tidak melarang atau menolaknya. Bahkan Daniella merasa ingin terus dilakulan seperti ini bahkan lebih.
Begitu pun dengan Elgan, dia mencoba untuk menahannya tapi ternyata dewi fortuna berada dipihaknya saat ini. Tanpa disangka mereka meminum jus laknat itu.
“ Kupikir jus ini pembawa malapetaka, kalau begini aku tidak jamin hari kau bisa lari Daniella.” Ucap Elgan dalam hati dan sambil tersenyum kepada Daniella
- Bersambung -