Wanita Tangguh

“Bereskan semuanya” perintah Genia pada orang yang berada diseberang telepon.

Genia sudah tidak lagi berada dihotel tempatnya menghabisi Anggara tadi, saat ini ia sudah dalam perjalanan kembali menuju kota j, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari.

“Nona, monitor..” headset canggih yang ada ditelinga Genia tiba-tiba saja mengeluarkan suara agak terputus-putus.

“Ya, ada apa Gio?” Sahut Genia selepas menekan tombol kecil yang ada di headset canggihnya.

“Semuanya sudah selesai kami tangani, tanpa ada satupun kendala Nona”

“Bagus, dimana posisi kalian sekarang ini?”

“Markas besar wilayah barat Nona”

“Baiklah”

Sambungan pun kembali terputus, ternyata yang menghubunginya adalah Gio salah satu kepala divisi. Pantas saja suaranya sedikit terputus, karena saat ini jarak mereka yang terpaut lumayan jauh.

Genia menatap arloji yang ada ditangan kirinya, jam sudah menunjukkan pukul 03.30 wib, yang berarti membutuhkan setengah jam lagi untuknya hingga tiba di kota J.

Beberapa saat pun telah berlalu, kini Genia sudah mulai memasuki wilayah dari kota J. Tapi waktu diperempatan setirnya ia belokkan ke arah kiri, padahal jika ingin menuju mansionnya ia hanya perlu lurus saja menyusuri keramaian dari Kota J.

Sepertinya Genia kali ini ingin langsung pergi ke markas mereka yang ada diwilayah barat. Ia menggunakan jalan pintas untuk segera sampai, tapi jalan yang ia ambil ini adalah jalan yang sangat jarang dilalui oleh para pengemudi karena jalan ini dipenuhi oleh para penjahat kelas kakap yang sangat suka mengganggu para pengemudi yang lewat.

Tapi Genia sama sekali tidak memperdulikan rumor-rumor yang beredar, ia tetap memijak pedal gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

25 menit sudah Genia berkendara, tapi sepertinya ia masih saja tak kunjung sampai pada tempat tujuannya, jauh didepannya sana terlihat ada sekelompok orang yang berjejer berdiri ditengah jalan.

Citttt..

Suara rem terdengar berdenyit nyaring karena Genia yang menghentikan mobil secara tiba-tiba. Didepannya sekarang, sekelompok orang yang tadi terlihat berdiri berjejer ternyata masing-masing dari mereka memegang satu senjata tajam.

“Wow” gumam Genia menyunggingkan senyumnya.

Apakah ia dapat mainan baru secara gratis saat ini? Genia langsung saja turun dari mobil mewahnya dengan wajah santai.

“Hahaha, sepertinya kita dapat jackpot kali ini. Tidak hanya akan mendapat harta, tapi kita juga mendapat gadis yang sangat cantik sekarang” tawa seorang pemuda yang membawa pedang besar ditangan kanannya.

“Betul-betul. Setelah kita menjarah semua hartanya, selanjutnya kita akan menikmati tubuh gadis ini” sahut temannya.

“Hahaha, tidak sia-sia kita berjaga lama disini, ternyata kita dapat tangkapan yang sangat enak”

Genia hanya menatap malas pada sekelompok orang yang terus saja mengoceh tanpa henti didepannya. Mendengar ucapan angkuh dari mereka membuat Genia seperti tidak berselera lagi, baginya orang-orang bermulut besar seperti ini pasti hanyalah seorang sampah yang berlagak berani dan menakuti orang dengan senjata yang dibawanya.

Genia menduduki kap mobilnya, ia hanya berdiam diri memandangi para cecunguk yang terus saja mengoceh tanpa henti.

“Apakah kalian hanya bisa bicara saja?” Tanya Genia malas.

Mendengar hal itu sekelompok penjahat itu pun langsung berhenti mengoceh dan melihatnya dengan tatapan yang tajam.

“Hei gadis kecil, beraninya kau bersikap angkuh kepada kami. Apakah kau tidak merasa takut hah?”

“Untuk apa aku takut pada sekelompok tikus seperti kalian” jawab Genia acuh.

Tapi ucapan acuh yang Genia ucapkan itu kini sudah berhasil membuat sekelompok orang itu kesal. Mereka pun mulai mendekati Genia dengan tatapan lapar, ingin segera mengambil harta dari Genia dan menikmati kecantikannya.

“Hoammm” bukannya takut Genia justru menguap dan mengucek-ucek matanya tidak perduli.

Brughh…

Brughh..

Beberapa orang langsung jatuh ambruk karena tendangan keras Genia. Orang-orang yang tersisa pun dibuat terkejut dengan keahlian gadis itu, sekali tendangan gadis itu mampu merobohkan 2 orang secara langsung. Wajah mereka pun berubah menjadi serius, kini tak lagi ada tatapan lapar, mereka semua langsung menyerang dan menggabungkan kekuatan untuk menikam Genia.

Dengan santai pula Genia menghindari tikaman dari benda-benda tajam itu, sesekali Genia juga memberi serangan balasan yang langsung berhasil membuat mereka ambruk.

Merasa dirinya semakin bosan karena mainannya yang sangat lemah, Genia langsung saja menghabisi semua orang itu dan kembali menaiki mobilnya menuju markas Mafia Black Fox.

\~

“Selamat datang Nona Genia” sambut semua anggota Mafia Black Fox membungkuk hormat.

Saat ini semuanya sudah berkumpul tanpa ada yang tertinggal, bahkan mereka masih terlihat baik-baik saja seperti sedia kala, tidak ada satupun luka yang menggores badan mereka. Benar-benar anggota yang patut di acungi jempol.

“Selamat atas kemenangan kita pada malam ini” ucap Genia keras.

“Untuk menghargai kerja keras kalian semua, maka kita akan mengadakan pesta yang besar hari ini” ucapnya lagi membuat semua anggotanya berteriak senang.

Genia tersenyum tipis dan meninggalkan ruangan aula menuju ruang khusus dilantai dua, 9 orang ketua divisi yang melihat itu pun langsung paham dan mengikutinya dari belakang.